LAPORAN REVISI PERAH PAK DOHI Fiks Banged
LAPORAN REVISI PERAH PAK DOHI Fiks Banged
Disusun Oleh:
Kelompok 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU PRODUKSI TERNAK
PERAH DISERAHKAN GUNA MELENGKAPI 1 SKS, SERTA MENJADI
SUATU SYARAT KELULUSAN DARI MATA KULIAH
ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
Kelompok 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan praktikum llmu
Produksi Ternak Perah dapat disusun sedemikian rupa dan selesai tepat pada
waktunya.
Laporan ini berisi hasil praktikum yang sudah dilengkapi dengan berbagai
referensi dari jurnal-jurnal ilmiah dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Ir. Muhammad Dohi, M.Si. yang telah banyak membimbing kami dalam
praktikum sekaligus mengizinkan kami melaksanakan praktikum di lokasi
peternakan
2. Semua pihak yang telah banyak membantu kami melalui dari pelaksanaan
praktikum sampai proses penyusunan laporan yang mungkin terlalu banyak untuk
kami mencantumkan namanya satu persatu
Dan kami menyadari bahwa Laporan Praktikum Ilmu Produksi Ternak
Perah ini masih sangat jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelengkapan
dan kesempurnaan dari penulisan laporan.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 latar belakang.......................................................................................................
1.2.1 Tujuan............................................................................................................
1.2.2 Kegunaan.......................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................
2.1 Kambing Perah.....................................................................................................
2.2 Manajemen Kandang...........................................................................................
2.3 Manajemen Pakan................................................................................................
2.4 Manajemen Kesehatan.........................................................................................
BAB III MATERI DAN METODE PRAKTIKUM....................................................
3.1 Waktu dan tampat.................................................................................................
3.2 Alat praktikum.....................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................
4.1 Acara 1 Pengukuran Kandang............................................................................
4.1.1 Hasil...........................................................................................................
4.1.2 Pembahasan................................................................................................
4.2 Acara 2 Pengukuran Kambing...........................................................................
4.2.1 Hasil............................................................................................................
4.2.2 Pembahasan................................................................................................
4.3 Acara 3 Pemberian Pakan Pada Ternak..............................................................
4.3.1 Hasil...........................................................................................................
4.3.2 Pembahasan................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................
5.1 Kesimpulan........................................................................................................
5.2 Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................................
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor
pertanian yang mendukung penyediaan pangan asal ternak yang bergizi dan
berdaya saing tinggi serta menciptakan lapangan kerja dibidang agribisnis
peternakan (Pakage, 2008). Prospek usaha peternakan yang mengarah kepada
komoditas unggulan dan spesifik lokasi akan berperan penting sebagai pasok
pengetahuan dan teknologi peternakan serta memberikan umpan kedepan bagi
pembangunan sektor pertanian pada umumnya untuk mewujudkan pertanian
yang tangguh, maju dan efisien yang dicirikan oleh kemampuan dalam
peningkatan kesejahteraan petani dan mampu mendorong pertumbuhan sektor
terkait dan ekonomi nasional secara keseluruhan (Rangkuti dkk., 2006).
1
hijauan yang kurang baik, serta ternak kambing merupakan komponen
peternakan rakyat yang cukup potensial sebagai penyedia daging.
1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan praktikum yaitu sebagai berikut:
1.2.2 Kegunaan
Adapun kegunaan praktikum yaitu sebagai berikut:
1. Agar mengetahui identifikasi ternak.
2. Untuk mengetahui identifikasi kandang.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pakan kambing.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kambing Perah
Kambing merupakan salah satu ternak yang cukup disenangi untuk
diternakkan. Hal ini karena dalam pemeliharaannya cukup mudah. Kambing
memiliki ukuran tubuh yang kecil sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat
yang besar dalam pemeliharaannya seperti sapi ataupun kerbau (Nugraha, 2021).
Kambing perah menjadi salah satu komoditi ternak yang saat ini mulai
dikembangkan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Pengembangannya masih tergolong lambat, hal ini akibat masih banyaknya
kendala dalam pemeliharaannya. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam
pengembangan ternak kambing antara lain keterbatasan lahan, tenaga kerja,
sumber daya, maupun pemahaman peternak mengenai manajemen pemeliharaan
(Miftahudin, 2020).
3
tinggi dengan kondisi yang padat, kering, tidak becek diwaktu hujan (Sarwono,
2007).
Ventilasi kandang yang baik yaitu mudahnya udara keluar masuk kandang.
Ventilasi dari kandang kambing di Kecamatan Lingsar dikatakan baik. Ventilasi
dari kandang yang kecil kurang baik namun untuk kandang yang besar sangat
bagus sehingga udara mudah keluar masuk kandang. Kandang mendapat
intensitas cahaya yang masuk dikarenakan menghadap timur dan barat. Intensitas
cahaya semua kandang mendapatkan cahaya yang bagus dikarenakan menghadap
4
timur dan barat. Kandang sebaiknya selalu mendapat sinar matahari pagi, jauh
dari pepohonan besar dan agak terbuka (Sarwono, 2002).
5
dikarenakan jenis hijauan akan memberikan efek substitusi kepada hijauan
lainnya.
6
pemeliharaan yang dilakukan dengan baik maka kondisi ternak akan selalu sehat
dan jauh dari gangguan penyakit.
7
BAB III
8
4. Menyiapkan timbangan untuk menimbang berat manusia dan berat hewan.
Setelah mendapatkan hasil penimbangan selanjutkan melakukan perhitungan
dimana (berat hewan – berat manusia).
9
BAB IV
Pada praktikum ini, model kandang kambing perah adalah kandang tipe
panggung yang jumlahnya 1 buah kandang. Kelebihan dari kandang tipe
panggung ini adalah kotoran dan air kencing kambing jatuh ke tempat
penampungan yang berada di kolong kandang, sehingga kebersihan kandang
terjamin, lantai kandang tidak becek dan kering sehingga kelembaban tinggi
didalam kandang dapat dihindari untuk mencegah tumbuhnya parasit
penyebab penyakit.
1. Gudang pakan.
2. Tempat kotoran.
3. Tempat pakan dan minum.
4. Tempat umbaran.
10
2. Cukup mendapat sinar matahari dan terlindung dari angin kencang.
3. Dibuat dari bahan yang cukup kuat dan memiliki nilai ekonomis yang
tinggi.
4. Memiliki ventilasi yang cukup baik pada dinding kambing.
5. Atap kandang terbuat dari bahan yang memiliki daya penghantar panas
yang cukup baik.
6. Lantai kandang terbuat dari bahan yang cukup kuat.
7. Kolong kandang bisa dibuat miring dan disemen untuk menampung
kotoran.
8. Ukuran kandang dibuat sesuai kebutuhan dalam beternak kambing.
9. Mudah dalam melakukan pembersihan dan perawatan kandang.
10. Jarak kandang agak jauh dari rumah dan sumur yakni ± 10 meter.
11
Pengukuran tubuh ternak kambing digunakan untuk mengetahui macam-
macam bentuk ternak secara visual dan melihat pertumbuhannya secara ideal.
Penilaian ternak kambing dilakukan dengan cara memberikan skor kepada
masing-masing ternak sehingga menghasilkan urutan atau peringkat tertinggi
berdasarkan nilai rekam performanya, juga baik dalam memenuhi persyaratan
secara fisik.
Penimbangan dan pengukuran dilakukan dua kali untuk mengetahui
pengukuran awal dan akhir dengan rentang waktu 14 hari. Alat yang digunakan
adalah tongkat ukur dan pita ukur dalam satuan sentimeter pada ternak
kambing.
Penampilan ternak saat hidup mencerminkan produksi dan kualitas
karkasnya. Ketepatan penaksir dalam menaksir nilai ternak tergantung pada
pengetahuan penaksir dan kemampuan menterjemahkan keadaan dari ternak
itu. Keadaan ternak yang perlu mendapat perhatian pada saat menaksir pro-
duktivitas ternak adalah umur dan berat, pengaruh kelamin, perdagingan,
derajat kegemukan dan persentase karkas.
Penilaian ternak diantaranya harus mengenal bagian-bagian dari
tubuh ternak. Contohnya pada ternak kambing, untuk mendapatkan kambing
yang baik harus memperhatikan konformasi tubuh yang ideal, ternak yang
dinilai harus sehat dan baik sesuai dengan jenis bangsanya, bagus ukuran
tubuhnya, seluruh bagian tubuh harus berpadu dengan rata, harus feminin dan
tidak kasar. Bagian-bagian tubuh sapi yang mendekati kondisi ideal dapat
menunjang produksi yang akan dihasilkannya.
Penilaian ternak dilaksanakan berdasarkan atas apa yang terlihat dari segi
penampilannya saja dan terkadang terdapat hal-hal yang oleh peternak dianggap
sangat penting, akan tetapi ahli genetika berpendapat bahwa hal tersebut
sebenarnya tidak ada pengaruhnya terhadap potensi perkembangbiakan atau
produksi. Penentuan seleksi ternak sebaiknya kedua cara penilaian
digunakan. Penilaian ternak tersebut dilakukan dengan cara
memberikan score kepada masing-masing ternak sehingga menghasilkan
12
urutan atau rangking tertinggi berdasarkan nilai rekor performanya, juga baik
dalam memenuhi persyaratan secara fisik.
13
Daun nangka memiliki kandungan serat kasar
yang lumayan tinggi, yaitu sekitar 20%. Daun
nangka juga cocok untuk diberikan pada kambing
yang sedang menyusui karena memiliki
Daun Nangka ( Artocarpus kandungan Protein Kasar (PK) yang cukup
heterophylus) tinggi, yaitu di atas 20%. Selain itu, daun nangka
juga dapat membantu meningkatkan
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pada praktikum ini, model kandang kambing perah adalah kandang tipe
panggung yang jumlahnya 1 buah kandang. Kelebihan dari kandang tipe
panggung ini adalah kotoran dan air kencing kambing jatuh ke tempat
penampungan yang berada di kolong kandang, sehingga kebersihan kandang
terjamin, lantai kandang tidak becek dan kering sehingga kelembaban tinggi
didalam kandang dapat dihindari untuk mencegah tumbuhnya parasit
penyebab penyakit.
2. Pengukuran tubuh ternak kambing digunakan untuk mengetahui macam-
macam bentuk ternak secara visual dan melihat pertumbuhannya secara ideal.
Penilaian ternak kambing dilakukan dengan cara memberikan skor kepada
masing-masing ternak sehingga menghasilkan urutan atau peringkat tertinggi
berdasarkan nilai rekam performanya, juga baik dalam memenuhi persyaratan
secara fisik
3. Pakan ternak merupakan salah satu faktor penting dalam usaha peternakan
yang sangat menentukan. Kenyataan di lapangan menunjukan masih banyak
peternak yang memberikan pakan tanpa memperhatikan persyaratan kualitas,
kuantitas dan teknik pemberiannya. Dari sekian banyaknya tumbuhan, ada 3
jenis tumbuhan yang kita gunakan yaotu: a. Pohon kuda (Vatica bantamensis)
b. Lamtoro (Leucaena leucocephala) c. Daun Nangka (Artocarpus
heterophylus)
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
15
dapat memperoleh wawasan terkait dengan teknik melakukan sanitasi kandang
ternak.
2. Bagi peternak
16
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, B. F., Nugraha, W. T., & Suhendra, D. (2021). Identifikasi Lokasi dan
Performa Fisik Kambing Perah di Desa Mranggen Kecamatan Srumbung
Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Bulletin of Tropical Animal
Science, 2(2), 98-102.
Miftahudin. 2020. Analisis ekonomi Kambing Etawa pola gaduhan: Studi kasus di
Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Jurnal
Paradigma Multidisipliner (JPM) 1(1): 31-41.
Rangkuti, M., A. Setiadi, Solich dan A. Rusjat. 2006. Pedoman Praktis Beternak
Kambing Domba sebagai Ternak Potong. Puslitbangnak. Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.
Rege, J.E.O., Marshall, K., Notenbaert, A., Ojango, J.M.K. and Okeyo, A.M., 2011.
Pro-poor animal improvement and breeding—What can science do? Livestock
Science 136(1):15–28.
Sodiq dan Abidin. 2008. Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Ettawa.
Agromedia Pustaka, Jakarta Selatan.
Sundari dan K. Efendi. 2010. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Peternak
Kambing Peranakan Etawah di Kecamatan Girimulyo Kabupaten
Kulonprogo. Jurnal AgriSains Vol.1 No.1. Fakultas Agroindustri, Universitas
Mercu Buana Yogyakarta.
19
LAMPIRAN
20
Gambar 1.5 Pengukuran kandang Gambar 1.6 Pengukuran panggung kandang
21