Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM SILVIKULTUR

ACARA V
STUMP, PUTERAN DAN PENANAMAN

Oleh :

Nama : Galuh Sekar Ardhanariswari

NIM : 19/442295/KT/08993

Kelompok : 1

Co-Ass : Nina Nur Ainia

LABORATORIUM SILVIKULTUR DAN AGROFORESTRI


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA V
STUMP, PUTERAN DAN PENANAMAN

ABSTRAK
Bibit merupakan bakal tanaman yang berasal dari proses perkecambahan benih atau
berasal dari bahan tanama lain yaitu berupa bagian dari tumbuhan yang tumbuh pada
suatu media tanam. Pembuatan bibit bisa dilakukan dengan cara stump yaitu bahan
tanaman yang dibuat dari anaakan tanaman yaitu dimana semua daun-daun dan akar
sekundernya dibuang, puteran puteran yaitu anakan pohon atau bibit yang diambil
bersama dengan semua tanah di sekeliling perkaranya. Pada jenis puteran semua akar-akar
tanaman tetap utuh. Kemudian jenis cabutan yaitu bibit tanaman pohon yang dipindahkan
ke lapangan tanapa disertai dengan tanahnya dan cabutan. Pratikum ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui pembuatan bibit dengan metode stump, cabutan dan puteran
dan cara penanamanya. Kemudian dari pratikum yang telah dilakukan menghasilkan data
bahwa persen hidup pada metode cabutan lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode
puteran. Sedangkan pada stump yang paling optimal ukuran perbandingan batang: akar =
1 : 3.
Kata kunci:Bibit, Stump,Cabutan, Puteran .

I. TINJAUAN PUSTAKA
Bibit merupakan bakal tanaman yang berasal dari proses perkecambahan benih atau
berasal dari bahan tanama lain yaitu berupa bagian dari tumbuhan yang tumbuh pada
suatu media tanam seperti tanah atau subtrat lain, dan didukung dengan lingkungan yang
memungkinkan untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Tujuan dilakukan pembuatan bibit
atau proses pembibitan yaitu untuk mendapatkan bahan tanaman yang seragam dan
berkualitas baik serta untuk keberlangsungan hidup tanaman agar pertumbuhan dan
perkembangan tanaman berlangsung dengan baik dan optimal. Maka dari itu diperlukanya
tekbik pembibitan yang baik dan sesuai dengan karakterisitik dari masing-masing
tanaman (Widaryanto dkk., 2018).
Kemudian bibit tanaman bisa dibedakan dua jenis berdasarkan bagian tanaman yang
dipakai untuk mendapatkan perbanyakan tanaman baru. Kedua jenis tersebut yaitu bibit
generatif yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji atau bagian tanama yang
dibuahi secara seksual. Selanjutnya yaitu jenis bibit vegetatif yaitu perbanyakan tanaman
yang tidak menggunakan biji. Namun menggunakan bagian tanaman yang dapat
digunakan untuk perbanykan yaitu seperti akat dan batang, termasuk juga perbanyakan
tanaman dengan bibit kultur jaringan termasuk dalam perbanyakan tanaman secara
vegetatif (Widayati dkk., 1988).
Bibit atau sering disebut dengan bahan tanaman bisa dimabil dari media
perkecambahan (bak kecambah) dan lngsung ditanam di lapangan yang dinamakan
dengan semai. Kemudian ada jenis bibit transplant yaitu anakan pohon atau bibit yang
melalui penyapihan yaitu setlah dikecambhaka baru dipindahkan ke media lain. Lalu juga
ada jenis semai alam yaitu anakan pohon yang berasal dari permudaan alam. Maka dari
itu untuk beberapa pertumbangan bibit diseiakan dengan berbagai jenis seperti jenis
puteran yaitu anakan pohon atau bibit yang diambil bersama dengan semua tanah di
sekliling perkaranya. Pada jenis puteran semua akar-akar tanaman tetap utuh. Kemudian
jenis cabutan yaitu bibit tanaman pohon yang dipindahkan ke lapangan tanapa disertai
dengan tanahnya (Nurkin, 2019)
Sedangkan stump adalah bahan tanaman yang dibuat dari anaakan tanaman yaitu
dimana semua daun-daun dan akar sekundernya dibuang, kecuali akar tunggang dan
batang dipotong sesuai dengan ukuran yang diingikan. Adanya pemotongan dauan
dilakukan bertujuan untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Sedangkan dilakkan
pemotongan akar bertujuan untuk merangsang adanya pertumbuhan akar bary yang lebih
banyak (Sari 2001 dalam Misnawati dkk., 2014)

II. TUJUAN
Pratikum ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mengenal stump sebagai salah satu bibit generatif
2. Mengetahui teknik pemindahan dan pemeliharaan stump, cabutan dan puteran
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan membuat bibit secara cabutan dan puteran
4. Mengetahui cara pembuatan lubang tanam dan penanaman yang benar

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam pratikum ini, ialah:
1. Penggaris
2. Cetok atau cangkul
3. Gunting atau gergaji
4. Kamera
5. Alat tulis
6. Pupuk
7. Acir bambu setinggi 1,25 meter
8. Ember/ tas plastik/ pelepah pisang
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini, ialah:
1. Anakan permudaan alam dan semai siap tanam

IV. METODE
2.1 Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu 14 November 2020
2.2 Tempat
Praktikum ini dilakukan secara online dengan pengamatan hasil dilakukan di
Laboratorium Silvikultur Intensif, Klebengan, Kabupaten Sleman
2.3 Cara kerja
Cara kerja yang dilakukan dalam pratikum ini, ialah:
 Cara kerja dalam pratikum Cabutan yaitu dengan :
1. Lahan penanaman dibersihkan dengan cangkul.
2. Dibuat lubang tanam dengan jarak dan kedalaman yang disesuaikan
dengan ukuran semai yang akan ditanam.
3. Dipilih 5 bibit berdasarkan potensinya untuk dilakukan teknik
cabutan.
4. Semai siap tanam dicabut dari kontiner tanpa disertai media tanam
dalam polybag/kontiner tersebut.
5. Semai ditanam pada lubang yang telah disiapkan lalu disiram dan
dibuat layout.
 Cara kerja pratikum Puteran yaitu dengan :
1. Lahan penanaman dibersihkan dengan cangkul.
2. Dibuat lubang tanam dengan jarak dan kedalaman yang disesuaikan
dengan ukuran semai yang akan ditanam.
3. Dipilih 5 bibit berdasarkan potensinya untuk dilakukan teknik
puteran.
4. Semai siap tanam dikeluarkan dari polybag/kontiner dengan disertai
media tanam yang ada dalamnya.
5. Semai ditanam pada lubang tanam yang telah disiapkan lalu disiram
dan dibuat layout.
 Cara kerja pratikum Stump yaitu dengan :
1. Lahan penanaman dibersihkan dengan cangkul.
2. Dibuat lubang tanam dengan jarak dan kedalaman yang disesuaikan
dengan ukuran semai yang akan ditanam.
3. Bibit dipilih berdasarkan potensinya untuk dilakukan teknik stump.
4. Semai siap tanam dikeluarkan dari polybag/kontiner tanpa disertai
media tanamnya.
5. Cabang dan daun dihilangkan dan hanya disisakan batang dan akar
dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 1:3 masing-masing 5 bibit.
6. Semai ditanam pada lubang tanam yang telah disiapkan lalu disiram
dan dibuat layout.

V. HASIL
Tabel 1. Data Stump
Metode Jumlah Tunas Perse
Jenis kondisi
/ n
No Tanam Pengamat Pengama Pengama Pengamat akhir
Perlaku Hidu
an an_1 tan_2 tan_3 an_4 pengamatan
an p
St_
Bipa 0 0 0 0 hidup
1
Stump St_
Bipa 0 0 0 0 hidup 66.67
1:1 2
St_
Bipa 0 0 0 0 mati
3
St_
Bipa 0 0 0 0 hidup
1
Stump St_ 100.0
Bipa 0 0 0 0 hidup
1:2 2 0
St_
Bipa 0 0 0 0 hidup
3
St_
Bipa 0 0 0 0 hidup
1
Stump St_ 100.0
Bipa 3 3 4 2 hidup
1:3 2 0
St_
Bipa 0 0 1 1 hidup
3

Tabel 2. Data Cabutan dan Puteran


kondisi Perse
Metode/
Jenis akhir n
Perlaku No Kondisi semai (segar,layu, atau mati)
Tanaman pengama Hidu
an
tan p
Pengama Pengama Pengama Pengama
tan_1 tan_2 tan_3 tan_4
Cb_
Cabutan saga segar segar segar segar hidup
1
Cb_
saga layu layu segar segar hidup
2
Cb_
saga segar layu segar segar hidup 100
3
Cb_
saga segar segar segar segar hidup
4
Cb_
saga segar segar segar segar hidup
5
Pt_1 saga segar segar segar segar hidup
Pt_2 saga segar segar segar segar hidup
Puteran Pt_3 saga segar segar segar segar hidup 80
Pt_4 saga segar layu segar segar hidup
Pt_5 saga kering kering kering kering mati

Tabel 3. Rerata tunas yang tumbuh


Ukuran rerata tunas yang tumbuh
stump pekan 1 pekan 2 pekan 3 pekan 4
Stump 1:1 0 0 0 0
Stump 1:2 0 0 0 0
Stump 1:3 3 3 2.5 1.5

Tabel 4. Persen Hidup (%)


Persen Hidup (%)
Perlakuan
pekan 1 pekan 2 pekan 3 pekan 4
Cabutan 80 60 100 100
Puteran 80 60 80 80
IX. LAMPIRAN
Pengamatan stump 1: 3 tanggal 22/11-2020 Pengamatan stump 1:1 dan 1:2 (22/11-
2020)

Puteran 22-11-2020 Cabutan 22-11-2020


Stump 1:3 no 2 dan 3 (27-11-2020) Stump 1:3 no 2 (27-11-2020)

Anda mungkin juga menyukai