Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA

PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6 TAHUN 2023

Disusun Oleh:
Akbar Surya Pradana
NIM.5202420005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MAHASISWA

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak limpahan
rahmat, nikmat dan hidayahnya sehingga semua program yang telah disusun oleh tim Kampus
Mengajar 6 di SD Negeri 4 Gumelar dapat terlaksana dengan baik. Adapun tujuan dari
disusunnya laporan ini adalah sebagai bentuk informasi bahwasanya program yang telah kami
lakukan dapat tersampaikan. Dalam pelaksanaan dan penyusunan program ini perkenankan lah
kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. selaku Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia;
2. Bapak Prof. Dr. S. Martono, M. Si. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang;
3. Bapak Prof. Dr. Wirawan Sumbodo, M.T selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang;
4. Bapak Dr. Gunawan, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapangan;
5. Ibu Emawati, S.Pd. selaku Guru Pamong;
6. Kepala sekolah dan seluruh dewan guru SD Negeri 4 Gumelar.
Semoga semua dukungan dan bantuan yang telah diberika kepada penulis mendapat
rahmat dan hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga kebersamaan serta kerja sama
yang telah kita lalui masih terjalin sampai suatu saat nanti. Penulis sangat menyadari
bahwasanya laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagaimana untuk bekal di kemudian hari.

Banyumas, 8 Desember 2023


Penyusun

Akbar Surya Pradana


NIM.5202420005

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MAHASISWA ........................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

ABSTRAK........................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II ANALISIS SITUASI DAN PERANCANGAN PROGRAM..................................... 3

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah .............................................................................. 3

B. Perancangan Program ................................................................................................. 9

C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar ........................... 15

D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid .......................................................... 15

BAB III IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL PROGRAM ................................... 16

A. Implementasi Program .............................................................................................. 16

B. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program ........................................................... 34

C. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan


Program Kampus Mengajar ............................................................................................. 37

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 38

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 38

B. Saran ........................................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 39

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 40

iii
ABSTRAK
Kampus Mengajar merupakan salah satu dari program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) yang memberikan peran bagi berbagai mahasiswa dari banyak latar
beakang pendidikan untuk dapat terjung secara langsung untuk menunjang pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Dengan mengikuti program ini diharapkan mahasiswa dapat
menggali dan meningkatkan kapasitas diri mereka di luar kampus. Kehadiran program Kampus
Mengajar diharapkan dapat menambah perkembangan peserta didik kearah yang positif
khususnya pada konsep adaptasi teknologi, literasi, dan numerasi melalui kegiatan
pembelajaran maupun program kerja yang disusun. Tidak hanya peserta didik, program
Kampus Mengajar juga berdampak pada pengelolaan administrasi sekolah, khususnya pada
penguasaan teknologi bagi guru selaku tenaga ajar. Penyusunan Program Kerja didasarkan
pada kebutuhan sekolah sasaran dimana akan berfokus pada peningkatan kemampuan literasi
dan numerasi peserta didik kelas sasaran (kelas 5) yang diukur melalui pre test dan post test
Asesmen Kompetensi Minimum Kelas (AKM Kelas). Hasil pelaksanaan AKM kelas
menunjukan terdapat kenaikan signifikan pada hasil pre test dan post test AKM Kelas sehingga
dapat disimpulkan bahwa Program Kampus Mengajar memiliki tren positif pada peningkatan
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.

Kata Kunci: Kampus Mengajar, Literasi dan Numerasi, AKM Kelas

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kampus Mengajar merupakan program yang di buat oleh Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang secara umum
bertujuan untuk menanggapi urgensi pendidikan dalam menghadapi era revolusi idustri
4.0 (Safaringga et al., 2022). Program ini menyasar sekolah-sekolah yang dinilai
terbelakang khususnya dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Mahasiswa
akan ditempatkan di sekolah di seluruh penjuru Indonesia dengan harapan dapat
menggali ilmu dan meningkatkan kapasitas diri sembari dapat membant menunjang
pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Belajar dapat dikatakan sebagai perubahan pada seseorang yang terjadi melalui
latihan atau pengalaman (Suarim & Neviyarni, 2021). Pembelajaran di sekolah
merupakan salah satu faktor yang dapat memicu perubahan peserta didik. Perubahan
ini tentunya ditujukan agar peserta didik siap dan mampu untuk menghadapi dunia dari
sedini mungkin. Belajar di sekolah diharapakan akan memberikan bekal yang
dibutuhkan peserta didik di kemudian hari sehingga pembelajaran di kelas memerlukan
suasana yang menyenangkan. Dengan adanya program Kampus Mengajar dalam
memberi “warna baru” pada kegiatan pembelajaran di kelas, peserta didik akan
mendapat pengalaman belajar yang berbeda. Tidak hanya pada kegiatan pembelajaran
di kelas, Kampus Mengajar juga datang dengan program-program yang akan
menambah pengalaman peserta didik pada pembelajarn di luar kelas. Selain itu, untuk
menjawab tantangan era digitalisasi, Kampus Mengajar melaksanakan program
adaptasi teknologi baik pada peserta didik maupun guru. Diharapkan dengan adanya
adaptasi teknologi ini, pembelajaran di sekolah akan semakin relevan dengan era
digitalisasi sekarang ini.
Tidak hanya “membawa teknologi” untuk diterapkan di sekolah penempatan,
mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar ini juga memiliki tugas dalam
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di kelas sasaran dengan
membuat serangkaian program yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah dan dapat
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Keberhasilan dalam
peningkatan literasi dan numerasi ini nantinya akan diukur dengan pelaksanaan
Asesmen Kompetensi Minimum Kelas (AKM Kelas). Program-program yang disusun

1
ini juga melibatkan guru dalam pelaksanannya. Dengan melibatkan guru, diharapkan
program yang dibuat akan tepat sasaran karena yang mengetahui kebutuhan tiap peserta
didik di kelas tidak lain adalah guru kelas.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang Kampus Mengajar, program ini memiliki beberapa
tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan diri di luar
lingkungan perkuliahan
2. Membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang selaras dengan
era digitalisasi kepada peserta didik
3. Memberikan inovasi pembelajaran yang kreatif dan inovatif guna menciptakan
kelas yang menyenangkan.
4. Membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik
5. Membantu meningkatkan paham teknologi pada peserta didik

2
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN PERANCANGAN PROGRAM

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah


Berdasarkan observasi yang kami laksanakan di awal penugasan, hal yang
paling menarik perhatian kami adalah terdapat beberapa anak yang masih kurang lancar
dalam membaca bahkan yang sudah duduk di bangku kelas 3 dan 4. Kami melakukan
beberapa wawacara secara tidak langsung dan kami menympulkan beberapa sebab yang
mungkin menjadi faktor peserta didik kurang lancar dalam membaca. Faktor tersebut
yakni kurangnya dukungan dan motivas dari pihak keluarga serta kurangnya motivasi
dalam belajar. Orang tua peserta didik yang berangkutas memiliki pekerjaan yang
menyita banyak waktu sehingga waktu untuk mendampinya anak mereka dalam belajar
berkurang. Pada beberapa peserta didik bahkan orang tua hampir tidak pernah
menemani peserta didik dalam belajar. Hal ini menyebabkan peserta didik kehilangan
motivasi dalam belajar itu sendiri. Hingga pada akhirnya, kemampuan peserta didik
dalam hal dasar seperti membaca dan menulis menjadi kurang.
Sekolah Dasar Negeri 4 Gumelar adalah sekolah yang berdiri di Desa Gumelar
dan memiliki lokasi yang sebenarnya tidak terlalu terpencil. Akses jalan dan
komunikasi dapat dikatakan sudah lancar. Namun karena kebanyakan peserta didik
daerah sekitar lebih dekat dengan sekolah dasar lain menjadikan SD Negeri 4 Gumelar
memiliki sedikti murid. SD Negeri 4 Gumelar memiliki akreditasi B dan berstatus
Negeri. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2023 dan Kurikulum Merdeka.
Sekolah ini memiliki 8 tenaga ajar yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 guru PAI, dan
6 guru kelas. Memiliki 6 kelas, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan, 1 dapur, 1 gudang,
2 toilet guru, 2 toilet murid, 1 tempat parkir, serta satu halaman utama menjadikan SD
Negeri 4 Gumelar termasuk sekolah yang memiliki luas cukup luas. Kebutuhan air dan
listrik dapat dikatakan baik.
Berikut tabel hasil observasi yang dilakukan penulis dengan mengacu pada
narasumber terkait dan pengamatan lingkungan secara langsung.
1. Budaya sekolah
Kondisi Catatan

3
Aspek Sudah Belum
Pengamatan Terbentuk Terbentuk
Pembiasaan Pembiasaan berupa sholat

Ibadah dzuhur bersama
Peserta didik sudah memiliki
Senyum, salam,
 kebiasaan menyapa dan
sapa, dan sopan
memberi salam
Budaya literasi masih
kurang, dapat dilihat dari
Budaya literasi  tidak adanya pojok baca dan
pemanfaatan perpustakaan
yang masih kurang
Pembiasaan Jadwal piket sudah berjalan

kebersihan diseluruh kelas
Pembiasaan
Upacara  Terlaksana setiap hari senin
Bendera
Guru sangat disiplin terutama
dalamhal waktu walaupun
Kedisiplinan
 ada beberapa guru yang
guru
memiliki jarak tempat tinggal
yang cukup jauh.
Guru sangat kopak dalam
Kekompakan
berbagai aspek karena
dan kerjasama 
mereka ingin membuat
guru
sekolah sebagai rumah kedua
Masih banyak peserta didik
yang tidak mematuhi aturan
Kedisiplinan
 khususnya kelas tinggi
peserta didik
seperti tidak memasukan
baju dan terlambat berangkat.
Kekompakan Masih banyak peserta didik

peserta didik yang menangis karena

4
temannya, dengan kata lain
keadaan di kelas masih
sering terjadi salah paham.
Semangat warga sekolah
untuk berinovasi dan
Semangat untuk berprestasi sangat tinggi,
berinovasi dan  terutama saat akan ada
berprestasi perlombaan, guru sangat
mendukung peserta didik
yang akan ikut
Terdapat banyak kerajinan di
Kreativitas guru kelas yang menunjukan
dan peserta  bahwa kreativitas guru dan
didik peserta didik sudah
terbentuk.

2. Fisik Lingkungan dan Kegiatan Administrasi Sekolah


Aspek Kondisi
Catatan
Pengamatan Layak Belum Layak
Halaman sekolah sudah
Halaman 
memakai paving
Ruang kelas layak untuk
melaksanakan KBM,
Ruang kelas 
terdapat ventilasi dan bangku
meja yang cukup.
Terdapat lapangan namun
jauh sehingga olahraga
Lapangan 
dilaksanakan di halaman
utama.
Terdapat ruang guru yang
Ruang guru 
sudah mumpuni.
Ruang kepala Terdapat ruang kepala

sekolah sekolah, namun kepala

5
sekolah lebih sering
menggunakan ruang guru
sebagai ruangan.
Terdapat ruang UKS, namun
memiliki kondisi yang
tertutup sehingga terasa
Ruang UKS 
pengap. Belum ada alat
kesehatan maupun obat-
obatan medis.
Terdapat ruang dapur yang
Ruang dapur  digunakan untuk memasak
makan siang bagi guru.
Terdapat gudang yang
digunakan untuk menyimpan
Gudang 
barang-barang keperluan
sekolah.
Toilet guru dan Terdapat toilet guru dan

siswa siswa, masing-masing 2.
Terdapat perpustakaan yang
Perpustakaan  luas, karpet, dan beberaa rak
buku.
Belum ada mushola, aktivitas
sholat biasa digunakan di
ruang perpustakaan atau
Mushola  ruang kelas 5. Mushola baru
dibangun dan kemungkinan
akan selesai di tahun
pelajaran baru nanti.

3. Stuktur Organisasi Sekolah


Aspek Ketersediaan
Catatan
Pengamatan Ada Tidak ada

6
Bagan struktur
organisasi 
sekolah
Deskripsi tugas
masing-masing 
komite
Peraturan

sekolah
Visi misi

sekolah

4. Pembelajaran
Aspek Ketersediaan
Catatan
Pengamatan Ada Tidak ada
Dokumen
program 
tahunan
Dokumen
program 
semester
Jadwal

pembelajaran
Dokumen

silabus
Perangkat
evaluasi (kisi-
kisi, soal

UTS/UAS,
pedoman
penilaian).
Modul Ajar 
Buku ajar

peserta didik

7
Buku ajar guru 
Media

pembelajaran

5. Kegiatan Ekstrakurikuler
No. Kegiatan Catatan
1. Baca tulis Al Quran Setiap Senin dan Rabu
2. Bola voli Setiap Selasa dan Kamis
3. Pramuka wajib Setiap hari Jumat

6. Kegiatan Bimbingan Konseling


No. Aspek Pengamatan Catatan
1. Ketersediaan dokumen kegiatan bimbingan
Tidak ada
konseling
2. Jenis kasus bimbingan konseling Tidak ada
3. Kerjasama sekolah dengan instansi terkait Tidak ada
4. Kerjasama sekolah dengan orang tua dalam
Tidak ada
penyelenggaraan bimbingan
5. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler Tidak ada

7. Kurikulum Sekolah
No. Aspek Pengamatan Catatan
1. Keterlibatan dan kehadiran stakholder dalam
Ada
penyususnan program serta kurikulum sekolah
2. Ketersediaan kalender sekolah Ada
3. Ketersediaan pengaturan beban mengajar guru Ada
4. Visi misi sekolah Ada

8. Adaptasi teknologi dalam Pembelajaran


No. Aspek Pengamatan Catatan
1. Teknologi yang digunakan pihak sekolah pada
Tidak ada
saat luring

8
2. Teknologi yang digunakan pihak sekolah pada
Ada
saat daring
3. Kesiapan siswa dan orang tua dalam penggunaan
Tidak menyeluruh
teknologi
4. Kompetensi dan keahlian guru dalam
mengoperasikan teknologi yang terkait dalam Tidak menyeluruh
ranah pembelajaran
5. Pengetahuan dan wawasan guru terhadap Masih ada sebagian kecil
teknologi guru yang belum
sepenuhnya lancar
mengoperasikan android
dan windows.

B. Perancangan Program
Mahasiswa kampus mengajar SD Negeri 4 Gumelar melakukan diskusi bersama
secara offline dan online mengenai rancangan program kerja yang akan diusulkan dan
didiskusikan kembali dengan pihak sekolah dan Dosen Pembimbing Lapangan.
Kemudian, kami melaksanakan Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS)
bersama kepala sekolah, guru pamong, dan guru kelas mengenai rancangan dan
prioritas program kerja yang kami usulkan sebelumnya yang nantinya akan kami
lakukan selama masa penugasan. Pada kegiatan FKKS disetujui bebrapa program kerja
pada 4 aspek yaitu aspek literasi, aspek numerasi, adaptasi teknologi (IPTEK), dan
program tambahan.
1. Program Kerja Literasi
a) Pojok Baca
Pembuatan pojok baca dimasing-masing kelas. Pojok baca yang
dibangun dihiasi dengan semenarik serta nyaman untuk peserta didik. Pojok
baca berisi buku bacaan selain materi pembelajaran, dan hasil karya tulis peserta
didik. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi minat baca peserta didik, hasil
karya peserta didik.
b) Pembiasaan 15 membaca bersama
Membaca bersama selama 15 menit pada jam awal pembelajaran,
peserta didik memilih buku bacaan yang diminati, 5 menit terakhir evaluasi

9
bacaan. Program ini bertujuan untuk menarik minat peserta didik untuk
membaca, melatih kemampuan literasi peserta didik, dapat menemukan
informasi tersirat,
c) Menonton video pendek
Menonton video bersama dalam ruangan maupun luar ruangan, peserta
didik dapat menceritakan pesan yang didapat dalam video, menyebutkan nama
tokoh, peserta didik daoat menceritakan kembali apa yang ditonton. Program
kerja ini bertujuan untuk memfasilitasi pengetahuan literasi dengan media
audio-video, melatih kemampuan mendengarkan dan menyimak cerita,
d) Pohon Literasi
Membuat pohon literasi, yang di isi dengan karya tulis (puisi, pantun,
cerpen), Impian atau cita-cita dari masing-masing peserta didik. Program kerja
ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam menulis,
e) Sekolah Inklusi
Melakukan pelatihan membaca 15 menit bagi peserta didik yang belum
lancar membaca. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
membaca peserta didik.
2. Program Kerja Numerasi
a) Operasi hitungan dasar
Sebelum pembiasaan baca, menghafal perkalian dan pembagian dasar.
Program kerja ini bertujuan untuk peserta didik memahami dan hafal perkalian
dan pembagian dasar, sehingga dapat mempermudah dalam menyelesaikan
persoalan operasi hitung tingkat tinggi.
b) Kenali pertumbuhan dan perkembangan diri
Sosialisasi awal terkait pertumbuhan dan perkembanagn diri mengenai
tinggi badan dan berat badan. Terdapat alat ukur tinggi badan dan berat badan.
Program kerja ini bertujuan untuk peserta didik dapat mengetahui pertumbuhan
yang dialami pada tubuh masing-masing, peserta didik dapat memperhatikan
dengan detail perubahan tumbuh pada tubuh dengan menggunakan alat ukur
tinggi badan dan berat badan.
c) Penyiraman tanaman
Kegiatan menyiram tanaman secara terjadwal, pembuatan jadwal
menggunakan jam. Jadwal yang dibuat berupa intruksi sederhana tanpa
menyebutkan pasti pada pukul berapa saja harus menyiram tanaman. Media

10
untuk menyiram yaitu dengan botol bekas, yang diberi penjelasan satuan liter.
Pengisian air untuk menyiram disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, dalam
masing-masing tanaman diberikan intruksi berapa banyak air dibutuhkan untuk
menyiram tanpa menyebutkan berapa jumlah botol yang diperlukan. Program
kerja ini bertujuan untuk Membentuk tanggung-jawab peserta didik terhadap
lingkungan, membentuk kedisiplinan peserta didik, peserta didik dapat
memahami intruksi dengan baik, peserta didik dapat belajar sambil berdampak
pada lingkungan sekitar.
3. Program Kerja Adaptasi Teknologi
a) Media Pembelajaran Interaktif
Pelatihan pembuatan ringkasan materi dengan memanfaatkan
powerpoint sebagai alat dalam membuat media interaktif. Ringkasan materi
dapat berupa game, quiz. Program kerja ini bertujuan untuk menumbuhkan
kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran di kelas, memanfaatkan
teknologi untuk pembelajaran.
b) Mengenal Quizziz
Pelatihan dalam memanfaatkan dan menggunakan aplikasi quiziz
sebagai media evaluasi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Program kerja ini bertujuan untuk memanfaatkan aplikasi quiziz sebagai media
untuk evaluasi pembelajaran
c) Belajar dengan Canva
Pelatihan penggunaan aplikasi Canva sebagai alat untuk
mengembangkan media pembelajaran seperti poster, ringkasan materi. Program
kerja ini bertujuan untuk memanfaatkan aplikasi canva untuk membuat media
pembelajaran yang menarik
d) Mengenal Teknologi
Mengenal dan mengoperasikan ms.office untuk pembelajaran. Program
kerja ini bertujuan untuk siswa dapat mengoperasikan perangkat computer,
siswa dapat mengoperasikan ms.office dasar.
e) Editing video
Pemanfaatan aplikasi capcut untuk membuat video pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan pada anak-anak. Program kerja ini bertujuan untuk
pembuatan dan atau editing video untuk pembelajaran.
f) Mengenal Nonosoft

11
Kelas IT Nonosoft dilaksanakan dengan memberikan pengenalan dan
penggunaan nonosoft untuk menulis huruf hijaiyah di laptop. Program kerja ini
bertujuan untuk mengenalkan pada peserta didik dalam penggunaan aplikasi
nonosoft.
4. Program Kerja Pengelolaan dan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu dan
Perpustakaan
a) Revitalisasi Perpustakaan
Penataan ulang kembali perpustakaan, pemilahan buku bacaan sesuai
tingkat kemampuan baca peserta didik berdasarkan pada jenjang, jenis buku
bacaan. Administrasi perpustakaan adanya kartu perpustakaan (digunakan
untuk peminjaman buku), buku laporan absensi kunjungan, buku laporan
banyaknya jumlah buku yang dipinjam, adanya jadwal kunjungan saat istirahat
kedua, serta adanya piket perpustakaan (penjaga perpustakaan). Program kerja
ini bertujuan untuk menarik minat kunjangan perpustakaan pada peserta didik,
menarik minat baca di perpustakaan, menarik minat peserta didik untuk
meminjam buku, dengan adanya kegiatan kunjungan perpustakaan, diharapkan
peserta didik dengan sendiri dapat meningkatkan kemampuan literasinya.
b) Pojok Baca
Hasil pemilahan buku bacaan sesuai dengan kemampuan baca pada tiap
jenjang kelas, kemudian diambil Sebagian untuk diletakan pada masing-masing
kelas (isi pojok baca). Program kerja ini bertujuan untuk menunjang
keberlangsungan program literasi (pembiasaan baca bersama selama 15 menit
sebelum pembelajaran di kelas).
c) Memfasilitasi buku bacaan di kelas
Memanfaatkan sisi belakang pojok kelas untuk dibangun ruang pojok
baca. Pojok baca bisa berupa meja kecil atau rak untuk menyimpan buku
bacaan. Pojok baca dibangun dengan menarik dan nyaman untuk peserta didik.
Program kerja ini bertujuan untuk memfasilitasi minat baca peserta didik saat
waktu luang di kelas.
d) Tempat karya tulis
Pojok baca digunakan sebagai wadah untuk memfasilitasi hasil karya
tulis peserta didik, seperti pantun, puisi, syair, cerpen, maupun berita yang
dibuat mandiri maupun kelompok. Program kerja ini bertujuan untuk

12
memfasilitasi peserta didik untuk dapat berkreasi, serta dapat melatih
kemampuan peserta didik dalam menulis.
e) Renovasi Mading
Mading sekolah dibenahi ulang, isi mading berupa hasil karya tulis
peserta didik, informasi agenda sekolah dalam satu pekan, informasi umum
yang berkaitan dengan Pendidikan, kebudayaan, olahraga, dll. Program kerja ini
bertujuan untuk memberikan informasi umum yang tidak di dapati dalam kelas,
sebagai wadah motivasi peserta didik dengan adanya hasil karya tulis yang
dipajang.
5. Program Kerja Pelestarian Lingkungan atau Mitigasi Perubahan Iklim
a) Perawatan Tanaman
Peserta didik akan diberikan jadwal piket untuk menyiram tanaman,
membersihkan halaman depan kelas. Program kerja ini bertujuan untuk dapat
menumbuhkan rasa peduli dan kasih sayang terhadap tanaman serta kebersihan
lingkunga sekolah. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap sesama
mahluk hidup.
b) Pengolahan Limbah
Pemilahan limbah sampah berdasarkan pada sifatnya (organik dan non-
organik). Pemanfaatan sampah non-organik sebagai kerajinan tangan melalui
bank sampah. Program kerja ini bertujuan untuk peserta didik dapat membuang
sampah sesuai dengan jenisnya, peserta didik dapat memanfaatkan limbah
sampah menjadi barang yang bernilai jual, menumbuhkan kreatifitas peserta
didik.
6. Program Kerja Pengembangan Karakter Peserta Didik
a) Kelas Konseling
Menyediakan ruang untuk peserta didik yang memiliki kesulitan belajar,
hiperaktif, sering menangis untuk bercerita. Program kerja ini bertujuan untuk
siswa dapat menceritakan permasalahan yang mengganggu dirinya, siswa dapat
menemukan solusi bagi dirinya.
b) Latihan Upacara
Peserta didik yang telah diberi tugas sebagai panitia upacara, dilatih dan
dipersiapkan sebaik-baiknya. Program kerja ini bertujuan untuk menanamkan
sikap nasionalisme, tanggung jawab, serta disiplin pada siswa, melatih
keseriusan siswa sebagai panitia upacara.

13
c) Pramuka Wajib
Pramuka wajib di ikuti siswa kelas 3,4,5 pada hari jumat selepas KBM.
Program kerja ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap disiplin,
tanggungjawab, saling menyayangi antar teman, saling menghargai,
menghormati, kolaborasi.
7. Kegiatan di Luar Kelas
a) Mengenal Tumbuhan
Jenis tanaman, jenis daun, dll. Menaksir tinggi menggunakan tongkat
dan menaksir berat menggunakan pesawat sederhana (pengungkit). Program
kerja ini bertujuan untuk siswa dapat mendeskripsikan salah satu tumbuhan
dengan detail, siswa dapat mengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis daun,
siswa dapat menaksir tinggi pada tumbuhan, siswa dapat menaksir berat benda
yangn ditemui di lingkungan sekitar.
b) Menanam Kangkung
Memantau pertumbuhan kecambah meliputi tinggi dan perubahan yang
terjadi pada kangkung. Program kerja ini bertujuan untuk. Siswa dapat
mengamati pertumbuhan pada kangkung yang ditanam.
c) Mengenal Benda Sekitar
Siswa diminta untuk mendeskripsikan benda yang ditemuinya, siswa
dapat mengukur benda yang ditemui dengan rumus bangun ruang. Program
kerja ini bertujuan untuk siswa dapat menerapkan rumus bangun ruang dalam
benda sekitar, siswa dapat menerapkan teks deskripsi terhadap temuanya.

JADWAL BELAJAR MENGAJAR DI DALAM KELAS

KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6

Hari

Nama
No Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Mahasiswa

Kelas Waktu Kelas Waktu Kelas Waktu Kelas Waktu Kelas Waktu Kelas Waktu

Akbar Surya 07.00- 07.00- 07.00- 07.00- 07.00-


1 4 5 1 3 2 - -
Pradana 09.00 09.00 09.00 09.00 09.00

14
Fitri Anisa 07.00- 07.00- 07.00- 07.00- 07.00-
2. 5 3 4 2 1 - -
Fatuhrohmah 09.00 09.00 09.00 09.00 09.00

Michelle
07.00- 07.00- 07.00- 07.00- 07.00-
3. Rose 2 1 3 4 5 - -
09.00 09.00 09.00 09.00 09.00
Malinda

Sekar Dita 07.00- 07.00- 07.00- 07.00- 07.00-


4. 3 2 5 1 4 - -
Fitria 09.00 09.00 09.00 09.00 09.00

Siska Amelia 07.00- 07.00- 07.00- 07.00- 07.00-


5. 1 4 2 5 3 - -
Anggarwati 09.00 09.00 09.00 09.00 09.00

C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar


Penugasan program kampus mengajar angkatan 6 mahasiswa berkolaborasi
dengan beberapa mitra agar program dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
apa yang diharapkan. Mitra tersebut antara lain: kepala sekolah, guru pamong, wali
kelas, guru mata pelajaran, orang tua siswa, dan siswa SD Negeri 4 Gumelar.
Program ini tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari kepala sekolah
yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk menjalankan program
kerja, guru pamong yang senantiasa memberikan bimbingan dan masukan yang
membangun, guru kelas dan guru mata pelajaran yang telah memberikan saya dan
rekan-rekan kesempatan untuk mengajar di kelas dan membantu kami dalam
pelaksanaan program kerja, orang tua siswa yang mendukung setiap kegiatan yang
kami lakukan, serta siswa dengan antusiasme dan partisipasi disetiap program kerja
yang kami jalankan.

D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid


1. Pelaksanaan Pre-test AKM Kelas
Pre-test AKM kelas dilakukan di ruang kelas 5 SD Negeri 4 Gumelar
Pancasan pada tanggal 1 September 2023. Pre-test ini diikuti oleh siswa kelas 5
yang berjumlah 10 siswa. Dikarenakan keterbatasan device maka pelaksanaan
pretest dibagi menjadi dua sesi.
2. Pelaksanaan Post-test AKM Kelas
Post-Test AKM kelas dilakukan di ruang kelas 5 SD Negeri 4 Gumelar pada
tanggal 17 November 2023. Post-test ini diikuti oleh siswa kelas 5 yang berjumlah
10 siswa. Dikarenakan keterbatasan device maka pelaksanaan pretest dibagi
menjadi dua sesi.

15
BAB III
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL PROGRAM

A. Implementasi Program

Program Uraian Tantang

Membaca bersama selama 15 Siswa kurang minat dalam


menit pada jam awal pembelajaran, membaca buku, buku yang
peserta didik memilih buku bacaan tersedia cukup
yang diminati, 5 menit terakhir membosankan. Lebih banyak
evaluasi bacaan. Buku – buku yang tulisan tanpa ada gambar-
disediakan diambil dari gambar yang menarik.
perpustakaan yang telah disortir.
Pembiasaan Solusi dari permasalahan
Pemilihan buku disesuaikan
15 menit diatas adalah mencari
dengan kemampuan baca anak.
baca bersama donatur buku. Dari mencari
donator, mendapatkan
beberapa buku komik. Buku-
buku komik tersebut
disambut antusias oleh siswa.
Meskipun begitu jumlah
buku yang sesuai masih
minim.

Menonton video pendek menjadi Masih terdapat beberapa


solusi Ketika anak mulai bosan siswa yang kurang merespon
membaca buku. Menonton video pada saat menonton video
pendek ini dilakukan secara sehingga mereka hanya turut
Menonton bersama-sama mulai dari kelas 1-3 gabung tanpa
video pendek dan 4-5. Tingkatan kelas memperhatikan video yang
dibedakan menjadi 2, untuk sedang diputar. Dan sedikit
mempermudah controlling siswa terkendala jaringan dan
dan video yang ditontonkan sesuai perangkat.
dengan tingkatan kognitif anak.

16
Pelaksanaan menonton video ini Solusi dari permasalahan
adalah sekali pada minggu ketiga tersebut, adalah mencoba
tiap bulan. Video yang ditampilkan untuk mengontrol anak-anak
berupa video motivasi, cerpen, dan dengan memantik beberapa
Sejarah. Antusias dari anak-anak pertanyaan ditengah-tengah
saat menonton video jauh lebih menonton video, dilanjut
tinggi dibandingkan dengan hanya dengan ice breaking. Dengan
mendengar atau membaca buku diberikan beberapa
cerita secara mandiri. pertanyaan siswa menjadi
lebih fokus dan
memperhatikan kembali
video yang sedang diputar.
Sementara itu untuk kendala
jaringan kami menggunakan
data internet secara mandiri
dan perangkat laptop sendiri.

Pohon literasi dibuat dengan tujuan Kurangnya minat siswa


sebagai tempat kreativitas siswa. terdapat karya tulis sehingga
Pohon literasi ini disatukan dengan saat dibimbing untuk
pojok baca. Sehingga siswa dapat membuat karya tulis, siswa
menempel dan membaca hasil kurang bisa dan kebanyakan
karya mereka. mereka akan mengeluh tidak
bisa membuatnya.
Pohon Isi dari pohon literasi adalah cita-

literasi cita anak, kemudian terdapat Solusi dari permasalahan


beberapa karya tulis anak seperti tersebut adalah
pantun dan puisi. Awal-awal mengkondisikan siswa
pembuatan pohon literasi, anak dengan mengajaknya untuk
harus dibimbing terlebih dahulu membuat karya tulis secara
untuk mengisi pohon literasi bersama-sama. Dengan
dengan membuat karya tangan begitu siswa lebih merasa
maupun tulis secara mandiri. mudah dalam membuat

17
Kemudian untuk minggu – minggu karya tulis secara
selanjutnya siswa dapat mengganti berkelompok. Selain itu
karyanya dengan yang baru. diberikan pemantik seperti
siswa yang paling kreatif
akan mendapatkan reward.

Sekolah inklusi dimaksud untuk Pelaksanaan kelas inklusi


membantu siswa-siswi yang belum yang dilakukan di saat
lancar membaca dan menulis. Dari istirahat membuat anak
hasil observasi awal sekolah, tergiur teman yang lain
terdapat beberapa siswa yang seperti makan, bermain, dan
masih belum lancar membaca dan lain-lain. Selain itu juga
menulis di kelas tinggi. Hal ini terdapat siswa yang kurang
menjadi perhatian kami sehingga minat untuk belajar
kami membuat sekolah inklusi. membaca.

Sekolah
inklusi Pelaksanaan kelas inklusi ini Solusi untuk menanggapi hal
adalah disaat waktu luang, dan jam tersebut adalah siswa
istirahat pertama. Teknisi difokuskan kembali ke buku
pelaksanaan sekolah ini yaitu masing-masing setelah
siswa dikumpulkan menjadi satu membaca dengan cukup
dan kemudian masing-masing dari lancar maka akan diberikan
kami memegang satu anak untuk kelonggaran waktu untuk
dilatih membaca dan menulis membeli jajan dan bermain.
secara lebih intens. Dengan begitu mereka
dengan focus untuk dapat
cepat membaca dengan baik.

18
Hafalan perkalian dan pembagian Beberapa siswa yang
menjadi dasar semua penyelesaian memang dalam menghafal
logika matematika baik di kelas sangat lambat sehingga saat
tinggi maupun rendah. Dari hasil teman-teman sudah selesai
analisis awal siswa juga rendah mereka masih harus
dalam hitungan operasi dasar, mengingat hasil perkalian.
sehingga kami memutuskan untuk siswa yang belum hafal
memfokuskan juga terhadap masih kurang bisa
operasi hitungan dasar. menghitung dengan
perkalian jari, meskipun
Operasi hitungan dasar ini
beberapa kali telah diajarkan
ditekankan pada perkalian dan
namun mereka masih sulit
pembagian. Kami mengadaptasi
untuk menerapkan hitungan
Operasi permainan sudoku sebagai media
jari, mereka hanya
hitungan dalam menghafalkan operasi
mengandalkan ingatan.
dasar perkalian dan pembagian. Selain
dengan cara bermain game sudoku Oleh karena itu kami
perkalian, juga terdapat lagu yang memisahkan siswa-siswi
memang digunakan untuk yang telah menguasai
menghafal perkalian, sehingga ini perkalian dan pembagian
mempermudah siswa dalam dengan siswa yang masih
mengingat perkalian dasar. kurang. Pengelompokan ini
bertujuan untuk
Pelaksanaan hafalan ini adalah
memfokuskan kembali
setiap pagi sebelum masuk kelas
siswa-siswi sehingga yang
untuk kegiatan literasi, sedangkan
belum bisa ada tantangan
untuk bermain sudoku
harus bisa karena tidak ada
dilaksanakan seminggu sekali
yang membantu untuk
untuk mengevaluasi hafalan siswa.
membenarkan.

19
Pelaksanaan kenali pertumbuhan Siswa kurang mengindahkan
diri ini adalah pada kelas 3,4,5. instruksi untuk mengamati
Program ini bertujuan agar pertumbuhan diri Ketika
kami tidak mengontrolnya.
Peserta didik dapat mengetahui
pertumbuhan yang dialami pada Siswa akan lebih
tubuh masing-masing, peserta bersemangat Ketika
didik dapat memperhatikan dengan membawa nilai, dengan
detail perubahan tumbuh pada demikian kami konsultasi
tubuh dengan menggunakan alat dan berkolaborasi dengan
Kenali
ukur tinggi badan dan berat badan. guru kelas untuk memastikan
pertumbuhan
siswa-siswi nya mengamati
diri Dengan kata lain siswa dapat
pertumbuhan diri.
membaca satuan Panjang dan
berat. Sebelum pelaksanaan, siswa
diberikan edukasi terkait materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup terutama pada
manusia. Selanjutnya siswa
ditugaskan untuk mengamati
pertumbuhan diri dengan
melaporkan hasil pengamatan.

20
Kegiatan menyiram tanaman Ketersediaan air untuk
secara terjadwal, pembuatan menyiram kadang
jadwal menggunakan jam. Jadwal terkendala. Untuk persoalan
yang dibuat berupa instruksi ini jika air tidak ada maka
sederhana tanpa menyebutkan jadwal penyiraman akan
pasti pada pukul berapa saja harus berganti sesuai jam
menyiram tanaman.Media untuk tersedianya air.
menyiram yaitu dengan botol
Siswa masih banyak yang
bekas, yang diberi penjelasan
kurang paham dalam
satuan liter. Pengisian air untuk
membaca jam, sehingga
menyiram disesuaikan dengan
sering terjadi intruksi dan
kebutuhan tanaman, dalam
pelaksanaan tidak sinkron.
masing-masing tanaman diberikan
instruksi berapa banyak air Untuk persoalan membaca
dibutuhkan untuk menyiram tanpa jam kami berusaha untuk
menyebutkan berapa jumlah botol terus memberikan edukasi
Merawat
yang diperlukan. untuk membaca jam hingga
tanaman
anak-anak mengumpulkan
Pelaksanaan merawat tanaman ini
laporan penyiraman pada
yaitu setelah penanaman program
waktu yang tepat.
penanaman kangkung. Selanjutnya
perawatan dilakukan setiap hari
sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Pada saat perawatan
siswa lebih aktif lebih suka
berkegiatan diluar kelas seperti ini.
Mereka dapat belajar membaca
jam dan satuan gelas ukur untuk
mengukur jumlah banyaknya air
diperlukan. Siswa juga wajib
membuat laporan jika telah
menyirami tanaman dengan baik
dan benar.

21
Pelatihan dalam memanfaatkan Kurangnya perangkat
dan menggunakan aplikasi canva laptop/komputer yang
sebagai media pembelajaran yang tersedia disekolah, terdapat
menarik dan menyenangkan. beberapa guru yang memang
sudah sepuh sehingga cukup
Pelaksanaan kelas canva ini
sulit untuk beradaptasi
diadakan setiap seminggu dua kali.
dengan teknologi.
Hal ini dikarenakan guru sangat
antusias serta dalam kelas ini Dalam situasi tersebut,
Belajar beliau dapat menyelesaikan beberapa guru yang tidak
dengan canva penugasan-penugasan seperti mempunyai perangkat
membuat aksi nyata guru. laptop, kami pinjamkan
laptop masing-masing untuk
Pelaksanaan kelas canva ini yaitu
dipakai oleh guru, sedangkan
setelah kegiatan KBM sehingga
untuk guru yang gaptek
tidak mengganggu pembelajaran
masing-masing dari kami
siswa. Pelaskanaan kelas canva ini
mendampingi 2 guru saat
berjalan dengan baik.
pelaksanaan kelas IT canva.

22
Pelatihan dalam memanfaatkan Terkendala dalam jumlah
dan menggunakan aplikasi quiziz perangkat laptop dan lcd
sebagai media evaluasi proyektor. Karena jika
pembelajaran yang menarik dan menggunakan quizziz maka
menyenangkan. yang dibutuhkan adalah
laptop dan lcd proyektor.

Pelaksanaan kelas Quizziz ini


dilakukan dua minggu sekali. Hal Proyektor yang terdapat di
ini dikarenakan terdapat kelas sekolah berjumlah 2,
canva yang memang dijadwalkan sehingga jika guru ingin
untuk dua kali seminggu sehingga menggunakan harus secara
jadwal disesuaikan agar tidak bergantian, sbegitupun
tumbuk. dengan perangkat laptop.
Mengenal
quiziz

Pelatiham kelas quizziz ini


menggunakan dua perangkat yaitu
laptop dan hp. Kami mengenalkan
penggunaan dengan laptop dan hp
secara bergantian. Adapula
mengkombinasikan antara laptop
dan hp. Kami mengenalkan quizziz
papermode dalam kelas, dan
sebelumnya kami telah mencoba
melakukannya di kelas sebelum
kami memberikan praktik
merancangnya.

23
Mengenalkan Microsoft office Perangkat yang kurang
pada peserta didik terutama pada tersedia menjadikan kendala
kelas tinggi, seperti pengenalan saat pelaksanaan. Dengan
word, powerpoint dan excel. situasi tersebut kami
Antusisas dari peeserta didik mencoba mengelompokan
dalam kelas IT ini sangat siswa dan meminjamkan
bersemangat. laptop kami untuk praktik
Mengenal
siswa.
Microsoft Pelaksanaan kelas IT ini adalah
satu minggu sekali setelah KBM.
Saat pelaksanaan peserta didik
lebih aktif dan sangat merespon.
Dengan praktik secara langsung
siswa mulai dapat membuat suatu
file hingga menyimpan file.

Selain megenalkan Microsoft Perangkat yang kurang


office juga kami mengenalkam tersedia menjadikan kendala
nonosoft. Nonosoft sendiri adalah saat pelaksanaan. Dengan
aplikasi untuk menulis huruf situasi tersebut kami
hijaiyah. Seperti saat pelaksanaan mencoba mengelompokan
Microsoft office, siswa siswa dan meminjamkan
dikelompokan untuk praktik. laptop kami untuk praktik
Belajar siswa.
Nonosoft Saat pelaksanaan ini siswa
diberikan penjelasan dan modul
panduan penggunaan aplikasi
nonosoft. Setelahnya siswa praktik
secara berkelompok seperti yang
tertera dalam panduan.
Pelaksanaan kelas nonosoft ini dua
kali dalam seminggu setelah KBM

24
Media pembelajaran tidak hanya Praktik menggunakan Hp
bersifat gambar dan teks namun dengan pertimbangan
dapat berupa video yang menarik. kapasitas dan ketersedian
Untuk membuat video yang perangkat. Menggunakan Hp
menarik perlu adanya skill dasar dengan fitur-fitur yang
editing video. terlihat kecil sehingga agak
sulit untuk mengedit.

Dalam editing video ini


memanfaatkan aplikasi capcut Dalam situasi tersebut
dengan pertimbangan- praktik dengan guru
pertimbangan kapasitas Hp dibuatkan modul serta
maupun Laptop yang dimiliki oleh mengenalkan fitur secara
Editing video
guru. perlahan.

Pelaksanaan kelas editing video ini


yaitu pada saat setelah KBM dan
dilaksanakan dua minggu sekali.

Antusias dari guru saat ad akelas


editing video cukup bersemangat,
respon baik dari guru membuat
kami menjadi lebih bersemangat
untuk mensharing ilmu yang
dimiliki.

25
Penataan ulang kembali Rak buku banyal yang sudah
perpustakaan, pemilahan buku dirayapi, buku-buku lama
bacaan sesuai tingkat kemampuan tidak di update, adanya
baca peserta didik berdasarkan media pembelajaran yang
pada jenjang, jenis buku bacaan. suda tidak relevan dengan
Administrasi perpustakaan adanya materi kurikulum saat ini.
kartu perpustakaan (digunakan
untuk peminjaman buku), buku
Revitalisasi
laporan absensi kunjungan, buku Pemanfaatan rak buku yang
perpustakaan
laporan banyaknya jumlah buku ada, pemilahan buku
yang dipinjam, adanya jadwal perpustakaan yang masih
kunjungan 30 menit sesudah KBM relevan guna untuk diletakn
untuk masing-masing kelas, serta dalam pojok baca. Serta
adanya piket perpustakaan penataan ulang media
(penjaga perpustakaan) pembelajaran agar tidak
menumpuk.

Adanya pojok baca dalam kelas Sifat jahil dari anak-anak,


bertujuan agar siswa dapat gemar pojok baca yang sudah
membaca, memupuk kreativitas dihiasi sedemikian rupa,
siswa, meningkatkan kemampuan terkadang ada beberapa
literasi siswa. komponen yang rusak
Pojok baca ataupun hilang. Awal-awal
pembuatan pojok baca siswa

Buku-buku yang ada didalam masih bersemangat, sudah

pojok baca diambil dari hasil lama mulai bosan.

pemilahan di perpustakaan,
pemilahan tersebut dengan
beberapa tahap diantaranya buku Dalam situasi tersebut, kami
cerita atau buku fiksi, buku sesuai mencoba memberi perhatian
dengan karakter anak dan buku kepada siswa bahwa
siapapun yang merusak atau

26
sesuai dengan tahapan menghilankan komponen
perkembangan usia anak. yang ada di pojok baca maka
akan dikenai sanski.
Kemudian Ketika anak sudah

Selain sebagai tempat untuk buku mulai bosan, kami mencoba

bacaan, pojok baca ini juga sebagai dengan memberikan

tempat karya tulis siswa. Karya rangsangan seperti diadakan

tulis siswa dapat berupa cita-cita, lomba cipta puisi hingga

ungkapan, pantun, puisi, maupun anak-anak mulai mencoba

cerpen. Dengan tujuan siswa dapat membuat kembali karya tulis

lebih aktif dan kreatif dalam yang menarik.

menulis.

Pojok baca berjalan sesuai dengan


fungsi awal dibangun, siswa-siswi
kini membaca buku dengan santai
tanpa diperintahkan, pojok baca
sudah mulai terisi dengan hasil
karya siswa.

Buku bacaan yang tersedia di Kurangnya ketersediaan


pojok baca, setiap dua minggu buku bacaan sehingga
sekali diganti agar siswa tidak kesulitan saat anak-anak
merasa bosan. Pergantian buku sudah mulai bosan dengan
bacaan ini adalah dirolling dengan buku bacaan yang ada di
Memfasilitasi kelas yang lainnya ataupun diambil pojok baca.
buku bacaan kembali dari perpustakaan dengan
catatan buku yang diambil harus
sesuai dengan karakter siswa. Dalam situasi tersebut kami
mencoba mengalihkan
pembiasaan baca dengan
menonton video dan

27
membaca cerita yang diambil
dari internet.

Pojok baca juga dimanfaatkan Kurangnya minat siswa


sebagai tempat atau wadah bagi dalam mebuat karya tulis,
siswa-siswi untuk dapat berkreasi. sehingga perlu adanya
Siswa-siswi dapat menempelkan penekan dan kolobarasi
Tempat hasil karya masing-masing, baik dengan guru kelas untuk
karya tulis berupa karya tulis, karya seni, dan mengontrol siswa sebagai
kerajinan tangan. bentuk rangsangan kepada
siswa agar siswa tertarik
untuk mencoba membuat
karya tulis.

Mading yang tersedia masih Siswa kurang update akan


kosong, sehingga kami hari-hari besar Kenegaraan,
memutuskan untuk membuat seperti hari pahlawan,
mading jauh lebih hidup. sumpah pemuda, g30spki
Revitalisasi mading ini yaitu dan lain sebagainya.
dengan mengganti sterofoam yang Meskipun dari guru kelas
baru dan bersih, menghiasi telah memberitahu informasi
mading, dan mengupdate tersebut, namun siswa-siswi
Renovasi informasi-informasi dalam masih kurang tertarik untuk
mading. mading. Selanjutnya kami menulis atau membuat seni
mengajak siswa untuk berlatih untuk merayakan hari-hari
menjadi jurnalis mading dengan tersebut.
kreativitas siswa.

Dengan hal tersebut siswa


perlu diberikan penugasan
agar siswa dapat membuat
karya tulis yang dikhususkan

28
untuk merayakan atau
memperingati hari tersebut.

Perawatan tanaman ini merupakan Gelas ukur yang tersedia


program lanjutan dari merawat hanya ada satu sehingga
tanaman pada aspek numerasi. siswa sering berebut untuk
Pelaksanaan nya sesuai dengan menyiram terlebih dahulu.
jadwal yang telah dibentuk. Dengan ini kami mencoba
Perbedaan disini adalah siswa memberikan pengertian
Perawatan
lebih fokus pada merawat tanaman bahawa penggunaan gelas
tanaman dan
dan kebersihan lingkungan kelas ukur harus urut sesuai
lingkungan
dan sekolah. Setiap kelas yang dengan presensi atau nomor
sekitar
mendapat giliran wajib untuk absensi siswa.
menyirami semua tanaman dan
menyapu halaman. Ini bertujuan
menumbuhkan sikap peduli akan
lingkungan dan sesama mahluk
hidup.

29
Diadakannya kelas konselin Teman-teman yang tidak ikut
bertujuan untuk menjadi sahabat konseling mereka suka jahil
siswa Ketika siswa merasa dan ingin masuk ataupun
kesulitan baik dalam belajar, menggangu teman yang
pertemanan, atau bahkan hingga sedang konsul. Hal ini
dalam keluarga. Hal ini dilakukan membuat siswa yang tadinya
dengan terbuka antara kami terbuka jadi tertutup tanpa
dengan siswa. Secara sukarela menceritakan sepenuhnya
anak bercerita dengan leluasa dengan jelas.
tanpa takut.

Pelaksanaan kelas konseling ini


Kelas dibuka saat waktu istirahat,
konseling pelaksanaan diruangan terpisah
sehingga tidak diganggu oleh
teman yang lainnya.

Dari hasil konseling beberapa


siswa, dapat disimpulkan bahwa
permasalahan pertemanan dan
lingkungan keluarga menjadi
faktor perubahan sikap siswa.
Dalam situasi tersebut kami
mencoba untuk menghibur dan
memberikan beberapa masukan
sesuai dengan pola pikir siswa.

30
Upacara merupakan salah satu Dasar-dasar PBB siswa-siswi
perantara untuk melatih kedisiplin masih rendah. Hal ini perlu
siswa, dari hasil analisis awal saat ditekankan pada Latihan
mengikuti upacara bendera, kami PBB.
memperhatikan petugas upacara.

Siswa-siswi yang menjadi petugas


upacara masih bermain-main,
dengan sikap tidak sempurna, ada
yang mengobrol sendiri, ada yang
menunduk bahkan memainkan
kaki. Posisi mereka sebagai
Latihan petugas upacara adalah posisi yang
upacara sedang dicontoh peserta upacara,
karena itulah diadakan Latihan
upacara bagi petugas upacara.

Pelaksanaan pelatihan upacara


yaitu pada hari jumat setelah KBM
yang dilanjut dengan pramuka
wajib. Saat Latihan masih banyak
yang merasa kesulitan untuk tegas,
sehingga perlu dilatih beberapa
kali hingga pelaksanaan upacara
pada hari senin berikutnya cukup
baik.

31
Pramuka wajib ini adalah program Kedisiplinan siswa masih
ekstrakurikuler rutin dan diikut kurang sehingga terkadang
oleh seluruh siswa kelas 3,4,5 dan yang berangkat hanya
6. setengah dari jumlah siswa
seharusnya.

Pramuka Pramuka wajib ini dilaksanakan


wajib pada hari jumat setelah KBM, Mengatasi persoalan ini
materi-materi yang diberikan adalah dengan berkolaborasi
meliputi materi perkembangan diri bersama guru kelas untuk
(kedisiplinan, kejujuran, memberikan sanksi apabila
Kerjasama, dll), keterampilan (tali siswa tersebut tidak
menali, memecahkan masalah), berangkat di hari jumat
dan kreatifitas siswa. berikutnya.

Program ini merupakan program Siswa terkadang lupa akan


belajar di luar kelas, dengan tugas untuk mengamati
menanam kangkung diharpkan tumbuhan kangkung
siswa dapat memanfaatkan lahan kelompoknya masing-
kosong dan memiliki keterampilan masing. Sehingga setiap dua
berkebun. minggu sekali perlu
dikontrol sejauh mana
pengamatan siswa dilakukan.
Menanam
kangkung Setelah diberikan materi seputar
tanaman, siswa secara
berkelompok dibimbing untuk
menanam kangkung. Mulai dari
proses pencampuran tanah dengan
pupuk hingga menanam benih
kankung sampai tumbuh.

32
Setelah menanam kangkung, siswa
diberikan tanggung jawab untuk
mengamati tanaman terserbut
setiap seminggu sekali, untuk
mengetahui apakah tanaman
kangkung yang ditanam tumbuh
dengan baik.

Pengamatan yang diambil adalah


ukuran tanaman kangkung dan
jumlah kangkung yan berhasil
tubuh dengan baik.

Pada materi IPAS, sesuai dengan Beberapa siswa kurang


materi kami mengajak siswa paham akan intruksi
belajar diluar untuk mengenal sehingga laporan yang
tumbuhan. Dengan tujuan siswa diberikan hany menyebutkan
dapat mengetahui berbagai macam nama tanaman yang ada di
tumbuhan dengan ciri khas dari sekitar sekolah.
masing-masing tumbuhan.

Mengenali
tumbuhan
Pelaksanaan program ini
sekitar
disesuaikan dengan jadwal
Pelajaran yang sesuai. Siswa di
berikan intruksi untuk mengamati
macam-macam tumbuhan dan
kemudian di deskripsikan mulai
dari bentuk daun, bunga, buah,
batang, serta takasiran tinggi dari
tanaman tersebut.

33
Program ini merambah dalam Siswa masih kurang
materi matematika bangun ruang memahami materi bangun
dan bangun datar. Pelaksanaan ruang beserta dengan rumus
program ini disesuaikan dengan luas dan volume.
jadwal matematika. Hal ini
bertujuan agar tidak menggangu
pembelajaran lainnya. Dengan situasi ini, kami
mencoba untuk mengenalkan
terlebih dahulu terkait bentuk
Mengenali Selain mengidentifikasi jenis bentuk bangun ruang beserta
benda sekitar bentuk dari benda, pada siswa dengan rumusnya. Pada
kelas tinggi juga minggu berikutnya setelah
mengimplementasikan materi luas pemberian materi, barulah
dan volume dari suatu bentuk siswa dibawa keluar kelas
bangun yang diterapkan dalam untuk mengamati benda-
mengamati atau mengidentifikasi benda disekitar beserta
bentuk benda di sekitar. mencari luas dan volume dari
benda tersebut.

B. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program


1. Refleksi dan Evaluasi Program Kerja
Selama melaksanakan Kampus Mengajar di SD Negeri 4 Gumelar, banyak
pengalaman dan cerita yang kami dapatkan. Melalui kegiatan Kampus Mengajar
selama 16 minggu ini, kami belajar banyak hal baru, pengalaman baru, teman, dan
keluarga baru. Kami banyak berinteraksi dengan Bapak/Ibu Guru di sekolah, murid-
murid, dan bahkan para wali murid, serta bertemu dengan reka satu tim yang
masing-masing dari kami memiliki berbagai perbedaan latar belakang, pemikiran,
dan karakteristik. Sebagai tim, kami mencoba saling menyesuaikan diri dan saling
melengkapi demi lancarnya kegiatan yang kami laksanakan. Selama kegiatan
berlangsung, kami juga belajar berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama Guru
di sekolah sebagai rekan untuk berkolaborasi dalam terlaksananya berbagai

34
program kerja yang ada demi tercapainya peningkatan kemampuan literasi dan
numerasi bagi para murid. Dari setiap kegiatan dan rutinitas yang kami lalui dan
laksanakan, memberikan kami gambaran masalah, dan berbagai isu yang
sebenarnya dihadapi dan menjadi tantangan nyata bagi Pendidikan di Indonesia.
Kegiatan Kampus Mengajar ini juga salah satu bentuk perwujudan usaha kami
dalam turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama dalam hal
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi para siswa di sekolah sasaran.
Berbagai tantangan yang ada melatih kami untuk dapat menyelesaikan dan
menghadapi segala tantangan tersebut dengan berkoordinasi dan saling menghargai
dalam berbagai perbedaan pendapat dan pemikiran masing-masing individu yang
berbeda. Selain itu, kami semakin memahami adanya perbedaan-perbedaan yang
karakteristik para murid yang tentunya harus disikapi dengan cara yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing. Berinteraksi dengan
para siswa juga meningkatkan kemampuan bersosialisasi kami sehingga lebih baik
lagi, dan berani menghadapi situasi yang berbeda-beda.
Dalam melaksanakan kegiatan Kampus Mengajar ini, ada pula berbagai
hambatan yang kami hadapi, diantaranya rendahnya minat belajar peserta didik baik
dalam aspek literasi maupun numerasi. Berdasarkan analisis yang telah
dilaksanakan, penyebab dari rendahnya minat belajar peserta didik dilatar belakangi
oleh kurangnya dorongan dari keluarga serta lingkungan tempat tinggal siswa.
Solusi yang tepat untuk menghadapi situasi tersebut yakni dengan menyusun
program kerja yang dapat meningkatkan kemampuan siswa terutama dalam aspek
literasi dan numerasi namun dengan cara yang menyenangkan. Cara tersebut
misalnya dengan memberikan pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran.
Inovasi tersebut dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang
menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi sehingga pembelajaran menjadi
interaktif dan menyenangkan yang akan membuat para siswa tidak jenuh. Dengan
begitu, diharapakan para siswa dapat semakin termotivasi dalam belajar. Adapula
tantangan yang kami hadapi terkait dengan Guru di sekolah. Program kerja yang
disusun dan dilaksanakan saat kegiatan Kampus Mengajar ini diharapkan nantinya
dapat terus dilanjutkan di sekolah agar dapat menjadi budaya positif yang
dipertahankan. Akan tetapi, kurangnya kemampuan Guru dalam IPTEK juga
merupakan sebuah tantangan tersendiri. Banyak dari para Guru di sekolah sasaran
yang masih minim pengetahuan tentang berbagai teknologi yang dapat

35
dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran. Solusi untuk hal tersebut yakni
dengan mengadakan kelas IT untuk mengenalkan berbagai sarana yang dapat
menunjang para Guru dalam pelaksanaan pembelajaran, misalnya dengan
memperkenalkan aplikasi ataupun website dan mensosialisasikan terkait
pengoperasian berbagai media penunjang tersebut, sehingga diharapkan para Guru
dapat semakin baik dalam melaksanakan pembelajaran. Hambatan lainnya yakni
terkait dengan sarana dan prasarana di sekolah sasaran. Misalnya saat pelaksanaan
AKM, perangkat yang tersedia di sekolah sangat terbatas sehingga tidak dapat
menunjang kegiatan tersebut dengan baik dan sebagaimana mestinya. Solusi yang
kita ambil untuk menghadapi hal tersebut ialah dengan meminjamkan perangkat
berupa laptop pada para siswa yang akan melaksanakan AKM baik pre-test,
maupun post-test.
2. Asesmen Kompetensi Minimum Kelas (AKM Kelas)
a) Pretest AKM Kelas
i. Pada pre-test AKM literasi kelas sebesar 42% siswa dari 10 siswa dapat
mengerjakan AKM literasi dengan baik.
ii. Mayoritas siswa mengalami kesulitan pada menemukan informasi
tersurat, menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks fiksi, serta
mengidentifikasi dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh
cerita pada teks fiksi.
iii. Pada pretest AKM numerasi sebesar 35% siswa dari 10 siswa dapat
mengerjakan AKM numerasi dengan baik.
iv. Mayoritas siswa mengalami kesulitan pada menyelesaikan persamaan
sederhana menggunakan operasi perkalian/pembagian, memahami cara
penyajian data sederhana, mengidentifikasi ciri-ciri dari segiempat,
segitiga, segibanyak, dan lingkaran, memahami bilangan cacah,
mengidentifikasi ciri-ciri dari balok, kubus, prisma dan tabung,
menghitung keliling dan luas persegi panjang bila diketahui panjang dan
lebarnya, dan menghitung panjang atau lebar bila diketahui luas/keliling
dan salah satu sisinya, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin
di antara beberapa kejadian.
b) Post Test AKM Kelas
i. Pada post-test AKM literasi, sebesar 80% siswa dari 10 siswa dapat
mengerjakan AKM literasi dengan baik.

36
ii. Mayoritas siswa mengalami kesulitan pada menemukan informasi
tersurat.
iii. Pada post-test AKM numerasi sebesar 61% siswa dari 10 siswa dapat
mengerjakan AKM numerasi dengan baik.
iv. Mayoritas siswa mengalami kesulitan pada menentukan faktor suatu
bilangan cacah dan mengenal bilangan prima, serta menyajikan,
menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk turus, piktogram
dan diagram batang.

C. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam


Penugasan Program Kampus Mengajar
Kegiatan penugasan mahasiswa dengan Dosen Pembimbing Lapangan diawali
dengan pertemuan langsung untuk pertama kali pada saat acara penerjunan dan
penugasan Kampus Mengajar di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, di
Purwokerto. Mahasiswa, DPL, serta pihak sekolah melakukan diskusi terkait dengan
waktu untuk FKKS serta penyerahan mahasiswa secara resmi ke sekolah, dimana telah
disepakati akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2023. Pada pertemuan ke-dua yang
dilaksanakan di sekolah ini, mahasiswa didampingi DPL melakukan diskusi dengan
pihak sekolah terkait dengan kegiatan awal yakni observasi sekolah yang nantinya
informasi dari kegiatan observasi ini dijadikan acuan dalam menentukan program kerja
yang akan disusun bersama. Selama masa penerjunan berlangsung, DPL juga
melakukan kunjungan langsung guna memonitoring mahasiswa dalam menjalankan
berbagai program kerja yang ada. Selain melakukan kunjungan langsung, mahasiswa
dan DPL juga melaksanakan sharing session secara tatap maya untuk berdiskusi terkait
program kerja yang dilaksanakan, seperti tantangan, serta kendala yang dihadapi, dan
meminta bantuan berupa masukan dari DPL dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Pada sharing session ini, DPL juga memberikan evaluasi terkait dengan program kerja
yang ada agar menjadi lebih baik lagi dalam pelaksanaannya.

37
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama melaksanakan rangkaian kegiatan Kampus Mengajar 6 di SD Negeri 4
Gumelar kami menyimpulkan bahwa terdapat penyebab utama rendahnya kemampuan
literasi dan numerasi peserta didik adalah kurangnya dukungan dari orang tua dalam
belajar di rumah sehingga berimbas pada menurunnya motivasi belajar anak. Program
Kampus Mengajar menjadikan mahasiswa berkontribusi secara nyata dalam
peningkatan kemampuan literasi dan numerasi pada kelas sasaran. Hal ini dapat dilihat
dari hasil Post Test AKM Kelas yang mengalami kenaikan signifikan dari hasil Pre Test
yang kami laksanakan di awal penugasan. Selain untuk pembangunan bidang
pendidikan nasional, tujuan Kampus Mengajar juga untuk mengembangkan potensi diri
mahasiswa guna menciptakan generasi yang unggu. Tentunya tidak terlepas dari
kerjasama dan dukungan yang baik dari siswa dan guru.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasannya laporan akhir masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu saran, kritik, serta anjuran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan guna menjadi bahan evaluasi dan perbaikan di kemudian hari. Selama
melaksanakan kegiatan Kampus Mengajar di SD Negeri 4 Gumelar terdapat beberapa
saran dan masukan sebagai berikut:
1. Bagi guru diaharapkan untuk selalu dan semakin aktif dalam menjalankan tugas
mengajar dan tetap semangat dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada.
2. Bagi sekolah diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran khsusunya dalam hal teknologi karena di era digitalisasi ini teknologi
sudah berkembang dengan luar biasa cepat.
3. Bagi mahasiswa diharapkan untuk tetap semangat dalam menjalani keseharian
sebagaimana menerapkan program Kampus Mengajar angkatan 6.

38
DAFTAR PUSTAKA
Safaringga, V., Lestari, W. D., & Aeni, A. N. (2022). Implementasi Program Kampus
Mengajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 6(3), 3514–3525. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2667
Suarim, B., & Neviyarni, N. (2021). Hakikat Belajar Konsep pada Peserta Didik. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 75–83. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i1.214

39
LAMPIRAN
Dokumentasi implementasi program kerja
No. Program Dokumentasi

1. Pojok Baca

2. Literasi Video

Pembiasaan membaca 15
3.
menit sebelum KBM

40
4. Kenali Pertumbuhan Diri

5. Adaptasi Teknologi

6. Revitalisasi Perpustakaan

41
7. Renovasi Mading

8. Pramuka Wajib

9. Asistensi Mengajar

10. AKM Kelas

42
Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku kepentingan terkait
(dinas pendidikan, kepala sekolah, guru/guru pamong)
No. Program Dokumentasi

Pelepasan Mahasiswa oleh


1. Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyumas

2. Moitoring DPL

Kegiatan Wisata Bersama


3.
Guru

43

Anda mungkin juga menyukai