1. - mendapatkan kekayaan yang berlimpah melalui usaha yang giat,
- reputasi baiknya tersebar luas, - penuh percaya diri, - meninggal dengan tenang, dan - setelah meninggal terlahir di alam yang baik (alam surga). - Tercapainya Keinginan - Menyembuhkan Penyakit - Menyembuhkan Penyakit
2. - Pengendalian diri dengan peraturan kebhikkhuan (patimokkha saṁ vara),
yaitu menjalankan peraturan kebhikkhuan dengan baik dan merasa takut dalam melakukan pelanggaran sekecil dan seringan apa pun. - Pengendalian diri dengan perhatian murni (sati saṁ vara), yaitu mengendalikan pancaindra agar tidak terserang kekotoran mental yang dapat mengakibatkan terjadinya perbuatan tidak baik. Contohnya, pada saat mata melihat hal yang indah, tidak timbul keserakahan (lobha) dan saat melihat hal yang buruk tidak timbul kebencian (dosa) - Pengendalian diri dengan pengetahuan (ñana saṁ vara), yaitu perenungan dalam menggunakan kebutuhan. Contohnya: Sebelum, saat, atau sesudah makan seorang bhikkhu merenung bahwa makan bukan untuk memuaskan nafsu, bukan untuk kesenangan, tetapi hanya untuk mempertahankan tubuh agar dapat meneruskan berlatih dharma, hanya untuk menghilangkan ketidaknyamanan dari rasa lapar, dan tidak menimbulkan penderitaan yang baru karena kekenyangan. - Pengendalian diri dengan kesabaran (khanti saṁ vara), yaitu berusaha bersabar dalam menghadapi segala situasi, misalnya seorang siswa harus bersabar dalam menghadapi perlakuan yang tidak menyenangkan dari temannya. Contohnya: Pada saat ada keserakahan muncul, harus berusaha secepatnya untuk memadamkan keserakahan tersebut - Pengendalian diri dengan semangat (viriya saṁ vara), yaitu mengerahkan semangat untuk menghindari atau menghentikan kekotoran batin dan semangat untuk mempertahankan serta mengembangkan perbuatan baik yang sudah ada
3. - Paññati sīla, yaitu aturan/disiplin moral yang dirumuskan atau sengaja
dibuat berdasarkan kesepakatan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang tertib dan damai. Contoh: undang-undang, peraturan pemerintah, tata tertib, adat-istiadat. - Pakatti sīla, yaitu aturan/disiplin moral yang alamiah yang berlaku secara universal. Pancasīla Buddhis termasuk dalam pakatti sīla karena aturan/disiplin dalam pancasīla Buddhis merupakan panduan atau standar dasar dari norma-norma perilaku baik dalam kehidupan yang berlaku universal.
4. - Ada empat faktor untuk dapat disebut berdusta
a. Ada sesuatu hal yang tidak benar b. Mempunyai pikiran untuk berdusta c. Berusaha berdusta d. Pihak lain mempercayainya - Akibat yang dapat timbul karena melanggar sīla keempat a. Bicaranya tidak jelas b. Giginya jelek dan tidak rata/rapi c. Mulutnya berbau busuk d. Perawakannya tidak normal, terlalu gemuk atau kurus, terlalu tinggi atau pendek e. Sorot matanya tidak wajar f. Perkataannya tidak dipercayai walaupun oleh orang-orang terdekat atau bawahannya 5. - Pandangan/Pengertian Benar - Pikiran Benar - Ucapan Benar - Perbuatan Benar - Penghidupan/Matapencaharian Benar - Daya Upaya Benar - Perhatian Benar - Konsentrasi/Pemusatan Benar
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita