Anda di halaman 1dari 3

Fakta Banjir Bandang Jember, 450 Warga Mengungsi hingga Pesan

Khofifah

Senin, 3 Februari 2020 | 06:20 WIB

KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI
Gubernur Jawa Timur Khofidah Indar Parawansa saat mengunungi korban banjir bandang di Kabupaten Jember
Editor: Pythag Kurniati

KOMPAS.com- Banjir bandang menerjang Kecamatan Sukorambi, Jember pada Sabtu


(1/2/2020) sekitar pukul 15.50 WIB.Banjir yang membawa material lumpur dan kayu tersebut
disebabkan karena meluapnya aliran Sungai Kalijompo di Desa Klungkung.Saat terjadinya
banjir, debit air mencapai 150 sentimeter.

450 warga mengungsi

KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI
Salah seorang korban banjir bandang menganis histeris dan memeluk Gubernur Jawa
TImur Khofifah Indar Parawansa yang didampingi Kapolres Jember saat memberikan bantuan.
Akibat dari bencana tersebut, 450 warga di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi mengungsi
di tenda yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Minggu
(2/1/2020)."Terdampak banjir 137 Kepala Keluarga, yang mengungsi 450 orang,"kata Bupati
Jember Faida pada Kompas.com.Dari ratusan pengungsi itu, terdapat satu orang ibu hamil,
sepuluh lansia serta sembilan orang balita. Pemerintah mengeklaim telah memberikan bantuan
pada para pengungsi.

Akses jalan terputus

KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI
Salah satu jalan yang tergerus banjir bandang di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi
Jember sedang diperbaiki. Akibat banjir yang menerjang Jember, akses jalan terputus. Jalan
sepanjang 130 meter mengalami longsor lantaran tebing tergerus aliran air Sungai Kalijompo.
Jembatan yang menghubungkan jalan dengan rumah warga pun rusak dan tidak dapat dilewati.
Tim gabungan yang terdiri dari Dinas PU, Bina Marga Jember, TNI, Polri dan relawan
melakukan kerja bakti mengatasi terputusnya akses jalan. Alat berat dikerahkan untuk
membersihkan material longsor. "Insya Allah lima hari akan selesai,"kata bupati.
Polres Jember memastikan membuat jalan alternatif agar anak-anak tetao dapat
bersekolah. Baca juga: Akses Jalan ke Rumah Putus, 450 Korban Banjir Bandang Jember
Mengungsi Kunjungan Gubernur Khofifah Minggu (2/2/2020) Gubernur Jawa Timur Khofifah
Indar Parawansa mengunjungi korban banjir Jember di pengungsian. Dalam kunjungannya,
Khofifah ditemani Kapolres Jember, Dandim 0824 Jember, bupati Jember serta pejabat lainnya.
Khofifah memberi semangat dan motivasi pada ratusan pengungsi. Ia juga membaca shalawat
bersama para pengungsi. Khofifah mengunjungi warga yang memiliki anak balita di
pengungsian. Ia memberikan bantuan susu kepada pengungsi balita.

Pembalakan liar, Khofifah menduga banjir yang terjadi adalah dampak kebakaran hutan
serta dugaan pembalakan liar oleh orang yang tak bertanggung jawab. Ia menyebut, di Jawa
Timur ada tujuh titik gunung yang mengalami kebakaran hutan dan lahan. "Sekarang Argopuro,
di Bondowoso Gunung Raung,"ujarnya. Mengenai dugaan pembalakan liar, Khofifah
menyerahkan penanganan pada penegak hukum. "Kami serahkan pada tim untuk melakukan
investigasi, serahkan pada instansi vertikal,"ucapnya. Dalam kesempatan itu, Khofifah berpesan
agar warga, khususnya di Jawa Timur mewaspadai cuaca ekstrem hingga akhir Februari 2020.
"Kita mesti siaga satu, karena cuaca ekstrem ini harus diwaspadai semua," kata Khofifah. Di
media sosialnya, Khofifah mengaku selalu mengupdate perkembangan cuaca agar warga Jawa
Timur mengetahui informasi tersebut. "Kebetulan, Ketua BMKG secara personel update terus
pada beberapa gubernur di Jawa, termasuk saya, menyampaikan cuaca ekstrem di Jawa,
khususnya Jawa Timur," ucap Khofifah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Banjir Bandang Jember, 450 Warga
Mengungsi hingga Pesan Khofifah",
https://regional.kompas.com/read/2020/02/03/06200051/fakta-banjir-bandang-jember-450-
warga-mengungsi-hingga-pesan-khofifah?amp=1&page=2.

Editor : Pythag Kurniati

Anda mungkin juga menyukai