Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BENTURAN KEPENTINGAN

SEMESTER I

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU


PEKANBARU

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan


Rahmat, Taufik dan HidayahNya sehingga Laporan Implementasi dan
Evaluasi Benturan Kepentingan Semester I Tahun 2022 ini dapat
diselesaikan. Laporan Implementasi dan Evaluasi Benturan
Kepentingan Semester I Tahun 2022 ini disusun dalam rangka
memberikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka
implementasi Whistle Blowing System (WBS) yang ada di Dinas
Perkebunan Provinsi Riau. Didalamnya memuat hasil pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan
Provinsi Riau, serta memuat hambatan dan permasalahan yang
dihadapi sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.
Harapan kami kiranya laporan ini dapat dijadikan bahan
informasi penyelenggaraan Penanganan Benturan Kepentingan
di Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan sekaligus sebagai bahan
masukan bagi penyusunan laporan penyelenggaraan Penanganan
Benturan Kepentingan pada lingkup Pemerintah Provinsi Riau.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Akhirnya atas perhatian dan bantuan semua pihak terhadap
terlaksananya WBS di Dinas Perkebunan Provinsi Riau diucapkan
terima kasih.

Pekanbaru, Juni 2022

KEPALA DINAS PERKEBUNAN


PROVINSI RIAU

Ir. ZULFADLI
Pembina Utama Madya
NIP. 19660803 199211 1 001

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup .......................................................................................... 2
D. Dasar Hukum ............................................................................................ 2
BAB II Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................... 3
1. Penetapan SK Tim Penanganan Benturan Kepentingan ................ 3
2. Sosialisasi Pengendalian Benturan Kepentingan ............................. 3
3. Sosialisasi Matrik Identifikasi Benturan Kepentingan .................... 4
4. Pembuatan Media Sosialisasi Benturan Kepentingan Berupa
Poster ............................................................................................................ 5
BAB III Evaluasi Atas Penanganan Benturan Kepentingan
Semester I Tahun 2022 ................................................................................. 6
BAB IV Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Sebelumnya ............ 13
BAB V Penutup ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Rekomendasi ............................................................................................ 14

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Perkebunan


Provinsi Riau tidak dapat terlepas dari interaksi dengan banyak
pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Terkait
dengan interaksi tersebut di atas seringkali terjadi benturan
kepentingan dalam diri seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dimana pertimbangan pribadi
mempengaruhi dan/atau dapat mengurangi profesionalitas
seorang pegawai dalam mengemban tugas dan fungsinya.
Pertimbangan pribadi tersebut dapat berasal dari kepentingan
pribadi, kerabat, atau kelompok yang kemudian mendesak atau
mereduksi gagasan yang dibangun berdasarkan nalar
profesionalnya sehingga keputusannya menyimpang dari
orisinalitas keprofesionalannya dan akan berimplikasi kepada
penyelenggaraan negara khususnya di bidang pelayanan publik
menjadi tidak efisien dan tidak efektif.

Benturan Kepentingan adalah situasi dimana pegawai memiliki


atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap
penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas
keputusan dan/atau tindakannya. Kepentingan pribadi tersebut
dapat berasal dari kepentingan pribadi, kerabat atau kelompok
yang kemudian mendesak atau mereduksi gagasan yang dibangun
berdasarkan nalar profesionalnya sehingga keputusannya
menyimpang dari orisinalitas keprofesionalitasnya dan akan
berimpilikasi pada penyelenggaraan negara khususnya
dibidang pelayanan publik menjadi tidak efisien dan tidak
efektif. Benturan kepentingan sering pula dimaknai sebagai konflik
kepentingan (conflict of interest).

1
B. Tujuan
1. Sebagai bahan evaluasi dalam pengelolaan penanganan
benturan kepentingan baik dari pihak internal maupun
eksternal Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
2. Meningkatkan upaya pencegahan benturan kepentingan
di lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
3. Mendorong pegawai di lingkungan Dinas Perkebunan
Provinsi Riau agar bersifat profesional dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari laporan ini adalah kegiatan
implementasi dan evaluasi kegiatan penanganan benturan
kepentingan di Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

D. Dasar Hukum
Dasar hukum implementasi Whistle Blowing System (WBS)
di Dinas Perkebunan Provinsi Riau adalah :

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman
Umum Penanganan Benturan Kepentingan.
2. Peraturan Gubernur Riau Nomor 2 Tahun 2021 tentang
Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Riau.

2
BAB II
Pelaksanaan Kegiatan

1. Penetapan SK Tim Penanganan Benturan Kepentingan

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau telah menetapkan


Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tentang
Tim Dan Prosedur Penanganan Benturan Kepentingan
Di Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Riau melalui
Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Nomor :
Kpts.188/Disbun-SEKR/637/2022 Tanggal 21 Februari 2022.

2. Sosialisasi Pengendalian Benturan Kepentingan

Pada tanggal 25 Februari 2022 bertempat di Aula Dinas


Perkebunan Provinsi Riau Jalan Cut Nyak Dien No. 6 Pekanbaru,
telah dilakukan Penyerahan Surat Keputusan Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Riau Tentang Tim Dan Prosedur Penanganan
Benturan Kepentingan Di Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi
Riau Tahun 2022 Nomor : Kpts.188/Disbun-SEKR/637/2022
Tanggal 21 Februari 2021 sekaligus Sosialisasi Pengendalian
Benturan Kepentingan dalam rangka implementasi Whistle
Blowing System (WBS) yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi
Riau. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas, Pejabat Eselon
III dan Sub Koordinator beserta seluruh Staf Dinas Perkebunan
Provinsi Riau.

3
3. Sosialisasi Matrik Identifikasi Benturan Kepentingan

Pada tanggal 25 Februari 2022 bertempat di Aula


Dinas Perkebunan Provinsi Riau Jalan Cut Nyak Dien No. 6
Pekanbaru, juga dilakukan Sosialisasi Matrik Identifikasi
Penanganan Benturan Kepentingan sesuai Surat Keputusan
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Nomor :
Kpts.188/Disbun-SEKR/714/2022 Tanggal 24 Februari 2022
tentang Identifikasi Benturan Kepentingan di Lingkungan Dinas
Perkebunan Provinsi Riau. Diharapkan dengan adanya sosialisasi
tersebut pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Riau lebih
berhati-hati dan bersikap profesional dan menghindari potensi
benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.

4
4. Pembuatan Media Sosialisasi Benturan Kepentingan Berupa
Poster

5
BAB III
Evaluasi Atas Penanganan Benturan Kepentingan
Semester I Tahun 2022

Berdasarkan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan di Dinas


Perkebunan Provinsi Riau, pada Semester I TIDAK ditemukan adanya
benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN di
lingkup Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Secara detil evaluasi atas
penanganan benturan kepentingan berdasarkan bentuk Conflict of
Interest sebagai berikut :

a. Gratifikasi

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan akibat


adanya gratifikasi antara lain:

(1) Dalam Penetapan Kelas Kebun pada Penilaian Usaha


Perkebunan yang dilakukan tehadap perusahaan
perkebunan baik dalam tahap pembangunan maupun dalam
tahap operasional;

(2) Dalam Fasilitasi Penerbitan Surat Persetujuan Penyaluran


Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS) bagi pekebun/perusahaan
perkebunan ataupun penangkar;

(3) Dalam Penjualan Bibit Berlabel Hasil Produksi UPT Produksi


Benih Tanaman Perkebunan kepada Pekebun Swadaya;

(4) Dalam Sertifikasi Benih Kelapa Sawit dalam bentuk


Kecambah bagi produsen benih kelapa sawit yang telah
terdaftar;

6
(5) Dalam Sertifikasi Bibit Tanaman Perkebunan untuk
mendapatkan Sertifikat Mutu Benih dan Label bagi
pekebun/perusahaan perkebunan dan penangkar yang telah
terdaftar;

(6) Dalam Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD/APBN Dinas


Perkebunan Provinsi Riau

Untuk mengantisipasi terjadinya benturan kepentingan yang


diakibatkan adanya gratifikasi dilakukan beberapa strategi :

(1) Penandatanganan Pakta Integritas

(2) Melaporkan gratifikasi

(3) Melaporkan LHKPN dan LHKASN secara berkala dan tepat


waktu

(4) Menghindari pertemuan langsung (tatap muka) dengan


pengguna jasa atau penyedia barang/jasa

(5) Penandatanganan komitmen anti korupsi

(6) Menetapkan tim pengendalian gratifikasi.

Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan


akibat adanya gratifikasi antara lain: Kepala Dinas Perkebunan
Provinsi Riau, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang dan UPT lingkup
Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Sub Koordinator Bagian
Keuangan, Perlengkapan Dan Pengelolaan Barang Milik Daerah,
Sub Koordinator Pengembangan Usaha Perkebunan, Kepala Sub
Bagian Tata Usaha UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Perkebunan, Kepala Seksi Pengawasan dan Peredaran Benih,
Kepala Seksi Pengujian Mutu dan Sertifikasi Benih, Kepala Sub
Bagian Tata Usaha UPT Produksi Benih Tanaman Perkebunan,

7
Kepala Seksi Produksi Benih Tanaman Tahunan, Kepala Seksi
Produksi Benih Tanaman Semusim, Rempah dan Penyegar, Kuasa
Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara
Pengeluaran, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa/ Pejabat
Pembuat Komitmen, Tim Penilai Usaha Perkebunan dan Staf Dinas
Perkebunan Provinsi Riau.

b. Penggunaan Aset (BMD)

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan akibat


adanya penggunaan aset (BMD) adalah penggunaan aset (BMD)
untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Untuk mengantisipasi
benturan kepentingan yang diakibatkan penggunaan aset akan
diterapkan strategi :

(1) Penggunaan BMD diatur melalui SK Kepala Dinas

(2) Tertib administrasi pemakaian atau peminjaman BMD

(3) Pengadaan BMD berdasarkan RKBMD

(4) Meningkatkan peran aktif petugas pengurus sekaligus


penyimpanan BMD

(5) Melaksanakan SOP Pengelolaan Aset.

Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan


akibat adanya penyalahgunaan aset BMD antara lain: Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Riau, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang/UPT
lingkup Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Sub Koordinator Bagian
Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah,
Sub Koordinator Perencanaan Program, Kustodian Barang Milik

8
Daerah, Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah, Kuasa
Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara
Pengeluaran, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat
Pembuat Komitmen, Staf Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

c. Rahasia Jabatan / Instansi

Situasi kondisi yang dapat menyebabkan benturan kepentingan


yang diakibatkan rahasia jabatan adalah membocorkan rahasia
negara terutama pada saat proses promosi dan mutasi jabatan
dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Untuk mengatasi
kondisi tersebut diterapkan strategi :

(1) Penandatangan Pakta Integritas

(2) Menetapkan kebijakan informasi publik melalui SK Kepala


Dinas

(3) Implementasi Whistle Blowing System (WBS)

Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan


sebab membocorkan rahasia jabatan/instansi antara lain: Kepala
Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Sekretaris Dinas, Kepala Sub
Bagian Kepegawaian dan Umum, Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Pejabat
Pengadaan, Pejabat Pemeriksa/Pejabat Pembuat Komitmen, Staf
Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

d. Perangkapan Jabatan

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan


karena adanya perangkapan jabatan yaitu menduduki jabatan

9
salah satu perusahaan penyedia barang/jasa dan/atau menjadi
komisaris dari penyedia barang/jasa maupun perusahaan
pengguna jasa. Untuk mengantisipasi hal tersebut diterapkan
strategi :

(1) Penandatanganan Pakta Integritas

(2) Melaporkan LHKPN dan LHKASN secara berkala dan tepat


waktu

(3) Penerapan SPIP

(4) Implementasi Whistle Blowing System (WBS)

Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan


akibat adanya rangkap jabatan antara lain: Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Riau, Sekretaris Dinas, Sub Koordinator
Keuangan, Perlengkapan Dan Pengelolaan Barang Milik Daerah,
Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara
Pengeluaran, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa/Pejabat
Pembuat Komitmen, Staf Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

e. Rekrutmen Pegawai/Tenaga Honorer

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan karena


adanya intervensi dalam rekrutmen pegawai/tenaga honorer
yaitu :

(1) Menggunakan atau memanfaatkan jabatan untuk


mempengaruhi proses penerimaan pegawai/tenaga honorer
baik langsung maupun tidak langsung

10
(2) Melakukan kolusi dalam rekrutmen pegawai/tenaga honorer

(3) Melakukan pungutan liar dalam rekrutmen penempatan


pegawai/tenaga honorer.

Untuk mengantisipasi hal tersebut diterapkan strategi :

(1) Rekrutmen pegawai/tenaga honorer secara terbuka

(3) Menetapkan/membentuk tim seleksi pegawai/tenaga


honorer

(4) Menetapkan pola mutasi pegawai/tenaga honorer dalam SK


Kepala Dinas.

Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan


akibat adanya intervensi dalam rekrutmen pegawai antara lain :
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Sekretaris Dinas, Kepala
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum, Sub Koordinator Keuangan,
Perlengkapan Dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, Kuasa
Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Pejabat
Pemeriksa/Pejabat Pembuat Komitmen.

f. Penyalahgunaan Jabatan

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan karena


adanya penyalahgunaan jabatan yaitu menyalahgunakan jabatan
untuk melakukan pemerasan atau pungli kepada stakeholder
terkait. Untuk mengantispasi hal tersebut diterapkan strategi :

(1) Penandatangan Pakta Integritas

(2) Penandatanagan Anti Korupsi

(3) Implementasi Whistle Blowing System (WBS)

11
Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan
akibat adanya gratifikasi antara lain : Kepala Dinas Perkebunan
Provinsi Riau, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Pengembangan
Usaha Perkebunan dan Penyuluhan, Kepala UPT Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan, Kepala UPT Produksi Benih
Tanaman Perkebunan, Sub Koordinator Keuangan, Perlengkapan
Dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, Kepala Seksi
Pengembangan Usaha Perkebunan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan, Kepala Seksi
Pengawasan dan Peredaran Benih, Kepala Seksi Pengujian Mutu
dan Sertifikasi Benih, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT
Produksi Benih Tanaman Perkebunan, Kepala Seksi Produksi
Benih Tanaman Tahunan, Kepala Seksi Produksi Benih Tanaman
Semusim, Rempah dan Penyegar, Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Pejabat Pengadaan,
Pejabat Pemeriksa/ Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Penilai Usaha
Perkebunan dan Staf Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

12
BAB IV
Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Sebelumnya

Dinas Perkebunan Provinsi Riau baru berdiri pada Tahun 2020


sesuai Peraturan Gubernur Riau Nomor : 62 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Perkebunan Provinsi Riau, hasil monitoring dan evaluasi tahun
pada Tahun 2021 tidak ditemukan adanya benturan kepentingan.

BAB V
Penutup

13
BAB V

Penutup

A. Kesimpulan
1. Tidak terdapat benturan kepentingan selama Semester I 2022.
2. Berdasarkan pemantauan dan pengendalian lingkup Dinas
Perkebunan Provinsi Riau, tidak terdapat benturan
kepentingan dalam pelaksanaan tugas baik dalam pelayanan
publik, pejabat pengelola keuangan maupun pejabat yang
menangani pengadaan barang/jasa.

B. Rekomendasi

1. Dengan telah ditetapkannya Keputusan Kepala


Dinas Perkebunan Provinsi Riau melalui SK Kepala
Dinas Perkebunan Provinsi Riau Nomor :
Kpts.188/Disbun-SEKR/637/2022 Tanggal 21 Februari
2022 Tentang Tim dan Prosedur Penanganan Benturan
Kepentingan di Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Riau,
diharapkan kedepan Tim dapat bekerja lebih maksimal dalam
pencegahan dan pengendalian benturan kepentingan di lingkup
Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

14

Anda mungkin juga menyukai