Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FARMAKOLOGI DAN TERAPI DIIT PADA GANGGUAN ENDOKRIN, SISTEM

IMMUNOLOGI, SISTEM PENCERNAAN, SISTEM PERKEMIHAN

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Adfa Reza Safitri
2. Eva Mariska
3. Fitri
4. M. Fahmi Syarif
5. Siti Nurhana
6.

2B Keperawatan
Semester IV

STIKes MEDISTRA INDONESIA


S1 KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl. Cut Mutia No.88A, RT.001/RW.002, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat
17113
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami hanturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat, taufik
dan hidayah. Sehingga makalah yang berjudul “Farmakologi dan terapi diit pada gangguan endokrin,
Sistem Immunologi, Sistem Pencernaan, Sistem Perkemihan” ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.
Makalah ini terselesaikan dengan maksimal berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Kami
ucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu membuat makalah ini.
Meski demikian, makalah ini juga memiliki banyak kekurangan. Kami meminta maaf atas kekurangan
tersebut, dan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Bekasi, 21 Juni 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................6
2.1 Definisi Sistem Endokrin..................................................................................................................6
2.2 Obat pada sistem Endokrin...............................................................................................................6
2.3 Pengertian system kekebalan tubuh..................................................................................................9
2.4 Fungsi system imun dan Komposisi sistem kekebalan tubuh.........................................................10
2.5 Macam –macam Sistem Kekebalan Tubuh.....................................................................................10
2.6. Imunisasi dasar...............................................................................................................................11
2.7 Kelainan dan Penyakit pada System Kekebalan Tubuh.................................................................12
2.8 Makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh....................................................................12
2.9 Pengertian Sistem Pencernaan........................................................................................................13
3.1 Proses Pencernaan...........................................................................................................................13
3.2 Alat Pencernaan..............................................................................................................................13
3.3 Gangguan Pada Sistem Pencernaan................................................................................................15
3.4 Pengertian system perkemihan.......................................................................................................15
3.5 Susunan Sistem Perkemiha.............................................................................................................17
3.6 Proses Miksi (Rangsangan Berkemih)............................................................................................17
3.7 Urine (Air Kemih)...........................................................................................................................18
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................20
4.2 Saran...............................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Kelenjar
endokrin adalah organ-organ yang menghasilkan sekresi yang disebut hormone yang dialirkan secara
langsung ke dalam aliran darah dan selsel glandular. Karena alasan ini kelenjar-kelenjar tersebut
dikenal sebagai kelenjar tanpa ductus. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut
menjadi suatu tindakan.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan
flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel
tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis
kanker. Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu kebal terhadap suatu penyakit.
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk
di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme
guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan
makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh
jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas
satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu
berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh
tubuh Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna yang dimulai dari mulut
sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang letaknya di luar saluran.
Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan homeostasis, yang berarti
keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama untuk mengatur suhu tubuh, keasaman
darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Mengingat bahwa organisme hidup harus mengambil
nutrisi dan air, satu fungsi homeostatis penting adalah eliminasi, atau kemampuan untuk mengeluarkan
bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbangan internal. Sistem kemih memainkan
peran ekskretoris dan homeostatik penting.
Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan kosentrasi
garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hiduop sel juga
bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh
sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.
Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang
menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan homeostasis
dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air dan dengan
mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.
Sistem urin adalah bagian penting dari tubuh manusia yang terutama bertanggung jawab untuk
menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti kalium dan natrium, membantu mengatur tekanan
darah dan melepaskan produk limbah yang disebut urea dari darah.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan definisi system endokrin?
b. Apa saja obat penyakit pada system endokrin?
c. Apakah yang dimaksud dengan system kekebalan tubuh ?
d. Bagaimana fungsi dan komposisi pada system kekebalan tubuh manusia ?
e. Apa sajakah macam –macam system kekebalan tubuh pada manusia?
f. Apa saja imunisasi dasar pada manusia ?
g. Apa sajakah kelainan / gangguan yang dapat terjadi pada system kekebalan tubuh manusia ?
h. Apa sajakah makanan yang meningkatkan system kekebalan tubuh ?
i. Apa itu system pencernaan ?
j. Bagaimana Proses Pencernaan dalam tubuh ?
k. Apa saja alat-alat pencernaan dalam tubuh ?
l. Gangguan apa saja yang berhubungan dengan system pencernaan ?
m. Jelaskan pengertian sistem perkemihan ?
n. Apa saja susunan system perkemihan ?
o. Bagaimana proses miksi ( rangsangan berkemih ) ?
p. Jelaskan tentang urine ?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjawab semua permasalahan yang ada pada rumusan
masalah di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
Hormon termasuk senyawa organik/biomolekul protein, bisa merupakan protein primer,
sekunder, tersier. Sistem hormone bekerja sama dengan sistem syaraf dalam tubuh
GABUNGAN HIPOTALAMUS & HIPOFISIS : MERUPAKANNSISTEM ENDOKRIN YG
PALING KOMPLEK& PALING DOMINAN
2.2 Obat pada sistem Endokrin
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit,
membebaskan gejela, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. obat juga merupakan suatu
bahan ataupun paduan bahan-bahan yang dimaksudkan yang untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk
untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
 Obat yang Bekerja pada Sistem Endokrin

1. Diabetes Melitus Tipe II


a. Nama Obat Benofomin (Bernofarm)
Kandungan Obat Metformin HCl
Cara Pemberian Oral
Dosis 1 tablet 3 kali sehari
1 kaptab 2 kali sehari
Indikasi DM tipe II
Kontra Indikasi Koma diabetikum, ketoasidosis, gangguan ginjal parah,
penyakit hati kronis, payah jantung, alkoholisme,
hipoksemia, miokardinfark
Pendokumentasian Tablet 3x500mg = 1500 mg/hari
Kaptab 2x850mg = 1700 mg/hari

Nama obat Condiabet (Armoxindo Farma)


Kandungan obat Glibenclamid
Cara pemberian Oral
Dosis Dosis awal 5mg/hari, dinaikan bertahap 2,5mg dengan
interval kira-kira 1 minggu.
Dosis maksimal 15mg/hari, dalam bentuk tablet
Indikasi DM tipe II
Kontra indikasi IDDM/ DM tipeI, koma diabetikum, ketoasidosis, DM
dengan komplikasi (demam, trauma, gangren) kerusakan
fungsi hati dan adrenokortikal, kerusakan ginjal parah,
kehamilan, laktasi.
Pendokumentasian 1x5mg

2. Diabetes Melitus Tipe I


Nama obat HUMULIN (Eli Lilly)
Kandungan obat Humulin R: Human insulin regular (DNA
rekombinan),kerja cepat
Humulin N: Human insulin isophane (DNA rekombinan
),kerja sedang
Humulin 30/70 : capuran humulin R dan humulin N
dengan perbandingan 30:70
Cara pemberian Injeksi subkutan
Dosis Sesuai kebutuhan
Indikasi Pasien diabetes tipe 1 pasien diabetes yang ,memerlukan
pengobatan dengan suntikan insulin
Kontra indikasi Hypoglikemia
Pendokumentasian Vial 1x 40ml

3. hipotiroidisme
Nama obat Tyrax (organon)
Kandungan obat Na L-thyroxin
Cara pemberian Oral
Dosis Dewas : dosis awal 0,05-0,1mg/hari. Tambahkan dosis
harian tiap 2 minggu 0,025-0,5mg sampai hasil yang
diharapkan tercapai

Indikasi Hipotiroid
kontra indikasi -
pendokumentasian 1x100mcg

Nama obat Euthyrox (Merck)


Kandungan obat Na levothyroxine
Cara pemberian Oral
Dosis Goiter eutiroid : 50-200mcg/hari
Hipotiroidisme : Dosis awal 25-50mcg. Pemeliharaan
125-250mcg sekali sehari
Pengobatan tambahan bersama antitiroid : 50-100mcg
sekali sehari
Indikasi Goiter eutiroid, hipotiroidisme, pengobatan tambahan
bersama antitiroid
kontra indikasi Hipertiroidisme; kecuali sebagai tambahan terapi pada
pengobatan hipertiroidi dengan obat-obat antitiroid
setelah mencapai fungsi normal
pendokumentasian 1x100mcg

4. hipertiroidisme
nama obat Propiltiouracil
kandungan obat Propiltiourasil
cara pemberian Oral
dosis untuk anak-anak 5-7 mg/kg/hari atau 150-200 mg/
m2/hari, dosis terbagi setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000
mg/hari, dosis terbagi setiap 8 jam. untuk
hipertiroidisme berat 450 mg/hari, untuk
hipertiroidisme ocasional memerlukan 600-900
mg/hari; dosis pelihara 100-150 mg/haridalam dosis
terbagi setiap 8-12 jam. Dosis untuk orangtua 150-300
mg/hari
indikasi Hipertiroidisme
kontra indikasi hipersensisitif terhadap Propiltiourasil, blocking
replacement regimen tidak boleh diberikan pada
kehamilan dan masa menyusui.
pendokumentasian 1x 50mg

nama obat Tapazole


kandungan obat Methimazole
cara pemberian Oral
dosis untuk anak 0,4 mg/kg/hari (3 x sehari); dosis pelihara 0,2
mg/kg/hari (3 x sehari). maksimum 30 mg dalam sehari.
Untuk dewasa: hipertiroidisme ringan 15 mg/hari;
sedang 30-40 mg/hari; hipertiroid berat 60 mg/ hari;
dosis pelihara 5-15 mg/hari.
indikasi agent antitiroid
kontra indikasi Hipersensitif terhadap methimazole dan wanita hamil
pendokumentasian Untuk anak : 3x 0,4mg
Untuk dewasa : 1x 10mg

nama obat Neo mecarzole (nicholas)


kandungan obat Karbimazole
cara pemberian Oral
dosis 30-60 mg/hari sampai dicapai eutiroid, lalu dosis
diturunkan menjadi 5-20 mg/hari; biasanya terapi
berlangsung 18 bulan.
Sebagai blocking replacement regimen, karbamizole 20
– 60 mg dikombinasikan dengan tiroksin 50 -150 mg.
Untuk dosis anak mulai dengan 15 mg/hari kemudian
disesuaikan dengan respon.
indikasi Hipertiroidisme
kontra indikasi blocking replacement regimen tidak boleh diberikan
pada kehamilan dan masa menyusui
pendokumentasian 1x 5mg

2.3 Pengertian system kekebalan tubuh


Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk
virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam
mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti
bakteri,jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem imun untuk
mengenali dan menghancurkankan serangan ini. jadi kalo kelainan sistem imun berarti
kemampuan untuk mempertahankan kekebalan tubuh terganggu sehingga mudah diserang
penyakit. Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan
terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel
yang teraberasi menjadi tumor.
2.4 Fungsi system imun dan Komposisi sistem kekebalan tubuh
Fungsi system imun:
 Pembentuk kekebalan tubuh.
 Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
 Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
 Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.
Komposisi system imun:
Sel-sel sistem kekebalan tubuh adalah sel darah putih atau leukosit.Tugasnya adalah untuk membunuh
organisme yang menyebabkan infeksi dan penyakit dalam tubuh. Leukosit dibentuk di berbagai bagian
tubuh seperti timus , limpa (limpa), dan sumsum tulang .Ada dua jenis leukosit:
1. Fagosit – Sel-sel ini tampaknya menyerang organisme. Neutrofil adalah bentuk paling umum
dari fagosit. Fungsi utama mereka adalah untuk melawan bakteri.
2. Limfosit – Sel-sel ini yang pertama dn bertugas mencari organisme dan membantu untuk
memerangi mereka. Limfosit dimulai di sumsum tulang secara aktif mencari organisme
penyebab penyakit dalam tubuh.
2.5 Macam –macam Sistem Kekebalan Tubuh
 Kekebalan alam (natural immunity) sudah ada sejak lahir
Kekebalan alam : faktor konstitusi atau faktor lain yang tidak diketahui dapat menimbulkan
kekebalan alam berupa :
1. kekebalan ras (racial immunity)
2. kekebalan spesies(spesies immunity)
3. kekebalan perorangan
faktor-faktor antimikroba yg membantu kekebalan alam:
1. Kulit : kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya yang
permeable terhadap infeksi berbagai organisme. Terdiri dari lapisan tanduk yang tidak mudah
ditembus oleh benda asing kecuali jika kulit dalam keadaan terluka.Asam lemak dan keringat
yang dihasilkan oleh kelenjar di kulit juga akan mencegah benda asing masuk kedalam tubuh.
2. Selaput lender : membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel
asing lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus. Merupakan hasil sekresi dari sel yang
terdapat di sepanjang saluran pernapasan dan saluran pencernaan .Pada saluran pernapaan,
Selaput lendir berfungsi dalam menangkap bakteri / benda asing yang masuk kedalam tubuh
melalui saluran pernapasan.Contoh : Selaput lender pada hidung. Selaput lender pada saluran
pencernaan berfungsi sebagai rintangan yang melindungi sel diluar system pencernaan.
3. Fagositosis : sel leukosit polimorf dan sel makrofag dapat melakukan fagositosis kuman,
kuman ini masuk ked lm fagosom yang kemudian bergabung dengan granula lisosom
membentuk fagolisosom yang mampu menghanurkan kuman.
4. reaksi radang : timbul terhadap kuman dan kerusakan pada jaringan menimbulkan dilatasi dan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler. Akiatnya adalah keluarnya sel polimorf dan
makrofag ke dalam sela sela jaringan dan transudasi serum yang mengandung beberapa factor
yang bersifat bakterisid : Protein C-reaktif ( zat yg dapat mengendapkan C karbohidrat kuman
pneumokokus dengan adanya ion Ca ++ ) dan properdin ( bekerjasama dengan system
komplemen dan ion mg++ data menghancurkan kuman melalui aktivitas jalan metabolism
alternative reaksi komplemen)
5. interferon : zat anti virus bersifat tdk khas yg dapat menghambat reflikasi virus di dalam sel.
 Kekebalan didapat (acguired immunity) didapat selama hidup
Kekebalan di dapat : bahan asing yang masuk ke dalam jaringan tubuh, mungkin berupa kuman,
virus atau toksin. Bahan asing yang masuk kedalam tubuh disebut (antigen). Dalam tubuh
dibentuk bahan disebut (antibodi), antibodi yang termasuk zat imunoglobulin dan disuntikan ke
dalam orang lain dan akan memberi proteksi kepada orang lain
a) Antigen Adalah bahan yang asing untuk badan ,didalam tubuh manusia atau
organisme multiseluler lain yang dapat menimbulkan pembentukan antibodi terhadap nya dan
dengan antibodi itu antigen dapat bereaksi secara khas. Macam-macam antigen :
1. Antigen menurut sifat kimiawi : seperti antigen protein antigen polipeptida sinetik, antigen
karbohidrat,dsb
2. Antigen menurut hubungan genetik dari asalnya antigen dan penerima antigen :
a. antigen histokompatibilitas : antigen yang menimbulkan reaksi pada tlansplantasi jaringan
b. autoantigen : antigen yang dimiliki oleh seseorang akan tetapi karena sesuatu sebab
menimbulkan pembentukan antibodi
c. isoantigen : antigen terdapat dalam individu lain dlm individu lain dalam spesies yang sama
namun secar genetik dapat dikenal oleh penerima contoh antigen pada Golongan Darah
d. alloantigen : antigen yang terdapat pada individu tertentu dan ternyata dapat menimbulkan
antibodi pada individu lain dalam satu spesies,karena secara genetik antigen ini tidak dikenal
oleh si penerima
b) Antibodi Ada 5 klas utama imunogloulin manusia
1. IgG: pada reaksi imun sekunder yang di produksi pulang bayak.karena IgG dapat menembus
jaringan plasenta, ia dapat memberikan proteksi utama pada bayi dan menambah daya
kekebalan, peran utamanya: menetralisis toksin kuman dan melekat pd kuman sebagai persiapan
fagositosis
2. IgA: dapat dikeluarkan scr selektif di dalam sekresi seeperti air ludah,keringat,air mata,lendir
hidung,kolostrum, sekresi sal.pernafasan dan pencernaan (dikenal sbg copro antibodies). IgA
keluar dengan sekret di produksi secara lokal o/sel plasma. Fungsi : untuk mematikan kuman
koliform, kemampuan IgA u/ melekat pd sel polimorf dan melancarkan reaksi komplemen
melalui jalan metabolisme alternatif
3. IgM : dalam bentuk bebas bentuknya seperti bintang tetapi bila terikat pada permukaan .sel ia
akan berbentuk seperti kepiting
4. IgD : pada permukaan sel limfosit dlm tali pusar dan sebagai reseptor yang pertama dalam
permulaan kehidupan sebelum diambil alih fungsinya oleh IgM dan imunoglobulin setelah sel
tubuh berdiferensiasi lebih jauh.
5. IgE : jumlah paling kecil ,bila disuntikan ke dalam kulit akan terikat pd mast cells, kontak
dengan Ag menyebabkan degranulasi dr mast cell pengeluaran zat amin dan vaso-aktif , peran
belum jelas,tetapi kadar dalam serumnya akan meningkat pd infeksi parasi,terutama infeksi oleh
cacing.

2.6. Imunisasi dasar


1) Imunisasi BCG :
- Vaksin BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC). Vaksin BCG
diberikan pada bayi sejak lahir untuk mencegah penykit TBC, BCG diberikan 1 kali sebelum anak
berumur 2 bulan. BCG ulang tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan jika bayi sudah
berumur lebih dari 3 bulan.
- Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi kurang dari 1tahun diberikan
sebanyak 0,05ml. mengandung bakteri baccillus calmetteguerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak
50.000-1.000.000 partikel/dosis.
- Kontraindikasi untuk vaksin BCG adalah penderita gangguan sistem (seperti leukemia, penderita yang
menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita infeksi HIV).
- Reaksi yang akan terjadi setelah penyuntikan, yaitu:
a. Reaksi lokal: 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan
benjolan Kecil yang keras, kemudian berubah menjadi pustula (gelembung berisi nanah), pecah dan
membentuk luka terbuk, akan sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan
jaringan parut.
b. Reaksi regional : Pembengkakan jaringan getah bening ketiak/leher, tanpa disertai nyeri tekan atau
demam dan akan menghilangdalam waktu 3-4 hari

2.7 Kelainan dan Penyakit pada System Kekebalan Tubuh


 Alergi : Merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi padaseseorang.Umumnya alergi bersifat
khusus dan hanya muncul jikapenderita melakukan kontak dengan penyebab alergi.Alergi
dapatditurunkan dari orang tua / keluarga dekat.Alergi dapat terjaddisecara tiba-tiba dan bersifat
fatal terhadap penderita.Seseorangyang alergi akan mengalami gangguan
emosi,konsentrasi,danlain-lain.Alergi terjadi karena penderita sangat sensitive terhadapallergen.
 AIDSAIDS merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan olehvirus HIV (Human
Immunodeficiency Virus).Pada tubuh manusia,virus HIVhanya menyerang sel yang memiliki
protein tertentu.
 sel darah putih T4, yaitu sel darah putih yang berperanmenjaga system kekebalan tubuh.
Apabila virus HIV menginfeksi tubuh,manusia akan mengalami penurunan system
kekebalantubuh.Akibatnya,para penderita HIV-AIDS akan mudah terinfeksi berbagai jenis
penyakit.Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan normal dantampak
sehat,tetapi dapat menularkan virus HIV.Penderita AIDS adalahpenderita HIV positif yang telah
menunjukkan gejala penyakit AIDS.Waktuyang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk
menjadi penderita AIDSrelatif lama,yaitu antara 5-10 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif
yangseumur hidupnya tidak menjadi penderita AIDS.
 virus HIV didalam tubuh membutuhkan waktu untuk menghancurkan system kekebalan tubuh
penderita. Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akan
menunjukkan gejala penyakit AIDS.Penderita yang telah mengalami gejala AIDS atau penderita
AIDS umumnya hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun.

2.8 Makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh


 Jeruk : Mengatasi sariawan pasti hal pertama yang ada di benak orang kebanyakanketika ditanya
manfaat jeruk. Tapi tahukah Anda bahwa jeruk merupakansalah satu buah yang dapat mencegah
kanker dan serangan jantung. EnzimLimonid pada jeruk mampu mencegah kanker tertentu.
Enzim Pektin yangada menurunkan LDL (kolestrol jahat), memperkecil penyumbatan
pembuluhdarah dan memperkecil resiko serangan jantung
 Semangka : Wajah segar, bercahaya dan tampak lebih muda terpancar dari orang
yangmengkonsumsi buah kaya air ini secara teratur. Zat bekaroten dalamsemangka mampu
menyegarkan kembali sel-sel layu yang dirusak olehmolekul radikal bebas yang merupakan
hasil sampingan metabolisme tubuh.Likopen yang ada dalam semangka dapat menyusutkan
resiko kanker mulutrahim dan kanker pankreas pada wanita. Sebuah hasil penelitian di
Indiamenunjukkan, likopen dapat menambah jumlah sperma pada laki-lakiterutama yang
struktur spermanya tidak normal dan pergerakannya lamban
 Kedelai : Dalam kacang kedelai terdapat Isoflavon, enzim yang memiliki fungsi miriphormon
estrogen, sehingga dapat mencegah keropos tulang. Kedelai jugatermasuk makanan pengganti
protein tinggi yang ideal, karena takmengandung asam lemak jenuh sehingga mengurangi resiko
serangan jantung

2.9 Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat
jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di
sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan
yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa- sisa makanan melalui
anus.

3.1 Proses Pencernaan


Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di
mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah
oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan
telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus
halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini
dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan
sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh
darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian
tubuh yang membutuhkannya. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi
dua macam seperti berikut.
 Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi
di lambung.
 Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga
proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan
meliputi hal-hal berikut:
 Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
 Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
 Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
 Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim, erdapat di lambung.
 Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
 Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
melalui anus

3.2 Alat Pencernaan


Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus.
Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan
pankreas.
1. Rongga Mulut Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu:
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami
pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat di
bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona),
leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang
berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak
silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk
seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk mengunyah. Leher gigi
merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi
yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan (proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3
pasang, yaitu:
 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
 Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
 Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput
mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah. Rangsang untuk pembentukan saliva (air liur)
adalah: adanya makanan dalam mulut, dan melihat, mencium dan memikirkan makanan. Fungsi
saliva (ludah) adalah untuk membantu pembentukan bolus makanan dan berperan sebagai pelumas
untuk mempermudah menelan
2. Tekak (pharynk)
Pharynk merupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga hidung dengan tenggorokan
dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan kerongkongan. Lubang yang menuju
tenggorokan disebut glotis dan ditutup oleh klep yang disebut epiglotis pada waktu proses
menelan.
3. Kerongkongan (esophagus)
Pangkal saluran pencernaan, berbentuk sebuah tabung berotot yang panjangnya 25 cm, dimulai
dari farink sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah. Esophagus memiliki fungsi sebagai
pen ghantar makanan dari farynk ke lambung.
4. Lambung
Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri ronggaperut.
Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi. Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter )
yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung
5. Hati
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan empedu untuk menetralkan racun-
racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati juga memegang peranan penting pada metabolisme tiga
bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan
makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
6. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter,lebar 25 mm
dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus
terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus ini merupakan tempat bermuaranya
saluran getah pankreas dan getah empedu
b. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini juga terjadi pencernaan secara
kimiawi. Kelenjar-kelenjar ususnya menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang dihasilkan
pankreas.
c. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan diserap, makanan akan diserap oleh
jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut oleh kapiler
darah, sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh kil (pembuluh getah
bening). Pembuluh getah bening usus menuju ke pembuluh balik besar bawah selangka.
7. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon
transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil
yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam
imunitas.

3.3 Gangguan Pada Sistem Pencernaan


Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh system pencernaan adalah sebagai berikut:
 Diare : feces encer karena adanya gangguan absorbsi air
 Sembelit (konstipasi) feces menjadi lebih padat dan sukar keluar sehingga nmenimbulkan
 rasa sakit pada perut .
 Peritonitis : rasa sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi peradangan selaput perut
 (peritonium).
 Apendisitas : terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
 Kolik : timbulnya perasaan nyeri karena salah cerna
 Ulkus : lukanya dinding lambung akibat produksi HCL yang berlebih sehingga bila kena
 gesekan menimbulkan rasa nyeri.
3.4 Pengertian system perkemihan
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system kerjasama
tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.
Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan
bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan kemudian.
3.5 Susunan Sistem Perkemiha

Keterangan gambar :
1.Kemih sistem Manusia
2. Ginjal
3. pelvis ginjal
4. Ureter
5. kandung kemih
6. Uretra
7. Kelenjar adrenal
8. Renal artery and vein
9. Inferior vena cava
10. Abdominal aorta
11. Renal arteri dan vena
12. Hati
13. usus besar
14. Pelvis

3.6 Proses Miksi (Rangsangan Berkemih).


Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada
dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih
(proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan
akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus
dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara volunter
bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi
bila saraf – saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.
Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin (kencing
keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan).
Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari
sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi
spinter interna.
Peritonium melapis kandung kemih sampai kira – kira perbatasan ureter masuk kandung kemih.
Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih
terisi penuh. Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal,
vena membentuk anyaman dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktus
limfatilis sepanjang arteri umbilikalis.
Jadi,reflex mikturisi merupakan sebuah sikus yang lengkap yang terdiri dari:
 Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
 Periode tekanan menetap
 Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.

3.7 Urine (Air Kemih)


Mikturisi ( berkemih ) merupakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat
persarafan yang lebih tinggi dari manusia. Gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang
menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai organ yang menekan kandung kemih
membantu mengosongkannya. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tetapi berbeda sesuai dengan
jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye, pucat tanpa endapan, baunya tajam,
reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
1. Sifat – sifat air kemih
 Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake) cairan serta
factor lainnya.
 Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat – obatan dan sebagainya.
 Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.
 Baerat jenis 1.015 – 1.020.
 Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
2. Komposisi air kemih
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal,
dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra.
3. Mekanisme Pembentukan Urine
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 120 – 125ml
filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150 – 180L
filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya keluar sebagai kemih,
dan sebagian diserap kembali.
4. Tahap – tahap Pembentukan Urine
 Proses filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan
aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginja.
 Proses reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa
ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi
pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan
sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah,
penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan
pada pupila renalis.
 Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus
pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine
sesungguhnya.

BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem endokrin mempunyai masing-masing yang terbagi didalam tubuh kita, dari penyakit
yang kita angkat yaitu diabetes mellitus tipe I, Diabetes Mellitus tipe II, hipotiroidisme,
hipertiroidisme. Pada penyakit tertentu memiliki efek samping yang berbeda beda dan demikian
kita harus mengetahuinya dan mempelajari jenis-jenis obat yang akan mau kita konsumsi. Dari
makalah ini kita dapat mengerti pengenalan sistem endokrin, jenis-jenis penyakitnya dan obat
yang bekerja pada sistem endokrin.
Sistem kekebalan tubuh ( imunitas ) adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi
tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta
seltumor.sistem imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya,yaitu:
 Kekebalan alam (natural immunity) sudah ada sejak lahir
 Kekebalan didapat (acguired immunity) didapat selama hidup
Proses kekebalan Antigen masuk kedalam badan ,dapat terjadi 2 macam reaksi kekebalan yang
berlainan:
 Kekebalan humonal
 Kekebalan seluler
Imunisasi terbagi 2 berdasarkan jenisnya ,yaitu:
1. Imunisasi aktif : Kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh yang secara aktif
membuat antibodi. imunisasi aktif terbagi lagi menjadi 2 macam, yaitu Imunisasi aktif alamiah dan
Imunisasi aktif buatan
2. Imunisasi pasif : Kekebalan tubuh yang bisa diperoleh se’orang yang zat kekebalannya di
dapatkan dari luar. dibagi menjadi 2 macam, yaitu Imunisasi pasif alamiah dan Imunisasi pasif
buatan
Macam macam imunisasi : Imunisasi BCG ,Imunisasi DPT, Imunisas Hepatitis B, Imunisasi Polio,
imunisasi campak, imunisasai tetanus toksoid (TT)
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan
dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan
pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul
besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluranpencernaan
terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, danberakhir pada anus.
Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjarlambung, kelenjar usus, hati, dan
pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkanoleh system pencernaan adalah: diare,
sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik, dan ulkus.
Sistem urinal (urinary tract) adalah sistem saluran dalam tubuh manusia, meliputi ginjal dan
saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari zat-zatyang tidak diperlukan. Zat
yang diolah oleh sistem ini selalu berupa sesuatu yang larut dalam air.
Sistem ini terdiri dari sepasang ginjal (ren,kidney) dengan saluran keluar urine berupa ureter
dari setiap ginjal. Ureter itu bermuara pada sebuah kandung kemih (urinary bladder, vesica
urinaria) di perut bagian bawah di belakang tulang kemaluan (pubic bone). Urine selanjutnya
dialihkan keluar melalui sebuah
4.2 Saran
Mahasiswa dan mahasiswi dapat mengerti tentang pengertian sIstem endokrin, jenis penyakit,
berserta obat yang bekerja pada sistem endokrin, system immunologi, system pencernaan,
system perkemihan,

DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-farmakologi-obat-pada-sistem-endokrin-pdf-
free.html
Anwar,Tetty.2009.Diktat Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XI.Duri. DuriJati,Wijaya. 2007.
Aktif Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Ganesa Exact
Jati,Wijaya.2007.Aktif Biologi SMA Kelas XI .Jakarta: Ganeca ExactMaryati,Sri.BIOLOGI
SMA Kelas
Jakarta:Erlanggahttp://www.forumsains.com/biologi/sistem-pertahanan-
tubuh/http://id.wikipedia.org/wiki/Imunitas
http://perawatemergensi.blogspot.co.id/2010/10/sistem-kekebalan-tubuh.html Sujudi , Buku ajat
Mikrobiologi , Jakarta, salemba
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
Almatsier, sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001
Simbolon, Hubu. Biologi, Jakarta : Erlangga, 1992
Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Bandung : Yrama Widya, 2005.
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2002.
Pearce , Evelyn C.2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sander , Mochamad Aleq . 2004. Patologi Anatomi . Jakarta : Rajawali Pers.
Sobotta.Atlas Anatomi Manusia Ed.1.Jakarta : EGC.
Syaifuddin . 2003 . Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Wibowo , Daniel S . 2005 . Anatomi Tubuh Manusia . Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia.
http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan/
http://nurad1k.blogspot.com/2010/02/anatomi-fisiologi-sistem-perkemihan.html
http://bertousman.blogspot.com/2009/02/traktus-urinarius.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/02/tugas-kuliah-sistem-perkemihan.html
http://zakirroshan.blogspot.com/2010/05/urinaria.html

Anda mungkin juga menyukai