Kwu Individu Riska Dini
Kwu Individu Riska Dini
Disusun Oleh :
PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR
Ucapan terimakasih juga kami ucapan kan kepada Bapak Hendra Riofita,
M.M sebagai dosen pengampu dimata kuliah Praktek Kewirausahaan , yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan makalah ini demi memenuhi tugas dan
sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.
Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan baik dari segi
bahasa, tulisan maupun kalimat yang kurang tepat dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
sehingga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua, Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan saat ini memiliki peran sangat penting untuk
mendorong bagi pertumbuhan perekonomian nasional, selain menjadi suatu
penopang untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat yang lebih
baik, dengan adanya wirausaha akan memberi banyak manfaat baik untuk
masyarakat maupun negara seperti menaikkan taraf hidup masyarakat,
mengurangi tingkat pengangguran, mengurangi kriminalitas, penyaluran
pendapatan masyarakat yang lebih merata, serta potensi penerimaan pajak
bagi pemerintah. Keberadaan wirausaha juga bertindak sebagai agen
perubahan, membawa ide-ide untuk pasar, serta mendorong pertumbuhan
ekonomi karena terdapat kecenderungan untuk selalu berinovasi.
Wirausaha selama ini terbukti mampu menggerakkan perekonomian
masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan memberikan banyak
pemasukan terhadap negara dari sektor pajak (Sayekti, 2016). Peran serta
fungsi wirausaha ini sebenarnya juga bisa ditingkatkan dengan
menggunakan wirausaha sebagai suatu pelaku usaha pelengkap untuk
pengembangan perekonomian nasional. Terdapat lima alasan utama
diperlukannya pengembangan kewirausahaan, yaitu: (1) mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja baru, (2) melahirkan
kreativitas dan inovasi baru dalam melakukan usaha, (3) dapat
meningkatkan kualitas kompetisi yang berujung pada nilai tambah bagi
masyarakat, (4) dapat menurunkan biaya dan waktu yang timbul akibat
ketidakpastian dan (5) kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan melalui
created wealth, bukan inherited wealth.1
1
Rifa’i, M., Suprihatin, S., & Agustim, W. (2019). Kompetensi Wirausaha, Pembinaan, Serta Lokasi
Usaha Pengaruhnya Terhadap Kesuksesan Berwirausaha Bagi Pelaku Usaha Skala Mikro. J-MACC:
Journal Of Management And Accounting, 2(2), 159-173.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yg telah dipaparkan diatas,maka tim penulis
membatasi permasalahan ke dalam perumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana Anda bisa menjelaskan bahwa Anda memiliki kompetensi
untuk menjalankan usaha penjualan sapi dan kambing?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yg diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi untuk menjalankan usaha
penjualan sapi dan kambing
2. Untuk menambah wawasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Kompetensi wirausaha sangat diperlukan dalam suatu kegiatan
usaha, Christiana (2014:74) menjelaskan wirausaha adalah seseorang yang
menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidak pastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidetifikasi
peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk
mendirikannya.
Menutut Busro (2018:26) kompetensi usaha adalah kemampuan dan
pengetahuan manusia, khususnya kemampuan untuk berbagai kebutuhan
dalam bisnis dengan meminimalkan biaya dan memaksimalkan pelayanan
kepada pelanggan secara lebih.
Sementara itu, Fithri dan Amanda (2012:280) kompetensi memiliki
arti sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang
langsung berpengaruh pada kinerja dalam mengembangkan usaha atau
karirnya.
Suryana (2006:88) mengungkapkan bahwa kompetensi atau
kemampuan yang harus dimiliki oleh wirausaha tersebut secara riil
tercermin melalui: (1) Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
(start up), (2) Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
(3) Kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), dan (4)
Kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing). Selain
kompetensi wirausaha pembinaan juga merupakan hal penting bagi pelaku
usaha,
Mayo (2016) mengatakan mulai pertengahan tahun 1990, organisasi
perusahaan mulai menyadari bahwa manusia yang disebut juga sebagai aset
intelektual (intellectual capital) memiliki arti penting yang sama dengan aset
fisik dan keuangan (physical and financial assets/tangible assets).
Pertumbuhan organisasi, perubahan organisasi dan kesuksesan organisasi
sangatlah tergantung pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia dalam
organisasi. Saat itu pula keberadaan manusia dan atribut-atribut yang
melekat pada diri manusia dalam perusahaan mulai diperhitungkan sebagai
aset tak berwujud (intangible assets) karena manusia memiliki pengalaman,
pengetahuan dan loyalitas. Adapun komponen utama pada modal manusia
yang disebut juga Human Capital adalah pengetahuan, keterampilan dan
kompetensi tiap manusia dalam organisasi. Bentuk-bentuk modal manusia
(human capital) antara lain: Attitude (sikap), Competencies (kompetensi),
Education (pendidikan), Knowledge (pengetahuan), Skills (keterampilan)
(Bergeron, 2013). Salah satu modal manusia yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah competencies.2
2
Syafarudin, A., & Sudiarditha, I. K. R. (2018). Analisis Kompetensi Strategi Sumber Daya Manusia
Pada Pelaku Usaha Industri Kreatif. Jurnal Ecodemica, 2(2).
BAB III
PEMBAHASAN
Kompetensi Untuk Pelaku Usaha Penjualan Sapi dan Kambing Berbasis
Digital
A. Kompetensi Pelaku Usaha
Kompetensi yang diperlukan oleh pelaku usaha penjualan sapi dan
kambing sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis
usaha, skala operasi, dan target pasar. Namun, secara umum, berikut adalah
beberapa kompetensi yang penting bagi pelaku usaha penjualan sapi dan
kambing:
1. Pengetahuan tentang Hewan Ternak: Memiliki pemahaman yang baik
tentang perilaku, nutrisi, kesehatan, dan kebutuhan perawatan sapi dan
kambing.
2. Manajemen Peternakan: Kemampuan untuk mengelola peternakan
dengan efisien, termasuk manajemen inventaris, pemilihan bibit yang baik,
perawatan kesehatan hewan, dan manajemen pakan.
3. Keterampilan Pemasaran: Kemampuan untuk memasarkan produk ternak
dengan baik, termasuk identifikasi pasar yang potensial, pengembangan
strategi pemasaran, dan keterampilan negosiasi.
4. Keterampilan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya dengan efektif, baik secara
lisan maupun tertulis.
5. Keterampilan Keuangan: Memiliki pemahaman yang baik tentang
manajemen keuangan, termasuk perhitungan biaya produksi, penentuan
harga jual, dan pemantauan arus kas.
6. Etika Bisnis: Memiliki integritas dan prinsip bisnis yang kuat, termasuk
komitmen terhadap kesejahteraan hewan, keberlanjutan lingkungan, dan
hubungan yang adil dengan pelanggan dan pemasok.
7. Adaptabilitas: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar,
regulasi, dan teknologi yang berkembang dalam industri peternakan.
8. Keterampilan Manajemen Waktu: Kemampuan untuk mengelola waktu
dengan efisien, mengatur jadwal kerja, dan memprioritaskan tugas-tugas
yang penting.
9. Pemahaman tentang Regulasi: Memiliki pengetahuan yang baik tentang
peraturan dan regulasi yang berlaku dalam industri peternakan, termasuk
perizinan, standar kesehatan hewan, dan kepatuhan lingkungan.
10. Keterampilan Teknis: Kemampuan untuk melakukan tugas-tugas teknis
yang terkait dengan pemeliharaan hewan, seperti penggunaan alat dan
peralatan, penanganan hewan, dan pemanenan produk ternak.
Penting untuk diingat bahwa industri peternakan sapi dan kambing
dapat berbeda-beda di berbagai wilayah, oleh karena itu, pelaku usaha harus
mampu menyesuaikan kompetensi mereka dengan kondisi pasar dan
lingkungan setempat.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
baik dari bentuk maupun isinya. Maka dari itu penulis menyarankan kepada
pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
penulis buat selanjutnya. Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i, M., Suprihatin, S., & Agustim, W. (2019). Kompetensi Wirausaha,
Pembinaan, Serta Lokasi Usaha Pengaruhnya Terhadap Kesuksesan
Berwirausaha Bagi Pelaku Usaha Skala Mikro. J-MACC: Journal Of
Management And Accounting, 2(2), 159-173.
Riofita, Hendra. (2017). Usaha Berbasis Digital. Pekanbaru
Syafarudin, A., & Sudiarditha, I. K. R. (2018). Analisis Kompetensi Strategi
Sumber Daya Manusia Pada Pelaku Usaha Industri Kreatif. Jurnal
Ecodemica, 2(2).