Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRATIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN II
ENZIM

Nama :KHALISAH AGUSTINA


NPM :2311010025
Kelas :BANJARBARU
Kelompok :3 (TIGA)
Tanggal Pratikum :12 OKTOBER 2023
Dosen Asisten Pratikum :Muhammad Fauzi,M.Fram.,
Rizki Rahmadi P,M.farm

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARY
2023
LEMBAR NILAI LAPORAN
PRATIKUM 2
KARBOHIDRAT

Laporan Sementara Laporan Resmi

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BAJARY
2023
PRAKTIKUM 2
ENZIM
Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu melakukan percobaan analisis pengaruh suhu dan pH
terhadap aktivitas enzim.
Tinjauan Pustaka
Enzim adalah biokatalis yang diproduksi oleh jaringan hidup dan dapat
meningkatkan laju reaksi yang mungkin terjadi dalam jaringan. Enzim bekerja dengan
urutan yang teratur. Bila reaksi berjalan tanpa adanya enzim, maka reaksi akan berjalan
lambat. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim diantaranya adalah suhu,
pH, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, activator dan inhibitor. Setiap enzim dapat
bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan aktivitasnya akan berkurang jika berada
pada kondisi di bawah atau di atas titik tersebut. Kondisi yang menyebabkan kerja
enzim menjadi efektif ini disebut kondisi optimal. Sebagian besar enzim pada manusia
mempunyai suhu ptimal yang mendekati suhu tubuh (35-40oC). Pada suhu tinggi
(>50oC) enzim dapat rusak dan pada suhu rendah (0oC), enzim menjadi tidak aktif.
Suhu yang tidak sesuai tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk sisi
aktif enzim. Sifat enzim yang tidak tahan panas atau dapat berubah karena pengaruh
suhu ini disebut termolabil.
Defenisi Peran Enzim Dalam Metabolisme
Enzim adalah salah satu ciptaan Allah yang mempunyai kegunaan bagi tubuh.
Enzim didefinisikan sebagai biokatalisator yang berfungsi mempercepat reaksi biologis
di dalam tubuh. Dengan adanya enzim, proses reaksi biologis di dalam tubuh bisa
terjadi tanpa ikut bereaksi dengan subtrat (komponen yang akan dipecah oleh enzim).
Enzim juga termasuk bagian penting di tubuh manusia. Enzim merupakan katalis yang
sangat selektif. Artinya setiap enzim hanya mempercepat reaksitertentu.Beberapa enzim
membantu memecah molekul besar menjadi potongan-potongan kecilyanglebih mudah
diserap tubuh. Namun ada juga enzim yang membantu mengikat dua molekul menjadi
satu untuk menghasilkan molekul baru.
Komponen Enzim
Komponen Enzim Sebagian besar enzim, terdiri atas dua komponen penyusun,
yakni protein (apoenzim) dan non-protein (gugus prostetik). Apoenzim adalah
komponen paling dominan dalam struktur enzim.Selain itu, apoenzim ini bersifat labil
karena mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH, serta tidak tahan panas.Adapun
gugus prostetik terdiri dari ion anorganik dan ion organik kompleks.Ion anorganik
dalam gugus prostetik disebut sebagai kofaktor.Fungsi kofaktor ialah katalis yang
mampu meningkatkan kerja enzim. Sedangkan ion organik dalam gugus prostetik
disebut koenzim, yang berfungsi untuk memindahkan zat kimia dari satu enzim ke
enzim lain. Dari komponen enzim ini dapat kita lihat ada beberapa macam
komponennya dan dari komponen inilah sebagai salah satu bagian dari peran enzim bagi
metabolisme bagi tubuh.
Klasifikasi Enzim
1. Oksidoreduktase
2. Transferasi
3. Hidrolase
4. Liase
5. Isomerase
6. Ligase
Sifat -sifat enzim adalah sebagai berikut :
1. Enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam reaksi biokimia hanya
sejumlah kecil enzim yang dibutuhkan untuk mengubah sejumlah besar substrat
menjadi produk hasil.
2. Enzim tidak terpengaruh oleh reaksiyang dikatalisnya pada kondisi stabil.
Karena sifat protein dan enzim, aktivitasnya dipengaruhi antara lain oleh pH dan
suhu. Pada kondisi yang dianggap tidak optimum suatu enzim merupakan
senyawa relatif tidak stabil dan dipengaruhi oleh reaksi yang dikatalisisnya.
3. Walaupun enzim mempercepat penyelesaian suatu reaksi, enzim tidak
mempengaruhi kesetimbangan reaksi terse but. Tanpa enzim reaksi dapat balik
yang biasa terdapat dalam sistem hid up berlangsung ke arah kesetimbangan
pada laju yang sangat lambat. Suatu enzim akan menghasilkan kesetimbangan
reaksi itu pada kecepatan yang lebih tinggi.
4. Kerja katalis enzim spesifik. Enzim menunjukkan kekhasan untuk reaksi yang
dikatalisnya. Suatu enzim yang mengkatalisis satu reaksi, tidak akan
mengkatalis reaksi yang lain.
Karakteristik Enzim
1. Enzim memiliki karakteristik umum,yaitu :
2. Enzim tidak berubah setelah reaksi terjadi,
3. Enzim meningkatkan laju reaksi tanpa ada perubahan dalam kesetimbangan
kimia,
4. Enzim mengkatalisis reaksi pada arah sebaliknya jika sel membutuhkan,
5. Enzim memiliki bobot molekul tinggi, berbentuk koloid dan laju difusi rendah,
Fungsi Enzim
Enzim dapat berfungsi di luar sel hidup sebagai katalis biologis secara in vitro.
Aktivitas enzimatik terkait dengan struktur protein karena enzim memiliki sisi aktif
yang mengikatsubstrat. Secara umum, enzim pencernaan adalah struktur protein murni
misalnya urease. Pepsin, tripsin dan kimotripsin dikenal sebagai enzim pencernaan.
Lisozim adalah enzimaktif yang ditemukan dalam air mata, air liur, dan putih telur yang
mencerna dinding selbeberapa bakteri. Struktur lisozim dalam bentuk kristal, diamati
dengan kristalografi sinar-X. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur protein tiga
dimensi (Najafpour, 2015).
Alat dan bahan
Alat Bahan
Pisau H2O2 1%
Saringan H2O2 0,5%, 1%,5%,10%
Tabung reaksi H2SO2 1 M
Sumbat kapas yang dibungkus kain kasa Umbi kentang
Korek api dan lidi Hati ayam
Blender Air dingin
Wadah es
Temometer
Panangas air
Tabun Ekstrak Air dingin Tinggi Busa Nyala Api
g
1
2
3
4

Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim


Hasil Pengamatan Hati Ayam :
Tabun Ekstrak Air dingin Tinggi Busa Nyala Api
g
1 3 0 5,5 cm (+)
2 2 1 6,4 cm (+) Hasil
Tabung 1
Ekstrak Air 2Dingin 6,5 cm
Tinggi Busa (+)Api
Nyala
1 03 30 0 cm
0,5 cm (-)
(-)
2 2 3 0,2 cm (-)
3 1 2 0,1 cm (-)
4 0 1 0 cm (-)
Pengamatan Kentang :

Pengaruh Konsentrasi Substrat terhadap Aktivitas Enzim


Hasil Pengamatan Hati Ayam :
Tabun Tinggi Busa Nyala Api
g
0,5% 3,2 cm (+)
1% 6,3 cm (+)
3% 0 cm (-)

Hasil Pengamatan Kentang :


Tabun Tinggi Busa Nyala Api
g
0,5% 0,5 cm (-)
1% 0,4 cm (-)
3% 0,4 cm (-)
Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim
Hasil Pengamatan Hati Ayam :
Tabung Suhu Tinggi Busa Nyala Api
1 30% 6,3 cm (+)
2 50% 8,2 cm (+)
3 70% 4,3 cm (+)
4 Ruang 9 cm (+)

Hasil Pengamatan Kentang :


Tabung Suhu Tinggi Busa Nyala Api
1 30% 0,3 cm (-)
2 50% 0,1 cm (-)
3 70% 0,1 cm (-)
4 Ruang 0,5 cm (-)

Pengaruh Inhibitor Terhadap Aktivitas Enzim


Hasil Pengamatan Hati Ayam :
Tabung Tinggi Nyala Api
Busa
1 (H2SO4) 0 cm (-)
2 3,3 cm (+)

Hasil Pengamatan Kentang :


Tabung Tinggi Nyala Api
Busa
1 (H2SO4) 0,1 cm (-)
2 0,3 cm (-)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada enzim katalase
di dalam hati ayam tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena enzim
katalase akan bekrja optimal pada suhu ruang. Dan pada pengaruh konsentrasi enzim
terhadap aktivitas enzim hampir rata-rata bersifat positif.
Pada ekstrak kentang mampu mengkatalis H2O2 dengan optimal pada suhu
ruang. Enzim katalase dalam ekstrak kentang dalam suasana basa mampu bekerja
dengan lebih optimal dibanding suasana asam. Suhu juga disimpulkan sangat
mempengaruhi kerja enzim
DAFTAR PUSTAKA
Ega Arya Saputra, Peran Enzim Dalam Metabolisme Berdasarkan Al-Quran Dan
Hadist. Jurnal Of Development And Research In Education
Karina Erlianti, Muhammad Fauzi, “Petunjuk Praktikum Biokimia”, Fakultas Farmasi
Universitas Islam Kalimantan selatan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin.
Prihatini, I. & Dewi, R. K., 2021. Jurnal Tadris IPA Indonesia. Kandungan Enzim
Papain pada Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Metabolisme Tubuh, I(3), pp. 449-558.
Sutrisno, A., 2017. Teknologi Enzim. 1 ed. Malang: UB Press.
Pengumpulan alat dan bahan

Memasukan sampel kedalam


tabung reaksi

Masukkan sempel kedalam


penangas air

Mencampurkan reagen dan stampel

Pengukuran busa pada sampel

Hasil sampel yang sudah di


campurkan
1. Ekstraksi Katalase dari umbi kentang dan hati ayam
• Percobaan 1 (membuat ekstrak kentang) Prosedur:

Kupas umbi kentang (± 50 gram)

Masukan potongan kentang, 50 ml air dingin, dang sejumlah kecil bongkahan es ke


dalam blender selama 30 detik

Saring ke dalam botol coklat yang ditempatkan pada


wadah berisi es

Tambahkan air dingin hingga volume ekstrak 100 ml.

• Percobaan 2 (membuat ekstrak hati ayam) prosedur:

Masukan hati ayam (± 50 gram) dan 50 ml air dingin ke dalam blender selama 30
detik.)

Saring ke dalam botol coklat yang ditempatkan pada wadah berisi es.

Tambahkan air dingin hingga volume ekstrak 100 ml.


2. Pengaruh Konsentrasi Enzim terhadap Aktivitas Enzim
prosedur:

letakan 4 buah tabung reaksi dalam wadah berisi es

Isi tabung reaksi tersebut dengan komposisi


 Tabung 1 -> 3 ml ekstrak kentang/ hati ayam + air 0 ml
 Tabung 2 -> 2 ml ekstrak kentang/ hati ayam + air 1 ml

•  Tabung 3 -> 1 ml ekstrak kentang/ hati ayam + air 2 ml
 Tabung 4 -> 0 ml ekstrak kentang/ hati ayam + air 3 ml

Tambahkan 3 ml H2O2 1% pada masing-masing tabung reaksi, segera tutup dengan


sumbat kapas.

Ukur ketinggian busa yang terbentuk

Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke dalam tabung
sampai di atas permukaan busa

Amati nyala yang terjadi.


3. Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim

letakan 4 buah tabung reaksi dalam wadah berisi es

isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak kentang/hati ayam.

Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi: 3 ml H2O2 0,5% (1), 3 ml H2O2 1%


(2), 3 ml H2O2 5% (3), 3 ml H2O2 10% (4).

segera tutup dengan sumbat kapas.

Ukur ketinggian busa yang trterbentuk

Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke dalam
tabung sampai di atas permukaan busa

Amati nyala yang terjadi.


4. Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

Siapkan 4 buah tabung reaksi

Isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak kentang/hati ayam.

Masukan tabung reaksi 1 pada penangas air dengan suhu 30°C, tabung reaksi 2 pada
suhu 50°C, tabung reaksi 3 pada suhu 70°C, dan tabung reaksi 4 pada suhu ruang.

Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi: 3 ml H2O2 1%.

segera tutup dengan sumbat kapas.

Ukur ketinggian busa yang


terbentuk

Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke dalam tabung
sampai di atas permukaan busa

sampai di atas permukaan busa.

Amati nyala yang terjadi.


5. Pengaruh Inhibitor Terhadap Aktivitas Enzim

Siapkan 2 buah tabung reaksi (1, 2) dalam wadah berisi es

Isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak kentang/hati ayam.

Isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak kentang/hati ayam.

Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi: 5 ml H2O2 1%. Segera tutup dengan
sumbat kapas.

Ukur ketinggian busa yang terterbentuk

Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke dalam tabung
sampai di atas permukaan busa

Amati nyala/tidak
PEMBAHASAN
Pada penelitian metode pengaruh enzim masukan 3 ml sampel hati pada 4 tabung
reaksi dan tambahkan masing-masing 3 ml H2O2 0,5% , H2O2 1% , H2O2 5 % H2O2
10% setiap pengukuran tinggi busa memiliki tinggi yg berbeda-beda setelah di masukan
bara lidi yang sudah bakar kedalam tabung kemudian menghasilkan reaksi positif hanya
satu yang memiliki reaksi negatif yaitu H2O2 10%.
Pengaruh konsentrasi substrat terhadap Aktivitas Enzim pada Hati Ayam dilakukan
untuk mengatur kecepatan reaksi Enzimatis, dalam reaksi enzimatik, konsentrasi
substrat dan konsentrasi enzim memainkan peran penting. Jika konsentrasi substrat
meningkat, kecepatan reaksi akan meningkat asalkan jumlah enzimnya tetap. Pada uji
ini digunakan 6 tabung reaksi, dengan 3ml sampel Hati ayam dan 3 ml sampel kentang
masing masing sampel dibagi ke 3 tabung, ditambahkan H2O2 0,5%, 1%, 3%, sebanyak
3 ml pada kedua tabung berisi sampel, disumbat dengan kapas, lalu diukur ketinggian
busa, setelah dibuka sumbat kapas, dimasukkan lidi yang sudah dipanaskan ke dalam
tabung sampai keatas permukaan busa untuk melihat reaksi yang terjadi. Pada 2 tabung
berisi sampel Hati Ayam dengan H2O2 0,5% , 1%,menunjukkan reaksi postif ditandai
dengan ketinggian busa lebih dari 3 cm, serta bara api yang terjadi ketika lidi yang
dipanaskan masuk kedalam tabung. Sedangkan untuk 1 tabung yang berisi sampel Hati
Ayam dengan H2O2 3%, tidak menunjukkan hasil yang sama dengan tabung
sebelumnya, begitu juga dengan 3 tabung berisi sampel Kentang, dinyatakan negatif
karna tidak ada nya reaksi.
Pada Uji Aktivitas Enzim terhadap Suhu, dibutuhkan 4 tabung untuk masing masing
sampel, yaitu 4 tabung Ekstrak Hati Ayam, dan 4 tabung Ekstrak Kentang. Masing
masing tabung diisi dengan 3ml ekstrak sampel, lalu dimasukkan ke 30°C, tabung 2
pada suhu 50°C, tabung 3 pada suhu 70°C, dan tabung 4 berada pada suhu ruang, lalu
semua tabung selain tabung suhu ruang dimasukkan kedalam penangas air selama 3
menit dengan suhu penangas air dengan susunan, tabung I masing-masing yang sudah
tertera diatas, sedangkan untuk suhu ruang, ia hanya didiamkan di rak tabung, semua
tabung didiamkan selama 3 menit, baik yang didalam penangas air maupun yang hanya
didiamkan dalam suhu ruang, setelah 3 menit masing-masing tabung ditambahkan
kapas, di fase ini pengukuran ketinggian busa dilakukan, semua tabung berisi sampel
ekstrak Hati Ayam memiliki ketinggian busa dari 4cm hingga 9 cm, busa paling tinggi
terdapat didalam tabung reaksi dengan suhu ruang, semua tabung berisi sampel Ekstrak
Hati Ayam menunujukkan hasil reaksi positif, ditandai dengan bara api dari lidi panas
yang dimasukkan kedalam tabung tersebut, sedangkan pada semua tabung yang berisi
sampel Ekstrak Kentang tidak menunjukkan adanya reaksi gelembung yang tinggi, busa
maupun bara api dari lidi H2O2 ,lalu segera di sumbat dengan yang sudah dipanaskan.
Pengaruh Inhibitor terhadap Aktivitas Enzim, membutuhkan 4 tabung, 2 tabung
untuk 3ml sampel Ekstrak Hati Ayam, 2 lainnya untuk 3ml sampel Ekstrak sampel
Kentang, lalu ambil H2SO4 1 M pada lemari asam, masukkan 10 tetes masing-masing
pada ke 2 tabung sampel Hati Ayam, dan sampel Kentang, lalu biarkan 2 menit dalam
suhu ruang, selanjutnya masukkan 5 ml H2O2 1%., segera tutup dengan sumbat kapas,
dalam fase ini tabung dengan sampel Hati Ayam juga sampel Kentang menunjukkan
tidak ada reaksi gelembung tinggi, busa maupun bara api dari lidi yang dimasukkan
setelah sumbat kapas dibuka, 2 tabung dengan H2SO4 1 M dan 2 sampel berbeda
menghasilkan reaksi negatif, 1 tabung sampel Hati Ayam tanpa H2SO4 memiliki
ketinggian busa 3,3 cm dengan ditandai bara api dari lidi panas yang dimasukkan
kedalam tabung, yang menunjukkan tabung tersebut menghasilkan reaksi positif,
sedangkan pada 1 tabung sampel Kentang tanpa H2SO4 Kentang menunjukkan tidak
ada reaksi gelembung tinggi,

Anda mungkin juga menyukai