DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 400.7.3.10/001/SK-Man-4/RSUD-RA/III/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
SERTA MANAJEMEN RISIKO
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan pasien dan manajemen
keselamatan pasien, maka rumah sakit mempunyai program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien yang terjangkau ke seluruh unit kerja di
rumah sakit;
b. bahwa kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien termasuk
kerangka kerja untuk meningkatkan kegiatan dan menurunkan risiko yang
terkait dengan timbulnya variasi/ ketidak seragaman dalam proses
pelayanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
dikeluarkan Peraturan Direktur UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Raja Ampat tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah
Sakit.
Keselamatan Pasien
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 tahun 2017 tentang
PedomanPencegahan dan pengendalian infeksi.
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 20 tahun 2020 tentang
AkreditasiRumah Sakit.
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1128/ 2022
tentang standar akreditasi rumah sakit
BAB I
KETENTUAN UMUM DAN GAMBARAN UMUM
Pasal 1
Definis
i
(1) Mutu adalah mutu bersifat persepsi dan dipamahi berbeda oleh orang
yang berbeda namun berimplikasi pada superioritas sesuatu hal.
Penilaian indicator dapat digunakan sebagai
(2) Mutu adalah kecocokan penggunaan produk( fitness for use) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
(3) Peningkatan mutu adalah pendekatan terhadap proses pembelajaran
dan proses perbaikan yang terus menerus dari proses penyediaan
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya. Perbaikan kualitas secara terus menrus,
perbaikan kinerja di tingkat RS dan anajemen mutu total.
(4) Keselamatan pasien adalah upaya yang dilakukan di pelayanan
kesehatan untuk mencegah terjadinya cidera dan tindakan yang tidak
seharusnya dilakukan pada pasien.
(5) Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
BAB II
Pengelolaaan Kegiatan Peningkatan Mutu, Keselamatan
Pasien, dan Manajemen Risiko
Pasal 3
(1) Peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan proses
kegiatan yang berkesinambungan (continuous improvement) yang
dilaksanaan dengan koordinasi dan integrasi antara unit pelayanan
dan komite- komite (Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite/Tim
PPI,
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
Komite K3 dan fasilitas, Komite Etik, Komite PPRA, dan lain- lainnya).
(2) Direktur perlu menetapkan Komite/Tim Penyelenggara Mutu yang
bertugas membantu Direktur atau Kepala Rumah Sakit dalam
mengelola kegiatan peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
manajemen risiko di rumah sakit.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Komite/ Tim Penyelenggara Mutu
memiliki fungsi sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
(4) Dalam proses pengukuran data, Direktur menetapkan:
a) Kepala unit sebagai penanggung jawab peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (PMKP) di tingkat unit;
b) Staf pengumpul data; dan
c) Staf yang akan melakukan validasi data (validator).
(5) Dalam hal keterbatasan tenaga, proses validasi data dapat dilakukan
oleh penanggung jawab PMKP di unit kerja.
(6) Komite/Tim Penyelenggara Mutu, penanggung jawab mutu dan
keselamatan pasien di unit, staf pengumpul data, validator perlu
mendapat pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
termasuk pengukuran data mencakup pengumpulan data, analisis
data, validasi data, serta perbaikan mutu.
(7) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu akan melaporkan hasil pelaksanaan
program PMKP kepada Direktur setiap 3 (tiga) bulan. Kemudian
Direktur akan meneruskan laporan tersebut kepada Dewan
Pengawas. Laporan tersebut mencakup:
a) Hasil pengukuran data meliputi: Pencapaian semua indikator mutu,
analisis, validasi dan perbaikan yang telah dilakukan.
b) Laporan semua insiden keselamatan pasien meliputi jumlah, jenis
(kejadian sentinel, KTD, KNC, KTC, KPCS), tipe insiden dan
tipe harm, tindak lanjut yang dilakukan, serta tindakan perbaikan
tersebut dapat dipertahankan.
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
BAB III
PEMILIHAN DAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR
Pasal 4
(1) Komite/Tim Penyelenggara Mutu mendukung proses pemilihan
indikator dan melaksanakan koordinasi serta integrasi kegiatan
pengukuran data indikator mutu dan keselamatan pasien di tingkat
rumah sakit maupun ditingkat unit layanan.
(2) Pemilihan indikator mutu prioritas rumah sakit adalah tanggung jawab
pimpinan dengan mempertimbangkan prioritas untuk pengukuran
yang berdampak luas/ menyeluruh di rumah sakit.
(3) Kepala unit memilih indikator mutu prioritas di unit kerjanya,semua unit
klinis dan non klinis memilih indikator terkait dengan prioritasnya.
(4) Rumah sakit melakukan ansipasi jika ada indikator yang sama yang
diukur di lebih dari satu unit, Unit Farmasi dan Komite/Tim PPImemilih
prioritas pengukurannya adalah penurunan angka penggunaan
antibiotik di rumah sakit.
(5) Komite/Tim Penyelenggara Mutu melaksanakan koordinasi dan
integrasi kegiatan pengukuran serta melakukan supervisi ke unit
layanan.
(6) Komite/Tim Penyelenggara Mutu mengintegrasikan laporan insiden
keselamatan pasien, pengukuran budaya keselamatan, dan lainnya
untuk mendapatkan solusi dan perbaikan terintegrasi.
(7) Pengumpulan data indikator mutu dilakukan oleh staf pengumpul data
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
(9) Setiap indikator mutu baik indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-
RS) maupun indikator mutu prioritas unit (IMP-Unit) agar dilengkapi
dengan profil indikator sebagai berikut:
a) Judul indikator.
b) Dasar pemikiran.
c) Dimensi mutu.
d) Tujuan.
e) Definisi operasional.
f) Jenis indikator.
g) Satuan pengukuran.
h) Numerator (pembilang).
i) Denominator (penyebut).
j) Target.
k) Kriteria inklusi dan eksklusi.
l) Formula.
m) Metode pengumpulan data.
n) Sumber data.
o) Instrumen pengambilan data.
p) Populasi/sampel (besar sampel dan cara pengambilan sampel).
q) Periode pengumpulan data.
r) Periode analisis dan pelaporan data.
s) Penyajian data.
t) Penanggung jawab.
BAB IV
ANALISIS DAN VALIDASI DATA INDIKATOR MUTU
Pasal 5
BAB V
PENCAPAIAN DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN PERBAIKAN
MUTU
Pasal 6
(1) Rumah sakit mencapai perbaikan mutu dan dipertahankan.
(2) Hasil analisis data digunakan untuk mengidentifkasi potensi
perbaikan atau untuk mengurangi atau mencegah kejadian yang
merugikan. Khususnya, perbaikan yang direncanakan untuk
prioritas perbaikan tingkat rumah sakit yang sudah ditetapkan
Direktur rumah sakit.
(3) Rencana perbaikan perlu dilakukan uji coba dan selama masa uji
dan dilakukan evaluasi hasilnya untuk membuktikan bahwa
perbaikan sudah sesuai dengan yang diharapkan.
(4) Proses uji perbaikan ini dapat menggunakan metode-metode
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
BAB VI
SISTEM PELAPORAN DAN PEMBELAJARAN KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT ( SP2KP-RS)
Pasal 7
(1) Rumah sakit mengembangkan Sistem pelaporan dan pembelajaran
keselamatan pasien di rumah sakit (SP2KP RS).
(2) Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien di rumah
sakit (SP2KP-RS). tersebut meliputi definisi kejadian sentinel, kejadian
yang tidak diharapkan (KTD), kejadian tidak cedera (KTC), dan
kejadian nyaris cedera (KNC atau near-miss) dan Kondisi potensial
cedera signifikan (KPCS), mekanisme pelaporan insiden keselamatan
pasien baik internal maupun eksternal, grading matriks risiko serta
investigasi dan analisis insiden berdasarkan hasil grading tersebut.
(3) Pimpinan rumah sakit menetapkan proses untuk menganalisis KTD,
KNC, KTC, KPCS dengan melakukan investigasi sederhana dengan
kurun waktu yaitu grading biru tidak melebihi 7 (tujuh) hari, grading
hijau tidak melebihi 14 (empat belas) hari.
(4) Rumah sakit berpartisipasi untuk melaporkan insiden keselamatan
pasien yang telah dilakukan investigasi dan analisis serta dilakukan
pembelajaran ke KNKP sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(5) Pimpinan rumah sakit melakukan tindakan perbaikan korektif dan
memantau efektivitasnya untuk mencegah atau mengurangi
berulangnya KTD, KNC, KTC, KPCS.
(6) Insiden keselamatan pasien merupakan suatu kejadian yang tidak
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
(10) Cedera permanen adalah dampak yang dialami pasien yang bersifat
ireversibel akibat insiden yang dialaminya misalnya kecacadan,
kelumpuhan, kebutaan, tuli, dan lain-lainnya.
(11) Cedera berat yang bersifat sementara adalah cedera yang bersifat
kritis dan dapat mengancam nyawa yang berlangsung dalam suatu
kurun waktu tanpa terjadi cedera permanen/gejala sisa, namun kondisi
tersebut mengharuskan pemindahan pasien ke tingkat perawatan yang
lebih tinggi /pengawasan pasien untuk jangka waktu yang lama,
pemindahan pasien ke tingkat perawatan yang lebih tinggi karena
adanya kondisi yang mengancam nyawa, atau penambahan operasi
besar, tindakan, atau tata laksana untuk menanggulangi kondisi
tersebut.
(12) Kejadian juga dapat digolongkan sebagai kejadian sentinel jika terjadi
salah satu dari berikut ini:
a) Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana,
menerima pelayanan di unit yang selalu memiliki staf sepanjang
hari atau dalam waktu 72 jam setelah pemulangan pasien,
termasuk dari Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit;
b) Kematian bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;
c) Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
d) Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata
laksana, dan pelayanan;
e) Kaburnya pasien (atau pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang
selalu dijaga oleh staf sepanjang hari (termasuk UGD), yang
menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera
sementara derajat berat bagi pasien tersebut;
f) Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau
produk darah dengan inkompatibilitas golongan darah mayor
(ABO, Rh, kelompok darah lainnya);
g) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera
permanen, atau cedera sementara derajat berat) atau
pembunuhan
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
BAB VI
PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
Pasal 8
(1) Rumah sakit melakukan pengukuran dan evaluasi budaya
keselamatan pasien.
(2) Pengukuran budaya keselamatan pasien perlu dilakukan oleh rumah
sakit dengan melakukan survei budaya keselamatan pasien setiap
tahun menggunakan metode yang terbukti.
(3) Budaya keselamatan pasien juga dikenal sebagai budaya yang
aman, yakni sebuah budaya organisasi yang mendorong setiap
individu anggota staf (klinis atau administratif) melaporkan hal-hal
yang menghawatirkan tentang keselamatan atau mutu pelayanan
tanpa imbal jasa dari rumah sakit.
(4) Direktur rumah sakit melakukan evaluasi rutin terhadap hasil survei
budaya keselamatan pasien dengan melakukan analisis dan tindak
lanjutnya dan digunakan sebagai acuan dalam menyususn program
peningkatan budaya keselamatan di rumah sakit..
BAB VII
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Pasal 9
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com
Penetapan
Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Peraturan ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya;