Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK PENCEMARAN AIR LAUT DI LINGKUNGAN HIDUP MASYARAKAT

WURING KELURAHAN WOLOMARANG KAB. SIKKA

Aiynun Rukmanti¹, Darmawati Bayangkari Ramli², Nadila³, Sri Minarni Rezeki⁴


Program studi pendidikan kimia, Universitas Muhammadiyah Maumere
E-mail: aiynunrukmanti@gmail.com, darmawthybramli@gmail.com, nadiladyla24@gmail.com,

ABSTRAK
Air dinyatakan tercemar apabila air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya yang
diakibatkan oleh kegiatan atau aktivitas manusia. Disadari atau tidak bahwa manusia sebagai
pelaku pencemaran atau kerusakan lingkungan sekaligus sebagai korban dari pencemaran atau
kerusakan lingkungan itu sendiri. Dari definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dari kegiatan manusia pada suatu
perairan yang peruntukkannya sudah jelas. Seperti halnya pencemaran air laut yang terjadi pada
lingkungan hidup masyarakat wuring. Penelitian ini dilakukan secara observasi dengan melihat
langsung kondisi lingkungan hidup masyarakat wuring dan melakukan wawancara kepada bapak
Thomas Parera M. Selaku kepala Lurah Wolomarang. Untuk melakuka upaya penanggulangan
yang dapat menyadarkan masyarakat Wuring.
Kata Kunci: Limbah sampah, Pencemaran air

ABSTRACT
Water is declared polluted if the water cannot function as it should as a result of human
activities. Whether we realize it or not, humans are both perpetrators of environmental pollution
or damage and also victims of environmental pollution or damage themselves. From this
definition it is implied that water pollution can occur intentionally or unintentionally from
human activities in waters whose designation is clear. Like sea water pollution that occurs in the
living environment of the Wuring community. This research was carried out observationally by
observing directly the environmental conditions of the Wuring community and conducting
interviews with Mr. Thomas Parera M. as the head of the Wolomarang Village Head. To carry
out countermeasures that can raise awareness among the Wuring community.
Keywords: Garbage waste, water pollution

PENDAHULUAN
Air memiliki pengaruh dan arti penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain digunakan
secara konvensional, air juga digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh
karena itu pemanfaatan air harus sesuai dengan kebutuhan dan tidak mengganggu
keseimbangan lingkungan lainnya. Air dinyatakan tercemar apabila air tidak dapat berfungsi
sebagai mana mestinya yang diakibatkan oleh kegiatan atau aktivitas manusia. Disadari atau
tidak bahwa manusia sebagai pelaku pencemaran atau kerusakan lingkungan sekaligus sebagai
korban dari pencemaran atau kerusakan lingkungan itu sendiri.
Indikator atau tanda bahwa airtelah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda
yang dapat diamati melalui: a) adanya perubahan suhuair; b) adanya perubahan pH atau kon-
sentrasi ion Hidrogen; c) adanya pe-rubahan warna, bau dan rasa air; d) timbulnya
endapan, koloidal, bahanterlarut; e) adanya mikroorganisme;dan f) meningkatnya
radioaktivitas air lingkungan (Martika D. S., 2017).
Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI No
82Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
yang dimaksud dengan Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya
makluk hidup,zat, energi dan atau komponen lain ke dalam airoleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas airturun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dari definisi tersebut tersirat bahwa
pencemaran air dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dari kegiatan
manusia pada suatu perairan yang peruntukkannya sudah jelas.
Seperti halnya pencemaran air laut yang terjadi pada lingkungan hidup masyarakat
wuring. Wuring adalah sebuah pemukiman di Kabupaten Sikka yang identik dengan
perkampungan nelayan. Kampung ini terletak di Kelurahan Wolomarang , kurang lebih 2 Km
dari kota Maumere ke arah barat. Kepala lurah wolomarang mengatakan kehidupan masyarakat
yang padat akan penduduk sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh tempat tinggal masyarakat wuring yang sebagian besar berada di permukaan air
laut, sehingga pembuangan limbah rumah tangga dibuang secara langsung ke air laut dan
kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Untuk
itu perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak pencemaran lingkungan jika
terjadi secara terus menerus.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan secara observasi dengan melihat langsung kondisi lingkungan
hidup masyarakat wuring dan melakukan wawancara kepada bapak Thomas Parera M. Selaku
kepala Lurah Wolomarang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Wawancara Bapak kepala Lurah Wolomarang


Berdasarkan hasil wawancara kepada Lurah Wolomarang yang mengatakan terdapat 49
RT dengan 9 RW , ada 3 RW dengan 14 RT yang berada di wilayah perkampungan Wuring,
yaitu wuring Leko,wuring tengah, dan wuring laut. Jumlah penduduk keseluruhan di
Wolomarang 10.629 jiwa. Setengah bagiannya berkisar 5000 adalah penduduk perkampungan
Wuring. 85% bermata pencaharian Nelayan dan sebagiannya bekerja sebagai polisi, ASN,
pengusaha dan lain sebagaianya. Wuring banyak didominasi oleh penduduk suku Bajo. Beliau
menjelaskan bahwa kondisi wuring ini kurang tertata dengan baik, dari rumah-rumah panggung,
rata-rata belum melaksanakan deklarsi Sanita Total Berbasis Masyarkat (STBM).
Ada beberapa pilar yang berkaita dengan jamban, kebersihan, cuci tangan dengan air
bersih, sanitasinya kurang bagus dan membuang sampah sembarangan,sehingga merusak biota-
biota laut. Jenis pencemaran yang paling menonjol diwuring adalah pencemaran air. Pencemaran
air, karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan dengan membuang sampah
sembarangan, di daerah pesisir pantai jika musim hujan banyak sampah-sampah pembuangan
dari darat yang terbuang ke laut sehingga berkumpul di pemukiman warga. Cara mereka
menyadarkan masyarakat yaitu dengan intervesi berkaitan dengan kebersihan ini melakukan satu
program yaitu Jumad bersih, dan berpartisipasi dengan tim SAR, TNI AL turun untuk kerja bakti
bersama, yang diharapkan yaitu partisipasinya dari warga setempat.
Masyarkat harus selalu diberikan edukasi mengenai kebersihan diri, kebersihan
lingkungan, dan juga kebersihan di dalam rumah atau tempat tingal setempat. Kembai lagi
dengan partisipasi warga setempat, karena masih sangat kurang partisipasinya mengenai
lingkungan kebersihan. kondisi masyarakat banyak menimbulkan dampak penyakit, seperti
asma penyakit kulit, lebih menonjol yaitu stunting. Stunting di Kelurahan Wolomarang sangat
tinggi, karena pola hidup kebersihan tidak dilakukan dengan baik. Pemerintah memberikan
intervensi dengan memberikan makanan tambahan dengan nilai gizi yang tinggi.

KESIMPULAN
Air memiliki pengaruh dan arti penting dalam kehidupan sehari-hari.Selain digunakan
secara konvensio-nal, air juga digunakan untuk me-ningkatkan kualitas hidup manusia.Oleh
karena itu pemanfaatan air harussesuai dengan kebutuhan dan tidakmengganggu keseimbangan
lingkunganlainnya. Air dinyatakan tercemar apa-bila air tidak dapat berfungsi sebagai-mana
mestinya yang diakibatkan olehkegiatan atau aktivitas manusia.Disadari atau tidak bahwa
manusiasebagai pelaku pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan sekaligus seba-gai korban
dari pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan itu sendiri. Indikator atau tanda bahwa airtelah
tercemar adalah adanya peru-bahan atau tanda yang dapat diamatimelalui: a) adanya perubahan
suhuair; b) adanya perubahan pH atau kon-sentrasi ion Hidrogen; c) adanya pe-rubahan warna,
bau dan rasa air; d) timbulnya endapan, koloidal, bahanterlarut; e) adanya mikroorganisme, dan
f) meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI No
82Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang
dimaksud dengan Pencemaran Air adalahmasuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam airoleh kegiatan manusia, sehingga kualitas airturun
sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuaidengan
peruntukkannya. Seperti halnya pencemaran air laut yang terjadi pada lingkungan hidup
masyarakat wuring. Wuring adalah sebuah pemukiman di Kabupaten Sikka yang identik dengan
perkampungan nelayan. Penelitian ini dilakukan secara observasi dengan melihat langsung
kondisi lingkungan hidup masyarakat wuring dan melakukan wawancara kepada bapak Thomas
Parera M.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Lurah Wolomarang yang mengatakan terdapat 49
RT dengan 9 RW , ada 3 RW dengan 14 RT yang berada di wilayah perkampungan Wuring,
yaitu wuring Leko,wuring tengah, dan wuring laut. Ada beberapa pilar yang berkaita dengan
jamban, kebersihan, cuci tangan dengan air bersih, sanitasinya kurang bagus dan membuang
sampah sembarangan,sehingga merusak biota-biota laut. Jenis pencemaran yang paling menonjol
diwuring adalah pencemaran air. kondisi masyarakat banyak menimbulkan dampak penyakit,
seperti asma penyakit kulit, lebih menonjol yaitu stunting. Pemerintah memberikan intervensi
dengan memberikan makanan tambahan dengan nilai gizi yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Wisnu A. W., (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan. 74.

Martika D. S., 2017. Peran Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabayadalam Pengendalian
Pencemaran Airsungai Brantas. Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya.

Arie H., 2006. Pencemaranairdan Strategi Penggulangannya. Peneliti Pusat Teknologi


Lingkungan, BPPT.

Anda mungkin juga menyukai