Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN REFLEKSI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

DI RUANG AYODYA LANTAI II KELAS II RSUD SANJIWANI GIANYAR


TANGGAL 20 DESEMBER 2023

Oleh :

NI NYOMAN TRI SURASMINI, S.Keb


NIM. 23089152063

PROGRAM STUDI PENDIDIAN PROFESI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2023
LAPORAN REFLEKSI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
DI RUANG AYODYA LANTAI II KELAS II RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 20 DESEMBER 2023
A. Deskripsi
Selama menjalani kegiatan praktik profesi bidan di Ruang Ayodya Lantai II
Kelas II RSUD Sanjiwani Gianyar, saya mendapati pasien yang berinisial By. K.S.S
yang lahir pada tanggal 20 Desember 2023 pukul 17.15 Wita dengan jenis kelamin laki-
laki, persalinan spontan, air ketuban jernih, plasenta lengkap, ada lilitan tali pusat 2 kali
dibagian kaki. Bayi lahir langsung menangis kuat, kulit kemerahan tonus otot aktif,
Penatalaksaan yang dilakukan kepada bayinya yaitu mengeringkan bayi segera setelah
lahir dan mengganti handuk basah dengan handuk yang kering dan bersih, mengklem tali
pusat, memotong tali pusat dang mengikat tali pusat lalu dilakukan Inisiasi Menyusui
Dini (IMD) selama 2 jam
B. Sisi Negatif dan Sisi Positif
1. Sisi Positif
Hal yang menyenangkan bagi saya pada kasus diatas adalah saya melihat dan
belajar proses persalinan spontan secara langsung sehinggan semakin menambah
pengalaman dan keterampilan saya dalam menolong persalinan.
2. Sisi negative
Sebagai seorang mahasiswa kebidanan, Saya masih sangat tidak percaya diri
dalam memberikan asuhan persalinan karena pengalaman praktik yang masih sangat
kurang, sehingga masih perlu bimbingan dan pengalaman praktik klinik yang lebih
lagi agar terbiasa dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
C. Evaluasi
Hal yang bisa diambil pada kasus tersebut adalah dilakukan IMB selama 2 jam.
Berdasarkan SOP di asuhan kebidanan yang saya pelajari, IMD dilakukan selama 2 jam
agar lebih terjalin bounding attachmentantara ibu dengan bayinya, suhu tubuh bayi tetap
hangat karena adanya skin to skin(kulit ibu ketemu dengan kulit bayi), membuat ibu
lebih tenang dan bahagia serta meningkatkan motivasi ibu untuk menyusui bayinya.
D. Analisis
Menurut saya kasus ini menarik karena hal ini cukup sering terjadi apalagi
berkaitan dengan ibu dan bayi. IMD merupakan salah satu kegiatan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) (Barus, 2021). IMD adalah proses bayi mencari puting ibu dan menyusu
sendiri segera pasca persalinan dengan lama waktu paling cepat satu jam baik keadaan
ibu serta bayi stabil, tidak membutuhkan aksi medis selama satu jam. IMD memiliki
banyak manfaat baik untuk ibu serta bayi (NUufra, Y.A., & Rahmita, A., 2020).
Pemberian ASI pada awal kehidupan bayi dpaat membentuk jallinan yang erat antara ibu
dna bayi, dan selanjutnya menambah produksi ASI ibu. Oleh sebab itu sangat
direkomendasikan segera meletakkan bayi baru lahir pada dada ibu, sampai bayi mampu
menyusu sampai satu jam awal serta makanan pralaktasi (makanan/minuman yang telah
diberikan ketika ASI belum dapat keluar) dapat dihindari (Aprilia, 2020). Perilaku
individu dipengaruhi dari factor predisposisi (wawasan, perilaku, karakteristik serta
demografi), faktor pendukung (pembelajaran, sosialisasi) dan faktor prndukung lainnya
(support petugas, support keluarga) (Barus, 2021). Faktor kesuksesan IMD sangat
menentukan dari faktor ibu. Namun, kurangnya wawasan melalui orangtua pihak medis
enggan untuk melaksanakannya, sehinggan IMD masih sangat jarang dipraktekkan
(Suriati, I., & Auliah, D., 2019). Bayi baru lahir rentan terkena hipotermia karena
paparan dengan lingkungan sekitar, karena bayi masih beradaptasi dengan lingkungan
baru, maka dari itu perlunya melakukan IMD dengan meletakkan bayi dengan posisi
tengkurap paska dikeringkan tubuhnya tetapi belum dibersihkan, dan memastikan bayi
mendapat kontak kulit dengan ibunya (Wardani et al, 2019). Manfaat IMD yaitu
meningkatkan tingkat mortalitas bayi. IMD dapat mempengaruhi mortalitas pada bayi
baru lahir melalui empat mekanisme (Idris & Gobel, 2019). ASI yang telah keluar awal
sekali mengandung kolostrum bergizi tinggi serta memiliki antibodi yang melindungi
bayi baru lahir terserang penyakit (Aprilia, 2020) dapat menurunkan stress bayi. Bayi
dapat lebih tenang serta detak jantung satbil, menghangatkan bayi dengan cepat selama
bayi merangkak mencari payudara (Sari & Sunarsih, 2020).
E. Kesimpulan
Bidan memiliki peranan penting dalam melakukan IMD. Proses IMD yang
terjadi terhadap ibu dan anak dengan skin to skinbertujuan agar terjaidnya kontak kulit
bayi dengan kulit ibu, serta menjadi awal kontak batin ikatan ibu dan anak. Adapun
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan IMD yaitu predisposisi dan faktor
pendukung. Manfaat melakukan IMD ini yaitu dapat menjaga tubuh bayi agar tetap
hangat, bayi dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan luar,
meningkatkan bayi untuk memperoleh kolostrum dan meningkatkan kekebalan tubuh
bayi.

F. Rencana Tindakan .
Hal tersebut sebagai pelajaran pdibadi untuk diri saya sendiri untuk memperhatikan
indikasi dan kontraindikasi dilakukkannya IMD. Saya akan tetap dan selalu
memberikan motivasi bagi ibu untuk menyusui bayinya, memberikan edukasi
tambahan kepada ibu tentang IMD sehingga ibu maupun keluarga juga lebih
bersemangat untuk memberikan MPASI gingga bayi berusia 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai