Adapun hasil yang didapatkan pada percobaan ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
4.1.1 Standarisasi
1. Standarisasi 1 5,4
2. Standarisasi 2 3,6
1. Sampel 1 1,5
2. Sampel 2 1,6
Diketahui:
V KMnO4 = 4,5 mL
N H2C2O4 = 50 ppm
V H2C2O4 = 5 mL
Ditanya:
N KMnO4: .....?
Penyelesaian:
( ) ( )
N KMnO4 =
( ) ( )
= = 55,5 ppm
( )
Diketahui :
V KMnO4 : 1,55 mL
Be Fe2+ : 28
mL sampel : 5 mL
Ditanya :
% Fe2+ : ....?
Penyelesaian :
( ) ( )
% Fe2+ = x 100 %
( ) ( ) ( )
= x 100% = 481,74 %
( )
4.3 Pembahasan
4.3.1 Standarisasi
temperatur 70 - 80°C
Gambar 4.3 Pemanasan larutan
hingga penuh
5. Melakukan titrasi secara cepat pada suhu tidak boleh kurang dari 60°C.
6. Titrasi dianggap berhasil ketika larutan telah berubah warna menjadi sedikit
merah muda dan perubahan warna bertahan untuk waktu yang lama
Gambar 4.6 Hasil titrasi
sebesar 481,74%.
menggunakan pipet skala dan bulb. Setelah itu ditambahkan larutan H2SO4
hingga penuh
distandarisasi. Prosedur diulang sebanyak dua kali, dan dicatat volume yang
dibutuhkan hingga titik akhir titrasi tercapai, lalu dihitung berapa kadar besi
yang terukur.
larutan KMnO4 sebanyak 1,5 mL. Proses penentuan kadar pada sampel kedua
menghasilkan volume larutan KMnO4 sebanyak 1,6 mL. Sehingga volume rata-