Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN

PENGAMBILAN CONTOH TANAH SEKITAR KAMPUS


UNIVERSITAS RIAU

OLEH:
ABDAN SYAKURA
NIM. 2306110229

ASISTEN PEMBIMBING PRAKTIKUM


1. PUTRI KRISTIN
2. KARIN AISYA

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Contoh Tanah Terganggu dan Tidak Terganggu
PERLAKUAN
NO PENGAMATAN
MENGGUNAKAN BOR MENGGUNAKAN RING SAMPLE
1 Warna Coklat Kuning Gelap
2 Tekstur Kasar Kasar
3 Struktur Padat Pasir
4 Kepadatan Padat Padat

Pembahasan Tabel 1

Pada Tabel 1 Pengambilan contoh tanah terganggu dilakukan dengan


metode yang menggunakan bor.Pengamatan berupa warna, tekstur, struktur dan
kepadatan. Pada pengamatan yang menggunakan bor didapat warna yaitu coklat.
Meskipun ketiga perlakuan tersebut masuk dalam kategori tanah terganggu,
terdapat perbedaan dalam tekstur, struktur, warna, dan kepadatan tanah di setiap
lokasi. Faktor-faktor seperti interaksi manusia, terbukanya tutupan lahan, dan
rendahnya kerapatan pohon dapat menjadi penyebab kategorisasi tanah sebagai
terganggu. Dilihat dari kedalaman lapisan, lapisan paling atas tanah memiliki
warna yang gelap dan semakin dalam lapisan warna tanah menjadi lebih terang.
Warna tanah berfungsi sebagai petunjuk dari sifat tanah karena warna tanah
dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organiknya (Hardjowigeno, 2015).
Semakin dalam tanah tersebut maka semakin sedikit kandungan bahan organiknya
karena kurangnya interaksi tanah dengan makhluk hidup. Menurut Kartina, et all
(2016) Warna pada suatu tanah juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburannya.
Karena kandungan bahan organik pada tanah dapat membuat warna tanah sesuai
dengan jumlah kandungan bahan organiknya.
Tekstur tanah memiliki dampak signifikan terhadap kapasitas penjerapan air
oleh partikel tanah. Tanaman yang ditanam pada tanah berpasir cenderung lebih
rentan terhadap kekeringan dibandingkan dengan tanah bertekstur lempung atau
liat. Pada tanah bertekstur lempung, kapasitas penyerapan air lebih tinggi,
memungkinkan penyerapan air dan unsur hara di sekitar akar tanaman
berlangsung secara optimal.
Pengamatan tanah tidak terganggu yang dilakukan menggunakan ring
sampel didapat hasil berupa tinggi lapisan, warna, tekstur, struktur, dan kepadatan
tanah. Pengamatan warna tanah kuning agak gelap, tekstur tanah kasar. struktur
tanah berpasir dan kepadatan tanah yang cukup padat. Pengambilan sampel tanah
merupakan langkah krusial dalam menentukan karakteristik tanah yang akan
dianalisis di laboratorium. Pengamatan pada sampel tanah yang tidak mengalami
gangguan dapat memberikan informasi mengenai berbagai sifat tanah, termasuk
berat volume, berat jenis, distribusi pori, serta karakteristik pengembangan tanah,
dan aspek lainnya (Suganda, 2006).
Setiap jengkal tanah terutama sifat-sifat kimianya pada suatu tempat yang
sama mungkin berbeda- beda. Oleh karena itu, pengambilan suatu sampel tanah
yang betul-betul mewakili keadaan daerah tertentu penting sekali. Pengambilan
sampel tanah dapat dilakukan pada tanah terganggu (disturbed soil) dan tanah
utuh (undisturbed soil sample). Pengambilan sampel tanah bterganggu atau tanah
tidak terganggu dilakukan diatas permukaan tanah atau di horizon/lapisan lainnya,
tempat pengambilan harus berdekatan atau sama dengan lokasi pengambilan
contoh tanah terganngu dan pelaksanaannya mudah sekali. Sampel tanah ini
biasanya dipergunakan untuk kepentingan analisa kimia dan kestabilan agregat
(agregat stability) dan untuk keperluan membuat contoh tanah utuh secara
simulasi atau cara tiruan (buatan) dimana bobot isinya disesuaikan dengan
keadaan alami tanah utuh di lapangan (Khamandayu, 2009).
II. KESIMPULAN

Kesimpulan pada praktikum Ilmu Tanah Hutan kali ini, praktikan dapat
mengetahui bagaimana cara menggambil contoh sampel tanah dengan sifat dan
karakteristiknya sendiri seperti tanah terganggu diambil menggunakan bor besi dan tanah
tidak terganggu diambil dengan menggunakan ring sampel. Tanah terganggu memiliki
sifat yang cenderung keras, kaku dan terdapat bebatuan diatasnya. Tanah ini terganggu
karena sudah ada campur tangan manusia, sedangkan tanah tidak terganggu cenderung
lembut dan tidak keras sehingga dapat mudah untuk diambil, diatasnya terdapat seresah.
Tanah terganggu diambil menggunakan bor tanah karena keutuhannya tidak terlalu perlu,
sedangkan tanah tidak terganggu menggunakan ring sampel agar keutuhan tanah tetap
terjaga.
III. SUMBER KUTIPAN
Hardjowigeno, S. 2015. Dasar dasar ilmu tanah. Jakarta. Penerbit Akademika
Pressindo.
Kartina, A. M., & Hermita, N. (2016). Perbandingan Sifat Kimia dan Kesuburan
Fisik Tanah Pada Kondisi Tempat Tumbuh Alami dan Budidaya Talas
Beneng Di Kawasan Gunung Karang Kampung Juhut Kabupaten
Pandeglang Provinsi Banten. Jurnal Agroekotek, 8(1), 64-69.Kaufman, R.
2008. Enviromental Science. Boston : Mc Graw Hill Education.
Khamandayu. 2009. Laporan Praktikum Ilmu Tanah.
Suganda. 2006. Sifat Fisik Tanah. Bandung: Binacipta.
IV. DOKUMENTASI

Gambar 1. Penggalian tanah Gambar 2. Pengeboran tanah


disekitar ring yang telah menggunakan bor tanah
ditancapkan

Gambar 3. Tanah terganggu Gambar 4. Pengambilan ring


yang telah dibor yang ditancapkan

Gambar 5. Tanah tak terganggu Gambar 6. Tanah tidak


yang telah dipisahkan dari terganggu yang telah diambil
permukaan tanah

Anda mungkin juga menyukai