Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Oleh :

Nama : Linda Rahmadhani Harahap

NIM : 121211231184
Kelas : A3

DOSEN : Dr. Farida Yuliaty, SE., SH., MM

PROGRAM STUDI PASCASARJANA

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP


Direktorat Pascasarjana USB YPKP
Magister Manajemen

Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 2023-


2034
Mata Ujian : Filsafat Ilmu
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Januari 2024
Waktu : 120 menit (08.00-10.00)
Dosen : Dr. Farida Yuliaty

Petunjuk:
1. Mahasiswa boleh membuka buku dan menggunakan fasilitas internet. Kerja sendiri-
sendiri dan tidak ada diskusi. Setiap soal yang diberikan, mahasiswa diminta untuk
membuat keputusan atas pernyataan yang ada dalam soal tersebut BENAR atau
SALAH dan untuk masing-masing Keputusan harus diberikan argumen singkat,
berikut teori yang mendasarinya. Untuk masing- masing soal, keputusan dan
alasan tepat akan diberikan nilai 100; untuk keputusan tepat, namun
argumen salah akan diberikan nilai 50; untuk Keputusan tidak tepat,
sudah pasti argumen salah dan akan diberikan nilai 0; untuk keputusan tepat,
namun argument tidak terlalu benar, akan diberikan nilai minimal 60 dan maksimal
90.
2. Kerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, jawaban dikumpulkan melalui
km/koordinator kelas dan dikirimkan melalui googledrive, konfirmasi link via WA,
paling lambat pukul 11.30 wib.
3. Tidak menerima jawaban per-orangan, terlambat=tidak mengumpulkan.

Soal:

1. Cinta adalah memiliki. Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani danberarti cintaakan
hikmat atau cinta akan pengetahuan. Seorang filsuf adalah seorang pemilik hikmat
atau pengetahuan.

Jawaban : Salah, Secara etimologi, pernyataan tersebut benar. Kata "cinta" dalam
bahasa Yunani adalah "philos", yang berarti "cinta" atau "kecintaan". Kata "sophia"
berarti "hikmat" atau "pengetahuan". Jadi, "filsafat" berarti "cinta akan hikmat" atau
"cinta akan pengetahuan". Namun, secara filosofis, pernyataan tersebut tidak benar.
Cinta tidak selalu berarti memiliki. Cinta juga dapat berarti mencari, mengejar, atau
menghayati.

Seorang filsuf adalah orang yang mencintai hikmat atau pengetahuan, tetapi bukan
berarti mereka memilikinya secara penuh dan sempurna. Hikmat dan pengetahuan
adalah hal-hal yang terus berkembang dan berubah. Semakin banyak kita belajar,
semakin banyak kita menyadari bahwa kita masih belum tahu banyak hal.

Jadi, seorang filsuf adalah orang yang selalu mencari, mengejar, dan menghayati
hikmat atau pengetahuan. Mereka tidak pernah merasa puas dengan apa yang
mereka ketahui. Mereka selalu ingin belajar lebih banyak tentang dunia dan tentang
diri mereka sendiri.

2. Filsafat adalah berpikir (melihat) hal-hal di bawah permukaan


dan/atau(menatap)makna yang lebih dalam. oleh karenanya, gagasan filosofis sulit
dipahami bukan karena terlalu abstrak, melainkan karena teramat konkret, objek
pembahasannya terlalu dekat dengan kehidupan.
Jawaban : Benar, Gagasan filosofis yang konkret sering kali sulit dipahami objek
pembahasannya terlalu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari karena kita sering
kali terbiasa melihat hal-hal tersebut secara sekilas dan tidak terlalu memikirkan
maknanya yang lebih dalam. Akibatnya, kita sering kali tidak menyadari bahwa ada
hal-hal yang tersirat di balik hal-hal yang tampak sederhana.

3. Memahami sebuah ide berarti mengetahui maksudnya; mengapresiasi sebuah ide


berarti mengetahui nilainya. Memahami sebuah ide berarti mengetahui yang
dimaknai; mengapresiasi sebuah ide berarti mengetahui signifikansinya
Jawaban : Benar, karena Memahami sebuah ide berarti mengetahui maksudnya,
yaitu apa yang ingin dikomunikasikan oleh ide tersebut. Hal ini dapat dilakukan
dengan menganalisis unsur-unsur ide tersebut, seperti kata-kata, kalimat, dan
strukturnya. Dengan memahami maksud sebuah ide, kita dapat memahami apa yang
diperjuangkan oleh ide tersebut. Apresiasi sebuah ide berarti mengetahui nilainya,
yaitu seberapa penting atau berharganya ide tersebut. Hal ini dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti relevansinya dengan kehidupan
kita, manfaatnya bagi kita, dan kebenarannya. Dengan mengapresiasi sebuah ide,
kita dapat menghargai apa yang ditawarkan oleh ide tersebut. Perbedaan antara
memahami dan mengapresiasi sebuah ide adalah bahwa memahami lebih
menekankan pada aspek kognitif, sedangkan mengapresiasi lebih menekankan
pada aspek afektif. Memahami sebuah ide berarti mengetahui apa yang
dikomunikasikan oleh ide tersebut, sedangkan mengapresiasi sebuah ide berarti
menghargai apa yang dikomunikasikan oleh ide tersebut.

4. Pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab pertama atau prinsip-prinsip tertinggi


dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi manusia adalah filsafat. Oleh
karenanya, seorang pegawai, professional ataupun pengusaha dengan karyanya
yang original dapat disebut seorang filsuf.
Jawaban : Salah, tidak semua karya original yang dihasilkan oleh pegawai,
profesional, atau pengusaha dapat dikatakan sebagai karya filosofis. Karya tersebut
harus memenuhi kriteria- agar dapat disebut sebagai karya filosofis. Kriteria tersebut
antara lain:
1.Karya seorang pegawai yang menulis tentang makna kerja yang tidak hanya
terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan spiritual.
2.Karya seorang profesional yang menawarkan model bisnis yang lebih berkelanjutan
dan ramah lingkungan.
3.Karya seorang pengusaha yang mengembangkan produk atau layanan baru yang
dapat membantu memecahkan masalah sosial.
Dengan kata lain, seorang pegawai, profesional, atau pengusaha bisa saja
menggabungkan aspek-aspek filsafat dalam pandangan hidup dan karyanya, tetapi
istilah "filsuf" biasanya lebih dikaitkan dengan mereka yang secara khusus terlibat
dalam eksplorasi dan pemikiran filosofis.

5. Filsafat adalah petunjuk utama yag menggarisbawahi semua tindakan dari seorang
manajer. Filsafat manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan
kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecaha
masalah manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang
manajer. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer
dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang
menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis
dan memberikan tantangan

Jawaban: Benar, Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan


kepercayaan yang memberikan dasar bagi tindakan seorang manajer. Filsafat
manajemen mencakup berbagai hal, seperti nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi
tentang hakikat organisasi, manusia, dan manajemen. Filsafat manajemen
memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer dengan cara memberikan arah
dan panduan bagi tindakan manajerial. Filsafat manajemen membantu manajer
untuk membuat keputusan, memecahkan masalah, dan mengelola organisasi secara
efektif. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer
dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen memberikan kerangka kerja untuk berpikir
tentang manajemen, dan membantu manajer untuk melihat organisasi dan dunia
secara lebih luas. Dengan menerapkan filsafat manajemen yang tepat, seorang
manajer dapat menjadi lebih efektif dan sukses dalam menjalankan tugasnya

Anda mungkin juga menyukai