Anda di halaman 1dari 9

Makalah Perkembangan Peserta Didik

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu:
DRA. INDARYANTI, M.PD.

DR. MERYANSUMAYEKA, S.PD., M.SC.

NOVIKA SUKMANINGTHIAS, S.PD., M.PD

Disusun Oleh:
Adellia Tri Rahayu 06081282328018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023/2024
PEMBAHASAN

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan dan perkembangan seringkali disamaartikan karena kedua katanya yang


mirip. Sebagian psikolog memandang kedua istilah berbeda, namun sebagian yang lain
memandang di dalam istilah perkembangan tercakup makna pertumbuhan. Setiap makhluk
hidup akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.

PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada seluruh makhluk
hidup berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, dan massa yang bersifat irreversible
(perubahan yang sudah terjadi tidak akan kembali lagi). Pertumbuhan merupakan perubahan
yang terjadi secara kuantitatif, artinya dapat diukur dan dapat dilihat secara langsung. Jadi,
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran
dan struktur biologis (Fatimah, Enung, 2010).

Kartono dalam Sobur (2013), mendefinisikan pertumbuhan sebagai perubahan secara


fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi - fungsi fisik, yang berlangsung secara
normal pada diri anak yang sehat dalam peredaran waktu tertentu. Pertumbuhan sifatnya
sementara, hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Artinya, individu tidak
akan bertambah tinggi atau besar, jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat
kematangan.

Dengan demikian, pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif yaitu


bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu yang
bersifat irreversible dan terjadi dalam peredaran waktu tertentu. Pertumbuhan merupakan
perubahan-perubahan biologis, anatomis dan fisiologis manusia, misalnya perubahan dari
bentuk tubuh bayi menjadi kanak-kanak, dari kanak-kanak berubah menjadi remaja, remaja
menjadi orang dewasa.

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) yang
meliputi bertambahnya skill atau kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
(sempurna) dalam pola yang teratur atau biasa disebut proses pematangan. Dalam proses
perkembangan menyangkut pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan
sistem organ yang berkembang berdasarkan tugas dan cara yang sesuai, sehingga dapat
memenuhi fungsi masing-masing (Sit, 2012: 1-2).

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif yang didalamnya berupa


perubahan secara psikologis. Menurut Mohammad Ali dan Asrori dalam buku psikologi
remaja, perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang khas dari gejala-
gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya menunjuk pada
pengertian perkembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan
menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Soesilo Windradini
(1995: 2) menyatakan bahwa perkembangan individu tidak berlangsung secara otomatis,
tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu: (1) heriditas, (2)
lingkungan, (3) kematangan fisik dan psikis, dan(4) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang
berkemauan, dalam arti anak bisamengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta
mempunyai emosi.

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Setelah mengetahui pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan, maka terlihat


beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan
dapat dilihat dari pemaparan tabel dibawah ini:

No. Perbedaan Pertumbuhan Perkembangan


1. Sifat Kuantitatif Kualitatif
2. Objek Fisik Fungsional fisik dan Psikologis
Waktu Sampai usia tertentu, biasanya Sampai akhir hayat
3.
20-22 tahun
4. Kenampakan Konkret Abstrak
5. Perubahan Irreversible Reversible
6. Indikator Perubahan pada fisik (dapat Terlihat dari sifat dan
dinyatakan dalam bentuk kemampuan (melalui
satuan dan di ukur secara kurat pengamatan, tanpa adanya alat
menggunakan alat ukur) ukur yang akurat dan tidak
dapat dinyatakn dalam satuan)
Persamaan dari pertumbuhan hanya sedikit (lebih banyak perbedaannya), tetapi
meskipun demikian, pertumbuhan dan perkembangan saling berintegrasi atau berhubungan
antara satu dengan yang lainnya, saling melengkapi serta berjalan beriringan.

PERBEDAAN INDIVIDUAL

Individu berasal dari kata Yunani yaitu individium. Dalam bahasa Inggris, individu
disebut undivided yang artinya tidak berbagi. Menurut Kamus Echols & Sadaly (1975: 519),
individu adalah "kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum. Kata
individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas". Dalam ilmu sosial, paham individu berkaitan dengan tingkah laku dalam
kehidupan dan jiwa majemuk yang berperan dalam pergaulan manusia. Individu sebagai
kesatuan yang terbatas yang berarti bahwa individu sebagai manusia perseorangan bukan
sebagai manusia keseluruhan. Dengan demikian, individu adalah manusia yang memiliki
kepribadian yang khas atau spesifik. Adapun dalam konsep sosiologis, individu berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri.

Menurut Lindgren (1980) makna "perbedaan" dan "perbedaan individual"


menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik dan psikologis. Setiap
individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang
diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik yang
diturunkan dari orangtuanya dan dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis
maupun faktor sosial psikologis. Dahulu terdapat keyakinan bahwa kedua faktor tersebut
memengaruhi kepribadian dan kemampuan individu secara terpisah dengan caranya masing-
masing. Namun, selanjutnya semakin disadari bahwa sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan
seseorang, atau sesuatu yang dirasakan oleh seseorang merupakan hasil dari perpaduan antara
faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan.

Gerry (1963) dalam Sunarto dan Hartono (1999) mengategorikan perbe- daan
individual seperti berikut.

1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

Dari bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang
menonjol. Pertama, semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola yang
bersifat umum dan tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda. Perbedaan-
perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif. Kedua, manusia baik
anak atau dewasa dan berada dalam suatu kelompok atau seorang diri disebut individu.
Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang per orang atau perseorangan.
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan atau berkaitan dengan
perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat pada orang yang satu berbeda dengan yang
lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual.

Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bawaan dan
faktor lingkungan.

1. Faktor Bawaan

Faktor bawaan adalah faktor-faktor biologis yang diturunkan oleh orang tua melalui
pewarisan genetik saat terjadinya pembuahan. Menurut Zimbardo dan Gerig (1999)
penyatuan antara sebuah sperma dan sel telur hanya menghasilkan satu diantara miliaran
kemungkinan kombinasi gen. Meskipun rata-rata individu memiliki 50% gen yang sama
dengan saudaranya, kumpulan gen individu tetap khas, kecuali untuk individu yang kembar
identik. perbedaan gen ini merupakan satu alasan tiap individu berbeda, baik secara fisik,
psikologis, maupun perilaku.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan adalah faktor luar yang dapat menyebabkan perbedaan individu.
Faktor lingkungan meliputi; (a) status sosial ekonomi orang tua, (b) pola asuh orang tua, (c)
budaya, dan (d) urutan kelahiran.

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PERKEMBANGAN

A. FAKTOR INTERNAL

1. Genetik
Faktor genetik akan memengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan tulang,
alat seksual, serta saraf sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang. Manusia memiliki gen yang berfungsi menurunkan sifat ke keturunannya.
Gen tersebut tersimpan di dalam kromosom. Gen sangat dominan dalam menentukan ciri dan
sifat manusia, misalnya bentuk tubuh, tinggi, warna kulit, alis, dan mata. Di samping itu, gen
juga memengaruhi sistem metabolisme manusia sehingga memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Manusia yang mempunyai gen yang baik akan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik sesuai umurnya. Akan tetapi, jika terjadi kelainan pada gennya
dapat menyebabkan tumbuh dan kembangnya terganggu. Contoh kelainan genetik pada
manusia yaitu albino. Ciri orang yang mengidap albino yaitu mata dan rambutnya berwarna
terang. Hingga saat ini kelainan albino ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu, janin
dalam rahim bisa saja mempunyai kelainan kromosom sebelum lahir. Kelainan kromosom
tersebut dapat disebabkan oleh adanya kesalahan pada saat pembelahan sel-sel embrio.
Kesalahan pembelahan sel tersebut dapat menyebabkan jumlah kromosom bertambah
sehingga menyebabkan down syndrome.

2. Perbedaan Ras, Etnis, atau Bangsa

Selain genetik, faktor lain yang dapat menentukan pertumbuhan dan perkem- bangan
manusia yaitu ras. Manusia akan tumbuh dan berkembang sesuai de- ngan rasnya masing-
masing. Tiap ras memiliki ciri yang berbeda-beda. Misal- nya, tinggi badan orang Eropa akan
berbeda dengan orang Indonesia, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan. Di
samping itu, warna kulit orang Asia cenderung lebih gelap daripada orang Amerika. Warna
rambut orang Asia juga berbeda dengan orang Amerika, yaitu orang Asia cenderung
berwarna hi- tam dan gelap, sedangkan orang Amerika berwarna pirang.

3. Umur

Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya. Manusia tidak selamanya mengalami
fase pertumbuhan dan perkembangan. Ada masanya tumbuh kembang manusia berhenti pada
umur tertentu. Ketika manusia sudah dewasa maka manu- sia sudah tidak lagi berada dalam
fase tumbuh dan kembang lagi. Tumbuh dan kembang manusia dimulai dari dalam rahim
sampai dengan usia 18 tahun untuk perempuan dan 20 tahun untuk laki-laki. Pada kisaran
umur tersebut, pertumbuh- an dan perkembangan terasa lebih cepat daripada umur lebih dari
itu.
4. Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga dapat menjadi faktor penentu pertumbuhan dan per- kembangan
manusia. Ketika masih bayi sampai anak-anak, pertumbuhan pada anak perempuan lebih
cepat daripada anak laki-laki. Oleh karena itu, tidak heran jika anak perempuan lebih cepat
berbicara dan berjalan daripada anak laki-laki. Akan tetapi, ketika masa pubertas, keadaannya
terbalik, yaitu pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan. Biasanya,
anak laki-laki akan memiliki gestur tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan
yang seumuran dengannya.

5. Pengaruh Hormon

Hormon merupakan faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


manusia. Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur 4
bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama
adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu,
kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta
maturasi tulang, gigi, dan otak.

Pada masa remaja, hormon yang mengatur reproduksi mulai aktif. Pada masa ini
terjadi menstruasi pada perempuan. Di samping itu, hormon tersebut juga memengaruhi
perubahan bentuk tubuh, seperti payudara semakin membesar, pinggang semakin terbentuk,
tubuh semakin tinggi, dan suara menjadi halus. Hormon tersebut juga membuat perempuan
mulai menyukai lawan jenisnya. Sementara itu, perubahan bentuk tubuh yang terjadi pada
laki-laki yang telah memasuki masa remaja yaitu tumbuhnya jakun di leher, tumbuh kumis
dan jenggot, tumbuh rambut ketiak dan rambut kemaluan, dada semakin bidang, dan
suaranya menjadi lebih berat.

B. FAKTOR EKSTERNAL

1. Faktor Prenatal

Faktor prenatal (selama kehamilan) meliputi:

 Gizi, nutrisi ibu hamil akan memengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama
trimester akhir kehamilan;
 Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan congenital, misalnya club foot;
 Toksin, zat kimia, radiasi;
 Kelainan endokrin;
 Infeksi torch atau penyakit menular seksual;
 Kelainan imunologi;
 Psikologis ibu.

2. Faktor Kelahiran

Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma
pada kepala bayi sehingga berisiko terjadinya kerusakan jaringan otak.

3. Faktor Pascasalin

Faktor pascasalin meliputi:

 Gizi. Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
 Penyakit kronis/kelainan bawaan. Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.Lingkungan fisik dan kimia.
Lingkungan sering disebut milieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang
baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia tertentu (Pb,
Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
 Psikologis. Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
 Sosio-ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
 Lingkungan pengasuhan. Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
 Stimulasi. Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan
anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
 Obat-obatan. Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan.
Demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi
Aksara, 2018.

Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung :


CV. Pustaka Setia, 2010.

Hidayati, Ani. 2016.MERANGSANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU . Semarang : s.n., 2016, Vol. 12.

Nisa, Khoirun. 2021. KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Lumajang :


s.n., 2021.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1340/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-
dan-perkembangan-anak

Anda mungkin juga menyukai