Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 3, September 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN MIRROR THERAPY TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS


ATAS PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG SYARAF
RSUD JEND. AHMAD YANI METRO

APPLICATION OF MIRROR THERAPY TO UPPER EXTREMITY MUSCLE STRENGTH


IN NON-HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS IN THE NERVOUS ROOM OF
GENERAL HOPITAL RSUD JEND. AHMAD YANI METRO
Firdha Maya Sari1, Uswatun Hasanah2, Nia Risa Dewi3
1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email : firdhamaya27@gmail.com

ABSTRAK

Stroke merupakan gambaran perubahan neurologis yang terjadi karena adanya gangguan
suplai darah ke bagian otak atau bila pembuluh darah di otak pecah yang menyebabkan sel-
sel otak mengalami penurunan suplai oksigen yang akan menimbulkan kematian sel. Upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik yaitu
dengan cara melakukan latihan mirror therapy. Tujuan penerapan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penerapan mirror therapy terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non
hemoragik. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus. Subjek yang
digunakan sebanyak (dua) orang pasien stroke non hemoragik di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro
tahun 2022. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan Pada saat
pengkajian hari terakhir kekuatan otot subyek 1 menunjukkan perubahan yaitu kekuatan otot
meningkat yaitu menjadi 10,6 dari sebelum pengkajian kekuatan otot 6,6 weak dan subyek 2
meningkat dari kekuatan otot 4,8 weak menjadi 7,4 weak. Disarankan bagi penderita stroke,
hendaknya dapat melakukan latihan mirror therapy secara mandiri sehingga kekuatan otot dapat
terjaga dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

Kata kunci: Kekuatan Otot, Mirror Therapy, Stroke Non Hemoragik

ABSTRACT

Stroke is a picture of neurological changes that occur due to disruption of blood supply to part of
the brain or when blood vessels in the brain burst causing brain cells to experience a decrease in
oxygen supply which will cause cell death. Efforts that cn be made to increase muscle strength in
non hemorrhagic stroke patients are by doing mirror therapy exercises. The purpose of this
application is to determine the effect of mirror therapy on inceasing muscle strength in non
hemorrhagic stroke patients. The design of this scientific paperuses a case study design. The
subjects used were (two) non-hemorrhagic stroke ptients in General Hopital Jend Ahmad Yani
Metro in 2022. Data analysis was carried out using descriptive analysis. The results of the
application At the time of the assessment on the last day, subject 1's muscle strength showed a
change, namely muscle strength increased to 10.6 from before the assessment of 6.6 weak muscle
strength and subject 2 increased from 4.8 weak muscle strength to 7.4 weak. It is recommended for
stroke sufferers, should be able to do mirror therapy exercises independently so that muscle
strength can be maintained and able to carry out daily activities independently.

Keywords : Muscle Strength, Mirror Therapy, Non-Hemorrhagic Stroke

Sari, Penerapan Mirror Therapy 337


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

Pendahuluan
Stroke disebut juga Cerebro Vasculer Tingginya pravelansi stroke saat ini
Accident (CVA) atau “Brain Attack’’ dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang merupakan gambaran perubahan diantaranya adalah hipertensi, obesitas,
neurologis yang terjadi karena adanya kolesterol darah tinggi, adanya riwayat
gangguan suplai darah ke bagian otak penyakit jantung, diabetes mellitus, gaya
atau bila pembuluh darah di otak hidup tidak sehat seperti perilaku
pecah yang menyebabkan sel-sel otak merokok dan stress. Stroke atau
mengalami penurunan suplai oksigen gangguan peredaran ke otak (GDPO)
yang akan menimbulkan kematian sel, merupakan penyakit neurologis yang
sehingga stroke dapat menyebabkan sering di jumpai dan harus ditangani
kematian atau kecacatan permanen.1 secara cepat dan tepat. Stroke
merupakan kelainan fungsi otak yang
Berdasarkan hasil riset kesehatan timbul mendadak yang disebabkan
dasar, prevalensi penyakit stroke di karena terjadinya gangguan peredaran
indonesia semakin meningkat disetiap darah otak dan bisa terjadi pada
3
tahunnya. Prevalensi kasus stroke di siapa saja dan kapan saja . Stroke
indonesia sudah mencapai 10,9% terjadi ketika aliran darah pada lokasi
permil, prevalensi ini meningkat tertentu diotak terganggu sehingga
dibandingkan tahun 2013 dimana suplay oksigen juga terganggu4.
dimana angka kejadian stroke di Serangan stroke mengakibatkan
indonesia mencapai 7,0% permil. kemampuan motorik pasien
Kasus stroke tertinggi yang mengalami kelemahan atau
terdiagnosa tenaga kesehatan adalah hemiparesis. Meningkatnya prevalensi
usia 75 tahun keatas yaitu 50,2 % dan stroke pada kecacatan post stroke
terendah pada kelompok usia <55 menjadi dasar untuk menentukan
tahun yaitu sebesar 32,4%. tindakan rehabilitasi yang dapat
Berdasarkan data, bulan Januari s.d dilakukan dalam meningkatkan
Desember tahun 2021 SNH menduduki kualitas hidup, masalah yang
peringkat pertama yaitu satu tahun disebabkan oleh stroke sangat
terakhir menempati urutan ke 1 dalam bervariasi diantaranya yaitu
10 besar penyakit yang ada di RSUD hemiparese, hemiplegia, afasia, dan
Jendral Ahmad Yani Metro pada tahun lain-lain5.
2021 ditemukan sebanyak 1630 kasus2

Sari, Penerapan Mirror Therapy 338


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

Keadaan hemiparase (kelemahan seperti cermin bagian tubuh yang


otot pada salah satu bagian tubuh) mengalami gangguan8. Mirror therapy
merupakan suatu faktor yang menjadi ini dapat membantu pemulihan fungsi
salah satu penyebab hilangnya motorik pada tangan yang lemah9.
mekanisme reflek postural normal,
seperti untuk mengontrol siku untuk Pelaksanaan yang dilakukan sesuai
bergerak, mengontrol gerak kepala dengan standar operasional prosedur,
untuk keseimbangan, rotasi tubuh yang dilakukan 2 kali sehari (pagi dan
untuk bergerak fungsional pada sore hari) selama 5 hari selama 10-15
ekstremitas. Gerak fungsional yaitu menit
gerak harus di stimulasi secara
Metode
berulang-ulang, supaya terjadinya gerak
Desain penerapan karya tulis ilmiah ini
yang terkoordinasi secara disadari
menggunakan desain studi kasus
serta menjadi reflek secara otomatis
(casestudy), yaitu dengan cara meneliti
berdasarkan keterampilan aktivitas
suatu permasalahan melalui suatu kasus
kehidupan sehari-hari. Stroke
yang terdiri dari unit tunggal, dengan
menyebabkan cacat berupa
melakukan penerapan Mirror Therapy
kelumpuhan anggota gerak, gangguan
terhadap peningkatan kekuatan otot
berbicara, proses pikir daya ingat ,
ektremitas atas pada pasien stroke.
dan bentuk-bentuk kecacatan yang
lain sebagai akibat gangguan fungsi
Subyek dalam karya tulis ilmiah ini
otak6. Oleh karena itu, perlu
menggunakan dua orang subyek dengan
penanganan untuk menurunkan angka
kriteria inklusi sebagai berikut : klien
cacat fisik akibat stroke7.
dengan diagnosa stroke non hemoragik
dengan kesadaran composmentis, klien
Mirror Therapy yaitu terapi
mengalami kelemahan (hemiparase) di
pembayangan imajinasi motorik
esktremitas atas dan klien dengan
pasien dimana cermin akan
kekuatan otot dengan kategori weak.
memberikan stimulus visual kepada
Instrumen yang digunakan dalam
otak syaraf motorik serebral yaitu
penerapan ini berupa lembar observasi
ipsilateral atau kontralateral untuk
kekuatan otot dengan menggunakan
pergerakan tubuh yang hemiparase
pengukur kekuatan otot Hand
melalui observasi dari pergerakan
Dynamometer dan cermin.
tubuh yang akan cenderung ditiru

Sari, Penerapan Mirror Therapy 339


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

Intervensi penerapan karya tulis ilmiah Berdasarkan tabel 1 dan 2 diatas


ini telah dilakukan 2 kali sehari (pukul menunjukan bahwa kekuatan otot
09.00 dan 15.00) selama 5 hari. Pada responden sebelum dilakukan latihan
subyek 1 dilakukan penerapan pada penerapan Mirror Therapy dengan hand
tanggal 3-7 Juni 2022 dan pada subyek 2 dynamometr didapatkan hasil kekuatan
dilakukan penerapana pada tanggal 10- otot pada subyek I ekstremitas kanan
15 Juni 2022 di Ruang Syaraf RSUD A. atas 6,6 kg (weak), setelah dilakukan
Yani Kota Metro tahun 2022. penerapan hasil penilaian kekuatan otot
pada hari ke tlima meningkat menjadi
Hasil
10,6 kg (weak). Pada subyek II sebelum
Tabel 1. dilakukan latihan penerapan Mirror
Karakteristik Subyek Therapy didapatkan hasil kekuatan otot
Subyek I Subyek II ekstremitas kiri atas 4,8 kg (weak),
Tn. S Tn. R
66 Tahun 80 Tahun setelah dilakukan penerapan hasil
Subyek memiliki Subyek memiliki kekuatan otot pada hari ketiga
riwayat hipertensi riwayat hipertensi
sejak 2 tahun yang sejak 3 tahun yang meningkat menjadi 7,4 kg.
lalu, subyek lalu,subyek
merupakan perokok merupakan perokok
aktif sejak usia 20 aktif sejak usia 17 Pembahasan
tahun. tahun. a. Karakteristik Subyek
1. Usia
Tabel 2.
Usia subjek 1 yaitu 66 tahun dan
Hasil penilaian Kekuatan Otot
Ekstremitas Atas Subyek I subjek 2 berusia 80 tahun Faktor usia
Sebelum dan Sesudah Penerapan merupakan salah satu faktor yang

Pre Hari ke mempengaruhi terjadinya stroke


1 2 3 4 5 Semakin bertambah tua usia, semakin
6,6 8,2 90 9,3 10,0 10,6
kg weak weak weak weak weak tinggi risikonya. Hal ini berkaitan
dengan proses degenerasi (penuaan)
yang terjadi secara alamiah pada
Tabel 3.
Hasil penilaian Kekuatan Otot orang-orang lanjut usia, dimana
Ekstremitas Atas Subyek II pembuluh darah menjadi lebih kaku
Sebelum dan Sesudah Penerapan
karena adanya plak yang menempel
Pre Hari ke pada pembuluh darah. Setelah
1 2 3 4 5
4,8 5,4 5,8 6,0 6,4 7,4 berusia 55 tahun, risikonya berlipat
kg weak weak weak weak weak ganda setiap kurun waktu sepuluh

Sari, Penerapan Mirror Therapy 340


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

tahun. Dua pertiga dari semua dibandingkan dengan perempuan


serangan stroke terjadi pada orang pada usia dewasa awal, dengan
yang berusia di atas 65 tahun10. perbandingan 2:1 karena laki-laki
memiliki hormon testoteron yang
Penelitian lain yang berhubungan bisa meningkatkan kadar LDL darah,
dengan penelitian ini adalah apabila kadar LDL tinggi akan
penelitian (Puspita dan Putro, 2008) meningkatkan kadar kolesterol dalam
yang menyatakan bahwa risiko darah, jika kolesterol dalam darah
terjadinya stroke pada kelompok meningkat akan meningkatkan risiko
umur > 55 tahun adalah 3,640 kali penyakit degeneratif karena
dibandingkan kelompok umur ≤ 55 kolesterol darah tinggi merupakan
tahun., Stroke yang menyerang salah satu faktor risiko penyebab
kelompok usia diatas 40 tahun adalah penyakit degeneratif12. Beberapa
kelainan otak nontraumatik.akibat faktor risiko stroke tertentu
proses patologi pada sistem diketahui mempengaruhi masing-
pembuluh darah otak. Peningkatan masing jenis kelamin. Hal ini
frekuensi stroke seiring dengan berhubungan dengan hasil
peningkatan umur berhubungan penelitian di Nigeria yang berjudul
dengan proses penuaan, dimana Gender Variation Risk Factors and
semua organ tubuh mengalami Clinical Presentationof Acute
kemunduran fungsi termasuk Stroke, yang menemukan bahwa
pembuluh darah otak. Pembuluh faktor risiko kebiasaan merokok
darah menjadi tidak elastis terutama dan riwayat mengkonsumsi
bagian endotel yang mengalami alkohol ditemukan lebih dominan
penebalan pada bagian intima, pada responden laki-laki dan berbeda
sehingga mengakibatkan lumen signifikan dengan responden
pembuluh darah semakin sempit dan perempuan13.
berdampak pada penurunan aliran
darah otak11. Penelitian yang dilakukan oleh
2. Jenis Kelamin Marlina (2011) menyatakan bahwa
Kedua subjek dalam penerapan studi berdasarkan hasil tabulasi silang
kasus ini berjenis kelamin laki-laki. antara jenis kelamin dan faktor
laki-laki memiliki kecenderungan risiko stroke, wanita lebih sering
lebih besar untuk terkena stroke mengalami hiperkolesterolemia dan

Sari, Penerapan Mirror Therapy 341


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

kejadian stroke sebelumnya14. Apapun rokok yang beredar di


Kejadian stroke pada perempuan juga pasaran semuanya mengandung 4000
dikatakan meningkat pada usia racun dan 200 diantaranya sangat
pascamenopause, karena sebelum berbahaya. Asap rokok mengandung
menopause wanita dilindungi oleh beberapa zat berbahaya yang sering
hormon esterogen yang berperan disebut oksidator. Zat oksidator ini
dalam meningkatkan HDL, dimana menimbulkan kerusakan pada
HDL berperan penting dalam dinding arteri. Dinding arteri yang
15
pencegahan proses aterosklerosis rusak akibat asap rokok akan menjadi
3. Riwayat Hipertensi lokasi penimbunan lemak, sel
Kedua subyek penerapan memiliki trombosit, kolestrol, dan terjadi
riwayat penyakit hipertensilebih dari penebalanlapisan otot polos dinding
2 tahun. Hipertensi merupakan faktor arteri. Kondisi ini disebut sebagai
resiko utama. Hipertensi dapat aterotrombotik. Aterotrombotik
disebabkan arterosklerosis pembuluh menyebabkan diameter rongga arteri
darah serebral sehingga darah menyempit18.
tersebut mengalami penebalan dan
degenerasi yang kemudian b. Nilai Kekuatan Otot Sebelum
pecah/menimbulkan pendarahan16. Dan Sesudah Dilakukan
Penerapan.
Hipertensi merupakan faktor resiko Hasil penilaian kekuatan otot pada
yang bisa dimodifikasi terpenting subyek1 sebelum dilakukan
baik untuk stroke iskemik maupun penerapan mirror therapy selama ±
stroke hemoragik. Pengontrolan 1-2 menit klien mengalami kekuatan
darah yang adekuat dapat otot lemah atau mengalami
menurunkan 38% kejadian stroke17. hemiparesis. Hemiparesis pada
4. Riwayat Merokok pasien stroke dapat menurunkan
Subyek dalam penerapan ini subyek kekuatan otot dan kemampuan dalam
1 merokok selama 44 tahun dan melakukan aktivitas sehari-hari19.
subyek 2 merokok selama 60 tahun, Oleh karena itu, perlu penanganan
kedua subyek ini adalah perokok khusus untuk menurunkan angkat
aktif. Merokok merupakan kebiasaan cacat fisik akibat stroke yaitu dengan
sekaligus gaya hidup yang melalukan latihan mirror therapy20.
berdampak buruk bagi kesehatan.

Sari, Penerapan Mirror Therapy 342


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

Mirror therapy adalah bentuk kekuatan otot antara sebelum dan


rehabilitasi yang mengandalkan sesudah latihan mirror therapy23.
dan melatih pembayangan
imajinasi motorik subyek dimana Kesimpulan
cermin akan memberikan stimulus Penerapan mirror therapy dapat
visual kepada otak syaraf motorik meningkatkan kekuatan otot. Pada
serebral yaitu ipsilateral atau subyek I mengalami peningkatan
kontralateral untuk pergerakan kekuatan otot pada hari kelima dengan
tubuh yang hemiparase melalui kekuatan otot 10,4 kg weak dan pada
observasi dari pergerakan tubuh subek II mengalami peningkatan
yang akan cenderung ditiru seperti kekuatan dengan kekuatan otot 7,4 kg
cermin bagian tubuh yang weak
21
mengalami gangguan . ini dapat
membantu pemulihan fungsi Daftar Pustaka
motorik pada tangan yang lemah22. 1. Anggi, P. (2017). Prosedur Mirror
Therapy Pada Pasien Stroke. In
Pada saat pengkajian hari terakhir Seminar Nasional
kekuatan otot subyek 1 menunjukkan Keperawatan.(Vol. 1, No. 1, pp.
perubahan yaitu kekuatan otot 157-163). Dalam web
meningkat yaitu menjadi 10,6 dari http://jurnal.unmuhjember.
sebelum pengkajian kekuatan otot 6,6 ac.id/index.php/TIJHS/article/view/
weak dan subyek 2 meningkat dari 4872
kekuatan otot 4,8 weak menjadi 7,4 2. Batticaca, B. F. (2008). Asuhan
weak. Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan.
Berdasarkan penelitian yang Jakarta: Salemba Medika
dilakukan Istianah, Arsana (2020) 3. Batubara. S. (2015). Changes in
dengan judul efektifitas mirror Serum Growth Factors in Stroke
therapy terhadap kekuatan otot dan Rehabilitation Patients and Their
status fungsional pada psien stroke Relation to Hemiparesis
non hemoragik, didapatkan nilai p Improvement. Journal of Stroke and
value 0,000. Sehingga dapat Cerebrovascular Diseases, 23(6),
disimpulkan terdapat peningkatan 1703–1708. Diunduh pada tanggal
24 Maret 2022. Dalam web

Sari, Penerapan Mirror Therapy 343


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

http://jurnal.unmuhjember. webhttp://jurnal.unmuhjember.ac.id/
ac.id/index.php/TIJHS/article/view/ index.php
4872 /TIJHS/article/view/4872/3056
4. Hardiyanti, L. (2013). Pengaruh 9. Kowalak, J. P., Welsh, W., &
Mirror Therapy Dibandingkan Mayer, B. (2013). Buku Ajar
Sham Therapy Terhadap Perbaikan Patofisiologi. (A. Hartono, Penerj.).
Fungsi Tangan: Studi Intervensi Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Pada Stroke Fase Pemulihan (tesis) 10. LeMone, P., Bukes. K.M., Bauldoff.
Universitas Indonesia. Vol 4 No 1, G. (2016) Buku Ajar Keperawatan
64-71 Medikal Bedah. Vol 4 Edisi 5.
5. Haryono, R., & Setianingsih, S. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
(2013). Awas Musuh-musuh Anda EGC.
Setelah Usia 40 tahun. Yogyakarta: 11. Lesmana. (2018). Mirror therapy
Gosyen Publishing. improves hand function in subacute
6. Hermanto, Risma. Y , Hary. W.S . stroke: a randomized controlled
(2019). Efektivitas Mirror Therapy trial. Archives of physical medicine
Integrasi Dengan Rom Pada and rehabilitation, 89(3), 393-398
Ekstremitas Atas Dan Bawah 12. Medical Record RSUD Jend.
Terhadap Peningkatan Kekuatan Ahmad Yani Metro. (2021).
Otot Pasien Stroke Di Rawat Jalan Frekuensi klien pasca stroke
Rsud Dr. Doris Sylvanus Palangka diruang Syaraf RSUD Jend. Ahmad
Raya. Diunduh pada tanggal 23 Yani Metro
April 2022 dalam 13. Muttaqin, A. (2012). Buku Ajar
wehttps://ocs.unism.ac.id › article Asuhan Keperawatan Klien dengan
file:///C:/Users/acer/Downloads/72- Gangguan Sistem Persyarafan.
114-3-PB%20(1).pdf Jakarta: Salemba Medika.
7. Irfan. (2010). Fisioterapi bagi insan 14. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
stroke. Yogyakarta : Graha Ilmu Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
8. Istianah, Arsana. G.I, et.al. (2020). 15. Noviyanti. (2014). Faktor Risiko
Efektifitas mirror therapy terhadap Terhadap Kejadian Stroke Di Rsud
kekuatan otot dan status fungsional Dr. Koesnadi Bondowoso. Diunduh
pasien stroke non hemoragik. pada tanggal 12 Juli 2022. Dalam
Diunduh pada tanggal 24 Maret web
2022. Dalam http://repository.unmuhjember.ac.id/

Sari, Penerapan Mirror Therapy 344


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

6835/12/Artikel%20jurnal- 21. Sloane. S. (2004). Anatomi dan


dikonversi.pdf fisiologi untuk Pemula. Jakarta:
16. Nurarif. H. A& Kusuma. H. (2015). EGC.
Aplikasi Asuhan Keperawatan 22. Sudarsono (2011). Metodologi
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Penelitian Kesehatan Penuntun
NANDA. Jogjakarta : MediAction Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta:
17. Puspita dan Putro, 2008. Faktor Mitra Cendekia
Risiko Terhadap Kejadian Stroke Di 23. Suwaryo. W.A.P, Levia L
Rsud Dr. Koesnadi Bondowoso &Waladani. B. (2021). penerapan
Diunduh pada tanggal 12 Juli 2022. terapi cermin untuk meningkatkan
Dalam web kekuatan otot pada pasien stroke
http://repository.unmuhjember.ac.id/ non hemoragik . Diunduh pada
6835/12/Artikel%20jurnal- tanggal 24 Maret 2022. Dalam web
dikonversi.pdf http://jurnal.borneo.ac.id
18. Rahayu & Nuraini. (2020). Changes /index.php/borticalth
in Serum Growth Factors in Stroke /article/download/2263/1579
Rehabilitation Patients and Their 24. Tarwoto. (2013). Keperawatan
Relation to Hemiparesis Medikal Bedah Gangguan Sistem
Improvement. Journal of Stroke and Persarafan. Edisi II. Jakarta :
Cerebrovascular Diseases, 23 (6), Sagung Seto
1703–1708. 25. Valentine, Utami & Fitri. (2022) .
https://doi.org/https://doi.org/10.101 perubahan kekuatan otot dan
6/j.js rentang gerak pada pasien stroke
trokecerebrovasdis.2014.01.015 non hemoragik dengan hemiparase
19. Riskesdas. (2018). Hasil Utama di kota metro. Diunduh pada tanggal
Riskesdas 2018. Jakarta: Badan 24 Maret 2022. Dalam web
Penelitian dan Pengembangan http://www.jurnal.
Kesehatan. akperdharmawacana.ac.id/index.php
20. Saryono. (2011). Metodologi /JWC/article/view/345
Penelitian Kesehatan Penuntun 26. Wahyu Genis,
Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta: (2010),www.eskripsi.stikesmuhpkj.a
Mitra Cendekia c.id/...skripsi /index.php, Diunduh
pada tanggal 12 Juli 2022. Dalam
web http://fik.um-

Sari, Penerapan Mirror Therapy 345


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

surabaya.ac.id/sites/default/files/Arti
kel%2010_1.pdf
27. Wijaya A.S & Putri Y. M, (2013).
KMB2 Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa).
Yogyakarta: Nuha Medika.

Sari, Penerapan Mirror Therapy 346

Anda mungkin juga menyukai