Anda di halaman 1dari 3

AQIDAH – AKHLAK

(Aklakul Karimah Beserta Realitanya)

Di susun
O
L
E
H
Kelas : 8D

Nur Isma Lailiyah (27)


Septiana Dwi Anggraini (33)

MTSn Model Trenggalek tahun ajaran 2015/2016


Urutan :
- Sabar
- Ikhtiar
- Tawakal
- Qona’ah
- Syukur

Akhlak Terpuji Penenang Hati


Pada suatu hari ,di kisahkan dalam sebuah keluarga yang sangat jauh
dari kata cukup . Keluarga ini memang serba kekurangan,akan tetapi mereka
tetap bahagia. Rusdi adalah seorang ayah dalam keluarga tersebut.Pak Rusdi
hanyalah seorang yang bekerja serabutan dan penghasilannya pun takcukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saat itu juga ,ia harus mendapatkan uang untuk biaya sekolah anaknya
Lusi dan Susan.Lusi anak pertamanya yang berusia 16 tahun ,setelah pulang
sekolah Lusi sering membantu meringankan beban orang tuanya .Sedangkan
Susan ia masih berusia 14 tahun ,walau begitu ia terampil membuat kerajinan
untuk di jual agar ia bisa mendapatkan uang .

Suatu hari saat pak Rusdi sedang bekerja terjadi kecelakaan kerja yang
merenggut nyawanya . Lusi,Susan dan ibunya sangat terpukul mendengar
berita tersebut ,mereka sangat sedih ,tetapi mereka tetap sabar dan
mengikhlaskan pak Rusdi untuk selama –lamanya . Walaupun begitu mereka
tetap melanjutkan kehidupannya dengan ataupun tanpa kehadiran seorang
ayah dalam hidup mereka . Seperti firman Allah dalam Q.S. Lukman :17

‫َو اْص ِبْر َع َلى َم ا َأَص اَبَك‬


Artinya: bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Satu tahun kemudian ,Lusi telah lulus dari SLTA ,ia ingin melanjudkan
pendidikan nya ke perguruan tinggi ,akantetapi ia takun keinginannya itu malah
menyusahkan ibunya .Ia tahu dalam satu semester biaya yang di butuhkan
sangat mahal . Akan tetapi menurutnya dengan bersekolah ia akan memiliki
kehidupan yang lebih baik .Lusi tetap berusaha agar ia bisa masuk perguruan
tinggi tanpa mengeluarkan biaya .

Kemudin saat ia mendaftar ke perguruan tinggi tersebut ,ia melihat ada


program bidik misi ,lalu ia sangat senang dan ia mendaftar bidik misi tersebut.
Sebelum mengikuti tes ia belajar dengan bersungguh-sungguh ,dengan harapan
ia bisa masuk dalam perguruan tinggi tersebut tanpa mengeluarkan biaya .Ia
berdo’a dan bersandar kepada Allah , ia berserah atas apa yang telah ia
usahakan .

Keesokan harinya ia mengikuti tes ia sudah melaksanakan nya dengan


sungguh-sungguh . Setelah tesnya berakhir ia menunggu hasilnya apakah ia
mendapatkan beasiswa tersebut atau tidak .Ia tetap berharap bisa mendapatkan
beasiswa tersebut ,tetapi kalaupun tidak ia tetap menerima apa adanya .

Saat ia melihat hasilnya ,ternyata ia mendapatkan beasiswa tersebut ,


tanpa fikir panjang ia langsung mengucap Alhamdulillah dan ia bersyukur atas
apa yang telah ia peroleh .

Anda mungkin juga menyukai