Anda di halaman 1dari 14

HADIS TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN

KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU


Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Hadits Tarbawi

Dosen Pengampu: Dr. Hemawati, S.Pd.I, MA

Disusun oleh

Rizky Alfi Syahrin (900.22.269)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN BINJAI

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah kepada junjungan
besar kita yakni Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan
syafa’atnya di akhirat kelak nanti

Penulis tak hentinya mengucapkan syukur kepada Allah SWT


atas limpahan nikmat-Nya, baik berupa kesehatan fisik maupun
pikiran sehingga kami mampu untuk menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas pada mata kuliah Hadits Tarbawi dengan judul “HADIS
TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN KEUTAMAAN ORANG
YANG BERILMU”.
Penulis menyadari tentu makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya kedepannya makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya

Terakhir penulis tak lupa mengucapkan terimakasihi kepada


semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Binjai, 2 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………….…....i

DAFTAR ISI……………………………………………….…..ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………...…1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan………………………....…2

B. Keutamaan Orang Yang Berilmu………………...……...4

C. Hadits Tentang Ilmu Pengetahuan

dan Keutamaan Orang Yang Berilmu…………………...….7

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keistimewaan manusia dibandingkan binatang, yaitu memiliki
akal, pemahaman dan bentuk fisiknya yang tegak lurus. Untuk itu
Allah karuniakan manusia sebuah akal untuk membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Allah berbuat demikian karena
Allah ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Oleh
karenanya Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk,
sehingga tidak ada satu makhluk pun yang lebih tinggi derajatnya
dari manusia.
Selayaknya ilmu perakitan komputer, maka Allah telah merakit
manusia dengan sistem hardware dan software, lengkap,
berkualitas tinggi dan multifungsi. Kesemua perangkat ini bekerja
secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa menjalankan
fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.
Dan bagaimana manusia itu diciptakan Allah sebagai makhluk
berpribadi luhur, berakhlak karimah, berkualitas, taat kepada Allah,
dan sebagai makhluk yang hidup bersama-sama dengan orang lain,
juga sebagai makhluk yang hidup di tengah-tengah alam dan
sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh oleh Allah. Tidak lain
adalah manusia itu harus mencari dan memiliki ilmu. Sebab harta
yang paling berharga bagi orang-orang muslim yang hilang adalah
ilmu maka apabila kalian menemukannya maka ambilah.
Untuk itu mengapa manusia khususnya kaum muslimin supaya
memiliki ilmu pengetahuan dan berilmu, agar manusia itu sebagai
makhluk yang hidup di tengah-tengah alam, berfungsi terhadap
alam. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh,
berfungsi terhadap yang menciptakan dan yang mengasuhnya.
Oleh karena kaum muslimin dan muslimat wajiblah memilki
ilmu, sebab ilmu tidak akan binasa layaknya harta, ilmu akan terus
mengalir, karena ilmu pulalah seorang hamba bisa mengenal dan
mencintai Tuhan-Nya (Allah).

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Ilmu, sains, atau ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Sejalan dengan itu ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemology.
Mengingat begitu banyaknya informasi yang menjelaskan
mengenai ilmu pengetahuan, maka berikut ini kami berikan
beberapa sumber yang menjelaskan Pengertian Ilmu Pengetahuan
Menurut Para Ahli, Selain pengertian ilmu pengetahuan secara
umum, terdapat beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian ilmu pengetahuan yaitu sebagai
berikut, yaitu: 7 Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli
Dalam Negeri :
1. Hatta: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Moh. Hatta bahwa
ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur
tentang pekerjaan hokum umum, sebab akibat dalam suatu
kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari
kedudukannya maupun hubungannya.
2. Soerjono Soekanto: Pengertian ilmu pengetahuan menurut
Soerjono Soekanto adalah pengetahuan yang tersusun sistematis
dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana

2
selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh
setiap orang lain yang mengetahuinya.
3. Dadang Ahmad S: Pengertian ilmu pengetahuan menurut
Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan
pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan
fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
4. Helmy A. Kotto: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Helmy.
A. Kotto bahwasanya ilmu pengetahuan adalah suatu proses
pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai
menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
5. Mappadjantji Amien: Menurutnya, pengertian ilmu
pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan,
bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki
paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi
membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta
untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali
potensi fitrawi guna mengenal Allah.
6. Syahruddin Kasim: Menurut Syahruddin Kasim, bahwa
pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil
metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang berasal
dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal,
nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan
hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung
jawab kekhalifaan.
7. Sondang Siagian: Menurut Sondang Siagian bahwa ilmu
pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki
sekelompok prinsipol, dalil, rumus, yang melalui percobaan
yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji
kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus
mana yang dapat diajarkan dan dipelajari.1

1
H. Inu kencana Syafiie. Pengantar Ilmu Pemerintahan. PT Refika Aditama: Bandung, 2005.

3
2. Keutamaan Orang Yang Berilmu
Perlu diketahui bahwa setiap dari kita adalah penuntut ilmu,
baik itu yang tua ataupun yang muda, baik laki-laki maupun
perempuan, semuanya wajib menuntut ilmu. Dan perlu diketahui
pula, bahwa menuntut ilmu agama tidak harus di pondok pesantren,
namun bisa juga di masjid dan tempat lainnya yang di sana ada
majelis ilmu yang mengajarkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan
benar.
Agar lebih termotivasi dan lebih semangat dalam belajar ilmu
agama, ada baiknya kita mengetahui beberapa keutamaan yang
akan diberikan kepada orang-orang yang menempuh jalan atau
pergi menuntut ilmu. Di antara keutamaan tersebut adalah sebagai
berikut.
a) Dimudahkan jalannya menuju surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:

‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه‬: ‫وعن ابي هر يرة رضى هللا عنه قال‬
‫ط ِريقًا ِإلَى ْال َجن ِة‬ َ ‫س فِي ِه ِع ْل ًما‬
َ ‫سه َل هللاُ لَهُ ِب ِه‬ ُ ‫ط ِريقًا يَ ْلت َ ِم‬
َ ‫سلَ َك‬
َ ‫ َ َم ْن‬: ‫وسلم‬
Artinya:”Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam
rangka menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga.”2

Derajat hadits yang pertama tentang balasan bagi orang yang


menuntut ilmu, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yaitu: (HR
Muslim dan yang lainnya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani di dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 84.)
b) Para malaikat ridha apa yang dikerjakannya, dari Zir bin
Hubaisy, dia berkata, aku datang kepada Shafwan bin Assal al-
Muradi, dia bertanya,”Apa yang membuatmu datang?” Aku
menjawab, “Mencari ilmu.” Dia berkata,”Aku telah mengdengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

2
H.R. Muslim no 6 , Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Imani,
hlm. 316

4
،‫ت لَهُ ْال َمال ِئ َكةُ أ َ ْج ِن َحت َ َها‬ َ ‫ب ْال ِع ْل َم ِإّل َو‬
ْ ‫ض َع‬ ْ ‫َارجٍ َي ْخ ُر ُج ِم ْن َب ْي ِت ِه َي‬
ُ ُ‫طل‬ ِ ‫َما ِم ْن خ‬
‫صنَ ُع‬
ْ َ‫ضا بِ َما ي‬
ً ‫ِر‬
Artinya:“Tidaklah seseorang itu keluar dari rumahnya untuk
menuntut ilmu, kecuali malaikat pasti meletakkan (mengepakkan)
sayap-sayapnya karena ridha dengan apa yang dilakukannya.”
(HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)3

Hadits yang kedua mengenai tugas para malaikat yang ridha dengan
apa dikerjakan orang yang menuntut ilmu yaitu (HR At-Tirmidzi
dan dishahihkannya, Ibnu Majah dan lafaz hadits ini adalah
lafaznya, dan Ibnu Hibban dalam shahihnya dan al-Hakim dia
berkata, “Sanadnya shahih”. Oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih
At-Targhib wa At-Tarhib no. 85.)
c) Mendapatkan pahala haji secara sempurna, dari Abu Umamah
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ٍ‫َم ْن َغدَا إِلَى ْال َمس ِْج ِد َّل ي ُِريدُ إِّل أ َ ْن يَتَعَل َم َخي ًْرا أ َ ْو يُعَ ِل َمهُ َكانَ َكأ َ ْج ِر َحاج‬
ُ‫تَا ًّما َحجتُه‬
Artinya:“Barangsiapa yang pergi menuju masjid, dia tidak
bermaksud kecuali untuk belajar kebaikan atau untuk
mengajarkannya, maka baginya pahala seperti berhaji secara
sempurna.” (HR Ath-Thabrani)

Derajat hadits keutamaan orang yang menuntut ilmu selanjutnya


seperti mendapatkan pahala haji secara sempurna. Yaitu (HR Ath-
Thabrani dan diriwayatkannya al-Mu’jam al-Kabir dengan sanad
tidak mengapa. Al-Hafizh al-Iraqi berkata 2/317,”Sanadnya baik
(Jayid)”. Pada sanadnya terdapat Hisyam bin Ammar. Saya
berkata,”Diriwayatkan pula oleh al-Hakim 1/19 dengan lafazh,
”…Pahala orang yang berumrah yang umrahnya sempurna.”

3
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani , Shahih At-Targhib wa At-Tarhib Jilid I.
Jakarta: Pustaka Sahifa, 2007, hlm. 180

5
Dia menambahkan,”Barangsiapa pergi sore heri ke masjid dia
tidak ingin kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya
maka dia meraih pahala orang yang berhaji yang hajinya
sempurna.
Dia menshahihkannya di atas syarat al-Bukhari dan disetujui oleh
adz-Dzahabi, hadits ini dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani
dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 86.)4
d) Kedudukannya seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah,
dari Abu Hurairah ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ فَ ُه َو بِ َم ْن ِزلَ ِة‬،ُ‫َم ْن َجا َء َمس ِْجدِي َهذَا لَ ْم يَأْتِ ِه إِّل ِل َخي ٍْر يَتَعَل ُمهُ أ َ ْو يُعَ ِل ُمه‬
ُ ‫ َو َم ْن َجا َء بِغَي ِْر ذَ ِل َك فَ ُه َو ِب َم ْن ِزلَ ِة الر ُج ِل َي ْن‬،ِ‫سبِي ِل هللا‬
‫ظ ُر‬ َ ‫ْال ُم َجا ِه ِديْنَ فِي‬
‫ِإلَى َمتَاعِ َغي ِْر ِه‬
Artinya:“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (yaitu Masjid
An-Nabawi) tidaklah ia datang kecuali untuk kebaikan yang akan
dipelajari atau diajarkannya, maka ia berada di kedudukan seperti
orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Dan barangsiapa yang
datang dengan niat selain itu, maka kedudukannya laksana seorang
laki-laki yang hanya memandang-mandang barang (perbekalan)
saudaranya.” (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Derajat hadits selanjutnya yaitu kedudukannya seperti orang-orang


yang berjihad di jalan Allah. (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi. Pada
sanadnya tidak terdapat rawi yang ditinggalkan dan tidak pula
disepakati kelemahannya. Bahkan sanadnya Ibnu Majah shahih di
atas syarat Muslim sebagaimana dikatakan oleh al-Bushairi di az-
Zawaid. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hakim juga, dia
menshahihkannya di atas syarat asy-Saikhain dan disetujui oleh
adz-Dzahabi. Sebenarnya ia hanya di atas syarat Muslim dan
membuka hadits dengan ‘Diriwayatkan’ yang menunjukkan bahwa

4
Ibid.,

6
ia dhaif tidaklah bagus. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 87.)5
Di dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
َ ‫ب ْال ِع ْل ِم فَ ُه َو فِي‬
‫س ِبي ِل هللاِ َحتى َي ْر ِج َع‬ َ ‫َم ْن خ ََر َج فِي‬
ِ َ‫طل‬
Artinya:“Barangsiapa keluar (dari rumahnya) dalam rangka
menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”
(HR At-Tirmidzi)6

Di dalam hadits yang lain, derajat haditsnya (HR At-Tirmidzi,


hadits ini dinilai hasan li ghairihi oleh Syaikh Al-Albani dalam
Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 88.)
e) Ilmu lebih utama dari ibadah, Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda:

‫فضل العلم أحب إلي من فضل العبادة و خير دينكم الورع‬


Artinya:“Keutamaan ilmu lebih aku sukai dari keutamaan ibadah,
dan sebaik-baik agama kalian adalah bersikap wara” (HR.Al-
Hakim)

Derajat pembahasan hadits tentang ilmu lebih utama dari ibadah,


yaitu (HR.Al-Hakim, Al-Bazzar, At-Thayalisi, dari Hudzaifah bin
Yaman Radhiallahu Anhu. Disahihkan Al-Albani dalam sahih al-
jami’: 4214)
Demikianlah beberapa hadits yang menunjukkan dengan jelas
tentang keutamaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang
pergi atau menempuh suatu jalan dalam rangka belajar ilmu agama.

3. Hadits Tentang Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang


Yang Berilmu
Allah subhanallahuta’allah berfirman dalam surah al-Mujadilah
ayat 11:

5
Ibid.,181
6
Ibid.,

7
َ‫يَ ۡرفَعِ ٱَّللُ ٱلذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َوٱلذِينَ أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم دَ َر َٰ َج ٖۚت َوٱَّللُ بِ َما ت َعۡ َملُون‬
١ ‫ير‬ٞ ‫… َخ ِب‬
Artinya:”Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
(Q.S. al-Mujadalah: 11)

Yaitu dengan ilmu Allah, akan mengangkat derajar orang-orang


yang berilmu beberapa derajat. Dengan begitu tentulah Allah sangat
menyerukan hamba-Nya untuk menuntut ilmu sebab manusia yang
hanya pandai beribadah namun tidak memiliki ilmu tentulah tak
diperkenankan. Kemudian Allah tentunya akan memberi berbagai
macam kenikmatan apabila seseorang itu berilmu dan taat pada
perintahnya dan tak boleh saling mendeki kecuali dengan ilmu dan
menjaga ilmu, antara lain:
a) Fadhilah Ilmu
Tekun dalam mencari ilmu dan hikmah
‫س ْفيَا ُن قَا َل َحدثَنِي إِ ْس َما ِعي ُل ْب ُن أَبِي خَا ِل ٍد َعلَى‬ ُ ‫ي قَا َل َحدثَنَا‬ ُّ ‫َحدثَنَا ْال ُح َم ْي ِد‬
َ ‫از ٍم قَا َل‬
َ‫س ِم ْعتُ َع ْبد‬ ِ ‫ْس بْنَ أَبِي َح‬ َ ‫س ِم ْعتُ قَي‬
َ ‫ي قَا َل‬ ُّ ُ‫َغي ِْر َما َحدثَنَاه‬
ُّ ‫الز ْه ِر‬
‫سل َم ّل حسد إّل في اثنتين‬ َ ‫صلى َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ‫ي‬ ُّ ‫َّللاِ بْنَ َم ْسعُو ٍد قَا َل قَا َل الن ِب‬
‫رجل آتاه هللا ماّل فسلطه على هلكته في الحق رجل آتاه هللا حكمة فهو‬
‫يقضي بها ويعلمها‬
Artinya:“Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah
menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Khalid -dengan lafazh
hadits yang lain dari yang dia ceritakan kepada kami dari Az
Zuhri- berkata; aku mendengar Qais bin Abu Hazim berkata; aku
mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua
hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia
pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang

8
Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya
kepada orang lain".(H.R. Bukhori)

Derajat hadits yang selanjutnya adalah tentang anjuran untuk


Menuntut Ilmu yakni H.R. Tirmidzi, hadits ini dinilai hasan. Di
kumpulkan oleh tirmidzi dan disyarahkan oleh Tuhfa al-Ahwazi
dalam bab keutamaan ilmu 7/405, hadits no 2784)7
b) Diangkatnya ilmu dan munculnya kebodohan
‫ث َع ْن أَبِي التياحِ َع ْن أَن َِس‬ ِ ‫س َرة َ قَا َل َحدثَنَا َع ْبد ُ ْال َو ِار‬ ُ ‫َحدثَنَا ِع ْم َر‬
َ ‫ان ْب ُن َم ْي‬
‫اط السا َع ِة‬ ِ ‫سل َم ِإن ِم ْن أ َ ْش َر‬َ ‫صلى َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫سو ُل َّللا‬ ُ ‫ب ِْن َما ِلكٍ قَا َل قَا َل َر‬
‫الزنَا‬
ِ ‫ظ َه َر‬ ْ َ‫ب ْال َخ ْم ُر َوي‬ َ ‫ُت ْال َج ْه ُل َويُ ْش َر‬َ ‫أ َ ْن ي ُْرفَ َع ْال ِع ْل ُم َويَثْب‬
Artinya:”Telah menceritakan kepada kami 'Imran bin Maisarah
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu At
Tayyah dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasul
shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda
kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan
diminumnya khamer serta praktek perzinahan secara terang-
terangan". (H.R. Bukhori)

Fadhilah Ilmu dalam ketekunan untuk mencari ilmu dan hikmah,


(H.R. Bukhori, shahih dalam Kitab: “Ilmu” Bab: Ilmu diangkat dan
tampaknya kebodohan hadits ke 1709)8

7
Abdullah bin Abdil Muhsin, Silsilah Ta’lim al-Lughoh al-Arobi al-Hadits. Jakarta: Jami’ah
Imam Muhammad bin Suud al-Islami, 2014. Hlm. 112
8
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ Wal Marjan, Jakarta: Ummul Qura, 2013, hlm.
1247

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar


untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Sebab
itulah Sondang Siagian menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan
adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok prinsipol,
dalil, rumus, yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan
berulang kali telah teruji kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip
dan rumus-rumus mana yang dapat diajarkan dan dipelajari.
Untuk itu dengan ilmu seseorang tentunya akan memiliki
keutamaan yang Allah berikan, sehingga apapun segala perbuatan
baik yang dilakukan manusia khususnya orang-orang yang beriman
pasti akan Allah balas dengan apa yang telah ia perbuat.
Diantaranya keutamaan yaitu diimudahkan jalannya menuju surge,
para malaikat ridha apa yang dikerjakannya, mendapatkan
pahala haji secara sempurna, kedudukannya seperti orang-orang
yang berjihad di jalan Allah.
Dimudahkan jalannya kesyurga sebab Allah telah menaungi
seorang yang menuntut ilmu dari ia keluar sampai ia kembali lagi,
dan juga dengan perbuatan baik tersebut Allah senantiasa
mengirim para malaikatnya untuk ridha terhadap apa yang
dikerjakannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim

Abdil Muhsin, Abdullah. 2014. Silsilah Ta’lim al-Lughoh al-Arobi


al-Hadits. Jakarta: Jami’ah Imam Muhammad bin Suud al-
Islami,

Fuad Abdul Baqi, Muhammad. 2013. Al-Lu’lu’ Wal Marjan.


Jakarta: Ummul Qura
Imam Nawawi. Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka
Imani
Syafiie, Inu kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan.
Bandung: PT Refika Aditama
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. 2007. Shahih At-
Targhib wa At-Tarhib Jilid I. Jakarta: Pustaka Sahifa

11

Anda mungkin juga menyukai