Anda di halaman 1dari 3

Analisis Peran Silo Birokrasi Lintas Lembaga dalam Penerapan Pemerintahan Digital

untuk Peningkatan Efisiensi dan Transparansi dalam Pengelolaan Ekosistem


Haji/Umrah di Indonesia

Pendahuluan
Penerapan pemerintahan digital telah menjadi tren global yang signifikan, didorong oleh
kemajuan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah di seluruh dunia
berupaya memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan
layanan kepada publik.
Di Indonesia, pengelolaan ekosistem haji dan umrah menjadi salah satu bidang yang
berpotensi besar untuk menerapkan pemerintahan digital. Namun, adopsi dan penerapan
pemerintahan digital dalam konteks ini menghadapi tantangan tersendiri, termasuk silo
birokrasi lintas lembaga.
Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi beberapa faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan pemerintahan digital, seperti kapasitas dan keterampilan, lingkungan regulasi,
dan dukungan politik (Yuen et al., 2018; Alzahrani et al., 2019). Namun, sedikit penelitian
yang secara khusus menyelidiki peran silo birokrasi lintas lembaga dalam penerapan
pemerintahan digital.
Mengatasi silo birokrasi lintas lembaga sangat penting untuk penerapan pemerintahan digital
yang efektif dalam pengelolaan ekosistem haji dan umrah. Minimnya koordinasi dan berbagi
informasi antar lembaga dapat menghambat adopsi dan penggunaan platform digital,
sehingga mengurangi potensi manfaat pemerintahan digital.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara silo birokrasi lintas
lembaga, penerapan pemerintahan digital, dan peningkatan efisiensi dan transparansi dalam
pengelolaan ekosistem haji dan umrah di Indonesia. Dengan mengungkap peran silo birokrasi
dan mengembangkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti, penelitian ini berpotensi untuk
memberikan kontribusi yang signifikan pada penerapan pemerintahan digital dalam konteks
ini.
Topik Kajian Penelitian
Penelitian ini berfokus pada peran pemerintahan digital dalam meningkatkan efisiensi dan
transparansi pengelolaan ekosistem haji/umrah di Indonesia.
Apa yang diteliti
Penelitian ini meneliti hubungan antara penerapan pemerintahan digital, silo birokrasi lintas
lembaga, kapasitas dan keterampilan, serta peningkatan efisiensi dan transparansi dalam
ekosistem haji/umrah.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran silo birokrasi lintas lembaga dalam
penerapan pemerintahan digital dan dampaknya terhadap peningkatan efisiensi dan
transparansi dalam ekosistem haji/umrah.

Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran, yang menggabungkan metode
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data mendalam
melalui wawancara dan studi dokumen. Metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh
data empiris melalui survei dan analisis data statistik.

Teori yang Digunakan


Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Teori Transformasi Digital
2. Teori Penerimaan Teknologi
3. Tata Kelola Keuangan
4. Teori Agensi

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Survei: Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari petugas, penyelenggara,
dan jemaah haji/umrah tentang penerapan pemerintahan digital, kapasitas dan
keterampilan, serta efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan ekosistem
haji/umrah.
2. Wawancara: Wawancara mendalam dilakukan dengan pemangku kepentingan utama,
seperti pejabat pemerintah, pimpinan lembaga haji/umrah, dan pakar di bidang
pemerintahan digital dan manajemen ekosistem haji/umrah.
3. Studi Dokumen: Berbagai dokumen, seperti laporan pemerintah, publikasi akademis,
dan kebijakan terkait, dianalisis untuk mendapatkan data tentang penerapan
pemerintahan digital dan pengelolaan ekosistem haji/umrah.
4. Analisis Data: Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode statistik,
seperti analisis jalur struktural dan analisis regresi. Analisis kualitatif digunakan untuk
mengidentifikasi tema dan pola dari data wawancara dan studi dokumen.

Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang diperlukan untuk penelitian ini meliputi:
1. Data Kuantitatif: Data numerik yang dikumpulkan melalui survei, seperti persepsi
tentang penerapan pemerintahan digital, kapasitas dan keterampilan, serta efisiensi
dan transparansi.
2. Data Kualitatif: Data deskriptif yang dikumpulkan melalui wawancara dan studi
dokumen, seperti hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan
pemerintahan digital, serta pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan
ekosistem haji/umrah.

Sumber data untuk penelitian ini meliputi:


1. Petugas, penyelenggara, dan jemaah haji/umrah
2. Pejabat pemerintah dan lembaga haji/umrah
3. Pakar di bidang pemerintahan digital dan manajemen ekosistem haji/umrah
4. Laporan pemerintah, publikasi akademis, dan kebijakan terkait

Anda mungkin juga menyukai