Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Disusun Oleh :

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah

kelompok ini yang berjudul “ dengan baik dan tanpa kendala suatu apapun.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan materi dalam penyusunan makalah ini,Tentunya,tidak akan bisa

maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam

makalah kami baik dari penyusunannya maupun tata bahasanya.Oleh karena itu

kami menerima kritik dan saran agar dapat membuat makalah ini dengan lebih

baik dikesempatan berikutnya.

Kami berharap makalah ini bisa memberikan manfaat dan juga inspirasi

bagi pembaca.

Yogyakarta, September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Latar Belakang Pancasila dan Terbentuknya BPUPKI.........................................

B. Sejarah Terbenttuknya PPKI.................................................................................

C. Piagam Jakarta.......................................................................................................

D. Penetapan Pancasila...............................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara pemerintahan republik sehingga disebut dengan
negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Indonesia mengenal pancasila sebagai
dasar negara,pedoman, pandangan hidup,dan terdapat nilai-nilai dalam kehidupan
sehari-hari.
Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi dasar pedoman dalam
peaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara indonesia.Nilai-nilai
pancasila yang terkandung didalam pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa
indonesia dalam penyelenggaraan bernegara.
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus dipatuhi isinya
dan makna yang terkandung didalamnya.Namun masih banyak warga negara yang
memahami nilai-nilai makna yang terkandung dalam pancasila tersebut.
Didalam sejarah Pancasila banyak sekali berisi perjuangan para tokoh dalam
memperebutkan kemerdekaan yang tak lepas dari nilai pancasila ini .Indonesia dalam
berbagai keberagaman,baik itu suku,bangsa,budaya da agama.Kesemuanya itu
indonesia berdiri dalam satu kesatuan .Indonesia bersatu dibawah naungan Pancasila
dan semboyannya “BHINEKA TUNGGAL IKA”.
Pancasila membuat Indoonesia tetap bersatu didalam keberagaman budaya
dan Pancasila menjadi Inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Pancasila?
2. Bagaimana pebentukan BPUPKI?
3. Bagaimana pemebntukan PPKI?
4. Bagaimana proses terbentuknya Piagam Jakarta?
5. Kapan penetapan Pancasila?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah Pancasila
2. Untuk mengetahui proses pembentukan BPUPKI
3. Untuk mengetahui proses pembentukan PPKI
4. Untuk mengetahui terbentuknya paiagam jakarta
5. Untuk mengetahui kapan penetapan pancasila dilakukan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pancasila dan Terbentuknya BPUPKI


Awal pembuatan pancasila berawal karena kekalahan jepang dari perang
pasifik.Jepang menyadari akan kekalahannya lalu jepang menjanjikan kemerdekaan
dan membentuk sebuah lembaga untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia.
Pada tanggal 29 April 1945 BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai resmi
dibentuk,tujuan BPUPKI untuk mempelajari hal yang berhubungan dengan tata
pemerintahan Indonesia merdeka,BPUPKI ber anggota 67 orang terdiri dari 60 orang
indonesia dan 7 orang jepang sebagai pengawas.
BPUPKI ada dua badan yaitu Badan Perundingan dan Badan Persidangan dan
kantor,tata usaha atau sekretariat
Ketua dari BPUKI adalah DR.Kanjeng Raden Wedyoningrat , wakil ketua oleh
Hibangae Yosio (jepang) dan Soeroso.
BPUPKI membentuk panitia 9 terdiri dari
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
3. Mr. Moh Yamin (Anggota)
4. Mr. Achmad Soebardjo (Anggota)
5. Mr. A.A Maramis (Anggota)
6. Abdul Kahar Muzakir (Anggota)
7. K.H. Wachid Hasyim (Anggota)
8. H. Agus Salim (Anggota)
9. Abikusno Tjokrosujoso (Anggota)

Tugas BPUPKI adalah :


a.Membahas dasar negara indonesia
b.BPUPKI membentuk reses selama satu bulan
c.Membentuk Panitia kecil (panitia 8) yang bertugas menampung saran saran dan
konsepsi dari anggota
d.Membantu panitia 8 dengan panitia kecil
e.Panitia 9 menghasilkan jakarta Charter atau piagam jakarta

selama perjalanan,BPUPKI melakukan sidang dua kali yakni pada tanggal 29 Mei
1956-1 Juni 1945 dan 10 Juli 1945 sidang pertama berlangung di gedung chuo sangi
in membahas tentang perumusan dasar negara indonesia.

2
Terdapat 9 tokoh ber pidato tentang dasar negara dalam sidang, salah satunya
Ir.Soekarno mengungkapkan usulan lima dasar kemudian yang disebut pancasila
pada 1 Juni 1945 yaitu :
1. Kebangsaaan Indonesia,
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan,
3.Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan sosial, dan
5. Ketuhanan yang Maha Esa.
Ir.Soekarno mengusulkan ringkasan dari lima sila yaitu Sosionasionalisme
Sosiodemokrasi , ketuhanan dan kebudayaan.

B. Sejarah Pembentukan PPKI


Latar belakang dibentuknya PPKI awalnya disebabkan Jepang yang ingin
mempersiapkan penyerahan kekuasaannya kepada Indonesia. PPKI atau yang disebut
dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam Bahasa Jepangnya dikenal
dengan Dokuritsu Zunbi Inkai. Merupakan panitia yang bertugas dalam melanjutkan
tugas dari BPUPKI setelah di bubarkannya BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945.
Untuk mencapai tujuan pembentukan PPKI, pada 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh
yakni, Ir. Soekarno, Drs.Mohammad Hatta, Dr.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat
menemui Jenderal Besar Terauchi Saiko Shikikan di Saigon. Dalam pertemuan
tersebut, Ir.Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Drs. Mohammad Hatta
sebagai wakilnya.
Jepang bilang kalau PPKI adalah sebuah wadah yang tujuannya mempersiapkan
penyerahan kekuasaan Indonesia yang awalnya dimiliki oleh tentara Jepang. PPKI
bertanggng jawab untuk menyelesaikan serta mengesahkan Undang-Undang Dasar
dan Falsafah Negara Indonesia Merdeka. Hal ini sebelumnya sudah disiapkan oleh
BPUPKI dan PPKI bertugas mengesahkannya. Selain itu PPKI bertugas untuk
memusyawarahkan dan menetapkan bagaimana pelaksanaan pemerintahan setelah
Indonesia Merdeka.
Dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, PPKI melibatkan sejumlah
anggota yang berasal dari tokoh nasional setiap daaerah. Pada awalnya PPKI
beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari
Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari
Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa). Susunan awal anggota PPKI sebagai
berikut :
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)

3
3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)
4. KRT Radjiman Wedyodiningrat (anggota)
5. R.P Soeroso (anggota)
6. Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)
7. Abdoel Wachid Hasjim (anggota)
8. Ki Bagus Hadikusomo (anggota)
9. Otto Iskandardinata (anggota)
10. Abdoel Kadir (anggota)
11. Pangeran Soerjohamidjojo (anggota)
12. Pangeran Poeroebojo (anggota)
13. Dr. Mohammad Amir (anggota)
14. Mr. Abdul Abbas (anggota)
15. Teuku Mohammad Hasan (anggota)
16. GSSJ Ratulangi (anggota)
17. Andi Pangerang (anggota)
18. A.A. Hamidhan (anggota)
19. I Goesti Ketoet Poedja (anggota)
20. Mr. Johannes Latuharhary (anggota)
21. Yap Tjwan Bing (anggota)

Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu :


1. Achmad Soebardjo (penasihat)
2. Sajoeti Melik (anggota)
3. Ki Hadjar Dewantara (anggota)
4. R.A.A. Wiranatakoesoema (anggota)
5. Kasman Singodimedjo (anggota)
6. Iwa Koesmasoemantri (anggota)

Hal yang membuat penambahan anggota disebabkan oleh peran golongan muda
yang menginginkan kemerdekaan tanpa adanya komando dari pihak Jepang.Selain
itu, golongan muda mendambakan kemerdekaan Indonesia atas upaya mandiri
Bangsa Indonesia sendiri, bukan kemerdekaan yang diberikan oleh Jepang.

a) Peristiwa Rengasdengklok
Pada awalnya PPKI berencana akan mengadakan sidang di tanggal 16 Agustus
1945, namun sayangnya tidak bisa dilaksanakan karena terjadinya peristiwa
Rengasdengklok. Peristiwa tersebut berkaitan dengan menyerahnya Jepang pada
sekutu, pada tanggal 15 Agustus 1945. Golongan muda pun akhirnya mendesak

4
PPKI agar segera menyiapkan kemerdekaan. Golongan pemuda ini terdiri dari
Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan beberapa
kawan yang mendesak Ir.Soekarno, untuk segera mengumandangkan proklamasi.
Sayangnya golongan tua malah menolak hal tersebut, karena mereka beralasan
bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dipersiapkan dengan sangat matang.

Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan yang saat itu


dilakukan oleh para golongan muda. Khususnya dilakukan oleh Adam Malik dan
Chairul Saleh pada Ir.Soekarno dan Moch.Hatta. pada pukul 04.30. WIB,
Ir.Soekarno dan Moch.Hatta dibawa ke Rengasdengklok Karawang untuk didesak
agar segera menyelenggarakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka juga
mendesak agar tercapai kesepakatan antara para golongan tua dengan golongan
muda, tentang waktu pelaksanaan proklamasi.

Pembacaan proklamasi ini dilakukan oleh Ir.Soekarno, dan Moch.Hatta yang


semula akan dilaksanakan di hari Kamis di Rengasdengklok di rumah Djiaw Kie
Song. Bukan hanya itu naskan teks proklamasi juga sudah dibuat, dan bendera merah
putih sudah mulai dikibarkan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di hari
sebelumnya yaitu hari Rabu 15 Agustus 1945. Karena memang berpikir bahwa
kemerdekaan Indonesia akan terjadi di hari berikutnya.

Kemudian Kunto dan Achmad Subarjo yang tidak mendapat kabar apapun dari
Jakarta, memutuskan untuk pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Ir.Soekarno
dan Moch.Hatta. untuk kemudian berangkat ke Jakarta membacakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Yang berlokasi di Jl.Pegangsaan Timur No 56. Di tanggal
16 Agustus pada tengah malam, rombongan pun sampai di Jakarta.

Baru pada keesokan harinya di tanggal 17 Agustus 1945 dilakukanlah acara


dengan upacara pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Teks
proklamasi diketik oleh Sayuti Melik, dengan menggunakan mesin tik yang diambil
dari kantor Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (laut) Dr.Hermann Kandeler.
Proklamasi tersebut diperdengarkan pada ribuan rakyat Indonesia dengan rahasia,
melalui siaran radio oleh seorang pegawai radio yang menggunakan pemncar radio
yang dikontrol oleh Jepang.

b) Sidang PPKI

 Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)

1. Mengesahkan UUD 1945

5
2. Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden
3. Pembentukan Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara
sebelum terbentuknya MPR dan DPR.

 Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945)

1. Pembagian wilayah Indonesia terdiri atas 8 Provinsi, yaitu Provinsi Jawa


Barat, Jawa Timur, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil
yang masing-masing dipimpin oleh gubernur.
2. Pembentukan Komite Nasional (daerah)
3. Menetapkan 12 departemen beserta Menteri untuk mengepalai departemen
dan 4 menteri agama.

 Sidang PPKI Ketiga (20 Agustus 1945)

a) Pembentukan Komite Nasional


b) Membentuk Partai Nasional Indonesia
c) Membentuk Badan Kemanan Rakyat
d) Melanjutkan tugas-tugas dari organisasi sebelumnya (BPUPKI) yakni untuk
menyegerakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
e) Membahas hal-hal praktis lainnya yang berhubungan dengan negara
Indonesia. Mulai dari penetapan dasar negara hingga pembentukan Lembaga
negara.

c). Peran dan Tugas PPKI

Peran dan tugas PPKI yang paling utama yaitu mempersiapkan segala hal yang
berkaitan dengan rencana kemerdekaan Indonesia. Mulai dari penetapan waktu dan
tempat pembacaan teks proklamasi, persiapan anggota, hingga menyusun struktur
negara. Selain itu, ada beberapa tugas PPKI lainnya, di antaranya sebagai berikut:
• Membuat, menyusun, dan mengesahkan Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi
yang mengatur berbagai hal dalam sistem pemerintahan.
• Memilih dan mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moch. Hatta
sebagai WakilPresiden.
• Membentuk komite nasional untuk membantu Presiden, sebelum DPR dan MPRS
terbentuk.

C. Piagam Jakarta
Piagam Jakarta atau disebut juga jakarta charter adalah rancangan pembukaan

6
UUD 1945 .Rancangan yang dirumuskan oleh panitia Sembilan BPUPKI.Piagam
Jakarta dibuat pertama kali pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta pertama kali
diciptakan oleh Panitia Sembilan yang diketuai oleh ir.soekarno. Tugas Panitia
Sembilan tersebut adalah menyusun sebuah naskah rancangan yang akan digunakan
untuk pembukaan hukum dasar yang kemudian disebut oleh Mr. Muhammad Yamin
sebagai Piagam Jakarta yang dikenal hingga saat ini.
Piagam Jakarta tersebut memiliki isi rumusan dasar negara yang merupakan hasil
yang pertama kali disepakati di dalam sidang. Rumusan dari dasar negara tersebut
yang terdapat di dalam naskah Piagam Jakarta terdiri dari:
 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
 Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Persatuan Indonesia.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan atau perwakilan.
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isi dari Piagam Jakarta


Naskah tersebut yang merupakan
hasil kerja dari Panitia
Sembilan.kemudian diterima oleh
BPUPKI untuk dijadikan
Rancangan Mukadimah Hukum
Dasar Negara Indonesia Merdeka
tepatnya pada tanggal 14 Juli
1945.Lalu rumusan dasar Pancasila
tesebut kemudian disahka PPKI
dalam sidang yang terjadi pada
tanggal 18 agustus 1945.Namun
Pada sidang PPKI tanggal 18
Agustus 1945,M.Hatta
mengusungkan 4 perubahan pada UUD 45 yang telah disusun oleh panitia
sembilan dalam piagam Jakarta yaitu:
1.Kata “Mukaddimah” di Piagam Jakarta diganti dengan kata “Pembukaan”.
2.Sila pertama Piagam Jakarta, yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” telah diganti menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa.”
3.Perubahan kaliamat pada Piagam Jakarta yang berbunyi “Presiden ialah orang asli

7
Indonesia asli dengan beragama Islam” berubah menjadi “Presiden ialah orang
Indonesia asli.”
4.Perubahan kalimat Piagam Jakarta yang berbunyi “Negara berdasar atas Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti
menjadi pasal 29 UUD 1945 dengan bunyi yang diubah menjadi “Negara berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”

D. Penetapan Pancasila
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 menandai
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai negara merdeka yang baru
saja berdiri tentu harus memiliki alat-alat perlengkapan negara.
Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 yang dipimpin oleh ketuanya yaitu Ir.
Soekarno, PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yang sering disingkat dengan sebutan UUD 1945.
Hasil Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan UndangUndang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
disahkan PPKI tersebut terdiri atas dua bagian yaitu bagian “Pembukaan” dan bagian
“Batang Tubuh” atau pasal-pasal. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas empat (4) alinea. Pada alinea ke-4
tercantum rumusan dasar negara Pancasila yang berbunyi sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Secara resmi Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia ialah
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai