Dosen Pengampu :
Umaroh, SKM, S.Tr. Keb, M.Kes
Disusun Oleh:
SIELVI OKTAFIANI
( P1337424121035 )
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022/2023
I
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
NIP. 19690314199982002
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang dilimpahkan,sehingga penyusun dapat menyelesaikan asuhan
kebidanan selama praktik klinik di Puskesmas Bangsri 1. Penyusunan asuhan
kebidanan ini merupakan tugas berstruktur di Poltekkes Semarang untuk
memenuhi target yang telah ditetapkan.Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan
kebidanan ini, terutama:
1. Ibu Sri Rahayu, S.Kp.Ns, S.Tr.Keb, M.Kes selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Semarang
2. Ibu Umaroh,SKM,S.Tr.Keb,M.Kes selaku Ketua Prodi Diploma III
Kebidanan Semarang
3. Ibu Umaroh, SKM, S.Tr.Keb, M.Kes selaku Pembimbing Institusi
4. Ibu Siti Asiatun, S.SiT selaku Pembimbing Klinik Lahan
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga laporan ini
terselesaikan
6. Berbagai pihak terlibat dalam penyelesaian laporan ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penyusunan asuhan kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan
asuhan kebidanan selanjutnya.
Semarang, 4 November 2022
Penulis
Sielvi Oktafiani
III
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................... i
Lembar Pengesahan.......................................................................................... ...ii
Kata Pengantar.................................................................................................... iii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
Daftar Tabel..........................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah......................................................................………..2
C. Tujuan…………..................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Teori
A. Konsep Dasar Bayi Fisiologis............................................................... 3
B. Jadwal Pemberian Imunisasi............................................................... 7
C. Pelayanan Kesehatan……..…………………………………………...8
D. Kelengkapan Imunisasi Dasar.............................................................. 8
E. Kerentanan Yang Dirasakan…………………………………………10
F. Ancaman Yang Dirasakan……………………………………………11
G. Manfaat Yang Dirasakan……………………………………………..12
H. Hambatang Yang Dirasakan………………………………………….12
BAB III Tinjauan Kasus
Asuhan Kebidanan Bayi Z umur 1 bulan imunisasi BCG dan Polio 1
Di Puskesmas Bangsri 1…................................................................................15
BAB IV Pembahasan
A.Pengkajian......................................................................................................21
B.Analisa........................................................................................................... 21
C.Penatalaksanaan..............................................................................................21
BAB V Penutup
A.Simpulan........................................................................................................22
B.Saran.............................................................................................................. 22
IV
Daftar Pustaka....................................................................................................24
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
kuman sudah masuk, sehingga pada saat diberikan imunisasi berikutnya
reaksinya tidak maksimal ( I.G.N. Ranuh, 2005 ).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan Kebidanan pada bayi fisiologis dalam pemberian imunisasi
BCG dan Polio 1?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek lapangan di Puskesmas Bangsri 1 diharapkan
mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan bayi dengan imunisasi BCG
dan Polio 1.
2. Tujuan khusus
- Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data.
- Mahasiswa mampu memberikan analisa data untuk menentukan diagnosa.
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial.
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera.
- Mahasiswa mampu menyusun rencana askeb berdasarkan diagnosa.
- Mahasiswa mampu melaksanakan askeb sesuai rencana yang dibuat.
- Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil askeb yang telah dilaksanakan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
melalui hubungan seksual dan secara vertikal dari ibu ke bayi selama
proses persalinan. Gejala yang ditimbul berupa merasa lemah,
gangguan perut, flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat,
dan warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit. Komplikasi
yang diakibatkan dari penyakit hepatitis B adalah penyakit bisa
menjadi kronis yang menimbulkan pengerasan hati (Cirhosis
Hepatitis), kanker hati (Hepato Cellular Carsinoma) dan
menimbulkan kematian.
6. Campak
Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
myxovirus viridae measles dan ditularkan melalui udara (percikan
ludah) dari bersin atau batuk penderita. Gejala awal yang timbul
berupa demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungtivitis (mata
merah) dan koplik spots, selanjutnya timbul ruam pada muka dan
leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki.
Komplikasi yang diakibatkan dari penyakit campak adalah diare
hebat, peradangan pada telinga, infeksi saluran nafas (Pneumonia).
5
7. Rubella
Rubella atau campak jerman merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus rubella, sebuah togavirus yang menyelimuti
dan memiliki RNA genom untai tunggal. Virus ini ditularkan melalui
jalur pernafasan dan bereplikasi dalam nasofaring dan kelenjar getah
bening serta ditemukan dalam darah 5-7 hari setelah infeksi dan
menyebar ke seluruh tubuh. Rubella ditularkan melalui oral
droplet, dari nasofaring
6
ludah, dahak, ingus, cairan bersin, dan cairan kuman dapat terjadi
secara kontak langsung dengan penderita dan droplet (tetesan)
infection yaitu terkena percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin,
dan cairan tenggorokan penderita (Ariya, 2012).
Meningitis ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti panas
mendadak, letargi, muntah, dan kejang. Diagnosis pasti ditegakkan
dengan pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS) melalui fungsi
lumbal. Pada stadium I selama 2-3 minggu ditandai dengan gejala
ringan dan nampak seperti gejala infeksi biasa, stadium II
berlangsung selama 1-3 minggu ditandai dengan gejala penyakit
lebih berat dimana penderita mengalami nyeri kepala yang hebat dan
sangat gelisah, sedangkan stadium III ditandai dengan kelumpuhan
dan gangguan kesadaran sampai koma. Pada stadium ini penderita
dapat meninggal dunia dalam waktu tiga minggu bila tidak mendapat
pengobatan sebagaimana mestinya (Ariya, 2012).
10. Radang Paru-Paru
7
Jenis Imunisasi Yang Interval Minimal untuk
Umur
Diberikan Jenis Imunisasi Yang Sama
0-24 jam Hepatitis B
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3 1 bulan
4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV
9 bulan Campak
Susumber: Permenkes RI
12, 2017
c. Pelayanan Kesehatan Imunisasi
Pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem
pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan sebagainya dan masing-masing subsistem terdiri sub-
subsistem lagi (Notoatmodjo, 2011 : 100). Jenis pelayanan kesehatan
dasar menurut PMK RI no 43 tahun 2016, terdiri dari pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, pada usia
pendidikan dasar, pada usia produktif, pada usia lanjut, penderita
hipertensi, penderita DM, orang dengan gangguan jiwa berat, orang
dengan TB, dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV.
Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada bayi dan balita salah
satunya yaitu pemberian imunisasi dasar lengkap. Untuk pelayanan
imunisasi dasar dapat diperoleh di sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKMB) maupun di sarana pelayanan
kesehatan non UKBM.
1. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
a. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
b. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
c. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
2. Non Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Non UKBM)
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Pustu (Puskesmas Pembantu)
d. Dokter Praktek
8
e. Bidan Praktek
1. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B yaitu
penyakit infeksi yang dapat merusak hati. Efek samping imunisasi
umumnya tidak ada, jika pun terjadi yaitu berupa keluhan nyeri pada
tempat suntikan yang disusul demam dan pembengkakan, reaksi ini
akan menghilang dalam waktu dua hari. Kontra-indikasi imunisasi
9
atau menunjukan uji mantoux positif atau pada anak yang
mempunyai penyakit kulit yang berat/menahun (Maryunani, 2010 :
215-217).
3. Imunisasi DPT-HB-Hib
Imunisasi DPT-HB-Hib merupakan imunisasi yang diberikan
untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, tetanus,
pneumonia (radang paru), dan meningitis (radang selaput otak). Efek
samping biasanya berupa bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi
suntikan disertai demam dapat timbul. Kontra-indikasi imunisasi
yaitu tidak dapat diberikan pada anak yang mempunyai penyakit
atau kelainan saraf baik bersifat keturunan atau bukan, seperti
epilepsy, menderita kelainan saraf, anak yang sedang demam/sakit
keras dan yang mudah mendapatkan kejang dan mempunyai sifat
alergi, seperti eksim atau asma (Maryunani, 2010 : 217-218).
4. Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis, yaitu
penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan
lumpuh. Kontra-indikasi imunisasi polio yaitu ditangguhkan pada
anak dengan diare berat atau sedang sakit parah seperti demam tinggi
(di atas 38˚C) dan tidak diberikan pada anak yang menderita
penyakit gangguan kekebalan, HIV/AIDS, penyakit kanker atau
keganasan, serta pada anak yang sedang menjalani pengobatan
steroid dan pengobatan radiasi umum (Maryunani, 2010 : 218-219).
5. Imunisasi Campak
Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Efek
samping mungkin terjadi demam ringan dan terdapat efek
kemerahan/bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8
setelah penyuntikan, kemungkinan terdapat pembengkakan pada
tempat penyuntikan. Kontra-indikasi imunisasi campak yaitu pada
anak dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam, gangguan
kekebalan, TBC tanpa pengobatan, kekurangan gizi berat, penyakit
keganasan, serta pada anak dengan kerentanan tinggi terhadap
protein telur, kanamisin, dan eritromisin (antibiotik) (Maryunani,
10
2010 : 219-220).
11
menurut kondisi mereka.
12
h. Hambatan yang Dirasakan (Perceived barriers)
Hambatan yang dirasakan (perceived barriers) adalah persepsi
tentang aspek negatif yang berkontribusi dalam melakukan tindakan
kesehatan. Aspek negatif ini menjadi hambatan yang dirasakan individu
untuk melakukan tindakan pencegahan. Hambatan yang dirasakan individu
merupakan keyakinan penting yang berkaitan dengan pilihan individu
untuk terlibat dalam perilaku kesehatan. Semakin besar hambatan yang
dirasakan maka semakin rendah kemungkinan mengambil tindakan
pencegahan tersebut, sebaliknya jika individu menganggap hambatan yang
dirasakan kecil daripada manfaat yang akan didapatkannya maka individu
akan melakukan tindakan pencegahan (Suryawati, 2016). Penelitian ini
menjelaskan ibu akan mengimunisasikan anaknya jika ibu tersebut merasa
bahwa manfaat imunisasi ini lebih besar dibandingkan dengan hambatan
yang dirasakan bila anak terserang penyakit infeksi (PD3I) akan
membutuhkan biaya yang lebih besar untuk pengobatan dikemudian hari.
Berdasarkan penelitian Suryawati (2016), menyatakan ibu
yang memiliki perceived barriers tinggi memiliki peluang 38,9 kali
untuk imunisasi tidak lengkap di bandingkan ibu yang memiliki
perceived barriers rendah.
i. Pesan-Pesan di Media
Pesan di media ini dapat berupa iklan sebagai suatu informasi dari
suatu produk. Iklan juga dapat dikatakan suatu bentuk metode promosi
produk sehingga membuat konsumen tertarik karena menjadi tujuan
mengapa iklan itu dibuat. Semakin banyak orang tertarik maka
semakin baik iklan tersebut, dengan kata lain iklan yang baik harus
menjadi perhatian bagi orang lain. Ketertarikan individu terhadap
sesuatu objek pasti diawali dengan adanya perhatian pada obyek
tertentu (Suryawati, 2016).
B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Bayi Fisiologis
1. Pengkajian Data
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Misal
mengkaji nama, tanggal, alasan datang, dll.
Contohnya yaitu ibu mengatakan bahwa ingin mengimunisasikan BCG pada
bayinya untuk mencegah penyakit TBC
2. Intepretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah
yang spesifik.
Contohnya yaitu seorang by. Z umur 1 bulan imunisasi BCG tidak terdapat keluhan
seperti demam.
3. Identifikasi Diagnosa dan MasalahPotensial
Langkah ketiga adalah langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis
atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini
kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan
waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi
benar-benar terjadi. Langkah ini penting dalam melakukan asuhan yang aman.
Pada kasus ini, tidak terdapat masalah potensial
4. Identifikasi Tindakan Segera
Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap Tindakan segera,
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien.
Contohnya yaitu melakukan konsultasi jika terdapat efek samping setelah
dilakukan penyuntikkan BCG
5. Perencanaan Tindakan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan
berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi.
Contohnya jika by. A mengalami nyeri setelah penyuntikkan, berikan
paracetamol untuk mengurangi rasa nyeri
6. Pelaksanaan Tindakan
Melakukan penyuntikkan BCG pada bayi di lengan tangan atas, lalu memberikan
polio tetes sebanyak 2 kali
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan.
Hal yang dievalusi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi
diagnosis dan masalah yang telah di identifikasi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI ”Z”
UMUR 1 BULAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1
DI PUSKESMAS BANGSRI 1
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 04-11-2022
Waktu : 09.35 WIB
Tempat : Puskesmas Bangsri 1
II. IDENTITAS
a. Identitas Bayi
Nama : By. Z
Tanggal/Jam lahir : 30 September 2002 2022/22.00 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
b. Identitas Orang tua
Nama ibu : Ny. Y Nama suami : Tn. A
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Bondo Alamat : Bondo
III. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang : Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya
Keluhan Utama :-
2. Riwayat Kesehatan
Dahulu : Ibu mengatakan dulu By. Z tidak memiliki alergi obat, tidak
batuk dan pilek.
Sekarang : Ibu mengatakan dikeadaan sekarang By.Z tidak sedang
demam.
Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit
menurun/menular. (TBC, hipertensi, jantung, HIV)
5. Riwayat Imunisasi :
Tabel 3.1 Riwayat Imunisasi
3. Status Present:
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak ada benjolan
Muka : Bersih, lembab, tidak ada cidera
Mata : Bersih, simetris, skela putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada cairan berlebih, tidak ada
nafas cuping hidung
Mulut : Bibir lembab, mulut bersih, langit-langit normal, tidak ada
kelaman
Telinga : Bersih, tidak ada cairan berlebih
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan
tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada larikan dinding dada, pernafasan teratur
Pulmo/COR : Simetris, sesuai gerakan abdomen, bunyi jantung normal
Abdomen : Tidak kembung, tidak ada cidera, tidak bengkak
Genetalia : Testis sudah turun pada skrotum, terdapat lubang diujung
penis, tidak ada kelainan
Punggung : Datar, tidak ada kelainan
Anus : Berlubang, tidak ada kelainan
Ekstremitas :
a. Atas : akral hangat, jari lengkap, bergerak aktif, tonus otot
baik
b. Bawah : akral hangat, jari lengkap, bergerak aktif, tonus
otot baik
Kulit : warna merah muda
V. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : By. Z usia 1 bulan fisiologis
Masalah :-
Diagnosa potencial :-
Kebutuhan segera : Imunisasi BCG dan Polio
VI. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan baik, sehat,
tidak ada kekerasandan tumbuh kembang baik
Hasil : Ibu senang mengetahui pemeriksaan bayinya dalam keadaan baik
2. Menjelaskan manfaat, efek samping dan prosedur dari BCG dan polio yaitu
a. BCG
- Manfaat : Untuk mencegah penyakit TBC
- Efek Samping : Imunisasi BCG dapat menimbulkan efek samping
berupa bisul atau luka bernanah pada bekas suntikan
- Prosedur : Mempersiapkan pasien, Mempersiapkan alat-alat,
Melakukan penyuntikan imunisasi BCG tersebut 1/3 bagian lengan kanan
atas (tepatnya pada insertion musculus deltoideus) secara intra cutan.
b. Polio
- Manfaat : Untuk mencegah penyakit polio
- Efek Samping : Umumnya tidak ada efek samping yang muncul
setelah pemberian vaksin OPV. Bila ada mungkin hanya demam ringan dan
tidak berbahaya bagi kesehatan.
- Prosedur : Mempersiapkan pasien, Mempersiapkan alat-alat,
Melakukan pemberian polio tetes sebanyak 2 kali
Hasil : Ibu mengerti dan bisa menyebutkan kembali apa manfaat, efek
samping dan prosedur dari BCG dan polio. Dan ibu juga telah bersedia
bahwa bayinya akan dilakukan imunisasi BCG dan polio tetes.
3. Menyiapkan alat dan vaksin, spuit 0,05 cc, vaksin BCG dan polio, dan
kapas DTT/ Alcohol Swab
Hasil : Alat dan vaksin telah disiapkan
4. Melakukan injeksi imunisasi BCG secara ic di lengan tangan atas sebelah
kanan
Hasil : Imunisasi BCG telah dilakukan
5. Memberikan imunisasi polio secara oral 2 tetes
Hasil : Imunisasi polio telah diberikan dengan cara diteteskan
6. Melepas sarung tangan secara terbalik lalu cuci tangan dan mengeringkan
tangan
Hasil : Sarung tangan telah dilepas secara terbalik, dan cuci tangan
telah dilakukan
7. Memberitahu jadwal imunisasi selanjutnya yaitu satu bulan setelah
imunisasi, pada tanggal 4 November 2022 dengan jenis imunisasi DPT-
HB-Hib 1 dan polio 2
Hasil : Ibu mengetahui kapan jadwal imunisasi selanjutnya dan
mampu menyebutkan tanggal ,imunisasi pada bulan berikutnya
8. Memberitahu ibu bahwa bekas kulit yang sudah disuntik tidak boleh
dipegang atau ditekan
Hasil : Ibu telah mengetahui dan tidak akan menekan area yang habis
disuntik.
9. Melakukan pendokumentasian hasil Tindakan pada buku KIA
Hasil : Hasil Tindakan telah didokumentasikan pada buku KIA
Sielvi Oktafiani
Siti Asiatun, S.SiT
NIM. P1337424121035
NIP. 197304221992032001
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pada tanggal 4 November 2022 jam 09.35 WIB Ibu datang ke Balai Desa
Bondo untuk mengimunisasi bayinya. By. A saat ini sedang berusia 1 bulan. Hal ini
berdasarkan jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian
vaksin BCG hanya satu kali pada bayi usia 0-1 bulan.I bu mengatakan bahwa
bayinya tidak ada keluhan sedang sakit. Saat datang, By. Z langsung ditimbang berat
badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan Panjang badannya. Dan didapatkan hasil
berat badan 4,8 kg, Panjangnya 55 cm, lingkar kepala 37 cm, lingkar lengan 13 cm.
Karena jika berat badan kurang dari 2,5 kg harus ditunda, mengutip dari Center for
Disease Control and Prevention (CDC). Riwayat imunisasinya, By. Z telah
dilakukan imunisasi Hepatitis B Pada tanggal 30 September 2022.
B. Analisa
Bayi “Z” usia 1 bulan fisiologis
C. Penatalaksanaan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang dilakukan pada By. Z didapatkan simpulan
sebagai berikut:
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
Selanjutnya penulis merencanakan asuhan sesuai dengan By. Z yang
didapatkan dari pengkajian. Perencanaan pada By. Z harus disesuaikan dengan
apa yang menjadi prioritas kebutuhan si bayi. Kebutuhan By. Z saat ini yaitu
mendapatkan imunisasi BCG dan polio tetes.
4. Pendokumentasian
B. Saran
1. Bagi Pasien
Diharapkan Ibu By. Z mampu bekerjasama dengan bidan, dengan menerima
konseling sudah dijelaskan dan diberikan serta mempraktiknyanya dalam
kehidupan sehari-hari..
2. Bagi Puskesmas
a. Menyempurnakan SOP sesuai dengan pedoman Program Imunisasi dari
Kementerian Kesehatan sehingga media pengawasan menjadi lebih detail.
b. Melengkapi sarana prasarana yang belum tersedia untuk menunjang
pelayanan imunisasi di Puskesmas Bangsri 1.
DAFTAR PUSTAKA
Khomariah. I, Suryoputro. A, Arso S (2018). Analisis Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) Pada Bayi Di Puskesmas Kota Semarang: Jurnal Kesehatan Masyarakat(6),
93
Hadianti. D, Mulyati. E.2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta:Gramedia
Lia, V. N., & Dewi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Muslihatun, W. N. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.
Marmi ,& Rahardjo, K. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Medika.