Makalah Hadis Tarbawi 1
Makalah Hadis Tarbawi 1
Disusun oleh
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………….…....i
DAFTAR ISI……………………………………………….…..ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………...…1
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keistimewaan manusia dibandingkan binatang, yaitu memiliki
akal, pemahaman dan bentuk fisiknya yang tegak lurus. Untuk itu
Allah karuniakan manusia sebuah akal untuk membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Allah berbuat demikian karena
Allah ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Oleh
karenanya Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk,
sehingga tidak ada satu makhluk pun yang lebih tinggi derajatnya
dari manusia.
Selayaknya ilmu perakitan komputer, maka Allah telah merakit
manusia dengan sistem hardware dan software, lengkap,
berkualitas tinggi dan multifungsi. Kesemua perangkat ini bekerja
secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa menjalankan
fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.
Dan bagaimana manusia itu diciptakan Allah sebagai makhluk
berpribadi luhur, berakhlak karimah, berkualitas, taat kepada Allah,
dan sebagai makhluk yang hidup bersama-sama dengan orang lain,
juga sebagai makhluk yang hidup di tengah-tengah alam dan
sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh oleh Allah. Tidak lain
adalah manusia itu harus mencari dan memiliki ilmu. Sebab harta
yang paling berharga bagi orang-orang muslim yang hilang adalah
ilmu maka apabila kalian menemukannya maka ambilah.
Untuk itu mengapa manusia khususnya kaum muslimin supaya
memiliki ilmu pengetahuan dan berilmu, agar manusia itu sebagai
makhluk yang hidup di tengah-tengah alam, berfungsi terhadap
alam. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh,
berfungsi terhadap yang menciptakan dan yang mengasuhnya.
Oleh karena kaum muslimin dan muslimat wajiblah memilki
ilmu, sebab ilmu tidak akan binasa layaknya harta, ilmu akan terus
mengalir, karena ilmu pulalah seorang hamba bisa mengenal dan
mencintai Tuhan-Nya (Allah).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh
setiap orang lain yang mengetahuinya.
3. Dadang Ahmad S: Pengertian ilmu pengetahuan menurut
Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan
pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan
fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
4. Helmy A. Kotto: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Helmy.
A. Kotto bahwasanya ilmu pengetahuan adalah suatu proses
pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai
menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
5. Mappadjantji Amien: Menurutnya, pengertian ilmu
pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan,
bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki
paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi
membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta
untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali
potensi fitrawi guna mengenal Allah.
6. Syahruddin Kasim: Menurut Syahruddin Kasim, bahwa
pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil
metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang berasal
dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal,
nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan
hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung
jawab kekhalifaan.
7. Sondang Siagian: Menurut Sondang Siagian bahwa ilmu
pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki
sekelompok prinsipol, dalil, rumus, yang melalui percobaan
yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji
kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus
mana yang dapat diajarkan dan dipelajari.1
1
H. Inu kencana Syafiie. Pengantar Ilmu Pemerintahan. PT Refika Aditama: Bandung, 2005.
3
2. Keutamaan Orang Yang Berilmu
Perlu diketahui bahwa setiap dari kita adalah penuntut ilmu,
baik itu yang tua ataupun yang muda, baik laki-laki maupun
perempuan, semuanya wajib menuntut ilmu. Dan perlu diketahui
pula, bahwa menuntut ilmu agama tidak harus di pondok pesantren,
namun bisa juga di masjid dan tempat lainnya yang di sana ada
majelis ilmu yang mengajarkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan
benar.
Agar lebih termotivasi dan lebih semangat dalam belajar ilmu
agama, ada baiknya kita mengetahui beberapa keutamaan yang
akan diberikan kepada orang-orang yang menempuh jalan atau
pergi menuntut ilmu. Di antara keutamaan tersebut adalah sebagai
berikut.
a) Dimudahkan jalannya menuju surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
قال رسول هللا صلى هللا عليه: وعن ابي هر يرة رضى هللا عنه قال
ط ِريقًا ِإلَى ْال َجن ِة َ س فِي ِه ِع ْل ًما
َ سه َل هللاُ لَهُ ِب ِه ُ ط ِريقًا يَ ْلت َ ِم
َ سلَ َك
َ َ َم ْن: وسلم
Artinya:”Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam
rangka menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga.”2
2
H.R. Muslim no 6 , Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Imani,
hlm. 316
4
،ت لَهُ ْال َمال ِئ َكةُ أ َ ْج ِن َحت َ َها َ ب ْال ِع ْل َم ِإّل َو
ْ ض َع ْ َارجٍ َي ْخ ُر ُج ِم ْن َب ْي ِت ِه َي
ُ ُطل ِ َما ِم ْن خ
صنَ ُع
ْ َضا بِ َما ي
ً ِر
Artinya:“Tidaklah seseorang itu keluar dari rumahnya untuk
menuntut ilmu, kecuali malaikat pasti meletakkan (mengepakkan)
sayap-sayapnya karena ridha dengan apa yang dilakukannya.”
(HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)3
Hadits yang kedua mengenai tugas para malaikat yang ridha dengan
apa dikerjakan orang yang menuntut ilmu yaitu (HR At-Tirmidzi
dan dishahihkannya, Ibnu Majah dan lafaz hadits ini adalah
lafaznya, dan Ibnu Hibban dalam shahihnya dan al-Hakim dia
berkata, “Sanadnya shahih”. Oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih
At-Targhib wa At-Tarhib no. 85.)
c) Mendapatkan pahala haji secara sempurna, dari Abu Umamah
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٍَم ْن َغدَا إِلَى ْال َمس ِْج ِد َّل ي ُِريدُ إِّل أ َ ْن يَتَعَل َم َخي ًْرا أ َ ْو يُعَ ِل َمهُ َكانَ َكأ َ ْج ِر َحاج
ُتَا ًّما َحجتُه
Artinya:“Barangsiapa yang pergi menuju masjid, dia tidak
bermaksud kecuali untuk belajar kebaikan atau untuk
mengajarkannya, maka baginya pahala seperti berhaji secara
sempurna.” (HR Ath-Thabrani)
3
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani , Shahih At-Targhib wa At-Tarhib Jilid I.
Jakarta: Pustaka Sahifa, 2007, hlm. 180
5
Dia menambahkan,”Barangsiapa pergi sore heri ke masjid dia
tidak ingin kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya
maka dia meraih pahala orang yang berhaji yang hajinya
sempurna.
Dia menshahihkannya di atas syarat al-Bukhari dan disetujui oleh
adz-Dzahabi, hadits ini dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani
dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 86.)4
d) Kedudukannya seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah,
dari Abu Hurairah ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
فَ ُه َو بِ َم ْن ِزلَ ِة،َُم ْن َجا َء َمس ِْجدِي َهذَا لَ ْم يَأْتِ ِه إِّل ِل َخي ٍْر يَتَعَل ُمهُ أ َ ْو يُعَ ِل ُمه
ُ َو َم ْن َجا َء بِغَي ِْر ذَ ِل َك فَ ُه َو ِب َم ْن ِزلَ ِة الر ُج ِل َي ْن،ِسبِي ِل هللا
ظ ُر َ ْال ُم َجا ِه ِديْنَ فِي
ِإلَى َمتَاعِ َغي ِْر ِه
Artinya:“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (yaitu Masjid
An-Nabawi) tidaklah ia datang kecuali untuk kebaikan yang akan
dipelajari atau diajarkannya, maka ia berada di kedudukan seperti
orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Dan barangsiapa yang
datang dengan niat selain itu, maka kedudukannya laksana seorang
laki-laki yang hanya memandang-mandang barang (perbekalan)
saudaranya.” (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
4
Ibid.,
6
ia dhaif tidaklah bagus. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 87.)5
Di dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
َ ب ْال ِع ْل ِم فَ ُه َو فِي
س ِبي ِل هللاِ َحتى َي ْر ِج َع َ َم ْن خ ََر َج فِي
ِ َطل
Artinya:“Barangsiapa keluar (dari rumahnya) dalam rangka
menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”
(HR At-Tirmidzi)6
5
Ibid.,181
6
Ibid.,
7
َيَ ۡرفَعِ ٱَّللُ ٱلذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َوٱلذِينَ أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم دَ َر َٰ َج ٖۚت َوٱَّللُ بِ َما ت َعۡ َملُون
١ يرٞ … َخ ِب
Artinya:”Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
(Q.S. al-Mujadalah: 11)
8
Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya
kepada orang lain".(H.R. Bukhori)
7
Abdullah bin Abdil Muhsin, Silsilah Ta’lim al-Lughoh al-Arobi al-Hadits. Jakarta: Jami’ah
Imam Muhammad bin Suud al-Islami, 2014. Hlm. 112
8
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ Wal Marjan, Jakarta: Ummul Qura, 2013, hlm.
1247
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran al-Karim
11