Anda di halaman 1dari 2

FORMAT SOP KOMUNIKASI STRATEGI

PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


A. Tujuan
1. Klien mau mengungkapkan perasaan dan keluhannya,
2. Membina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik,
3. Diskusikan dengan klien penyebab dari konstipasi,
4. Melakukan pemeriksaan fisik dengan tensi darah.

B. Teknik Komunikasi

1. Berbicara dengan kejelasan sederhana dan pelan,


2. Memberikan waktu untuk klien memahami pembicaraan,
3. Menjadi pendengar aktif,
4. Ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong klien berbicara tentang perasaan dan
pengalaman mereka,
5. Hargai pengalaman hidup yang klien ceritakan,
6. Gunakan kontak mata dan sentuhan lembut pada klien,
7. Memahami karakteristik klien untuk membantu adaptasi sistem pembicaraan.

C. Langkah Kerja

1) Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
 Contoh kalimat :
- “Selamat Pagi Pak.. Perkenalkan pak nama saya perawat Dhipa Ashiilah, saya
sering dipanggil Dhipa. Saya perawat yang akan mengecek kondisi bapak pada
hari ini. Saya disini mau mengajak bapak konsultasi tentang masalah
kesehatan bapak. Kalo boleh tau nama lengkap bapak siapa ya?”

b) Evaluasi Validasi
 Contoh kalimat :
- “Baik pak Adi, kabarnya bagaimana hari ini? Atau selama beberapa hari ini
ada keluhan apa pak?”
- “Kalo boleh tau kapan pak sering terasa pusing? Apakah disaat melakukan
aktivitas tertentu dan yang lain?”
- “Baik.. jadi hanya cek dari puskesmas aja ya bu?”
- “Bapak sebelumnya sudah pernah melakukan apa untuk mengatasi keluhan
bapak?”

c) Kontrak Tempat, Waktu dan Topik Pembicaraan


 Tempat : Di ruang tamu
 Waktu : 10-15 menit
 Topik Pembicaraan : Keluhan Pasien Hipertensi
2) Fase Kerja
 Contoh kalimat :
- “Pagi bapak, jadi disini saya perawat Dwi Putri, saya pendamping perawat Dhipa
yang berbincang dengan bapak tadi dan saya yang akan mengecek kondisi fisik
bapak, sebelumnya bapak sudah pernah berkonsultasi penyakit darah tinggi
bapak?”
- “Baik pak, disini saya akan mengecek ulang tensinya bapak untuk memastikan
bapak menderita darah tinggi atau hanya sekedar tekanan darah biasa.”
- “Permisi pak, boleh saya pakaikan ke tangannya? Permisi ya pak.”
- “Baik bapak, disini saya akan sedikit memberi tahu bapak penyebab dari
hipertensi yang bapak derita, penyebabnya ada 2 ya pak, yaitu pola hidup atau dari
keturunan itu sendiri. Lalu ada juga penanganan untuk mengatasi keluhan pusing
bapak yaitu dengan mengontrol lagi pola istirahat bapak dan jika bisa ditambah
lagi jam tidurnya, lalu juga jangan sampai bapak banyak pikiran karena itu bisa
menyebabkan stress dan akan membuat tekanan darah bapak naik. Dan
pencegahannya bapak sebaiknya mengurangi makan makanan cepat saji misalnya
seperti mie instan dan semacamnya.”

3) Fase terminasi
a) Evaluasi (Menanyakan kembali pada pasien/keluarga)
 Contoh kalimat :
- “Jadi bapak, bagaimana perasaannya setelah berkonsultasi dengan saya dan juga
diberikan arahan oleh perawat Dwi tadi?”
- “Alhamdulillah ya pak, sudah mengerti setelah konsultasi. Jika bapak mengerti
dengan penyampaian suster Dwi, boleh tolong ulang kembali pak?”

b) Rencana Tindak Lanjut (Meminta Pasien Melakukan Saran Perawat)


 Contoh kalimat :
- “Baik bapak.. Dengan begitu saya harap bisa diterapkan dengan baik ya pak
karena jika terus mengalami darah tinggi itu bisa menyebabkan masalah
berkelanjutan salah satunya serangan jantung. Untuk ibu Manda mohon dibantu
untuk mengingatkan bapak agar menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.”

c) Kontrak Akan Datang


 Contoh kalimat : -

Anda mungkin juga menyukai