Anda di halaman 1dari 3

Kamus Besar Bahasa Indonesia demoralisasi adalah kemerosotan akhlak atau kerusakan

moral. Dalam konteks yang lebih luas, demoralisasi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami kemerosotan dalam pengalaman moral, sikap, dan akhlaknya. Hal ini ditandai
dengan pertentangan terhadap norma dan nilai-nilai sosial di dalam masyarakat. Akibatnya,
perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut dapat muncul, seperti pencurian,
pergaulan bebas, pembunuhan, dan sebagainya.

Dalam kondisi demoralisasi, moral tidak lagi dijadikan sebagai pedoman hidup dalam
melakukan tindakan atau perbuatan. Oleh karena itu, individu yang terkena demoralisasi
seringkali dianggap tidak memiliki adab, karena mereka melakukan berbagai tindakan yang
tidak sopan dan merugikan orang lain di sekitar mereka.

Faktor Penyebab Demoralisasi Demoralisasi adalah fenomena yang terjadi pada masyarakat
yang disebabkan oleh berbagai faktor, berikut diantaranya.

1. Krisis Ekonomi Panjang


Krisis ekonomi yang berlarut-larut dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang.
Ketidakstabilan ekonomi yang mengakibatkan kondisi kehidupan yang buruk dapat
menyebabkan demoralisasi.

2. Kuantitas Penduduk Terlalu Tinggi


Peningkatan jumlah penduduk yang drastis dengan peluang lapangan kerja terbatas, akan
membuat banyak orang banyak orang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan mereka. Hal ini dapat menyebabkan frustasi dan demoralisasi.

3. Kebijakan Pemerintah Tidak Efektif


Apabila pemerintah tidak mampu atau tidak melakukan kebijakan yang efektif dalam
memenuhi tuntutan dan kebutuhan rakyat, hal ini dapat memicu demoralisasi di kalangan
masyarakat.

4. Tingkat Kemiskinan Tinggi


Kemiskinan yang tinggi dapat menjadi faktor penyebab demoralisasi. Kondisi ekonomi yang
buruk dan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar dapat mendorong individu untuk
terlibat dalam tindakan kriminalitas atau perilaku negatif lainnya.

5. Penurunan Kualitas Penegak Hukum


Jika aparat penegak hukum seperti hakim, kepolisian, dan jaksa mengalami penurunan
kualitas atau terlibat dalam perilaku korupsi, hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat
terhadap sistem hukum dan menyebabkan demoralisasi.

6. Pengaruh Sikap Negatif


Sikap negatif seperti boros, malas, dan tidak disiplin dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang secara buruk. Sikap-sikap ini dapat membentuk perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai moral dan sosial yang dijunjung tinggi.

7. Kurangnya Pemahaman dan Praktik Agama


Ketika seseorang tidak memiliki kemauan untuk memahami, mendalami, dan mengamalkan
ajaran agama dengan baik, mereka mungkin tidak memiliki pedoman hidup yang jelas. Hal
ini dapat mengarah pada perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan
menyebabkan demoralisasi.
Dampak Demoralisasi pada Masyarakat

Demoralisasi memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat yang dapat merusak
tatanan sosial, moral, dan budaya. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi
karena demoralisasi.

1. Peningkatan Kriminalitas
Demoralisasi adalah salah satu pemicu peningkatan berbagai jenis kejahatan, termasuk
pembunuhan, perampokan, pencurian, penipuan, dan tindakan kriminal lainnya. Individu
yang terdampak demoralisasi cenderung kehilangan pandangan moral dan etika, sehingga
mereka cenderung terlibat dalam perilaku kriminal.

2. Kerusuhan dan Tindakan Anarkis


Demoralisasi juga dapat menyebabkan terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis.
Masyarakat yang mengalami demoralisasi dapat melakukan tindakan merusak fasilitas
umum, membakar tempat tertentu, dan terlibat dalam tindakan anarkis lainnya sebagai bentuk
ekspresi ketidakpuasan atau ketidakstabilan moral.

3. Konflik Sosial Meluas


Demoralisasi berkontribusi pada peningkatan konflik sosial, baik secara vertikal (antara
kelompok sosial atau ekonomi) maupun horizontal (antara individu atau kelompok dalam
masyarakat). Ketidaksetaraan moral dan kehilangan nilai-nilai sosial yang diakibatkan oleh
demoralisasi dapat memperburuk hubungan sosial dan meningkatkan ketegangan di dalam
masyarakat.

4. Peningkatan Korupsi
Demoralisasi juga berdampak pada peningkatan tindakan korupsi. Ketika individu kehilangan
sikap baik dan mengabaikan nilai-nilai moral, tindakan korupsi menjadi lebih umum dan
diterima sebagai hal yang biasa. Hal ini berdampak buruk pada integritas sistem
pemerintahan dan ekonomi suatu negara.

5. Peningkatan Penyalahgunaan Narkoba


Demoralisasi dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah pengguna dan pengedar narkoba
dalam masyarakat. Ketika individu terjerumus dalam demoralisasi, mereka cenderung
mencari pelarian dalam penggunaan narkoba atau terlibat dalam kegiatan yang merusak
kesehatan dan kehidupan mereka sendiri.

6. Pergaulan Bebas yang Meningkat


Masyarakat yang mengalami demoralisasi cenderung mengabaikan nilai-nilai dan norma
sosial yang ada dalam lingkungan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya
pergaulan bebas di kalangan masyarakat, di mana individu-enggan mematuhi batasan-batasan
moral dan normatif yang diterima dalam masyarakat tersebut.
Upaya Penanggulangan Demoralisasi

Agar tidak semakin parah, demoralisasi perlu ditangani sesegera mungkin. Berikut beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi demoralisasi di masyarakat.

1. Memperkuat Ajaran Agama


Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperkuat ajaran agama sejak usia dini.
Dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, individu akan memiliki pegangan hidup
yang baik dan cenderung untuk melakukan perbuatan yang baik. Ini membantu individu
memahami dan mengikuti ajaran agama serta menjauhi perilaku negatif.

2. Memperbaiki Kualitas Perekonomian


Perbaikan ekonomi suatu negara dapat membantu mengatasi demoralisasi. Dengan
perekonomian yang baik, masyarakat akan lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup mereka,
mengurangi tekanan ekonomi yang dapat menyebabkan tindakan kriminalitas dan merugikan.

3. Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk


Pengendalian pertumbuhan penduduk dapat membantu mengatasi demoralisasi. Pertumbuhan
penduduk yang tidak terkendali dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
hidup dan terbatasnya peluang kerja. Melalui program seperti Keluarga Berencana (KB),
pemerintah dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk untuk mencapai keseimbangan.

4. Memperbaiki Nilai Moral


Upaya lainnya adalah dengan memperbaiki nilai moral dalam masyarakat. Nilai moral yang
baik dapat menjadi landasan untuk menjalankan kehidupan yang teratur dan disiplin.
Pendidikan moral, kesadaran akan etika, dan penekanan pada pentingnya nilai-nilai moral
yang positif dapat membantu dalam mengatasi demoralisasi.

5. Aktif dalam Kegiatan Positif


Melibatkan diri dalam kegiatan yang memberikan pengaruh positif dapat membantu
mencegah perilaku yang menyimpang. Kegiatan seperti kegiatan sosial, olahraga, seni, dan
kegiatan komunitas lainnya membantu individu menggunakan waktu mereka dengan
produktif dan mengarahkan mereka pada hal-hal yang positif.

Anda mungkin juga menyukai