Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu:
Zetti Finali, S.Pd, M.Pd
Arik Aguk Wardoyo S.Pd., M.PFis.

Disusun Oleh:
Tri Aditya Maulana 230210204125
Aldy Dwi Feberian 230210204133
Kin Kinu Roisa 230210204143
Antin Putri Mulya Syavitri 230210204145
Yunita Triana 230210204160

JUDUL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa


atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang kepada
Ibu Zetti Finali, S.Pd, M.Pd dan Bapak Arik Aguk Wardoyo S.Pd., M.PFis. yang
merupakan dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Konseling. Makalah ini
dibuat sebagai tugas akademik untuk memenuhi persyaratan mata kuliah yang
kami tempuh.
Kami harap makalah ini dapat menambah ilmu para pembacanya. Namun
kami memahami bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran yang membangun untuk makalah selanjutnya agar
lebih baik dari sebelumnya. Sebagai mahasiswa dengan keterbatasan pengetahuan
yang masih perlu belajar menulis makalah, kami memahami bahwa makalah ini
masih sangat sederhana. Semoga makalah yang jauh dari kata sempurna ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.

Terimakasih

Bondowoso, 11 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
2.1. Latar Belakang.................................................................................................4
2.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
2.3. Tujuan...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
2.1. Layanan Orientasi dan Informasi...................................................................5
2.2. Layanan penempatan dan Layanan penyaluran...........................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11
3.1. Kesimpulan......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang
Layanan bimbingan dan konseling dilakukan di sekolah pada
prinsipnya untuk mengoptimalkan perkembangan siswa yang berhubungan
dengan pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah, diarahkan untuk memenuhi kebutuhan siswa. Terkait
dengan pelayanan bimbingan dan konseling lebih menekankan sisi
peningkatan motivasi dalam artian membuat peserta didik rajin masuk
kelas, mau mengerjakan pekerjaan rumah, dan lain-lain. Adapun
peningkatan keterampilan belajar belum banyak disentuh guru
pembimbing, mengingat guru pembimbing masih merasa bahwa
peningkatan keterampilan belajar merupakan bagian pekerjaan guru mata
pelajaran Siswa menganggap layanan bimbingan dan konseling belajar
terlalu bertele-tele, membosankan. tidak menarik, pembahasan dalam
layanan yang kurang diminati, hanya memberikan wawasan yang
universal, tidak spesifik, tidak tertarik mengikuti layanan bimbingan dan
konseling belajar di sekolah. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa
program layanan bimbingan dan konseling belajar belum optimal
sebagaimana yang diharapkan dan belum mampu menjawab permasalahan
para remaja sebagai peserta didik, seperti: memahami kehidupan mereka
pengaturan waktu belajar ataupun yang lainnya.

2.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan layanan orientasi?
2. Apa yang dimaksud dengan layanan informasi?
3. Apa yang dimaksud dengan layanan penempatan penyaluran?

2.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang layanan orientasi
2. Untuk mengetahui tentang layanan informasi
3. Untuk mengetahui tentang layanan penempatan dan penyaluran
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Layanan Orientasi dan Informasi
a) Pengertian Layanan Orientasi dan Informasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan siswa dan pihak lain yang mempengaruhi siswa untuk
memasuki perannya dalam lingkungan baru dengan lebih mudah dan
lancar. Menurut Priyatno dalam Rifda El Fiah, layanan orientasi adalah
layanan yang diberikan untuk mengenalkan kepada peserta didik baru
atau seseorang yang baru memasuki lingkungan tersebut. Orientasi
berarti menunggu sesuatu yang baru. Berdasarkan pengertian tersebut,
layanan orientasi dapat berarti suatu layanan yang melayani siswa baik
di sekolah maupun di madrasah, yang berkaitan dengan menunggu
sesuatu yang baru.
Pelayanan informasi, yaitu pelayanan bimbingan dan nasehat
yang memungkinkan siswa menerima dan memahami berbagai
informasi yang dapat dijadikan bahan refleksi dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan siswa. Pemberian layanan ini didasarkan
pada asumsi bahwa memasuki lingkungan baru tidak selalu mudah dan
menyenangkan bagi semua orang. Ibarat seseorang yang baru pertama
kali datang ke kota besar, lalu ia menjadi “buta total” terhadap arah
yang ingin dituju, buta terhadap jalan dan buta terhadap ini dan itu.
Akibat kebutaan, tidak jarang orang tersesat dan tidak mencapai tujuan
yang diinginkan. Begitu pula dengan mahasiswa baru maupun
masyarakat yang baru memasuki dunia kerja, belum banyak mengetahui
tentang lingkungan yang baru dimasukinya.
Konselor sekolah memberikan layanan orientasi dan informasi
karir kepada seluruh siswa di kelas, biasanya untuk memperkenalkan
atau menyajikan secara langsung situasi dan kondisi lingkungan
sekolah sebagai lingkungan baru untuk memudahkan atau mempercepat
perannya. ke lingkungan baru. Dalam bimbingan karir, layanan
orientasi juga diterapkan sebagai aturan pada awal suatu program studi
baru yang berkaitan dengan aspek karir, untuk memotivasi mahasiswa
dalam kegiatan studinya, misalnya kegiatan pengenalan situasi dan
kondisi pendidikan tinggi. institusi atau program studi. tingkat
(universitas, institut, gimnasium, akademi, universitas ilmu terapan)
agar siap melakukan pekerjaan tertentu sesuai minat, keterampilan, dan
kemampuan mahasiswa.
Secara umum bersama layanan orientasi bermaksud
memberikan pemahaman kepada individu-individu yang
berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani
suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau
rencana yang dikendaki. Dengan demikian, layanan orientasi dan
informasi pada dasarnya merupakan perwujudan fungsi pemahaman
layanan bimbingan dan konseling lainnya dalam hubungan antara
materi orientasi dan informasi serta permasalahan individu. Dalam
masyarakat banyak sekali peluang pendidikan, kesempatan kerja,
kesempatan berkomunikasi satu sama lain, namun tidak semua orang
yang benar-benar tertarik dengan peluang tersebut mengetahui dan
memahaminya dengan baik. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman
ini seringkali mengakibatkan hilangnya peluang, salah memilih atau
salah arah, seperti salah memilih sekolah, salah memilih jurusan, salah
memilih pekerjaan, dan tidak memanfaatkan peluang. sesuai dengan
tujuan, kemampuan dan minatnya. Tentu saja, kasus-kasus ini dapat
merugikan tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi seluruh
masyarakat. Untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat
merugikan, mereka harus diberikan informasi yang cukup akurat.
b) Fungsi Layanan Orientasi dan Informasi
 Fungsi pemahaman, yaitu fungsi mengajar yang membantu peserta
didik memahami dirinya (potensinya) dan lingkungan (standar
pendidikan, pekerjaan dan agama). Berdasarkan pemahaman
tersebut, siswa diharapkan mampu berkembang secara optimal dan
beradaptasi dengan potensi yang dimilikinya secara dinamis dan
konstruktif
 Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya guru
untuk selalu mengantisipasi berbagai kemungkinan permasalahan
dan berusaha mencegahnya, agar siswa tidak perlu mengalaminya.
Melalui fitur ini, guru memberikan bimbingan kepada siswa
bagaimana menghindari aktivitas yang membahayakan dirinya.
 Fungsi pengembangan yaitu fungsi yang lebih bersifat prediktif
dibandingkan fungsi lainnya. Guru selalu berusaha menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif yang mendorong perkembangan
siswa. Konselor dan staf sekolah atau madrasah lainnya bersinergi
sebagai sebuah tim untuk berkolaborasi atau bekerja sama dalam
perencanaan dan pelaksanaan program konseling yang sistematis
dan berkesinambungan untuk membantu siswa mencapai tujuan
perkembangannya. Metode pembelajaran yang digunakan disini
antara lain layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau
brainstorming, wali kelas dan kunjungan lapangan.
 Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi pengajaran yang membantu siswa
beradaptasi secara dinamis dan konstruktif terhadap dirinya dan
lingkungannya.
c) Tujuan Layanan Orientasi dan Informasi
Tujuan dari layanan orientasi adalah untuk membantu orang
menyesuaikan diri dengan lingkungan atau situasi baru. Dengan kata
lain, agar masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal berbagai
sumber daya yang tersedia dalam suasana atau lingkungan baru.
Pemahaman dan penguasaan seseorang terhadap informasi yang
dibutuhkannya memungkinkan mereka untuk:
 Mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara
objektif, positif dan dinamis
 Mengambil keputusan
 Mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan yang berguna sesuai
dengan keputusan yang diambil
 Mengaktualisasikan secara terintegrasi
d) Sasaran Layanan Orientasi dan Informasi
1) Proyeksikan gambaran komprehensif dan realistis tentang
kemungkinan dan permasalahan setiap kehidupan jenjang
Pendidikan
2) Ciptakan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan aktif untuk
menerima informasi yang relevan tentang pendidikan, pekerjaan,
masalah sosial pribadi
3) Mengembangkan berbagai macam kegiatan pendidikan, pekerjaan
dan sosial pribadi
4) Untuk membantu siswa memperoleh teknik pengumpulan dan
interpretasi data sehingga siswa menjadi lebih berkembang dalam
manajemen diri dan kepemimpinan
5) Kembangkan sifat dan kebiasaan yang membantu siswa membuat
keputusan, membuat perubahan produktif, dan membuat keputusan
pribadi
e) Metode Layanan Orientasi dan Informasi di Sekolah
Konselor atau pembimbing dapat secara langsung dan terbuka
memberikan bimbingan dan layanan informasi kepada seluruh peserta
didik di sekolah dan madrasah. Teknik dan media yang beragam dan
fleksibel dapat digunakan melalui format klasik dan kelompok. Format
yang digunakan tergantung pada jenis informasi dan karakteristik
peserta layanan. Beberapa teknologi yang dapat digunakan dalam
layanan bimbingan dan informasi karir antara lain:
 Ceramah merupakan cara penyampaian informasi yang paling
sederhana, mudah dan murah dalam artian hampir semua pimpinan
sekolah menggunakan cara ini.
 Diskusi dan presentasi, dapat diselenggarakan baik oleh siswa
sendiri atau oleh pengawas atau guru. Jika pembahasan
pelaksanaan dilakukan oleh siswa sendiri atau oleh pengawas atau
guru, jika pembahasan pelaksanaan dilakukan oleh siswa maka
harus dilakukan persiapan yang matang.
 Media, komunikasi informasi dapat dilakukan melalui media
tertentu seperti alat peraga, media tulis. Media bergambar, poster,
dan media elektronik seperti radio, tape recorder, film, televisi,
internet dan lain-lain.
 Karyawisata merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar
mengajar yang dikenal luas baik di kalangan warga sekolah
maupun masyarakat umum. Dalam bidang bimbingan dan
konseling, kunjungan lapangan mempunyai dua kontribusi utama:
pertama, membantu siswa belajar dengan menggunakan berbagai
sumber di masyarakat yang dapat mendukung perkembangannya.
Kedua, memberikan informasi yang dapat membantu membentuk
sikap terhadap pendidikan, pekerjaan, dan berbagai masalah sosial.
 Buku panduan, buku pegangan seperti buku pegangan sekolah atau
universitas, buku pegangan karyawan dapat membantu siswa
mendapatkan banyak informasi yang berguna
 Selain pemanfaatan teknologi-teknologi tersebut di atas, konfersi
karir juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
siswa. Konfersi ini terkadang disebut konfersi jabatan.

2.2. Layanan penempatan dan Layanan penyaluran


a) Pengertian Layanan penempatan dan Layanan penyaluran
Pelayanan penempatan dan distribusi harus menjadi satu
kegiatan pengembangan pribadi dan upaya sekolah untuk
mengembangkan bakat siswa. Layanan penempatan dan distribusi
sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang harus menarik
perhatian sekolah dan pemerintah, karena melalui pengabdian ini
merupakan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan kreativitas
siswa disesuaikan dengan bakat dan minat masing-masing siswa. Dan
siswa tidak lagi ragu atau bingung Ikut serta dalam kegiatan sekolah
karena takut tidak bisa menyesuaikan diri akan kemampuan atau bakat
yang dimiliki anak dan di masa depan

b) Tujuan Layanan penempatan dan Layanan penyaluran


Tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah
diperolehnya tempat yang sesuai bagi individu untuk pengembangan
potensi dirinya, tempat yang dimaksud adalah kondisi lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosio emosional. Cakupan yang
lebih luas yaitu lingkungan akademik, lingkungan sosial, lingkungan
budaya yang secara langsung berpengaruh positif terhadap kehidupan
dan perkembangan individu yang mengacu pada kehidupan efektif
sehari hari
c) Fungsi Layanan penempatan dan Layanan penyaluran
Fungsi dari layanan penempatan penyaluran yaitu fungsi
pemahaman,pemeliharaan dan pengembangan, siswa diharapkan dapat
lebih memahami, memelihara dan mengembangkan pengetahuannya
mengenai penjurusan kelas sehingga siswa dapat meningkatkan
pengetahuannya, sehingga dengan pemberian layanan penempatan dan
penyaluran siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk
merencanakan pemilihan jurusan dan sekolah yang diinginkannya lagi
nanti
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membimbing dan
berkonsultasi dengan guru untuk mengembangkan bakat siswa dalam
pelayanan penempatan dan distribusi yang berkaitan dengan identifikasi
kemampuan siswa dalam menggunakan pertanyaan. Dengan layanan tata
letak dan tugas guru, bimbingan, dan nasihat dapat membantu siswa
mengembangkan bakat mereka. Dan agar peserta didik mengetahui
bakatnya dan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai dengan
kemampuannya yang telah dilakukannya, kedepannya siswa dapat bekerja
sesuai dengan kemampuannya dan tidak ada kesalahan atau penyesalan di
kemudian hari. Dengan cara ini, siswa bisa mencapai sesuatu sesuai dengan
kemampuannya Tentu saja dalam melaksanakan pelayanan penempatan dan
pembinaan bakat siswa ke sekolah dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling berdasarkan program bimbingan dan konseling dan dilaksanakan
bekerjasama dengan pihak sekolah khususnya dengan guru bidang studi
dengan menyesuaikan dengan bakat siswa itu sendiri dan dalam hal
penyesuaian waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Endriani, Y., & Karneli, Y. (2020). Peran Konselor dalam Mengembangkan Bakat
Siswa melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran. SCHOULID: Indonesian
Journal of School Counseling, 5(3), 88-95.

Asmadin, A., & Silvianetri, S. (2022). Need Asesmen Non Tes Bimbingan Dan
Konseling Dalam Layanan Penempatan Dan Penyaluran Siswa. Jurnal Pendidikan
dan Konseling (JPDK), 4(5), 4654-4660.

Anda mungkin juga menyukai