DR. MAULANA AK
Jln.Dr. Moh. Hatta Kel. KemalarajaKec. Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Provinsi Sumatera Selatan Telepon Nomor (0735) 320377 Kode Pos 32111
Email : rsudoktermaulana.baturaja@gmail.com
TENTANG
2. Undang-UndangNomor36Tahun2009tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun2009Nomor144,TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor5063);
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS MATA
MASYARAKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN
TENTANG PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MASYARAKAT
PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal1
Dalam PeraturanKepalainiyang dimaksud dengan:
1. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidaklangsungdi Rumah Sakit;
Pasal2
1. Pengaturan peningkatan mutu dan keselamatan pasien bertujuan untuk
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien serta mempertahankan
standar pelayanan rumah sakit melalui penyelenggaraan tatakelola mutu
rumah sakit yang baik;
BAB II
KEBIJAKANUMUMPENINGKATANMUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
Pasal3
1. Rumah Sakit menyelenggarakan tata kelola mutu dengan membentuk
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP);
BAB III
ORGANISASI
BagianKesatu
KomitePeningkatanMutudanKeselamatanPasien
Pasal4
1. KomitePeningkatanMutudanKeselamatanPasien(PMKP) membantu Kepala
rumah sakit dalam mengelola dan memandu program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, serta mempertahankanstandarpelayananrumahsakit;
4. Kepala Rumah Sakit menetapkan kebijakan, prosedur, dan sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsi Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP);
Pasal5
1. SusunanorganisasiKomitePeningkatanMutudanKeselamatan Pasien
(PMKP) paling sedikit terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;dan
c. Anggota.
2. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dapat terdiri
atas Sub Manajemen Mutu, Sub Keselamatan Pasien, dan Sub Manajemen
Risiko;
3. Ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf
b merangkap sebagai anggota;
4. Keanggotaan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) paling sedikit terdiri atas:
a. tenagamedis;
b. tenagakeperawatan;
c. tenagakesehatanlain;dan
d. tenaganonkesehatan;
Jumlah personil keanggotaan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan
kemampuan dan ketersediaan sumber daya manusia Rumah Sakit;
Bagian Kedua
TataHubunganKerja
Pasal6
1. Kepala Rumah Sakit dan pimpinan rumah sakit berperan dalam program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam hal:
a. Merencanakandan mengembangan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
b. Memiliharea prioritas pelayanan klinik sebagai area fokus untuk
perbaikan;
c. Memilihindikator Indikator mutu prioritas RS danketerlibatannya dalam
menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah;
d. Mendorongdan menerapkan budaya-budayamutu dan budaya
keselamatan pada area klinis, area manajemen, dan tingkat rumah sakit;
2. Penanggung jawab unit kerja berperan dalam pemilihan indikator mutu unit
dan peningkatan mutu unit, pengumpulan data indikator
mutu,pengumpulandatasasarankeselamatanpasien,dan
pengumpulandaftarrisikodiunitnya;
3. Komite medis dan kelompok staf medis berperan dalam pemilihan, edukasi
dan penerapan serta monitoring panduan praktis klinis (clinical pathway)
di tingkat rumah sakit dan juga di setiap kelompok staf medis;
6. Tatahubungankerjasebagaimanadimaksudpadaayat(2)meliputi:
a. tata hubungan kerja dalam penerapan peningkatanmutu Rumah Sakit;
b. tatahubungankerjadalampenerapankeselamatanpasien;dan
c. tatahubungankerjadalampenerapanmanajemenrisiko.
BABIV
MANAJEMEN DATA
Pasal7
1. Rumah Sakit menyediakan teknologi untuk mendukung sistem manajemen
data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi;
Pasal8
1. Rumah sakit menetapkan indikator mutu berdasarkan prioritas pengukuran
mutu pelayanandan dilengkapi dengan profil indikator;
2. Setiap unit kerja di rumah sakit bersama Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) memilih dan menetapkanindikator mutu unit
yang dipergunakan untuk mengukur mutu unit kerja;
BagianKedua
Pengumpulan,Analisis,DanValidasiDataIndikatorMutu
Pasal9
1. Ketua Komite Medis dan ketua kelompok staf medis melakukan evaluasi
proses pelaksanaan praktik klinis, alur klinis (Clinical pathway) di
prioritas pengukuran mutupelayanan klinis;
Bagian Ketiga
PelaporanMutu
Pasal10
1. Kepala Rumah Sakit bertanggung jawab melaporkan pelaksanaan program
peningkatan mutu dankeselamatan pasien kepada Dewan Pengawas Rumah
Sakit;
BABVI
KESELAMATANPASIENRUMAHSAKIT
BagianKesatu
PenyelenggaranKeselamatanPasien
Pasal11
3. StandarKeselamatanPasiensebagaimanadimaksudpadaayat
(1) hurufameliputistandar:
a. Hakpasien;
b. Pendidikanbagipasiendankeluarga;
c. KeselamatanPasiendalamkesinambunganpelayanan;
d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan peningkatan Keselamatan Pasien;
e. PerankepemimpinandalammeningkatkanKeselamatanPasien;
f. PendidikanbagistaftentangKeselamatanPasien;dan
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
Keselamatan Pasien.
4.SasaranKeselamatanPasiensebagaimanadimaksudpadaayat
(1)hurufbmeliputistandar:
a.Mengidentifikasi pasien denganbenar;
b.Meningkatkankomunikasi yangefektif;
c.Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harusdiwaspadai;
d.Memastikan lokasi pembedahan yang benar, proseduryang
benar,danpembedahanpadapasienyangbenar;
e.Mengurangi risikoinfeksi;
f.Mengurangirisiko cedera pasienakibatterjatuh.
BagianKedua
PelaporanInsidenKeselamatanPasien
Pasal12
1. Insiden keselamatan pasien dapat dilaporkan olehsemua pegawai rumah
sakit melalui alur yang ditetapkan;
Bagian Ketiga
AnalisisInsidenKeselamatanPasien
Pasal13
1. Setelah Insiden keselamatan pasien dilaporkan maka dilakukan gradinguntuk
menentukan investasi sederhana ataukah RCA,analisa (regrading dan rekomendasi
rekomendasi perbaikan dan pembelajaran) oleh Tim Investigasi, laporan
danumpan balikdari rekomendasiperbaikan dan pembelajaran;
BagianKeempat
BudayaKeselamatanPasien
Pasal14
1. Budaya keselamatan pasien merupakan sebuah produk dari nilai- nilai
individu dan kelompok, sikap, persepsi, kompetensi dan pola perilaku
yang menentukan komitmen dan gaya serta kemampuan untuk mengatur
keselamatan pasien dirumah sakit;
BAB VIII
MANAJEMENRISIKO
Pasal15
1. Manajemen risikoadalah suatu proses mengidentifikasihazard, menilai
danmengevaluasirisiko sertamelakukanpengendalian untuk mengelola risiko
yang ada melaluisumberdaya yang telah tersedia di rumah sakit;
BABIX
SUPERVISI,MONITORING,DANPELAPORAN
Pasal16
1. Rumah Sakit melakukan proses supervisi dan monitoring program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit;
2. SupervisidanmonitoringhariandilaksanakanolehPenanggung jawab
ruangan di masing-masing unit kerja;
3. Supervisidanmonitoringbulanandilakukanolehmanajemendi tingkat
Rumah Sakit;
BAB X
PROGRAMPENINGKATANMUTUDANKESELAMATANPASIEN
Pasal17
1. Pengukuran mutu indikator termasuk Indikator Mutu Nasional (INM), indikator mutu
prioritas rumah sakit (IMP RS) dan indikator mutu prioritas unit (IMPunit);
2. Meningkatkanperbaikanmutudanmempertahankanperbaikanberkelanjutan;
3. Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas perbaikan terhadap keuangan dan
sumber daya misalnya SDM;
4. Pelaporandananalisisinsidenkeselamatanpasien;
5. Penerapansasarankeselamatanpasien;
6. Evaluasikontrakklinisdankontrak manajemen;
7. Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
8. Mengkomunikasikanhasilpengukuranmutumeliputimasalahmutudan capaian data
kepada staf;
9. Membuatprogrammanajemenrisiko;
BABXI
PENDANAAN
Pasal18
1. Pendanaan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien bersumber
dari anggaran Rumah Sakit;
2. Pendanaansebagaimanadimaksudpadaayat(1)digunakanuntuk pelaksanaan
tugas dan fungsi Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP), dan seluruh kegiatan terkait Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien;
BABXII
KETENTUANPENUTUP
Pasal19
1. Ketentuan lebih lanjut mengenai Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien
di Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan
tercantum dalam lampiran peraturan Kepala ini.