Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN

Program Kampus Mengajar Angkatan 3

Upaya Peningkatan Literasi dan Numerasi Pasca Pandemi Melalui Program Kampus
Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 di UPT SDN 352 Gresik Pulau Gili, Bawean

Disusun Oleh:

Itamar Ajeng Kirana


NIM. 195110807111004

Antropologi
Universitas Brawijaya
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan kuasa-Nya dapat menyelesaikan “Laporan Akhir Program Kampus Mengajar
Angkatan 3 di UPT SD Negeri 352 Gresik”. Laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan laporan pertanggung jawaban mahasiswa dalam keikutsertaan Program
Kampus Mengajar Angkatan 3. Dalam penyusunan laporan ini, tentu tidak lepas dari
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih kepada:

1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


(Kemendikbudristek) Republik Indonesia sebagai penyelenggara dalam
kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2021.
2. Pihak Universitas Brawijaya khususnya untuk prodi Antropologi yang telah
memberikan fasilitas dan dorongan kepada mahasiswa untuk dapat mengikuti
program ini.
3. Ibu Eka Indah Nurlaili, S.Pd., M.Pd selaku dosen pendamping lapangan yang
sudah membimbing, mengarahkan, dan mendampingi selama kegiatan
berlangsung.
4. Bapak Imam Zarkasyi, S.Pd.SD selaku kepala sekolah UPT SD Negeri 352
Gresik, yang telah berkenan menerima dan memfasilitasi kami selama kegiatan
Kampus Mengajar Angkatan 3.
5. Ibu Nova Viona Elfani, S.Pd selaku guru pamong/pembimbing yang dengan
sabar membimbing dan mengarahkan mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan
3.
6. Bapak/Ibu guru, staff, dan karyawan UPT SD Negeri 352 Gresik yang telah
membantu pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3.

iii
7. Teman-teman mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 UPT SD Negeri 352
Gresik, Arini, Nadia, dan Naufal.
8. Bapak Saifullah dan keluarga yang telah menerima mahasiswa Kampus
Mengajar Angkatan 3 untuk tinggal selama penugasan kurang lebih empat
bulan.
9. Masyarakat Pulau Gili yang telah menerima dan menyambut mahasiswa
Kampus Mengajar Angkatan 3 dengan baik dan ramah.
10. Dan semua pihak telah membantu kelancaran kegiatan Kampus Mengajar
Angkatan 2 yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu

Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun, guna menjadi acuan perbaikan laporan ini.
Semoga laporan akhir ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca, bisa dijadikan
referensi dan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pembaca.

Gresik, 6 Juli 2022

Penulis,

Itamar Ajeng Kirana

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................ Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................. 3

BAB II ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM .......................... 5

2.1 Analisis Situasi ............................................................................................... 5

2.1 Rencana Program dan Kegiatan ..................................................................... 7

BAB III PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL....................... 10

3.1 Persiapan....................................................................................................... 10

3.2 Pelaksanaan Program.................................................................................... 13

3.3 Analisis Hasil Pelaksanaan Program ............................................................ 17

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 25

4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 25

4.2 Saran ............................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 23

LAMPIRAN ................................................................................................................ 24

v
ABSTRAK

Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 merupakan salah satu program Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Dengan tujuan dapat mendorong mahasiswa supaya menguasai berbagai
keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Program ini merupakan lanjutan dari
Program Kampus Mengajar Angkatan 2 sebagai upaya pemerintah untuk memberikan
bantuan kepada guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP. Meski demikian,
program Kampus Mengajar Angkatan 3 memiliki peran untuk membantu guru dalam
pelaksanaan pembelajaran , khususnya literasi dan numerasi. Tak hanya itu, mahasiswa
Kampus Mengajar Angkatan 3 juga dapat membantu adaptasi teknologi dalam proses
pembelajaran. Serta mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan
manajerial sekolah. Dalam program ini, mahasiswa dapat membagikan ilmu dan
keterampilannya, serta menginspirasi siswa SD dan SMP supaya memiliki motivasi
terkait cita-cita dan wawasannya. Tak hanya itu, mahasiswa juga dapat menjadi partner
guru dan sekolah untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi pembelajaran. Dengan
tujuan supaya berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di
sekolah penempatan.
Kata kunci : MBKM, Kampus Mengajar, Literasi dan Numerasi, Adaptasi Teknologi

vi
ABSTRACT

Teaching Campus Batch 3 of 2022 is one of the Merdeka Learning - Independent


Campus (MBKM) programs launched by the Minister of Education and Culture. With
the aim of encouraging students to master various sciences as a provision to enter the
world of work. This program is a continuation of the Class 2 Teaching Campus
Program as the government's effort to provide assistance to teachers and principals at
the elementary and junior high school levels. However, the Campus Teaching Class 3
program has a role to assist teachers in implementing learning, especially literacy and
numeracy. Not only that, Campus Teaching Class 3 students can also help adapt
technology in the learning process. As well as supporting school principals in the field
of school administration and management. In this program, students can share their
knowledge and skills, and inspire elementary and junior high school students to have
motivation related to their ideals and insights. Not only that, students can also become
partners of teachers and schools to foster creativity and learning innovation. With the
aim of having an impact on strengthening literacy and numeracy learning in placement
schools.
Keywords : MBKM, Teaching Campus, Literacy and Numeracy, Technology
Adaptation

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemunculan wabah Pandemi Covid-19 seolah-olah membuat dunia
melambat, bahkan mengharuskan semua orang untuk menyesuaikan pola hidup
baru dengan tatanan dan sistem yang berbeda. Begitupula dengan dunia
pendidikan, banyak dampak yang diberikan karena Pandemi Covid-19, seperti loos
generation yang mengharuskan adanya pendampingan dalam pembelajaran online.
Loos generation terjadi akibat pembelajaran jarak jauh yang seolah “terpaksa”
dilaksanakan dengan berbagai keterbatasan dan kendala. Dimana metode
pembelajaran jarak jauh menjadi strategi baru dalam proses belajar mengajar
dengan harapan dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19. Namun, hal ini
menjadi tantangan tersendiri ketika pasca pandemi proses belajar – mengajar mulai
dilaksanakan secara tatap muka. Dengan demikian, diperlukan segala persiapan
yang harus segera dilaksanakan. (Sahronih & Pujiastuti, 2022). Perlu adanya
penyesuaian terhadap perubahan dengan bersikap lebih adaptif dengan berbagai
program supaya pendidikan tetap dapat berjalan semestinya.
Dengan adanya perubahan yang terjadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim berupaya mengeluarkan kebijakan
Merdeka Belajar. Dalam hal ini, perlu keterlibatan semua orang untuk bergerak
cepat menyesuaikan perkembangan dan tantangan zaman yang berubah. Pada
implementasinya diperlukan guru penggerak sebagai penentu kemajuan pendidikan
di tengah pandemi Covid-19. Dimana guru harus lebih proaktif dan kreatif supaya
bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif, sama halnya dengan
tatap muka. Tak hanya peran guru, tetapi orang tua juga memiliki peran penting
dalam menyukseskan pendidikan anak. Dengan kata lain, konsep kebijakan
Merdeka Belajar memberikan kemerdekaan dunia pendidikan untuk lebih
berinovasi.

1
2

Kebijakan Merdeka belajar menjadi langkan untuk mentransformasikan


pendidikan di Indonesia. Dengan harapan dapat mewujudkan Sumber Daya
Manusia (SDM) unggul yang memiliki profil pelajar pancasila. Salah satu
kebijakan Merdeka Belajar yang telah diluncurkan adalah Merdeka Belajar –
Kampus Merdeka (MBKM). MBKM merupakan hak belajar selama tiga semester
yang dilaksanakan di luar program studi dalam rangka meningkatkan mutu
pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Penerapan kebijakan ini di Perguruan
Tinggi sebagai perubahan paradigma pendidikan dalam proses pembelajaran yang
semakin fleksibel demi terciptanya kultur belajar yang inovatif dan tidak
mengekang sesuai dengan kebutuhan masing-masing Perguruan Tinggi (Tohir,
2020). Dimana program ini memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di
luar program studinya. Tak hanya itu, program ini juga membuka kesempatan
mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan dan kompetensinya di
dunia nyata sesuai dengan passion masing-masing. Dalam hal ini, perguruan tinggi
hadir untuk kemajuan dan pembangunan bangsa melalui interaksi yang erat antara
dunia kerja dan dunia nyata. Seperti halnya Kampus Mengajar yang merupakan
bagian dari program MBKM dimana mahasiswa dapat memberi pengajaran selama
kepada sekolah penempatan. Dengan kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu
sekolah untuk memaksimalkan proses pembelajaran di era revolusi industri 4.0.
Dimana pada era ini memiliki kebutuhan utama untuk mencapai penguasaan
terhadap materi literasi dan numerasi. (Widiyono, Irfana, & Firdausia, 2021).
Dengan harapan mahasiswa dapat memiliki kemampuan mengembangkan diri
terkait kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal. Tak hanya itu,
mahasiswa juga mendapatkan pengalaman nyata di lapangan karena secara
langsung dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan memecahkan
permasalahan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa ditugaskan untuk membantu
sekolah dan guru dalam proses belajar mengajar khususnya meningkatkan literasi
dan numerasi, membantu adaptasi teknologi, membantu administrasi, serta sebagai
sarana mengimplementasikan kreativitas dan inovasi sesuai kemampuan
mahasiswa. Dengan harapan terjadi peningkatan efektivitas proses pembelajaran di
3

SD maupun SMP dalam masa pasca pandemi untuk mengembalikan semangat


belajar peserta didik.
Dalam pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3, mahasiswa akan
ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia sesuai dengan kebijakan dan
pertimbangan panitia. Salah satu penempatan Kampus Mengajar Angkatan 3, yaitu
UPT SD Negeri 352 Gresik yang terletak di Pulau Gili, Pulau Bawean, Kecamatan
Sangkapura, Kabupaten Gresik. Sekolah Dasar ini memiliki peserta didik
berjumlah 125 anak dan memiliki fasilitas sekolah yang bisa dikatakan cukup
memadai. Dalam proses belajar – mengajar dilaksanakan secara luring 100%
dengan kurikulum 2013. Mengingat keterbatasan sinyal dan listrik yang kurang
memadai, sehingga pembelajaran online tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.
Bahkan tidak sedikit guru maupun peserta didik yang gagap teknologi, sehingga
menjadi hambatan dalam proses pembelajaran online. Hal ini kemudian berdampak
pada pengetahuan peserta didik terkait literasi dan numerasi yang dapat dikatakan
terbilang rendah, sehingga menjadi tantangan mahasiswa dalam menjalankan
program kerja. Dengan permasalahan ini, mahasiswa diharapkan dapat membantu
adaptasi teknologi dan administrasi untuk mendukung proses pembelajaran
maupun pekerjaan yang berkaitan dengan pendidikan. Mahasiswa juga diharapkan
dapat meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik UPT SD Negeri 352 Gresik.
Berdasarkan paparan tersebut, maka kontribusi secara langsung dalam
penugasan mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 sangat diperlukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di UPT SD Negeri 352 Gresik dengan berbagai
program yang dijalankan. Kegiatan kontribusi berupa pendampingan pembelajaran,
pendampingan penggunaan teknologi, membantu mengajar, membantu
administrasi, dan program lainnya sesuai kebutuhan sekolah dan kemampuan
mahasiswa.

1.2 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, tujuan pelaksanaan program
Kampus Mengajar 3 sebagai berikut :
4

1. Menjadi partner kepala sekolah dan guru di UPT SD Negeri 352 Gresik
2. Memberdayakan mahasiswa untuk membantu proses pembelajaran di
UPT SD Negeri 352 Gresik
3. Membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran di UPT SD
Negeri 352 Gresik
4. Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik UPT SD
Negeri 352 Gresik pasca pandemi
5. Mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial
sekolah
6. Mengasah keterampilan berpikir dan kerjasama lintas bidang ilmu dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
7. Mengembangkan karakter dan softskill mahasiswa
8. Sosialisasi produk pembelajaran Kemendikbudistek (kurikulum darurat,
modul pembelajaran, AKSI, Portal Rumah Belajar, dan lainnya).
9. Sosialisasi dan improvisasi materi promosi Profil Pelajar Pancasila.
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

2.1 Analisis Situasi


Pada penugasan Kampus Mengajar Angkatan 3, penulis ditugaskan di UPT SD
Negeri 352 Gresik. Tim mahasiswa yang ditugaskan di sekolah tersebut sebenarnya
berjumlah tujuh mahasiswa, namun hanya empat mahasiswa yang menerima
tawaran Kampus Mengajar Angkatan 3. Keempat mahasiswa tersebut berasal dari
Perguruan Tinggi (PT) yang berbeda-beda, yaitu Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo. Dengan perbedaan PT masing-masing mahasiswa,
penulis berupaya mengajak pertemuan secara daring untuk perkenalan sembari
diskusi terkait sekolah penempatan. Terkait hal ini, penulis dan tim mahasiswa juga
berupaya mencari tahu segala hal yang berhubungan dengan kondisi sekolah
penempatan. Mengingat lokasi penempatan jauh dari domisili masing-masing
mahasiswa, sehingga pada minggu pertama belum dapat melaksanakan observasi
secara langsung. Dalam hal ini, tim mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) berupaya mencari kontak pihak sekolah maupun masyarakat setempat.
Dalam hal ini, DPL berhasil mendapatkan kontak bapak kepala sekolah, kemudian
langsung menghubungi dan memberitahukan maksud dan tujuan Kampus
Mengajar Angkatan 3. Tak hanya itu, tim mahasiswa juga berhasil menemukan
kontak salah satu masyarakat Pulau Gili melalui media sosial Instagram yang
kebetulan beliau merupakan tour guide. Setelah menghubungi beliau, tim
mahasiswa diberi nomor salah satu guru PNS yang berasal dari Gresik. Ketika
menghubungi guru tersebut, beberapa kali tim mahasiswa diajak bertemu secara
langsung untuk berdiskusi. Dikarenakan kesibukan dan jarak, tim mahasiswa baru
bisa melaksanakan pertemuan pada ajakan kedua. Dengan demikian, beberapa
mahasiswa mengadakan pertemuan di Malang bersama guru tersebut. Tujuan
pertemuan tersebut sebagai langkah awal mahasiswa untuk menganalisis situasi
dan kondisi sekolah penempatan. Dengan pertemuan tersebut, diketahui lokasi UPT

5
6

SD Negeri 352 Gresik berada di Pulau Gili, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan


Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau Gili merupakan sebuah pulau
kecil yang terletak di Pulau Bawean yang masih memiliki keterbatasan sinyal dan
listrik. Untuk mengakses pulau tersebut, perlu menggunakan alat transportasi
perahu (klothok) yang dapat ditempuh kurang lebih 20 – 30 menit. Namun, alat
transportasi tersebut tidaklah setiap waktu ada seperti transportasi umum lainnya.
Dimana hanya ada pada jam-jam tertentu, khususnya ketika masyarakat hendak
berangkat – pulang pasar. Meski demikian, bisa saja menyewa perahu sendiri
dengan tarif yang lebih mahal. Mengingat ketika mengikuti perahu pasar hanya
dikenakan biaya Rp 5.000 per-orang. Dengan diskusi pertemuan yang dilakukan,
tim mahasiswa awalnya ragu untuk berangkat menuju lokasi sekolah penempatan.
Meski demikian, tim mahasiswa terus berupaya meyakinkan setiap anggota untuk
mengabdi untuk negeri.
Dalam penugasan tersebut, setelah melakukan berbagai persiapan dan
menghadiri pelepasan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gresik, tim
mahasiswa mulai berangkat ke lokasi penempatan. Dimana proses keberangkatan
tidak dilaksanakan secara serentak satu tim, mengingat salah satu mahasiswa
membawa motor, sehingga perlu menggunakan kapal Gili Iyang. Sedangkan ketiga
mahasiswa lainnya, disarankan DPL untuk berangkat terlebih dahulu menggunakan
kapal Express Bahari pada Selasa (08/03). Setelah tiba di Pulau Gili, langkah
pertama yang dilakukan mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan Kampus
Mengajar yaitu observasi ke sekolah penempatan di UPT SD Negeri 352 Gresik.
Observasi bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait situasi dan kondisi
sekolah dalam segala aspek yang memiliki potensi untuk dikembangkan ataupun
diperbaiki. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung menggunakan metode
pengamatan dan wawancara kepada kepala sekolah, beberapa guru, dan masyarakat
sekitar. Pelaksanaan observasi awal dimulai pada hari Rabu - Sabtu tanggal 9 - 12
Maret 2022 di SD N 352 Gresik. Pada tanggal tersebut tim mahasiswa melakukan
observasi awal untuk melihat permasalahan yang terjadi di lapangan. UPT SD
Negeri 352 Gresik yang terletak di Pulau Gili, Pulau Bawean, Kecamatan
7

Sangkapura, Kabupaten Gresik merupakan sekolah dasar di bawah naungan Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil observasi awal,
kami menemukan tiga poin utama, yaitu pembelajaran, adaptasi teknologi, dan
administrasi. Pada proses pembelajaran diketahui bahwa pembelajaran di sekolah
menggunakan kurikulum 2013 yang dilakukan 100% secara luring. Dalam
observasi awal, kami juga mengetahui bahwa tingkat baca peserta didik masih
terbilang rendah, bahkan diantaranya masih terdapat peserta didik yang kurang
memahami bahasa Indonesia. Kemudian, dalam adaptasi teknologi diketahui
bahwa kurang meleknya teknologi pada guru maupun peserta didik. Mengingat
tidak semuanya memiliki perangkat seluler untuk mendukung pembelajaran. Hal
ini juga didukung karena terkendala sinyal dan listrik yang menjadi permasalahan
utama Pulau Gili.
Tak hanya itu, tim mahasiswa juga melihat kurangnya fasilitas yang memadai
untuk mendukung proses pembelajaran dan pengembangan peserta didik. Fasilitas
tersebut diantaranya :
1. Kurangnya penataan ruang, dimana ruang guru dijadikan empat fungsi ruang
sekaligus, yaitu ruang guru, ruang kepala sekolah, koperasi, dan laboratorium
komputer.
2. Belum adanya UKS.
3. Komputer yang belum dipakai untuk menunjang proses pembelajaran maupun
pekerjaan.

2.1 Rencana Program dan Kegiatan


Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan, tim mahasiswa Kampus
Mengajar Angkatan 3 yang ditempatkan di UPT SD Negeri 352 Gresik berupaya
merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan menjadi program kerja selama
kurang lebih empat bulan, baik secara kelompok maupun individu. Dimana
penyusunan program kerja didasarkan berbagai pertimbangan, seperti : (1)
Kebutuhan dan manfaat bagi sekolah, (2) Ketersediaan sarana dan prasarana
sekolah untuk mendukung berjalannya program kerja, (3) Kemampuan dan
8

keterampilan dewan guru maupun peserta didik, (5) Kompetensi dan dukungan dari
pihak sekolah dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Penyusunan program
kerja juga telah disepakati oleh pihak sekolah maupun Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) melalui Forum Komunikasi yang telah dilaksanakan secara
luring. Dengan harapan pelaksanaan program kerja dapat menjadi tolak ukur
keberhasilan pelaksanaan Kampus Mengajar supaya berjalan efektif dan efisien
dalam membantu sekolah penempatan. Dengan demikian, tim mahasiswa telah
menetapkan program kerja sebagai berikut :

No Rencana Program Kegiatan

1. Pembelajaran 1. Meningkatkan literasi peserta didik dengan cara


membuat pojok baca, budaya literasi 15 menit,
dan pembuatan mading secara rutin
2. Membuat kelompok belajar kecil untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik
3. Melakukan pembelajaran dengan banyak variasi,
seperti belajar sambil bermain
4. Membuat media belajar untuk mendukung proses
belajar mengajar
5. Mengajarkan peserta didik dalam memfasihkan
bahasa Indonesia
6. Mengajarkan peserta didik dalam meningkatkan
bahasa asing, yaitu dasar-dasar bahasa Inggris
7. Mengajarkan budaya bersih dan sehat melalui
program kerja “Jumat Bersih dan Sehat” secara
rutin menyesuaikan situasi kondisi
8. Memberikan motivasi bagi peserta didik supaya
melanjutkan sekolah

2. Adaptasi Teknologi 1. Memberikan pengajaran pada guru tentang


9

adaptasi dasar teknologi, seperti pengoperasian


Microsoft (Word, PowerPoint, Excel, dan
lainnya) dan pengajaran desain melalui aplikasi
canva
2. Mengenalkan pada guru supaya melek teknologi
dan informasi terkait program aplikasi dinas

3. Administrasi Membantu membuatkan sistem kearsipan surat-surat,


sekolah/guru seperti membuat folder khusus untuk penyimpanan
dokumen penting atau membuat penggunaan google
drive sehingga dapat digunakan secara bersama
BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

3.1 Persiapan
a. Pra Penugasan
Pra penugasan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 sebelum melaksanakan
penugasan atau penerjunan di SD/SMP penempatan. Dalam kegiatan pra
penugasan meliputi kegiatan pembekalan, koordinasi dengan Dinas
Pendidikan Kota/Kabupaten penempatan, dan koordinasi dengan sekolah
penempatan.
1) Pembekalan
Pembekalan dilaksanakan mahasiswa dan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) untuk memberikan pengetahuan sebagai bekal saat
penugasan. Tak hanya itu, dilaksanakannya pembekalan juga
bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan,
dan teknik dalam melaksanakan kegiatan dan program kerja tertentu
supaya dapat menjadi problem solver dengan permasalahan yang
muncul di tempat penugasan. Adapun topik pembekalan meliputi:
a) Pengetahuan
- Pemaparan Program Kampus Mengajar
- Aplikasi tentang MBKM dan SPADA Kampus Mengajar
- Profil Pelajar Pancasila
- Pencegahan 3 Dosa Besar dalam Pendidikan (Pencegahan Perundungan,
Intoleransi, dan Pencegahan Kekerasan Seksual)
- Duta Perubahan Perilaku di Masa Pandemi
b) Keterampilan
- Asemen dan Pemetaan Sekolah
- Pedagogi Sekolah
- Pembelajaran literasi dan numerasi

10
11

o Konsep Dasar Literasi dan Numerasi


o Matematika dan Alam SD dan SMP
o Memilih Bacaan Teks SD dan SMP
o Literasi dan Numerasi Lintas Mata Pelajaran SMP
o Strategi Pembelajaran Membaca Menulis SD
o Strategi Pembelajaran Literasi Membaca
Menyenangkan SD dan SMP
o Merancang Modul Pembelajaran Literasi dan
Numerasi SD dan SMP
o Etnomatematika
o Financial Literacy
o Literasi Numerasi Sesuai Modul Jenang SD dan SMP
o Eksplorasi Math City Map Indonesia
o Kertas Kerja
- Microlearning PISA
- Kurikulum Prototipe
o Kurikulum Paradigma Baru dan Pembelajaran
Berbasis Proyek
c) Soft Skills
- Design thinking
- Growth mindset
- Komunikasi dan kearifan lokal
- Facilitating skills (Facilitating Biography)

2) Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik


Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik
dilaksanakan pada Selasa (01/03) secara luring mulai pukul 13.30 –
15.00 WIB. Pelaksanaan koordinasi dihadiri oleh perwakilan
mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan perwakilan
sekolah. Tujuan diadakannya koordinasi sebagai komunikasi awal
12

mahasiswa dan DPL sebelum penerjunan di sekolah penempatan.


Pelaksanaan kegiatan ini, terdiri dari sosialisasi yang membahas
terkait program Kampus Mengajar, permasalahan pendidikan yang
terjadi di Kabupaten Gresik, dan rintisan program yang dikhususkan
untuk wilayah Pulau Bawean (Kampung Bahasa, Edukasi Wisata, dan
Budidaya). Tak hanya itu, mahasiswa dan DPL juga berupaya
melaksanakan pelaporan diri dengan menyerahkan surat tugas dari
Kementerian dan Perguruan Tinggi. Setelah melaksanakan
penyerahan surat tersebut, mahasiswa akan mendapatkan surat tugas
dari Dinas Pendidikan yang akan dibawa ke sekolah penempatan.
Seusai pelaksanaan koordinasi tersebut, mahasiswa perlu
mengunggah kegiatan harian dan foto kegiatan di website MBKM
sebagai bukti pelaporan diri mahasiswa.

3) Koordinasi dengan Sekolah Penempatan


Koordinasi dengan UPT SD Negeri 352 Gresik, awalnya
dilaksanakan secara online menggunakan WhatsApp dan Zoom.
Tujuannya sebagai komunikasi awal sebelum penerjunan ke sekolah
penempatan, mengingat lokasi sekolah berada di kepulauan kecil.
Kemudian, sesampainya di Pulau Gili, tim mahasiswa berupaya
melaksanakan pelaporan diri kepada Kepala Sekolah dengan
menyerahkan surat tugas dar Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan
Perguruan Tinggi masing-masing mahasiswa.

4) Observasi Sekolah Penempatan


Berdasarkan hasil observasi tim mahasiswa yang dilaksanakan
pada 9 – 12 Maret 2022 di UPT SD Negeri 352 Gresik. Dalam hal ini,
proses belajar mengajar dilaksanakan secara luring dari Senin – Sabtu
selama kurang lebih 3 – 4 jam setiap harinya. Proses belajar –
mengajar dilaksanakan secara luring, dikarenakan beberapa hal
13

diantaranya : (1) Keterbatasan sinyal dan listrik di Pulau Gili, (2)


Kurangnya fasilitas yang memadai untuk menunjang pembelajaran
online, (3) Kurangnya pendampingan dari orang tua, (4) Baik guru,
wali murid, maupun peserta didik masih terbilang gagap teknologi
(gaptek). Tak hanya itu, pembelajaran di sekolah menggunakan
kurikulum 2013 dimana sudah menerapkan tematik. Kemudian, hasil
observasi juga menunjukkan bahwa tingkat baca dan tulis peserta
didik masih terbilang kurang, bahkan tidak semuanya memahami
bahasa Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim
mahasiswa dalam melaksanakan program kerja nantinya. Disamping
itu, sekolah ini juga terbilang kurang fasilitas yang dapat mendukung
proses pembelajaran dan pengembangan peserta didik. fasilitas
tersebut diantaranya :
a) Perlu pemetaan ruangan kembali.
b) Belum ada UKS.
c) Komputer yang tidak digunakan dengan semestinya (mangkrak).
d) Kurangnya media pembelajaran yang mendukung.

5) Perencanaan Program Kerja


Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan tim mahasiswa
di UPT SD Negeri 352 Gresik, telah diketahui permasalahan yang
akan dijadikan sebagai acuan program kerja kedepannya. Dalam hal
ini, tim mahasiswa berupaya menyusun rancangan kegiatan selama
penugasan dengan mengkonsultasikannya kepada Dosen Pembimng
Lapangan (DPL) dan pihak sekolah.

3.2 Pelaksanaan Program


a. Pembelajaran (Membantu Mengajar)
Kegiatan membantu mengajar dilaksanakan dengan tujuan membantu
guru dalam proses belajar – mengajar di UPT SD Negeri 352 Gresik. Kegiatan
14

ini juga dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa Kampus Mengajar


Angkatan 3 untuk mengimplementasikan pengetahuan dan skill yang
didapatkan di Perguruan Tinggi masing-masing. Pelaksanaan kegiatan ini telah
disesuaikan dengan materi dan kurikulum di sekolah penempatan. Dimana
pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara luring selama enam hari kerja.
Dengan adanya kegiatan ini, harapannya dapat meningkatkan literasi dan
numerasi sesuai dengan tujuan Kampus Mengajar Angkatan 3. Dalam
pelaksanaan program kerja ini, terdapat beberapa program lain di dalamnya
untuk mendukung berjalannya program, diantaranya :
1) Pojok Baca
Pojok Baca merupakan salah satu program kerja yang bertujuan untuk
meningkatkan literasi peserta didik di UPT SD Negeri 352 Gresik.
Program kerja ini dijalankan dengan menggunakan perpustakaan usang
yang sudah lama tidak terpakai. Dalam pelaksanaannya tim mahasiswa
berupaya menerapkan Budaya Literasi kepada peserta didik. dimana setiap
pagi sebelum memulai proses belajar - mengajar, peserta didik diajak ke
ruang Pojok Baca untuk membaca buku selama kurang lebih 15 menit.
2) Mading (Majalah Dinding)
Majalah Dinding merupakan program kerja yang berupaya mengajak
peserta didik untuk berkreasi sesuai dengan kreativitas masing-masing. Di
sekolah terdapat papan mading yang sudah lama tidak terpakai sehingga
sebagai salah satu pemanfaatan fasilitas sekolah kami merombaknya
menjadi tempat majalah dinding dengan harapan kedepannya guru - guru
akan terus melanjutkan program ini agar bisa melatih kreativitas peserta
didik
3) Kelompok Belajar Kecil
Pelaksanaan program kelompok belajar kecil bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi, mengembangkan kemampuan
peserta didik, dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dalam hal
ini, tim mahaisswa berupaya menerapkannya ketika berlangsungnya
15

proses belajar – mengajar baik di luar maupun dalam kelas menyesuaikan


situasi dan kondisi.
4) Belajar Sambil Bermain
Untuk menambah semangat siswa dalam proses pembelajaran kami
mengajak siswa untuk belajar di luar kelas sekaligus memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di Pulau Gili sebagai bahan ajar. Program ini
kami lakukan sebagai upaya membangkitkan semangat belajar siswa
pasca pandemi dan menekankan kepada mereka bahwa di sekitar kita ini
adalah ilmu pengetahuan yang bisa kita gunakan sebagai bekal ilmu ketika
nanti sudah besar.
5) Taman Bunga
Taman bunga merupakan salah satu program kita yang bertujuan untuk
menambah kreasi siswa sekaligus sebagai sarana memperindah
perpustakaan pojok baca. Pada program ini kami mengajak siswa untuk
ikut membantu membuat pot bunga dari botol bekas dan memanfaatkan
tanaman yang ada di Pulau Gili untuk memperindah suasana.
6) Media Pembelajaran
Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan numerasi
siswa pada masa pasca pandemi ini kami membuat beberapa media
pembelajaran yang menyenangkan agar siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan senang
7) Memfasihkan Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, sehingga program ini
perlu dijalankan di UPT SD Negeri 352 Gresik. Mengingat peserta didik
kelas kecil masih kurang fasih bahasa Indonesia. Dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian
dan pengembangan budaya bangsa. Tak hanya itu, dengan fasih bahasa
Indonesia tentu saja akan memudahkan semua orang untuk berkomunikasi
satu sama lain, khususnya ketika kedatangan orang luar.
8) Mengajarkan Bahasa Asing
16

Disamping bahasa Indonesia, bahasa asing juga penting untuk


diperkenalkan dan dipelajari. Mengingat Pulau Gili Noko merupakan
salah satu pulau wisata, sehingga memungkinkan membentuk peserta
didik yang unggul untuk mengembangkan pulau ini ketika kedatangan
wisatawan. Tak hanya itu, bahasa asing juga diperlukan untuk membuka
jendela informasi yang lebih luas, dengan harapan dapat meningkatkan
semangat dan motivasi bagi mereka. Dalam hal ini, tim mahasiswa
berupaya memperkenalkan dasar-dasar bahasa Inggris dan bahasa Jerman.
9) Jumat Bersih dan Sehat
Program ini merupakan lanjutan dari program sekolah yang lama tidak
berjalan. Dengan demikian, tim mahasiswa berupaya membangkitkan
kembali program tersebut yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Jumat
menyesuaikan situasi dan kondisi. Tujuan dilaksanakan program ini untuk
menumbuhkan rasa memiliki akan pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan. Terlepas dari itu, program ini juga dijadikan sebagai selingan
peserta didik supaya terus semangat belajar.
10) Budaya 5S
Budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) yang bertujuan
untuk menciptakan kepribadian peserta didik supaya memiliki rasa hormat
dan cinta kasih sayang. Program ini dilaksanakan setiap pagi hari sebelum
pelaksanaan program kerja Budaya Literasi.

b. Membantu Adaptasi Teknologi


Program kerja wajib ini telah dilaksanakan di UPT SDN 352 Gresik dengan
sasaran dewan guru dan peserta didik. Dimana penerapan adaptasi teknologi
pada dewan guru dilaksanakan dengan membantu microsoft, google drive, dan
pengoperasian dasar laptop. Sedangkan adaptasi teknologi pada peserta didik
dilaksanakan dengan memperkenalkan aplikasi paint (guna mengajarkan
pengoprasian laptop) dan mendampingi pelaksanaan AKM.
17

c. Membantu Administrasi
Administrasi sekolah merupakan salah satu komponen penting sebagai
penunjang penyelenggaraan pendidikan, khususnya di UPT SD Negeri 352
Gresik. Mengingat ruang kantor hanya sepetak dengan berkas yang berserakan
di satu meja ke meja lainnya, sehingga tak jarang berkas dokumen tidak terurus
dan terorganisir dengan baik. Maka dari itu, pengelolaan administrasi sekolah
menjadi hal yang dibutuhkan, sehingga tim mahasiswa berupaya membantu
bidang administrasi sekolah. Kegiatan tersebut berupa pembuatan data
pendidik dan tenaga kependidikan, merapikan data sekolah melalui google
drive, pembuatan soal, dan pengetikan file pendukung pekerjaan sekolah.

3.3 Analisis Hasil Pelaksanaan Program


Dalam pelaksanaan program kerja di UPT SD Negeri 352 Gresik telah berjalan
dengan baik selama kurang lebih empat bulan penugasan. Dalam hal ini, mahasiswa
Kampus Mengajar Angkatan 3 mendapatkan pengalaman berharga, mengetahui
pentingnya kerjasama, mempersiapkan permasalahan, memberikan solusi, dan
persiapan yang matang dalam melaksanakan program kerja. Tak hanya itu, tim
mahasiswa juga mendapatkan pengalaman terkait kewajiban yang perlu
dilaksanakan oleh seluruh komponen pendidikan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Dimana program kerja yang telah disusun berjalan sesuai dengan
rencana, mulai dari membantu mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan
membantu administrasi. Dalam pelaksanaan program kerja tersebut, penulis
berupaya menganalisa dalam kajian Antropologi sesuai dengan konversi mata
kuliah, sebagai berikut :
1) MB Diseminasi Merdeka Belajar, MB Proyek Mengajar, MB Softskill 2 /
Kreativitas dan Inovasi, Etika Profesi
Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 sebagai bagian dari Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mengembangkan
diri mahasiswa terkait kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan
interpersonal. Terlebih dengan penerjunan mahasiswa secara langsung di
18

lapangan dapat membantu mengasah kemampuan berpikir kritis dan


memecahkan permasalahan. Dalam pelaksanaan, praktik baik tersebut telah
terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi penulis. Dimana
penulis dapat melihat dan merasakan secara langsung kehidupan masyarakat
pesisir sembari menjalankan tanggung jawab sebagai peserta Kampus
Mengajar Angkatan 3.
Melalui kegiatan Kampus Mengajar, mahasiswa juga berdedikasi pada
proyek utama untuk membantu pendidikan di sekolah penempatan khususnya
meningkatkan literasi dan numerasi, membantu adaptasi teknologi, membantu
administrasi, serta sebagai sarana mengimplementasikan kreativitas dan
inovasi sesuai kemampuan mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, penulis dapat
mengidentifikasi permasalahan sosial, seperti kurangnya SDM yang mumpuni
dalam mengajar, kurangnya pemahaman terkait pentingnya pendidikan, masih
terpaku pada budaya sekitar, kurangnya dukungan dari orang tua. Dengan
fokus permasalahan sosial tersebut, mahasiswa berupaya memecahkannya
melalui jadwal yang telah disusun dengan persetujuan DPL dan sekolah. Hal
ini dilakukan dengan berbagai program yaitu :
- Membantu proses pembelajaran : membantu mengajar, membuat media
pembelajaran, pojok baca, dan kegiatan lain yang mendukung
pembelajaran.
- Membantu adaptasi teknologi : membantu pengoperasian laptop,
microsoft, google drive, pengenalan aplikasi paint, dan pengoperasian
pelaksanaan AKM.
- Membantu Administrasi : pengarsipan dokumen penting dan membantu
surat menyurat.

2) Kapita Selekta Antropologi


Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 ditujukan untuk melatih
mahasiswa menghadapi permasalahan dan solusi yang terjadi di lapangan.
Sejalan dengan mata kuliah Kapita Selekta Antropologi yang menekankan
19

pada kegiatan memilih/menyortir sumber daya yang dapat mendukung dalam


berbagai fenomena sosial budaya. Fokus kajian dalam kegiatan Kampus
Mengajar dalam bidang pendidikan yang berupaya meningkatkan literasi dan
numerasi di sekolah penempatan. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa berupaya
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, seperti rendahnya budaya baca
dan tulis (khususnya peserta didik kelas I – III), peserta didik yang kurang
minat membaca buku, peserta didik yang bosan dengan pembelajaran di dalam
kelas.
Dari permasalahan ini, penulis berupaya menganalisa permasalahan
dengan menerapkannya pada keempat program. Program pertama, penulis
berupaya menerapkan Budaya Literasi dengan merombak perpustakaan usang
yang telah lama tidak terpakai. Dengan permasalahan tersebut, penulis juga
berupaya menyortir buku yang tersedia sesuai dengan jenjang peserta didik.
Tak hanya itu, penulis juga berupaya mengelompokkan jenis-jenis buku untuk
mempermudah proses pencarian ketika hendak membaca buku. Proses ini
membutuhkan waktu cukup lama kurang lebih satu bulan untuk persiapan
ruang Pojok Baca yang layak. Setelah semua kebutuhan terpenuhi, penulis
berupaya menerapkannya secara rutin setiap 15 menit sebelum memulai proses
belajar – mengajar atau saat jam istirahat menyesuaikan situasi dan kondisi.
Awal pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan secara efektif selama dua bulan
rutin setiap hari. Seiring berjalannya waktu, pelaksanaan kegiatan mulai
berjalan tidak sesuai dengan harapan, dimana hanya berjalan 1 – 2 kali setiap
minggunya. Padahal penulis dan mahasiswa lainnya telah berupaya melakukan
berbagai metode untuk mendukung minat baca peserta didik. Dalam
pelaksanaannya, penulis tidak hanya mengamati dan mendampingi peserta
didik ketika membaca buku. Namun, penulis juga berupaya memilihkan buku
yang sesuai dengan minat baca dan kemampuannya. Kemudian, penulis juga
berupaya berdongeng di depan peserta didik kelas I – III, mengingat beberapa
di antara peserta didik kelas kecil masih belum bisa membaca dan menulis.
20

Program kedua Pojok Baca, penulis juga berupaya menjalankan program


Belajar sambil Bermain sebagai sarana meningkatkan minat belajar dan
menghilangkan rasa bosan peserta didik. Mengingat ketika proses belajar –
mengajar di kelas, penulis seringkali mendapatkan keluhan dari peserta didik
yang bosan belajar, sehingga tidak jarang diantaranya yang memilih bolos
sekolah ketika guru datang ke kelas. Dengan melihat permasalahan ini, penulis
berupaya menerapkan program Belajar sambil Bermain yang dilaksanakan
seminggu 1 - 2 kali di lingkungan sekitar Pulau Gili. Kegiatan ini seringkali
dilaksanakan secara spontan ketika guru kelas tidak hadir ke sekolah. Dalam
pelaksanaannya, penulis melihat bagaimana antusias peserta didik yang sangat
berbeda ketika belajar di dalam kelas. Terlebih ketika penulis menjelaskannya
menggunakan sebuah lagu, biasanya mereka lebih mudah menangkap materi
yang disampaikan. Dengan pelaksanaan kegiatan ini, setidaknya penulis
berharap peserta didik dapat beranggapan bahwa belajar itu menyenangkan.
Program ketiga pembuatan kelompok belajar kecil yang dilaksanakan saat
proses belajar – mengajar. Dalam pelaksanaannya, penulis menerapkannya
pada kelas besar (IV – VI). Dimana penulis berupaya memilih buku
pengetahuan untuk dibagikan setiap kelompok (biasanya beranggotakan 4 – 5
orang). Setelah itu, penulis mempersilahkan peserta didik untuk membaca
buku sesuai dengan buku yang dibagikan. Seusai membaca, setiap kelompok
diperkenankan untuk maju di depan kelas untuk mengulas hal-hal menarik
yang didapatkan dari bacaan tersebut. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, untuk
melatih kerjasama sekaligus meningkatkan minat baca peserta didik. Terlepas
dari proses belajar – mengajar di sekolah, penulis juga berupaya
menerapkannya di rumah yang dilaksanakan setiap akhir pekan atau waktu
senggang. Dimana penulis membagi peserta didik yang berminat belajar untuk
datang ke rumah baca di Pulau Gili. Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada
kurangnya dampingan orang tua, mengingat tak sedikit diantaranya yang
ditinggal orang tua merantau ke Malaysia, sehingga mereka dititipkan pada
nenek atau saudara lainnya.
21

Program keempat pembuatan media pembelajaran untuk mendukung


proses belajar - mengajar di kelas. Dalam pelaksanaannya, penulis berupaya
mencari referensi yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Dalam
pengamatan penulis, peserta didik memiliki wawasan yang rendah terkait
numerasi, sehingga penulis berupaya membuat media pembelajaran alat bantu
hitung dan kerangka bangun ruang semenarik mungkin. Adanya inovasi baru
ini penulis juga berharap dapat membuka kesadaran guru untuk terus
berinovasi sesuai dengan kreativitas masing-masing.

3) Gerakan Sosial
Teori yang dipahami penulis terkait gerakan sosial sebagai gerakan
komunitas sosial yang berdiri sendiri dengan membawa praktik baru untuk
mewujudkan masyarakat menjadi lebih baik. Gerakan tersebut dapat berasal
dari dalam maupun luar masyarakat dengan tujuan yang sama. Terkait hal ini,
permasalahan utama UPT SDN 352 Gresik dan sekitarnya adalah kurangnya
sumber daya manusia yang mumpuni, dimana hal ini berpengaruh pada proses
belajar - mengajar di sekolah. Dalam pengamatan penulis diketahui bahwa tak
jarang di antara peserta didik yang belum pernah keluar pulau tersebut,
sehingga rasa ingin tahu mereka besar. Hal ini dimanfaatkan penulis untuk
mengenalkan berbagai macam budaya, bahasa, agama, dan semacamnya baik
yang ada di dalam maupun luar Indonesia. Dimana pelaksanaan program
tersebut sebagian besar dilaksanakan di luar kelas dengan program kerja
Belajar sambil Bermain. Tak hanya itu, penulis juga berupaya mengajak wali
murid untuk mendampingi belajar peserta didik di rumah. Mengingat belum
adanya kesadaran penuh akan pentingnya pendidikan. Terlebih belum tampak
komunitas yang menyuarakan pendidikan, sehingga penulis dan mahasiswa
lainnya berupaya bergerak secara mandiri sesuai kemampuan masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara spontan (tidak terjadwal), terkadang
dilakukan ketika perjalanan pulang sekolah dan mampir ke wali murid atau
ikut nimbrung dengan kerumunan bapak/ibu di dhurung (gazebo). Meskipun
22

belum membuahkan hasil yang memuaskan, setidaknya identifikasi


permasalahan sudah didapatkan supaya dapat diterapkan pada periode
berikutnya sebagai bahan evaluasi.

4) Antropologi Demografi
Pada dasarnya Antropologi Demografi memiliki tiga poin penting, yaitu
kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Dalam hal ini, penulis
berupaya mengidentifikasi permasalahan dari perspektif Antropologi
Demografi dengan menganalisa warga sekolah dan masyarakat yang dapat
mendukung analisa rencana program. Dari analisis tersebut, diketahui bahwa
adanya pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang menurut penulis dapat
berpengaruh pada pola pikir masyarakat. Mengingat terdapat aturan budaya
yang dipercayai masyarakat, dimana tidak sedikit diantaranya yang
mengesampingkan pentingnya pendidikan. Sebagai contoh adalah pernikahan
dini yang berpengaruh pada angka kelahiran yang tinggi. Dimana ketika angka
kelahiran tinggi akan berdampak pada beban ekonomi keluarga. Dikarenakan
perlu banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengenyam pendidikan. Terlebih
saat usia anak memasuki usia SMP – SMA, biasanya mereka akan
disekolahkan atau diarahkan ke pondok pesantren di luar Pulau Gili. Dengan
adanya fenomena ini terlihat bahwa pola pikir mereka seolah masih stuck untuk
mengesampingkan pendidikan tinggi (terlebih untuk perempuan). Mengingat
terdapat anggapan bahwa perempuan di Pulau Gili seharusnya fokus saja pada
kelangsungan rumah tangga. Bahkan adanya pernikahan dini juga seolah
memberikan stigma bahwa pendidikan bagi perempuan tidaklah
penting.Akibat dari permasalahan tersebut, Pulau Gili memiliki kepadatan
penduduk yang dapat dikatakan tinggi. Dengan pertumbuhan penduduk yang
melesat, tidak menjamin sumber daya manusia yang mumpuni. Artinya, pola
pikir masyarakat masih terbilang rendah (khususnya dalam hal pendidikan).
Tak jarang diantaranya yang mengalami permasalahan ekonomi dan broken
home yang menjadi salah satu penyebab permasalahan utama. Tak hanya itu,
23

permasalahan tersebut juga berpengaruh pada ekonomi pendidikan yang


kurang. Dengan kata lain, banyak diantaranya yang putus sekolah, sehingga
upaya untuk meningkatkan literasi menjadi terputus. Dari permasalahan
tersebut, penulis berupaya menjalankan program kerja yang berupaya
memberikan gambaran dan arahan pentingnya pendidikan, seperti kegiatan
sosialisasi, membantu mengajar, menerapkan metode pembelajaran menarik
(belajar sambil bermain).

4 Rekomendasi dan Usulan Perbaikan (rekomendasi dan saran perbaikan untuk


program masa depan)
Rekomendasi untuk program Kampus Mengajar selanjutnya adalah UPT SD
Negeri 352 Gresik tetap dijadikan sebagai salah satu lokasi penempatan. Mengingat
program kerja yang dijalankan belum sepenuhnya berdampak pada peningkatan
literasi dan numerasi peserta didik. Dengan adanya mahasiswa yang ditempatkan
di sekolah ini, harapannya dapat meneruskan atau membuat program baru sesuai
dengan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah. Dimana fokus sasaran
dapat lebih meluas baik pada peserta didik, guru, maupun masyarakat sekitar (wali
murid). Mengingat keberhasilan program akan dapat berjalan ketika semua pihak
mendukung satu sama lain. Disamping itu, penulis juga menyarankan adanya
pembekalan mahasiswa yang lebih terarah dalam menjalankan program kerja.
Dimana pelaksanaan pembekalan mungkin dapat dikurangi intensitas pemberian
teori yang terlalu definitif. Dengan harapan dapat membentuk mahasiswa yang
lebih siap menghadapi permasalahan dengan penerapan penyelesaian metode
baru. Tak hanya itu, penulis juga menyarankan adanya sosialisasi terhadap sekolah
penempatan yang dilaksanakan lebih intens dengan memastikan penerimaan
mahasiswa. Dengan harapan dapat menghindari miskomunikasi tugas utama dari
mahasiswa Kampus Mengajar supaya tidak disalahgunakan. Rekomendasi ini juga
diharapkan supaya keterlibatan pihak sekolah (khususnya guru) dapat bekerjasama
dengan baik dalam pelaksanaan program kerja yang dijalankan mahasiswa Kampus
Mengajar. Kemudian, usulan perbaikan untuk program Kampus Mengajar
24

selanjutnya terkait pelaksanaan program kerja Kampus Mengajar. Dimana


pedoman pelaksanaan tersebut sebenarnya sudah cukup lengkap, hanya saja
perlunya pembekalan, perizinan, dan persiapan untuk sekolah penempatan supaya
lebih meningkatkan konsistensi informasi. Dengan informasi yang pasti dan tepat
tanpa adanya simpang siur, maka program akan terlaksana dengan lebih baik
kedepannya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Program Kampus Mengajar Angkatan 3 merupakan salah satu upaya
pemerintah sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
(MBKM). Tujuan pelaksanaan program ini untuk memberikan bantuan kepada
guru SD maupun SMP dimana mahasiswa dituntut untuk menguasai berbagai
keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru. Program ini juga berupaya
menghadirkan mahasiswa ke sekolah penempatan yang membutuhkan untuk
meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah penempatan. Dimana melatih
mahasiswa untuk terjun langsung sebagai wadah belajar dan mendapatkan
pengalaman khususnya di dunia pendidikan.
Dalam pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 3, mahasiswa tidak
hanya melaksanakan kegiatan membantu mengajar, tetapi juga membantu adaptasi
teknologi dan administrasi yang dibutuhkan sekolah baik untuk guru maupun
peserta didik. Dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada sekolah sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan.
Pelaksanaan program kerja di UPT SD Negeri 352 Gresik dapat terlaksana
dengan baik dan lancar berkat kerjasama dan komunikasi yang baik antara
mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Beberapa program kerja yang
terlaksana diantaranya :
1. Membantu mengajar untuk seluruh peserta didik kelas I – VI, dimana
terdapat anak program kerja, sebagai berikut :
2. Belajar Sambil Bermain dengan mengajak peserta didik belajar di luar kelas
sebagai upaya menghilangkan rasa bosan dan meningkatkan semangat serta
motivasi peserta didik.
3. Membuat dan menerapkan media pembelajaran untuk menunjang proses
belajar – mengajar.

25
26

4. Melibatkan peserta didik dalam pembuatan Mading (Majalah Dinding)


untuk mengasah kreativitas peserta didik.
5. Menjalankan program kerja Pojok Baca dengan penerapan budaya literasi
15 menit sebelum memulai proses belajar – mengajar.
6. Menjalankan program kerja Jumat Bersih dan Sehat untuk menumbuhkan
rasa memiliki akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.
7. Menjalankan program kerja Taman Bunga dengan pelibatan peserta didik
untuk berkreativitas sekaligus mengajarkan penghijauan.
8. Menjalankan program kerja Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun) untuk menciptakan kepribadian peserta didik supaya memiliki rasa
hormat dan cinta kasih sayang.
9. Membantu adaptasi teknologi dengan sasaran dewan guru dan peserta didik
supaya mereka melek teknologi.
10. Membantu administrasi supaya lebih tertata dan terorganisir.

4.2 Saran
Pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3 kedepannya dapat terus
berkelanjutan, terlebih di lokasi penempatan pelosok negeri yang masih
membutuhkan bantuan pendidikan. Tak hanya itu, penulis juga berharap
mahasiswa yang akan diterjunkan ke sekolah penempatan dapat dikuatkan dengan
berbagai program dan metode untuk meningkatkan kemauan dan kesadaran
masyarakat. Dimana dalam pelaksanaannya, perlu kerjasama yang lebih intens
pada sekolah, masyarakat sekitar, mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), dan Dinas Pendidikan setempat untuk keberhasilan program.
DAFTAR PUSTAKA
Sahronih, S., & Pujiastuti, E. (2022). Pendampingan Blended Learning Berorientasi
Pada Kemampuan Literasi dan Numerasi Pasca Pandemi Covid-19 di SDN 2
Tanjungpura. SOROT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 21-28.

Tohir, M. (2020). Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.

Tohir, M. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Widiyono, A., Irfana, S., & Firdausia, K. (2021). Implementasi merdeka belajar melalui
kampus mengajar perintis di sekolah dasar. Metodik Didaktik: Jurnal Pendidikan
Ke-Sd-An, 16(2).
LAMPIRAN

Lampiran 1
Rencana Program dan Kegiatan

Rencana Kegiatan Rencana Pelaksanaan Sasaran


Program Kegiatan

Pembelajaran 2. Meningkatkan literasi - Minggu ke III dan IV Semua kelas (pagi hari,
peserta didik dengan cara (Pojok Baca) : 14 – 26 15 menit sebelum
membuat pojok baca, Maret 2022 pembelajaran)
budaya literasi 15 menit, - Budaya Literasi : 28
dan pembuatan mading Maret 2022 – Selesai
secara rutin Kampus Mengajar III
- Mading : seminggu sekali
dan dilakukan secara
bergilir setiap kelas
(mulai tanggal 4 April
2022)

3. Membuat kelompok 28 Maret 2022 – Selesai Semua (Kelas I – VI)


belajar kecil untuk Kampus Mengajar III
meningkatkan minat
belajar peserta didik

4. Melakukan pembelajaran 17 Maret 2022 – Selesai Semua kelas


dengan banyak variasi, Kampus Mengajar (menyesuaikan
III situasi kondisi)
seperti belajar sambil (sekali dalam seminggu)
bermain

5. Membuat media belajar Minggu VIII : 18 April – 23 Semua kelas


untuk mendukung proses April 2022 (opsional) (menyesuaikan situasi kondisi)
belajar mengajar

6. Mengajarkan peserta Dilakukan setiap hari Semua kelas


didik dalam memfasihkan menyesuaikan situasi(menyesuaikan
dan situasi kondisi)
bahasa Indonesia kondisi

7. Mengajarkan peserta 17 Maret 2022 – Selesai Kelas 4, 5, dan 6


didik dalam Kampus Mengajar III
meningkatkan bahasa (minimal sekali dalam
asing, yaitu dasar-dasar seminggu)
bahasa Inggris

8. Mengajarkan budaya Setiap hari Jumat Semua kelas


bersih dan sehat melalui (menyesuaikan situsi
(menyesuaikan situasi kondisi)
program kerja “Jumat kondisi)
Bersih dan Sehat” secara
rutin menyesuaikan
situasi kondisi

9. Memberikan motivasi Dilakukan setiap hari Semua peserta didik


bagi peserta didik supaya menyesuaikan situasi dan (menyesuaikan situasi
melanjutkan sekolah kondisi kondisi)

Adaptasi 1. Memberikan pengajaran Minggu ke IX : 25 – 30 Semua dewan guru


Teknologi pada guru tentang April 2022
adaptasi dasar teknologi,
seperti pengoperasian
Microsoft (Word,
PowerPoint, Excel, dan
lainnya) dan pengajaran
desain melalui aplikasi
canva

2. Mengenalkan pada guru Minggu ke IX : 25 – 30 Semua dewan guru


supaya melek teknologi April 2022
dan informasi terkait
program aplikasi dinas

Administrasi 1. Membantu membuatkan Minggu XI : 9 – 14 Mei Semua dewan guru


sekolah/guru sistem kearsipan surat- 2022 (menyesuaikan
surat, seperti membuat kemampuan
folder khusus untuk mahasiswa)
penyimpanan dokumen
penting atau membuat
penggunaan google drive
sehingga dapat
digunakan secara
bersama
Lampiran 2
Kegiatan Mingguan

MINGGU I (28 FEBRUARI – 6 MARET 2022)

Laporan
1. Rencana Kegiatan Mingguan
Rencana kegiatan Minggu dilaksanakan mulai pada tanggal 28 Februari sampai 6
Maret 2022. Kegiatan yang dilakukan adalah koordinasi secara daring terkait
pelaksanaan Kampus Mengajar 3. Hal ini dikarenakan mahasiswa belum terjun
ke lapangan yaitu SD Negeri 352 Gresik. Dengan demikian, mahasiswa
melakukan koordinasi awal dengan Dinas Pendidikan Gresik dan Dosen
Pembimbing Lapangan sebagai langkah awal memulai kegiatan Kampus
Mengajar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Hari dan Tanggal Kegiatan
Senin, 28 Februari 2022 Libur (Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443
H)
Selasa, 1 Maret 2022 Melakukan sosialisasi dan koordinasi program
Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022
dengan Dinas Pendidikan Gresik untuk
penyerahan surat tugas dengan perwakilan satu
mahasiswa didampingi dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL)
Rabu, 2 Maret 2022 Melakukan Koordinasi dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) secara daring
melalui GoogleMeet
Kamis, 3 Maret 2022 Libur (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944)
Jumat, 4 Maret 2022 Melakukan bimbingan individu dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) secara daring
melalui chat WhatsApp
Sabtu, 5 Maret, 2022 Penyusunan gambaran program kerja yang telah
dirancang sebelumnya dan bimbingan individu
dengan Dosen Pembimbing Lapangan terkait
laporan awal
Minggu, 6 Maret 2022 Libur (Hari Minggu)

3. Analisis Hasil Kegiatan Mingguan


Pelaksanaan kegiatan pada Minggu I ini terlaksana dengan baik, meskipun
sebagian besar dilakukan secara daring karena belum penerjunan ke SD Negeri
352 Gresik. Pada hari Senin, 28 Februari merupakan tanggal merah memperingati
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H sehingga tidak ada kegiatan yang
dilakukan. Pada hari Pada hari Selasa, 1 Maret 2022 telah dilakukan sosialisasi
dan koordinasi program Kampus Mengajar Angkatan 3 dengan Dinas Pendidikan
Gresik secara luring untuk penyerahan surat tugas. Kegiatan ini dihadiri oleh
perwakilan satu mahasiswa didampingi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) setiap penempatan SD atau SMP. Dimulai dari pukul 13.30 – 15.00 WIB
yang membahas terkait permasalahan pendidikan yang terjadi di Kabupaten
Gresik dan rintisan program yang dikhususkan untuk wilayah Pulau Bawean
(Kampung Bahasa, Edukasi Wisata, dan Budidaya). Pada 2, Maret 2022 telah
dilakukan koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) secara daring
melalui GoogleMeet. Kegiatan dimulai dari pukul 13.00 – 14.00 WIB sebagai
diskusi awal yang membahas terkait keberangkatan mahasiswa dan permasalahan
yang terjadi di SD Negeri 352 Gresik. Pada hari Kamis, 3 Maret 2022 merupakan
tanggal merah memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 sehingga
tidak ada kegiatan yang dilakukan. Pada hari Jumat, 4 Maret 2022 telah dilakukan
kegiatan bimbingan individu dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
dilakukan secara daring menggunakan media chat WhatsApp dimulai dari pukul
11.00 – 11.30 WIB. Kegiatan ini membahas tentang program kerja secara kasar
yang akan diterapkan di SD Negeri 352 Gresik. Secara garis besar kami berupaya
memfokuskan pada literasi dan numerasi siswa yang dirancang dengan
menyesuaikan kemampuan dan ketersediaan fasilitas. Tak hanya itu, kami juga
berupaya memberikan pelatihan keterampilan pada siswa. Dengan harapan, dapat
meningkatkan semangat, kreativitas, dan pengetahuan siswa sehingga
memungkinkan memberikan dampak positif yang menunjang Pulau Gili,
khususnya dalam bidang pendidikan. Pada hari Sabtu, 5 Maret 2022 telah
dilaksanakan penyusunan gambaran program kerja yang telah dirancang bersama
dengan tim sekaligus mengerjakan laporan mingguan. Kegiatan diskusi bersama
tim dilakukan mulai dari pukul 11.00 – 11.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan
bimbingan individu dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terkait
penyusunan laporan mingguan.
4. Hambatan dan Upaya Mengatasi Hambatan
Hambatan Kegiatan Minggu ke-I ini adalah kesulitan mahasiswa dalam
menghubungi pihak sekolah untuk melakukan koordinasi lebih lanjut terkait
program kerja. Selain itu, mahasiswa belum bisa melakukan penerjunan, sehingga
mengalami kesulitan untuk melakukan observasi awal. Hal ini dikarenakan faktor
cuaca dan iklim yang berakibat pada penundaan keberangkatan jadwal kapal.
Upaya mengatasinya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa
berupaya melakukan koordinasi dengan pihak sekolah melalui guru SD Negeri
352 Gresik. Dikarenakan kepala sekolah kurang sehat, sehingga DPL dan
mahasiswa berupaya menghubungi guru sekolah tersebut. Kemudian,
permasalahan keberangkatan DPL dan mahasiswa menunggu kepastian jadwal
kapal dengan memperhatikan faktor cuaca dan iklim.
5. Rencana Perbaikan dan Tindak Lanjut
Tim mahasiswa SD Negeri 352 Gresik dalam melaksanakan kegiatan Minggu I
akan segera melakukan penerjunan ke lokasi untuk melakukan observasi awal
dan penugasan.
MINGGU II – LAPORAN AWAL (7 – 13 MARET 2022)

Laporan
1. Rencana Kegiatan Mingguan
Rencana kegiatan Minggu ke-II dilaksanakan mulai pada tanggal 7 Maret
sampai 13 Maret 2022. Kegiatan yang dilakukan adalah observasi awal lingkungan
sekolah SD N 352 Gresik. Dalam kegiatan ini Tim Mahasiswa fokus melakukan
observasi guna menganalisa permasalahan yang ada di sekolah. Dengan harapan
Tim Mahasiswa dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan guru SD N 352
Gresik melalui program yang akan direncakanan. Hal ini menjadi langkah lanjutan
bagi Tim Mahasiswa melakukan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun
2022.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Hari dan Tanggal Kegiatan
Senin, 7 Maret 2022 Koordinasi awal dengan SD N 352 Gresik secara
daring melalui Zoom. Dihadiri oleh tim
mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), dan perwakilan sekolah.
Selasa, 8 Maret 2022 Proses pemberangkatan ke lokasi (Pulau Gili)
dan koordinasi dengan Komite Sekolah untuk
tindak lanjut ke depannya.
Rabu, 9 Maret 2022 Melaksanakan observasi awal dan perkenalan
pada siswa guru di SD N 352 Gresik. Pada malam
harinya, juga melaksanakan koordinasi dengan
Kepala Dusun untuk meminta izin melakukan
kegiatan Kampus Mengajar di Pulau Gili.
Kamis, 10 Maret 2022 Melaksanakan observasi lanjutan di SD N 352
Gresik dan koordinasi dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) secara daring
melalui Zoom untuk membahas hasil observasi
awal dan rencana program kerja yang akan
diterapkan.
Jumat, 11 Maret 2022 Melakukan kegiatan Jumat Bersih Sehat bersama
siswa dan guru SD N 352 Gresik.
Sabtu, 12 Maret, 2022 Melakukan koordinasi dengan guru pamong dan
dewan guru terkait program kerja yang akan
diterapkan di SD N 352 Gresik.
Minggu, 13 Maret 2022 Libur (Hari Minggu) sehingga tidak ada kegiatan
yang dilakukan.

3. Analisis Hasil Kegiatan Mingguan


Pelaksanaan kegiatan pada Minggu ke-II yaitu penerjunan dan observasi awal
ke SD N 352 Gresik telah terlaksana dengan baik. Pada hari Senin, 7 Maret 2022
tim mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) melakukan koordinasi
awal dengan SD N 352 Gresik secara daring melalui aplikasi Zoom. Pertemuan
daring ini dimulai pukul 13.00 – 13.30 WIB sebagai langkah awal kegiatan yang
membahas tentang rencana keberangkatan menuju lokasi yaitu Pulau Gili. Dalam
kegiatan ini juga melakukan bimbingan untuk menyukseskan program Kampus
Mengajar Angkatan 3 di SD N 352 Gresik. Pada hari Selasa, 8 Maret 2022 telah
dilaksanakan proses keberangkatan ke lokasi sekolah yaitu Pulau Gili
menggunakan kapal Express Bahari. Proses keberangkatan dari Pelabuhan Gresik
pada pukul 09.00 WIB, kemudian tiba di Pelabuhan Bawean pada pukul 13.30
WIB. Sesampainya di Pelabuhan Bawean beristirahat sebentar, kemudian
melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Apung untuk melakukan
penyeberangan ke Pulau Gili mulai pukul 16.00 dan tiba pukul 17.00 WIB.
Sesampainya di Pulau Gili, tim mahasiswa diarahkan ke rumah induk semang.
Kemudian, pada malam harinya melakukan koordinasi dengan Komite Sekolah
pukul 19.00 WIB untuk tindak lanjut selanjutnya. Pada hari Rabu, 9 Maret 2022
telah dilaksanakan kegiatan observasi awal di SD N 352 Gresik mulai pukul 08.00
– 12.00 WIB. Hari pertama di sekolah tim mahasiswa berkeliling sekolah untuk
mengenal lebih jauh tentang lingkungan sekolah. Seusai berkeliling, tim mahasiswa
melakukan perkenalan dengan guru dan siswa serta melakukan foto bareng sebagai
dokumentasi. Kemudian pada malam harinya, pukul 19.00 WIB melakukan
koordinasi dengan Kepala Dusun Pulau Gili untuk pengenalan sekaligus meminta
izin melakukan program Kampus Mengajar di tempat. Pada Kamis, 10 Maret 2022
tim mahasiswa melakukan observasi lanjutan di SD N 352 Gresik mulai pukul
07.00 – 10.00 WIB. Dalam kegiatan ini, tim mahasiswa melaksanakan analisa
terkait program yang akan dijalankan, salah satunya adalah “Literasi”. Terkait hal
ini, tim mahasiswa melakukan survey ke perpustakaan sekolah untuk menganalisa
dan melihat gambaran supaya program dapat dijalankan. Kemudian, pada pukul
10.00 WIB tim mahasiswa melakukan koordinasi dengan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) secara daring melalui aplikasi Zoom. Koordinasi ini ditujukan
untuk membahas hasil observasi awal dan program kerja yang akan diterapkan di
sekolah. Seusai melakukan koordinasi tersebut, telah ditetapkan guru pamong tim
mahasiswa, yaitu Ibu Nova Viona Elfani, S.Pd. Dalam hal ini, guru pamong
ditujukan untuk membimbing dan mengarahkan tim mahasiswa dalam
menjalankan program kerja yang telah direncanakan. Pada Jumat, 11 Maret 2022
telah dilaksanakan kegiatan Jumat Bersih Sehat bersama murid dan guru SD N 352
Gresik mulai pukul 07.00 – 10.00 WIB. Agenda kegiatan ini yaitu membersihkan
lingkungan sekolah, mulai dari kelas hingga halaman sekolah. Seusai kegiatan
Jumat Bersih, melaksanakan Jumat Sehat yaitu olahraga (senam pinguin dan
chicken dance) bersama yang dipandu oleh tim mahasiswa. Pada Sabtu, 12 Maret
2022 telah dilaksanakan kegiatan koordinasi kepada pihak sekolah, khususnya guru
pamong dan dewan guru terkait program kerja awal yang akan diterapkan di SD N
352 Gresik. Program kerja pertama Literasi yaitu membuat pojok baca, budaya
baca 15 menit, dan mading. Dengan harapan dapat mengembalikan dan
meningkatkan semangat literasi siswa. Program kerja kedua Jumat Bersih dan
Sehat yang akan dilakukan secara rutin setiap Jumat menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi. Kegiatan Jumat Bersih dilakukan pagi hari pukul 07.00 WIB dengan
mengajak siswa menerapkan budaya bersih. Terkait hal ini tim mahasiswa
berencana membuat tong sampah di depan kelas untuk menunjang kegiatan Jumat
Bersih. Seusai kegiatan, akan dilaksanakan senam bersama untuk menjaga
kebugaran tubuh siswa maupun guru SD N 352 Gresik. Pada Minggu, 13 Maret
2022 merupakan hari Minggu, sehingga tidak ada kegiatan yang dilakukan.
4. Hambatan dan Upaya Mengatasi Hambatan
Hambatan Kegiatan Minggu ke-II ini adalah keterbatasan sinyal dan listrik di
Pulau Gili sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan laporan
dan koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Selain itu, tim
mahasiswa juga belum dapat melaksanakan program kerja karena satu mahasiswa
belum berangkat ke lokasi. Dengan demikian, tim mahasiswa yang berada di lokasi
SD N 352 Gresik hanya melakukan observasi, menganalisis permasalahan, dan
koordinasi awal dengan pihak sekolah. Tak hanya itu, hambatan keberadaan Pulau
Gili yang jauh dari daratan menyebabkan tim mahasiswa belum dapat membeli
perlengkapan barang yang diperlukan untuk menunjang program kerja. Mengingat
bahwa Pulau Gili merupakan kepulauan kecil yang serba memiliki keterbatasan
sehingga perlu melakukan penyeberangan ke Pulau Bawean untuk membelinya.
Upaya mengatasinya, dalam mendapatkan sinyal dan listrik tim mahasiswa
harus pergi ke sekolah karena ada penguat sinyal dan tenaga surya yang cukup
besar. Dalam mendapatkan sinyal, tim mahasiswa juga bisa mendapatkannya di
pinggir pantai menumpang di teras warga sekitar. Kemudian untuk program
kerjanya, tim mahasiswa akan melaksanakan pada Minggu ke-III sembari membeli
perlengkapan di Pulau Bawean.
5. Rencana Perbaikan dan Tindak Lanjut
Tim mahasiswa SD Negeri 352 Gresik dalam melaksanakan kegiatan Minggu
II telah berjalan dengan baik. Dalam hal ini, tim mahasiswa juga telah
melaksanakan koordinasi dengan guru pamong, yaitu Ibu Nova Viona Elfani, S.Pd.
Dengan koordinasi ini, harapannya dapat menyelesaikan program kerja sesuai
dengan rencana dan berkelanjutan. Kemudian, untuk rencana perbaikan dan tindak
lanjut Minggu ke-III tim mahasiswa akan melaksanakan program kerja (khususnya
menciptakan pojok baca) setelah koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), guru pamong, dan dewan guru lainnya.

Lembar Observasi

1. Metode Observasi Awal


a. Wawancara
Dalam melakukan observasi awal, metode pertama yang digunakan oleh tim
mahasiswa adalah wawancara. Tim mahasiswa melakukan wawancara dengan
beberapa informan, antara lain Bapak Sandy Pencoleng Timu, S.Pd selaku
Guru Kelas 6, Ibu Nova Viona Elfani, S.Pd selaku Guru Pamong kami, Bapak
Saifullah selaku Penjaga Sekolah, dan dewan guru lainnya. Dengan harapan
dapat menunjang hasil observasi yang dilakukan tim mahasiswa.
b. Pengamatan langsung
Dalam hal ini, tim mahasiswa juga melakukan pengamatan langsung yang
dilakukan dengan mengamati secara langsung SDN 352 Gresik untuk melihat
kondisi lingkungan sekolah.

2. Sumber Data Observasi Awal


a. Bapak Sandy Pencoleng Timu, S.Pd (Guru Kelas VI)
b. Ibu Nova Viona Elfani, S.Pd (Guru Kelas V)
c. Saifullah (Penjaga Sekolah)
d. Dewan Guru lainnya

3. Hasil Observasi Awal


a. Pembelajaran, adaptasi teknologi, dan administrasi

No. Aspek yang Diamati Hasil Observasi

1 Pembelajaran 1. Pembelajaran di sekolah menggunakan


kurikulum 2013
2. Pembelajaran dilakukan 100% secara luring
3. Peserta didik diberikan tugas sesuai dengan
buku tema yang ada
4. Tingkat baca dan tulis peserta didik masih
terbilang kurang
5. Tidak semua peserta didik memahami bahasa
Indonesia
6. Kurangnya media pembelajaran yang
mendukung di sekolah

2. Adaptasi teknologi 1. Tidak banyak peserta didik yang memiliki


perangkat seluler seperti handphone dan
laptop dalam mendukung pembelajaran
daring, sehingga hanya bisa melakukan
pembelajaran tatap muka
2. Adaptasi teknologi pada guru masih kurang
dan perlu di tingkatkan
3. Terkenda sinyal dan listrik yang menjadi
permasalahan utama Pulau Gili

3. Administrasi 1. Kesulitan dalam mengoperasikan digital


sekolah/guru teknologi sehingga pengoperasian
administrasi sekolah masih kurang dan
sebagian masih dilakukan secara manual

b. Budaya sekolah

Kondisi
No. Aspek yang Diamati Catatan
Sudah Belum
Terbentuk Terbentuk

1. Pembiasaan doa sebelum Pada dasarnya


dan setelah memulai  pembiasaan ini
proses belajar - mengajar sudah mulai
terbentuk dan
dilaksanakan setiap
harinya, namun
terkadang terdapat
beberapa guru yang
tidak
menjalankannya

2. Pembiasaan budaya Karena kurangnya


kesopanan 5S (senyum,  kedisiplinan baik
salam, sapa, sopan, dan dari guru maupun
santun) peserta didik

3. Budaya membaca  Karena kurangnya


pendampingan,
bahkan kelas kecil
beberapa
diantaranya masih
belum bisa
membaca dan
menulis

4. Pembiasaan upacara  Kurangnya


bendera kesadaran dari
dewan guru untuk
inistiatif
melaksanakan
upacara bendera

5. Kedisiplinan guru  Kurang disiplin


karena tidak sedikit
diantaranya yang
datang terlambat

6. Kedisiplinan siswa  Kurang disiplin


karena kurangnya
pengawasan dan
tindakan tegas.
Terlihat bahwa
peserta didik masih
sering terlambat,
tidak memakai
seragam yang
sesuai, tidak
mengenakan
sepatu, tidak
mengumpulkan
tugas, dan
semacamnya

c. Lingkungan fisik sekolah dan administrasi sekolah

Kondisi

Baik/ Tidak
No. Aspek yang Diamati Catatan
Layak baik/Tidak
layak
1. Halaman sekolah 

2. Ruang Kelas 

3. Ruang kepala sekolah Menyatu dengan


 ruang guru dan
laboratorium
komputer

4. Ruang guru Menyatu dengan


ruang kepala
 sekolah dan
laboratorium
komputer

5. UKS Belum ada

6. Gudang  Kurang tertata

7. WC / Toilet 

8. Ruang perpustakaan  Tidak terurus


karena sudah lama
tidak terpakai

9. Laboratorium komputer  Tidak dipakai


(mangkrak)
padahal terdapat 7
komputer

10. Ruang rapat  Menyatu dengan


ruang guru
11. Data kependidikan  Kurang tertata dari
administrasi
kependidikan

4. Rencana program dan kegiatan

No Rencana Program Kegiatan

1. Pembelajaran 10. Meningkatkan literasi peserta didik dengan


cara membuat pojok baca, budaya literasi 15
menit, dan pembuatan mading secara rutin
11. Membuat kelompok belajar kecil untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik
12. Melakukan pembelajaran dengan banyak
variasi, seperti belajar sambil bermain
13. Membuat media belajar untuk mendukung
proses belajar mengajar
14. Mengajarkan peserta didik dalam
memfasihkan bahasa Indonesia
15. Mengajarkan peserta didik dalam
meningkatkan bahasa asing, yaitu dasar-
dasar bahasa Inggris
16. Mengajarkan budaya bersih dan sehat
melalui program kerja “Jumat Bersih dan
Sehat” secara rutin menyesuaikan situasi
kondisi
17. Memberikan motivasi bagi peserta didik
supaya melanjutkan sekolah

2. Adaptasi Teknologi 3. Memberikan pengajaran pada guru tentang


adaptasi dasar teknologi, seperti
pengoperasian Microsoft (Word,
PowerPoint, Excel, dan lainnya) dan
pengajaran desain melalui aplikasi canva
4. Mengenalkan pada guru supaya melek
teknologi dan informasi terkait program
aplikasi dinas

3. Administrasi sekolah/guru 1. Membantu membuatkan sistem kearsipan


surat-surat, seperti membuat folder khusus
untuk penyimpanan dokumen penting atau
membuat penggunaan google drive
sehingga dapat digunakan secara bersama

MINGGU III – XVIII

No. Minggu ke- Kegiatan Hambatan dan Upaya Rencana Perbaikan


1. III (14 – 20 Maret - Membantu wali murid Hambatan : - Berupaya menjalankan
2022) terkait adaptasi - Keterbatasan sinyal dan program kerja sesuai
teknologi. listrik sehingga kesulitan jadwal
- Persiapan AKM mengerjakan laporan dan - Melaksanakan koordinasi
(Asesmen Kompetensi koordinasi dengan DPL dengan DPL, guru
Minimum) Kelas - Kertehambatan pamong, dan dewan guru
- Membantu menjaga PTS pelaksanaan program lainnya
(Penilaian Tengah kerja karena - Akan segera membeli
Semester) dan Try Out ketidakhadiran guru perlengkapan yang
- Membersihkan dan sehingga diminta menjaga diperlukan untuk
menata perpustakaan ujian mendukung program kerja
sebagai langkah awal - Keterbatasan alat dan - Melaksanakan AKM
berjalannya program bahan untuk mendukung secepatnya dengan
kerja Pojok Baca pelaksanaan program estimasi dilaksanakan pada
- Melaksanakan program kerja Minggu IV
kerja Belajar sambil - Ketidakhadiran proktor
Bermain di tepi panti sehingga menghambat
dengan mengajak peserta pelaksanaan AKM Kelas
didik menggambar sesuai pretest
kreativitas masing- Upaya Mengatasi :
masing - Tim mahasiswa pergi ke
- Koordinasi dengan DPL tepi pantai atau sekolah
- Mengikuti webinar AKM untuk mendapatkana
sinyal dan listrik
- Berupaya membagi waktu
untuk membantu sekolah
sekaligus menjalankan
program kerja
- Berupaya melaksanakan
persiapan AKM secara
mandiri

2. IV (21 – 27 Maret - Membantu adaptasi Hambatan : - Menjalankan program


2022) teknologi pada guru - Keterbatasan sinyal dan kerja sesuai rencana
terkait pengoperasian listrik - Koordinasi dengan DPL,
laptop microsoft - Program kerja molor guru pamong, dan dewan
- Persiapan AKM dengan karena ketidakhadiran guru lainnya
melaksanakan simulasi guru - Segera menjalankan
- Pelaksaaan AKM selama program kerja Pojok Baca
dua hari
- Melaksanakan penskoran - Miskomunikasi dan Budaya Literasi 15
hasil AKM pelaksanaan AKM karena menit
- Presentasi program kerja kurangnya koordinasi
pada pihak sekolah - Keterbatasan pemahaman
- Membeli perlengkapan bahasa Indonesia pada
untuk mendukung kelas kecil, sehingga baru
program kerja dengan melaksanakan program
menyeberang ke Pulau kerja pada kelas besar
Bawean Upaya Mengatasi :
- Pelaksanaan kegiatan - Pergi ke tepi pantai atau
Jumat Bersih dan Sehat sekolah untuk
- Pelaksanaan program mendapatkan sinyal dan
kerja Belajar sambil listrik
Bermain dengan - Time manajement terkait
mengajarkan bahasa membantu sekolah dengan
Jerman di tepi pantai menjalankan program
kerja
- Berupaya melaksanakan
simulasi AKM secara
mandiri
- Melaksanakan koordinasi
dengan pihak sekolah
- Tim mahasiswa mulai
belajar bahasa Bawean
3. V (28 Maret – 03 - Pelaksanaan program Hambatan : - Persiapan program kerja
April 2022) kerja Pojok Baca dan - Keterbatasan sinyal dan lainnya
Budaya Literasi listrik - Menyeberang ke Pulau
- Membantu mengajar - Hambatan pelaksanaan Bawean untuk membeli
matematika, program kerja Pojok Baca perlengkapan tambahan
mengenalkan huruf dan untuk kelas kecil, karena - Membantu mengajar di
angka, memfasihkan kurang fasihnya bahasa Rumah Baca (di rumah)
bahasa Indonesia, Indonesia sehingga tim ketika waktu luang
pengenalan dasar bahasa mahasiswa perlu lebih - Koordinasi dengan DPL
Jerman aktif memberikan dan pihak sekolah
- Membentuk kelompok pemahaman
belajar kecil di dalam - Tidak adanya absensi
kelas peserta didik
- Mengikuti webinar - Kurangnya kedisiplinan
praktik baik numerasi di dewan guru maupun
SD dan SMP melalui peserta didik yang
Youtube berdampak pada
- Membantu adaptasi pelaksanaan program
teknologi pada guru kerja
- Kunjungan ke rumah - Sikap pasif dewan guru
dewan guru di Pulau sehingga sering terjadi
Bawean miskomunikasi
- Koordinasi terkait Upaya Mengatasi :
pelaksanan kegiatan - Pergi ke tepi pantai atau
Kampus Mengajar pada sekolah untuk
bulan Ramadhan pada mendapatkan sinyal dan
pihak sekolah listrik
- Sharing session dengan - Mengatur waktu dengan
DPL baik
- Lebih aktif kepada dewan
guru untuk menghindari
miskomunikasi
- Tim mahasiswa
berinisiatif mengisi kelas
kosong
4. VI (4 -10 April - Melengkapi logbook Hambatan : - Akan segera
2022) harian dan laporan - Tidak banyak kegiatan mempersiapkan Mading
mingguan yang dilakukan karena - Membantu mengajar
- Menyeberang ke Pulau libur awal puasa sesuai jadwal
Bawean untuk membeli - Miskomunikasi dengan - Koordinasi dengan DPL
perlengkapan tambahan pihak sekolah terkait dan pihak sekolah
untuk media kegiatan di hari libur awal
pembelajaran puasa
- Sharing session bersama - Keterbatasan jarak dan
teman Kampus Mengajar trasnportasi untuk
di Pulau Bawean membeli perlengkapan
- Mengikuti perkuliahan tambahan
secara online - Akomodasi untuk
- Koordinasi pelaksanaan program
reimbursement dana kerja menggunakan dana
transportasi pada pribadi
koordinator PT dan Upaya Mengatasi :
sekolah - Menyesuaikan jadwal
- Mnghias Pojok Baca sekolah untuk
melaksanakan program
kerja
- Koordinasi dengan DPL
- Menyeberang ke Pulau
Bawean untuk membeli
perlengkapan dengan
menginap semalam di
rumah teman sesama
Kampus Mengajar
- Berencana melakukan
open donasi dari pihak
luar untuk mendukung
berjalannya program kerja
5. VII (11 – 17 April - Penerapan Budaya Hambatan : - Persiapan program kerja
2022) Literasi yang - Tidak banyak kegiatan Media Pembelajaran
dilaksanakan di Pojok dan program kerja yang - Koordinasi dengan DPL
Baca bisa dilakukan karena dan pihak sekolah
- Membantu mengajar bulan Ramadhan dan
kelas kosong pelaksanaan ujian praktek
- Penjemputan DPL di - Miskomunikasi dengan
Pelabuhan Bawean pihak sekolah karena
- Pelaksanaan Pondok bertabrakan jadwal
Ramadhan dengan buka - Ketidakhadiran peserta
bersama di sekolah didik ke sekolah sehingga
- Menemani DPL untuk mahasiswa kebingungan
kunjungan ke sekolah untuk menyesuaikan
dengan mengajak jadwal dalam pelaksanaan
berkeliling sembari program kerja maupun
menjelaskan program membantu mengajar
kerja yang sudah berjalan Upaya Mengatasi :
- Pelaksanaan forum - Mengalah dengan
komunikasi dengan pihak menyesuaikan jadwal
sekolah dan DPL sebagai sekolah untuk
evalusi program kerja menjalankan program
yang telah dijalankan kerja
serta rencana program - Mengajak peserta didik
kerja yang akan yang kelasnya koosng
dijalankan untuk membaca buku atau
- Silahturahmi ke rumah mengisi kelas
kepala sekolah
6. VIII (18 – 24 - Silahturahmi ke rumah Hambatan : - Fokus pada program kerja
April 2022) salah satu guru di Pulau - Tidak banyak program Media Pembelajaran
Bawean kerja yang dapat secara daring sebagai
- Sharing session terkait dilaksanakan karena upaya meningkaktkan
rencana kerjasama mendekati libur lebaran semangat belajar sembari
program kerja dengan - Keterbatasan sinyal dan mengenalkan dunia luar
sekolah listrik pada peserta didik
- Diskusi terkait - Pelaksanaan program
pembuatan rencana kerja dan diskusi berjalan
anggaran yang akan tidak efektif karena
digunakan untuk mahasiswa kembali ke
pelaksanaan program rumahnya masing-masing
kerja selama penugasan Upaya Mengatasi :
- Mencari referensi untuk - Pergi ke sekolah atau tepi
media pembelajaran pantai untuk mendapatkan
melalui Youtube dan sinyal dan listrik
Google - Terus melakukan
- Mengikuti perkuliahan koordinasi melalui
secara online WhatsApp (chat maupun
- Membuat postingan telepon) supaya tetap
untuk memperingati Hari produktif
Kartini 2022
- Diskusi mahasiswa
secara online terkait
media pembelajaran
7. IX (25 April – 1 - Mencari referensi media Hambatan : - Menyusun ulang jadwal
Mei 2022) pembelajaran dari - Dikarenakan libur lebaran, penerapan program kerja,
berbagai media sehingga hanya bisa fokus karena adanya libur
- Melaksanakan sesi pada satu kegiatan, yatu lebaran sehingga banyak
diskusi melalui grup Media Pembelajaran yang perlu disesuaikan
WhatsApp dan Google - Perlu menyesuaikan - Mencicil proses
Meet bersama tim waktu untuk melakukan pembuatan media
mahasiswa sesi diskusi karena pembelajaran secara
- Koordinasi bersama DPL kesibukan masing-masing daring menggunakan
- Mempelajari Kurikulum Upaya Mengatasi : platform yang tersedia
Merdeka Belajar di - Melaksanakan koordinasi
tingkat SD dan komunikasi lebih
intens melalui berbagai
media komunikasi online

8. X (2 – 8 Mei - Persiapan untuk Hambatan : - Akan segera kembali ke


2022) pembuatan media - Keterlambatan Pulau Gili untuk
pembelajaran pelaksanaan program menyelesaikan tugas dan
- Melanjutkan belajar kerja karena mahasiswa tanggung jawab dengan
kurikulum merdeka di kembali ke rumah masing- menjalankan berbagai
tingkat SD maisng program kerja yang telah
- Mencoba mendowload - Keterbatasan jarak disusun untuk membantu
aplikasi Merdeka membuat tim mahasiswa meningkatkan mutu
Mengajar melalui sedikit kesulitan pendidikan UPT SD
Playstore berkomunikasi karena Negeri 352 Gresik
- Melaksanakan sesi kesibukan masing-masing
diskusi bersama tim - Miskomunikasi
mahasiswa melalui pengambilan buku donasi,
WhatsApp Group untuk dimana donatur belum
membahas pembuatan kembali ke rumah dan
desain banner dan rumahnya cukup jauh dari
pengambilan buku donasi jangkauan mahasiswa
- Koordinasi dengan DPL - Terkendala pemesanan
dan pihak sekolah terkait tiket untuk kembali ke
keterlambatan Pulau Gili
kepulangan mahasiswa Upaya Mengatasi :
ke sekolah - Menjalin komunikasi
- Mencari tiket untuk melalui WhatsApp Group
kembali ke Pulau Gili - Tim mahasiswa berupaya
menghubungi donatur
buku untuk menyesuaikan
jadwal
- Tim mahasiswa sepakat
akan memesan gosend
untuk dikiirm ke rumah
salah satu tim supaya
dibawa keesokan harinya
menggunakan kapal
Express Bahari
- Terkait tiket kembali ke
Pulau Gili, mahasiswa
berupaya mencari dari
berbagai platform dengan
menyesuaikan jadwal
secara bersama-sama
9. XI (9 – 15 Mei - Membeli perlengkapan - Miskomunikasi terkait - Menyusun jadwal untuk
2022) yang diperlukan untuk pengambilan buku donasi, pelaksanaan program kerja
program kerja dimana awalnya sepakat - Menajlin komunikasi
- Melakukan perjalanan mengambil buku pada dengan pihak sekolah dan
untuk kembali ke Pulau sebelum keberangkatan, DPL
Gili tapi pada akhirnya donatur
- Menyicil pengerjaan tidak ada kabar hingga - Menyebarkan pamflet
need assesment sekolah keberangkatan mahassiwa donasi buku
sasaran Kampus - Salah satu tim mahasiswa
Mengajar Angkatan 3 sempat hampir tertinggal
yang dikerjakan di pesawat, karena
google docs, kemudian kemoloran kedatangan
dikirim melalui google kereta. Kemudian ketika
form di pesaeat tim mahasiswa
- Diskusi rencana program juga mengalami gangguan
kerja selanjutnya pendengaran karena
bersama tim mahasiswa gangguan teknis.
- Makan bersama dewan - Miskomunikasi terkait
guru penjemputan tim
- Membantu mengawasi mahasiswa
ujian sekolah kelas VI - Dengan menjadi
- Mengikuti rapat yang pengawas ujian, program
membahas pensi dan kerja menjadi terhambat
perpisahan Upaya Mengatasi :
- Membantu administrasi - Berupaya menghubungi
sekolah terkait donatur buku tetapi tidak
pembuatan SK Panitia, mendapatkan hasil
Surat Tugas Pengawas, - Menjalin komunikasi
dan pamflet pelaksanaan dengan masyarakatPulau
lomba oleh pihak sekolah Gili untuk penjemputan
- Diskusi terkait persiapan - Mengikuti arahan sekolah
yang perlu dilakukan utnuk menjadi pengawas
sebagai PJ lomba cerdas ujian
cermat - Menyusun jadwal ulang
untuk pelaksanaan
program kerja
- Membuat materi untuk
persiapan lomba cerdas
cermat
10. XII (16 – 22 Mei - Mengerjakan need Hambatan : - Tim mahasiswa akan lebih
202) assesment rekan - Ketidakhadrian guru tegas ketika diminta
- Penerapan budaya 5S kelas sehingga kelas bantuan di luar
- Membantu mengajar kosong kemampuan dan tanggung
bahasa Inggris , - Keterlambatan jawab mahasiswa
matematika, mengajar pelaksanaan program - Menjalin komunikasi
bernyanyi kerja dengan sekolah dan DPL
- Penerapan Media - Keteteran pekerjaan tanpa - Berupaya semaksimal
Pembelajaran numerasi arahan yang jelas mungkin untuk
yaitu bangun ruang dan - Mengoreksi hasil ujian menjalankan program
penjumlahan sekolah, padahal bukan kerja di sisa penugasan
- Membersihkan ruang tanggung jawab
perpustakaan mahasiswa
- Pelaksanaan Jumat Sehat - Hilangnya sound untuk
dengan senam bersama pelaksanaan senam
- Memberikan motivasi - Kesulitan dalam
terkait cita-cita di masa mendisiplinkan peserta
depan didik yang menganggap
- Melanjutkan pembuatan mahasiswa sebagai teman
dan pengelompokkan - Penerapan budaya 5S
soal lomba cerdas cermat yang menjadi hal baru,
- Membantu mengoreksi sehingga banyak peserta
hasil ujian sekolah didik yang malu-malu,
bahkan memilih melewati
pintu pintas
Upaya Mengatasi :
- Berdiskusi terkait materi
yang akan diajarkan
supaya teapat sasaran
dengan mencari berbagai
referensi
- Terkait pengoreksian
ujian, mahasiswa hanya
bisa mengikuti arahan
sekolah
- Dalam pelaksanaan Jumat
Sehat, tim mahasiswa
menggunakan sound lain
dengan bantuan guru
- Terkait pendisiplinan
peserta didik, tim
mahasiswa meminta
bantuan guru
- Dalam pelaksanaan
budaya 5S, tim
mahasiswa membagi
menjadi beberapa titik
kedatangan peserrta didik
- Meningkatkan kesabaran
sembari menjali
komunikasi lebih intensi
pada sekolah dan DPL
11. XIII (23 – 29 Mei - Sharing session bersama Hambatan : - Tim mahasiswa tetap harus
2022) teman sesama Kampus - Ketidakhadiran guru bersikap profesional dalam
sehingga mengandalkan menjalankan kegiatan
Mengajar Angkatan 3 di mahasiswa untuk mengisi Kampus Mengajar
Pulau Bawean kelas kosong, padahal Angkatan 3
- Penerapan budaya 5S posisi mahasiswa masih - Tim mahasiswa akan lebih
- Penerapan Budaya Baca di pulau seberang tegas ketika diminta
dengan mengarahkan - Penerapan budaya literasi bantuan oleh dewan guru
peserta didik pergi ke dan 5S tidak berjalan (menyesuaikan
Pojok Baca sesuai rencana, karena tim kemampuan masing-
- Membantu mengajar ipa, mahasiswa mengalami masing mahasiswa)
matematika, bahasa sakit secara bersamaan - Berupaya menjalankan
- Penerapan Belajar Upaya Mengatasi : program kerja MADING
sambil Bermain ke bukti - Berkonsultasi dengan (Majalah Dinding) dan
sekolah untuk DPL dan kepala sekolah Taman Bunga
mengenalkan materi - Berdiksusi dan mencari - Membuat jadwal supaya
pengetahuan alam referensi terkait materi program kerja dapat
- Melaksanakan Jumat untuk mengisi kelas berjalan lebih produktif
Sehat dan Bersih dengan - Meningkatkan kesabaran - Menjalin komunikasi pada
bermain Jaring Ikan sembari menjalin DPL dan sekolah
- Mengikuti FKKM komunikasi lebih intens
melalui Zoom kepada pihak sekolah dan
- Mengajak peserta didik DPL
untuk bernyanyi lagu
nasional dan daerah
-
12. XIV (30 Mei – 5 - Penerapan budaya 5S Hambatan : - Menjalankan program
Juni 2022) - Menjalankan program - Ketidakhadiran guru kerja Budaya 5S, mading,
mading, mulai dari sehingga mengandalkan dan taman bunga
membersihkan papan, mahasiswa untuk mengisi - Melakukan persiapan dan
mengecat ulang, mencari kelas kosong menjalankan AKM Post
materi untuk isian awal, Test
- Membantu mengajar - Terkait proses pembuatan - Menjalin komunikasi
matematika, bahasa soal untuk lomba cerdas dengan pihak sekolah
Indonesai dan Inggris, cermat, dimana pihak untuk meluruskan
mengajarkan menulis sekolah menginginkan miskomunikasi yang sudah
dan membaca, bernyanyi lomba cerdas cermat yang terjadi
bersama terlalu kompleks, - Menjalin komunikasi
- Membantu persiapan sehingga jumlah soal dengan DPL terkait
Kegiatan Akhir Semester yang dibutuhkan tidak perkembangan program
(KAS) dengan sedikit kerja dan hambatan di sisa
melanjutkan persiapan - Miskomunikasi terkait penugasan Kampus
lomba dengan membuat penanggung jawab lomba Mengajar 3
soal, kemudian dan pentas seni
mengelompokkan soal Upaya Mengatasi :
ke dalam babak yang - Konsultasi dengan DPL
diinginkan pihak sekolah - Dalam membantu
- Persiapan program kerja mengajar tim mahasiswa
Taman Bunga dengan berupaya melakukan sesi
mengumpulkan botol diskusi terkait materi
untuk dicat yang akan diajarkan
- Adaptasi teknologi sesuai dengan
terkait dengan kemampuan masing-
penggunaan paint pada masing mahasiswa (tanpa
peserta didik membebankan peserta
- Persiapan AKM Post didik)
Test - Tim mahasiswa juga tidak
- Mengikuti rapat sekolah jarang mencari referensi
- Koordinasi dengan DPL dari berbagai sumber
terkait prigram kerja dan secara spontan sebagai
perpisahan bahan ajar
- Kunjungan ke guru - Meningkatkan kesabaran
pamong di Pulau sembari terus menjalin
Bawean komunikasi lebih intens
- Sharing session bersama dengan semua pihak
teman sesama Kampus - Konsultasi dengan Guru
Mengajar Angkatan 3 Pamong
- Mengambil pesanan - Sharing session bersama
banner teman sesama Kampus
Mengajar Angkatan 3
13. XV (6 – 12 Juni - Melanjutkan program Hambatan : - Merekap hasil AKM
2022) kerja taman bunga - Terkait pelaksanaan - Membantu pelaksanaan
dengan membuat pot AKM, jumlah laptop yang KAS
tambahan, kemudian digunakan sangat terbatas - Tim mahasiswa akan
mengkreasikannya yaitu empat laptop dengan berusaha mengalah untuk
dengan cat jumlah peserta didik kelas mencairkan suasana
- Mendesain plakat yang V 18 orang pelaksanaan - Menjalin komunikasi
akan diberikan kepada AKM juga bertepatan dengan DPL terkait
sekolah dan guru dengan jadwal PAS perkembangan program
pamong sehingga tim mahasiswa kerja dan hambatan di sisa
- Mengajak peserta didik tidak dapat penugasan Kampus
untuk berlatih pentas melaksanakannya dalam Mengajar Angkatan 3
seni di rumah kami sehari
menetap selama - Miskomunikasi terkait
penugasan Kampus pelaksanaan KAS,
Mengajar 3 dimana terdapat
- melaksanakan kegiatan kesalahpahaman yang
AKM Post Test membuat dewan guru
- Melaksanakan kegiatan beranggapan bahwa tim
finishing Mading dengan mahasiswa tidak mau
membuat stiker membantu pihak sekolah,
“Majalah Dinding” sehingga tak heran jika
untuk ditempelkan suasana selama seminggu
- Melaksanakan kegiatan menjadi canggung dan
finishing program kerja tegang
taman bunga - Keterbatasan jarak dan
- Mengikuti FKKM secara waktu untuk koordinasi
online dengan kepala sekolah
- Melakukan Upaya Mengatasi :
penyeberangan ke Pulau - Berkonsultasi dengan
Bawean karena adanya DPL
keperluan yang harus - Terkait AKM, tim
dibeli dan sharing mahasiswa berupaya
session bersama teman membaginya menjadi
maupun guru pamong empat sesi / empat hari
dengan setiap sesi diikuti
empat peserta didik.
Dilakukan seusai
pelaksanaan PAS kelas V
sesuai dengan arahan dan
kesepakatan pihak
sekolah
- Upaya mengatasi
miskomunikasi, tim
mahasiswa tidak dapat
berbuat banyak. Disini
tim mahasiswa hanya
dapat meningkatkan
kesabaran sembari terus
menjalin komunikasi
lebih intens dengan semua
pihak
- Pergi ke Pulau Bawean
untuk membeli
perlengkapan yang
diperlukan untuk pentas
seni sesuai dengan arahan
DPL. Dalam hal ini, tim
mahasiswa berencana
memberikan nominasi
peserta didik terajin dan
teraktif setiap kelas
dengan memberikan
sedikit hadiah
14. XVI (13 – 19 Juni - Pelaksaaan lomba untuk Hambatan : - Fokus membantu kegiatan
2022) mengisi KAS - Tim mahasiswa sempat sekolah sembari
- Merekap hasil AKM hampir ketinggalan menyelesaikan laporan dan
Post Test untuk diupload perahu karena kesiangan, tugas akhir yang diberikan
di website sehingga tidak dapat hadir panitia Kampus Mengajar
PUSMENDIK ke sekolah Angkatan 3
- Mengerjakan laporan - Miskomunikasi terkait - Menjalin komunikasi
mingguan dan harian MC dan moderator lomba dengan pihak sekolah
yang belum sempat fashion show. Dimana maupun DPL
dikerjakan sebelumnya awalnya ketua pelaksana
- Tim mahasiswa sepakat untuk
berupaya membantu menyerahkan tugas
pelaksanaan lomba tersebut kepada
Fashion Show mahasiswa, namun dalam
pelaksanaannya tidak
- Membantu menilai dan berjalan sesuai
menentukan juara lomba kesepakatan awal
mewarnai dan - Hambatan sinyal dan
menggambar dari kelas I listrik, akibatnya tim
– VI mahasiswa tidak dapat
- Membantu pelaksanaan secara leluasa
lomba joget balon berkoordinasi dengan
- Diminta bantuan untuk DPL
menjadi dewan juri, - Keterbatasan jarak dan
pembaca soal, dan waktu untuk koordinasi
membuat soal spontan dengan kepala sekolah
dan guru pamong
Upaya Mengatasi :
- Meningkatkan kesabaran
dan menurunkan ego
untuk menghindari
miskomunikasi yang
sering terjadi
- Tim mahasiswa berupaya
mengalah untuk
membangun situasi yang
tidak canggung dan
meluruskan
kesalahpahaman yang
terjadi
- Menjalin komunikasi
lebih intens kepada semua
pihak, mulai dari kepala
sekolah, dewan guru, guru
pamong, dan DPL
- Tim mahasiswa berupaya
pergi ke sekolah atau tepi
pantai sembari menjalin
komunikasi melalui
berbagai upaya (mulai
dari chat, telepon, atau
media lainnya)
15. XVII (20 – 26 - Menjadi dewan juri Hambatan : - Fokus mengerjakan tugas
Juni 2022) perlombaan yang - Ketika proses akhir dari panitia Kampus
diadakan TK berlangsungnya Purna Mengajar Angkatan 3. Tak
- Menyeberang ke Pulau Wiyata Kelas VI. Dimana hanya itu, tim mahasiswa
Bawean untuk membeli saat itu, cuaca tidak juga berupaya terus
beberapa keperluan mendukung karena hujan menjalin komunikasi
untuk diberikan kepada deras sehingga proses dengan Dosen
tuan rumah dan bapak berlangsungnya acara Pembimbing Lapangan
kepala sekolah menjadi molor. Bahkan (DPL) terkait kepulangan
- Membantu pelaksanaan saat itu, juga terjadi ke rumah masing-masing
final lomba cerdas situasi yang tidak terduga - Memantau sosial media
cermat dimana Bibi dari Wali Kampus Mengajar supaya
- Membantu Kelas VI meninggal tidak tertinggal informasi
pembungkusan hadiah dunia, sehingga beliau terkait pelepasan
- Memasang banner di harus menyeberang ke mahasiswa. Mengingat
depan ruang pojok baca Pulau Bawean terlebih minggu XVIII merupakan
- Mempersiapkan dahulu. Akibatnya minggu terakhir setelah
pengisian mading rundown acara tidak penugasan kurang lebih
terakhir sebelum berjalan sesuai dengan empat bulan di sekolah
kembali ke rumah rencana dimana proses penempatan
masing-masing. Mading pelepasan kelas VI
tersebut rencananya akan dilaksanakan di akhir
diisi dengan motivasi, acara karena menunggu
kata perpisahan, dan kedatangan Wali Kelas VI
beberapa foto untuk Upaya Mengatasi :
mengenang momen - Merombak rundown oleh
selama penugasan sie acara dengan tetap
- Dilaksanakan kegiatan memperhatikan susunan
syukuran tumpeng acara sebelumnya
mahasiswa Kampus - Tim mahasiswa juga
Mengajar Angkatan 3. membantu menenangkan
Mengingat akan tamu undangan dan
berakhirnya penugasan peserta didik supaya tidak
mahasiswa Kampus mengganggu berjalannya
Mengajar, sehingga kami acara
berinisiatif mengadakan - Membantu pelaksanaan
syukuran sebagai rasa acara non-formal yaitu
terimakasih kepada pembagian hadiah untuk
pihak sekolah mengisi acara sembari
- Menghadiri undangan ke menunggu kehadiran
rumah bapak ketua Wali Kelas VI.
Komite Sekolah untuk
menjalin tali
silahturahmi
- Pelaksanan kegiatan
purna wiyata kelas VI
UPT SD Negeri 352
Gresik sekaligus
perpisahan Kampus
Mengajar Angkatan 3
16. XVIII (27 – 29 - Pergi ke keramba warga Hambatan : - Tidak terdapat rencana
Juni 2022) Pulau Gili karena - Keterbatasan sinyal dan perbaikan dan tindak lanjut
penasaran dan kebetulan listrik sehingga tim pada minggu selanjutnya
diajak oleh tetangga mahasiswa tertinggal - Berakhirnya penugasan
- Sharing session sembari informasi terkait batas ini, saya pribadi berharap
berwisata dan snorkling akhir pengumpulan tugas program ini akan terus
bersama teman sesama - Sempat mengalami berlanjut untuk
Kampus Mengajar hambatan ketika mendukung pendidikan di
Angkatan 3 kepulangan beberapa Indonesia, khususnya
- Mengikuti kegiatan mahasiswa. Dimana daerah-daerah terpencil
seremonial pelepasan hampir saja tertinggal yang masih membutuhkan
Kampus Mengajar kapal dikarenakan bantuan dari segala aspek.
Angkatan 3 sebagai terlambat menyeberang Berjalannya program ini
proses tahap akhir secara ke Pulau Bawean harapannya dapat
daring Upaya Mengatasi : meningkatkan mutu
menggunakan Zoom - Pergi ke sekolah untuk pendidikan untuk
- Mengerjakan tugas mencari sinyal dan listrik menciptakan kualitas SDM
akhir, yaitu video, ppt, supaya dapat (Sumber Daya Manusia)
dan laporan akhir menyelesaikan tugas tepat yang unggul untuk masa
- Mengantar teman-teman waktu depan
ke Pelabuhan Bawean - Tim mahasiswa juga
sembari mengirimkan berupaya membagi tugas
paket ke rumah ke dalam beberapa bagian
supaya pekerjaan lebih
mudah dan cepat
- Kemudian, upaya
mengatasi ketika hampir
tertinggal kapal, yaitu
melakukan perjalan
secara buru-buru untuk
mengejar waktu.
Mengingat waktu yang
tersisa sebelum jam
keberangkatan sangat
mepet, sehingga perlu
segera tiba di pelabuhan
Lampiran 3
Hasil Pelaksanaan Program
1. Mengajar
Peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran di luar kelas, sehingga tim
mahasiswa terus melakukan inovasi untuk menerapkan program kerja Belajar
sambil Bermain. Dengan harapan proses belajar – mengajar dapat berjalan secara
efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan di UPT SD Negeri 352 Gresik. Tak
hanya itu, tim mahasiswa juga berupaya menerapkan berbagai metode
pembelajaran kepada peserta didik supaya tidak bosan. Dalam metode
pembelajaran yang diterapkan, tim mahasiswa sepakat untuk selalu menyisipkan
suatu hal yang berhubungan dengan literasi dan numerasi. Seperti halnya, ketika di
sela kegiatan mengajar, tim mahasiswa sering mengajak peserta didik pergi ke
perpustakaan (Pojok Baca) untuk memilih buku bacaan yang mereka gemari. Tak
hanya itu, tim mahasiswa juga berupaya menerapkan media pembelajaran untuk
mendukung berjalannya tujuan meningkatkan literas dan numerasi di sekolah.

2. Membantu Adaptasi Teknologi


Dalam membantu adaptasi teknologi, tim mahasiswa dapat dikatakan berhasil
membuat guru dan peserta didik lebih mengerti pengoperasian gadget. Tak hanya
itu, mereka juga menjadi lebih inovatif dan adaptif dalam proses belajar – mengajar.

3. Membantu administrasi
Bantuan administrasi yang dilakukan tim mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan
3, dirasa menguntungkan pihak sekolah UPT SD Negeri 352 Gresik. Dimana
bantuan yang diberikan dapat membantu pekerjaan lebih tertata dan terorganisir.
Terlebih bantuan administrasi terkait data kependidikan, kelengkapan dokumen
peserta didik, dan surat menyurat.
Lampiran 4
Dokumentasi Kegiatan

Gambar II. Sosialisasi dan Koordinasi Program Pelaksanaan Kampus Mengajar 3


sekaligus Penyerahan Surat Tugas kepada Dinas Pendidikan Gresik

Gambar VI. Koordinasi Awal dengan SD N 352 Gresik secara Daring melalui Zoom

Gambar VII. Proses Pemberangkatan dari Pelabuhan Gresik ke Pelabuhan Bawean


menggunakan Kapal Express Bahari
Gambar VIII. Proses Keberangkatan Menuju Pulau Gili

Gambar X. Observasi Awal dan Perkenalan di SD N 352 Gresik (1)

Gambar XI. Observasi Awal dan Perkenalan di SD N 352 Gresik (2)


Gambar XIII. Koordinasi dengan Guru Pamong terkait Program Kerja

Gambar XIV. Presentasi Rencana Program Kerja Kampus Mengajar Angkatan 3

Gambar XVI. Forum Komunikasi Bersama Pihak Sekolah dan Dosen Pembimbing
Lapangan terkait Program Kerja KM 3

Gambar XII. Perpustakaan Sekolah Sebelum dijadikan Pojok Baca


Gambar XIII. Membersihkan Perputakaan

Gambar XX. Menghias Perputakaan

Gambar XX. Penerapan Budaya Literasi (1)

Gambar XX. Penerapan Budaya Literasi (2)


Gambar XX. Gambar XX. Penerapan Budaya Literasi (3)

Gambar XX. Persiapan Mading (1)

Gambar XX. Persiapan Mading (2)

Gambar III. Pemasangan Mading


Gambar XX. Pelaksanaan Belajar Sambil Bermain di Tepi Pantai (1)

Gambar XX. Pelaksanaan Belajar Sambil Bermain di Tepi Pantai (2)

Gambar XX. Pelaksanaan Belajar Sambil Bermain di Tepi Pantai (3)

Gambar XX. Pelaksanaan Belajar Sambil Bermain di Tepi Pantai (4)


Gambar XX. Pelaksanaan Belajar Sambil Bermain di Belakang Sekolah

Gambar X. Pelaksanaan Jumat Bersih

Gambar XVI. Pelaksanaan Jumat Sehat

Gambar XV. Membantu Mengajar (1)


Gambar XVIII. Membantu Mengajar (2)

Gambar XIII. Membantu Mengajar (3)

Gambar II. Membantu Mengajar (4)

Gambar IV. Pembentukan Kelompok Belajar Kecil


Gambar III. Penerapan Budaya Literasi dan Mengenalkan Abjad Huruf Kepada
Peserta Didik Kelas I & II

Gambar II. Penerapan Budaya 5S (1)

Gambar XV. Penerapan Budaya 5S (2)


Gambar VII. Penerapan Budaya 5S (3)

Gambar VI. Penerapan Budaya 5S (5)

Gambar V. Proses Pembuatan Media Pembelajaran di Malam Hari

Gambar X. Penerapan Media Pembelajaran


Gambar XIX. Belajar Bersama di Rumah

Gambar IX. Ujian Praktek Seni Budaya Kelas VI

Gambar XII. Persiapan Taman Bunga (1)

Gambar XIV. Persiapan Taman Bunga (2)


Gambar XII. Mengambil Tanah di Kebun

Gambar XIV. Finishing Taman Bunga di Depan Perpustakaan

GambarXVIII. Membantu Adaptasi Teknologi Bersama Wali Murid

Gambar XXVIII. Membantu Adaptasi Teknologi terhadap Dewan Guru


Gambar XI. Adaptas Teknologi Peserta Didik

Gambar XXXII. Pelaksanaan AKM Pretest

Gambar VII. Pelaksanaan AKM Post Test

Gambar III. Merekap Skor Hasil AKM Kelas Post Test ke Dalam File Excel dan
Mengunggah ke website PUSMENDIK
Gambar XIX. Membantu Administrasi Sekolah

Gambar XI. Membantu Membuat Pamflet Pengumuman Lomba Kegiatan Akhir


Semester

Gambar XII. Membantu Mengerjakan Surat Keputusan (SK) Panitia dan Surat Tugas
Pengawas

Gambar XIII. Membantu Persiapan Kegiatan Akhir Semester dengan Membuat


Materi dan Soal Lomba Cerdas Cermat
Gambar XVII. Membantu Pengoreksian Hasil Ujian Sekolah Kelas VI

Gambar XVI. Melakukan Koordinasi dengan DPL

Gambar IX. Sesi Diskusi Menggunakan Google Meet

Gambar VII. Mempelajari Kurikulum Merdeka Belajar


Gambar XII. Buka Bersama Guru dan Peserta Didik Kelas IV, V, dan VI

Gambar X. Makan Bersama Dewan Guru

Gambar II. Menjadi Dewan Juri Perlombaan di TK

Gambar II. Lomba Adzan dan Tartil


Gambar XI. Lomba Fashion Show

Gambar XIII. Membantu Penilaian Lomba Mewarnai dan Menggambar

Gambar XVI. Lomba Joget Balon

Gambar XIX. Pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat


Gambar IV. Membantu Perlombaan Final Lomba Cerdas Cermat

Gambar VII. Membantu Membungkus Hadiah

Gambar VIII. Memasang Banner

Gambar XX. Membantu Sekolah dalam Menjaga PTS (Penilaian Tengah Semester)
Gambar XV. Membantu Mengawasi Ujian Sekolah Kelas VI

Gambar XXXIII. Keberangkatan untuk Membeli Perlengkapan (Alat dan Bahan)

Gambar VI. Latihan Pentas Seni

Gambar XXII. Mengikuti Webinar Teknis AKM (Asesmen Kompetensi Minimum)


Gambar XX. Mengikuti FKKM (1)

Gambar XIV. Kunjungan DPL ke Sekolah

Gambar XV. Foto Bersama DPL dan Guru Pamong

Gambar XIX. Foto Saat Kepulangan DPL


Gambar XX. Kunjungan ke Guru Pamong (1)

Gambar XXI. Kunjungan ke Guru Pamong (2)

Gambar III. Sharing Session Bersama Teman Kampus Mengajar 3 (1)

Gambar XXVI. Sharing Session Bersama Teman Kampus Mengajar 3 (2)


Gambar XXI. Foto Bersama Tim Mahasiswa Seusai Melakukan Kegiatan

Gambar V. Foto Bersama Seusai Pelaksanaan Program Budaya Literasi

Gambar XIV. Foto Bersama Seusai Pelaksanaan Kegiatan Motivasi Cita-Cita

Gambar XXII. Foto Bersama Peserta Didik Hari


Gambar XXII. Berwisata Bersama (1)

Gambar I. Berwisata Bersama (2)

Gambar XXVI. Berwisata Bersama (3)

Gambar XIII. Syukuran Tumpeng (1)


Gambar XIII. Syukuran Tumpeng (2)

Gambar XV. Purna Wiyata Kelas VI

Gambar XVI. Foto Bersama Komite dan Kepala Sekolah Saat Purna Wiyata Kelas VI

Gambar XX. Dokumentasi Penarikan Peserta Kampus Mengaar Angkatan 3

Anda mungkin juga menyukai