DOSEN PENGAMPU:
Bapak H. Marwansyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada
Gangguan Sistem Genitourinari”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada kedua orang tua, teman- teman dan
juga semua pihak yang sudah membantu, yang selalu mendukung dan memberikan
kami fasilitas dalam pengerjaan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Metodologi. Selain itu penulisan makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang penerapan pendekatan asuhan keperawatan pada
sistem genitourinari dengan berfokus pada meningkatkan hasil pasien secara
menyeluruh.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun agar penyusunan makalah selanjutnya bisa menjadi lebih baik. Akhir
kata kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................1
1.3 TUJUAN.................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN SISTEM GENITOURINARIA................................................3
BAB III.................................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem genitourinaria adalah salah satu sistem vital dalam tubuh manusia yang
bertanggung jawab atas pembentukan, penyimpanan, dan pengeluaran urine, serta
reproduksi. Gangguan atau penyakit yang terkait dengan sistem ini dapat
memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup
seseorang. Menanggapi kompleksitas dan pentingnya sistem genitourinaria ini,
perawat memiliki peran yang krusial dalam memberikan asuhan yang holistik dan
berkualitas kepada pasien yang mengalami masalah pada sistem ini.
Asuhan keperawatan pada sistem genitourinaria melibatkan pemahaman
mendalam tentang anatomi, fisiologi, serta patofisiologi organ-organ yang terlibat,
seperti ginjal, kandung kemih, uretra, dan organ reproduksi. Selain itu, perawat juga
harus memahami berbagai macam gangguan atau penyakit yang dapat memengaruhi
sistem ini, mulai dari infeksi saluran kemih, batu ginjal, hingga kanker prostat atau
kanker kandung kemih.
Pentingnya peran perawat dalam asuhan sistem genitourinaria tidak hanya
terletak pada pemahaman tentang aspek medis, tetapi juga pada kemampuan untuk
memberikan perawatan yang empatik, mendukung, dan berorientasi pada kebutuhan
individu pasien. Hal ini meliputi kemampuan dalam melakukan pengkajian
menyeluruh, merencanakan intervensi yang tepat, melaksanakan perawatan dengan
cermat, serta melakukan evaluasi terhadap respons pasien terhadap intervensi yang
diberikan.
Dengan demikian, penelitian dan pengembangan dalam bidang asuhan
keperawatan pada sistem genitourinaria sangatlah penting untuk terus meningkatkan
pemahaman dan keterampilan perawat dalam merawat pasien dengan gangguan atau
penyakit pada sistem ini. Melalui makalah ini, kami akan menggali lebih dalam
tentang peran perawat dalam asuhan sistem genitourinaria, menyoroti tantangan
yang dihadapi, serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas
perawatan bagi pasien.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Pengertian sistem Genitourinaria?
2) Gangguan pada sistem Genitourinaria?
3) Anemnesa pada pasien dengan gangguan sistem Genitourinaria?
4) Pengkajian fisik head to toe secara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pada
pasien dengan gangguan sistem Genitourinaria?
5) Menetapkan diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, tindakan keperawatan
dan evaluasi keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem Genitourinaria?
1.3 TUJUAN
1) Memberikan pemahaman tentang sistem Genitourinaria,
2) Menjelaskan berbagai gangguan yang dapat memengaruhi sistem
Genitourinaria.
3) Menguraikan proses anamnesis yang tepat dalam mengevaluasi pasien dengan
gangguan sistem Genitourinaria,
4) Menyajikan pengkajian fisik head to toe secara komprehensif dengan
menggunakan metode inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada pasien
dengan gangguan sistem Genitourinaria.
5) Merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan data anamnesis
dan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan sistem Genitourinaria.
6) Menyusun rencana keperawatan yang holistik dan terintegrasi untuk memenuhi
kebutuhan pasien dengan gangguan sistem Genitourinaria.
7) Menetapkan tindakan keperawatan yang tepat dan sesuai dengan rencana
perawatan pada pasien dengan gangguan sistem Genitourinaria.
8) Melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi keperawatan yang dilakukan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kelamin dari spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang
signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua
individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang lebih
besar dari keturunannya. Sistem reproduksi yang melibatkan organ-organ
reproduksi pada makhluk hidup digunakan untuk berkembang biak atau melakukan
reproduksi, dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah
Pada manusia normal, organ sistem perkemihan ini terdiri dari ginjal beserta
sistem pelvikalises, ureter, buli-buli, dan uretra. Sedangkan, sistem organ genitalia
atau reproduksi pria terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis,
kelenjar prostat, dan penis. Pada umumnya organ urogenitalia terletak di rongga
retroperitoneal dan terlindung oleh organ lain yang berada di sekitarnya, kecuali
testis, epididimis, vas deferens, penis, dan uretra.(Purnomo, 2015).
4
3. Disfungsi ereksi
4. Testis tidak turun
5. Hernia, khususnya hernia inguinalis dan femoralis
Selain itu tedapat juga gangguan genitourinari pada orang AFAB, yaitu sebagai
berikut :
1. Infeksi jamur pada vagina
2. Kista ovarium
3. Fibroid rahim
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
5. Endrometrosis
6. Penyakit radang panggul (PID )
7. Sindrom genitourinari menopause (GSM)
5
2) Riwayat keluhan utama
P : Klien menyatakan nyeri pada saat berkemih
Q : Nyeri di rasakan hilang timbul
R : Abdomen bagian kuadran kanan bawah (lumbal kanan)
S : Skala nyeri sedang (6)
T : Nyeri dirasakan pada saat beraktivitas.
6
Tanda-tanda Vital
TD : 120 / 70 mmHg,
S : 36,5 oC,
N : 72 x/menit,
P : 22 x/menit.
7
Tidak terdapat Tidak ada Tidak ada Tidak
kelainan pada nyeri tekan tanda dilakukan
telinga seperti atau massa di perkusi auskultasi
Telinga
pembengkakan sekitar telinga positif pada telinga
atau perubahan
warna
8
Tidak terdapat Tidak ada Tidak ada Tidak
perubahan warna, nyeri tekan tanda dilakukan
deformitas, atau atau massa perkusi auskultasi
Ekstremit
pembengkakan yang teraba di positif pada
as Atas
pada lengan atau sepanjang ekstremitas
tangan lengan atau atas
tangan
9
yang yang teraba di positif pada kulit
mencurigakan bawah kulit
pada kulit
10
Retensi Urin tanda retensi urine buang air kecil yang
berhubunga - Berikan informasi (BAK) yang benar dikeluarkan
n dengan tentang pentingnya dan lengkap oleh klien
gangguan BAK secara teratur - Dorong klien setelah
uretra untuk mencegah untuk minum pemberian
retensi urine cairan yang cukup intervensi
untuk - Monitor tanda-
meningkatkan tanda retensi
produksi urin urine seperti
nyeri abdomen
dan distensi
kandung kemih
11
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem genitourinaria adalah salah satu sistem vital dalam tubuh manusia
yang bertanggung jawab atas pembentukan, penyimpanan, dan pengeluaran
urine, serta reproduksi. Gangguan atau penyakit yang terkait dengan sistem ini
dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas
hidup seseorang. Asuhan keperawatan pada sistem genitourinaria melibatkan
pemahaman mendalam tentang anatomi, fisiologi, serta patofisiologi organ-
organ yang terlibat, seperti ginjal, kandung kemih, uretra, dan organ
reproduksi. Pentingnya peran perawat dalam asuhan sistem genitourinaria tidak
hanya terletak pada pemahaman tentang aspek medis, tetapi juga pada
kemampuan untuk memberikan perawatan yang empatik, mendukung, dan
berorientasi pada kebutuhan individu pasien. Sistem genitourinaria atau
urogenitalia terdiri atas sistem organ reproduksi dan urinaria. Sistem sistem
urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
Sistem reproduksi adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja
sama untuk tujuan reproduksi seksual.
Gangguan genitourinari adalah kondisi yang mempengaruhi sistem
genitourinari. Beberapa bersifat bawaan, dan yang lainnya di dapat di
kemudian hari., Beberapa penyakit yang lebih umum seperti Infeksi saluran
kemih (ISK), Batu ginjal dan Infeksi menular seksual (IMS). Kemudian, hanya
menyerang orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir (AMAB) seperti
Hiperplasia prostat jinak (BPH), Prostatitis, Disfungsi ereksi, Testis tidak
turun, dan Hernia. Dan hanya mempengaruhi orang yang ditetapkan sebagai
perempuan saat lahir (AFAB) seperti Infeksi jamur pada vagina, Kista ovarium,
Fibroid rahim, Sindrom ovarium polikistik (PCOS), Endrometrosis, Penyakit
radang panggul (PID) dan Sindrom genitourinari menopause (GSM).
11
DAFTAR PUSTAKA
12