Anda di halaman 1dari 9

NAMA: MUTIARA NABILAH SILMI

NIM:6661230003
KELAS:1C

SEJARAH ILMU FILSAFAT


BAB 1
LAHIRNYA PERADABAN YUNANI
Lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak sekali. Memang banyak unsur
peradaban yang telah ada ribuan tahun lalu di Mesir dan Mesopotamia dan yang kemudian
menyebar ke negeri negeri sekitarnya. Namun unsur-unsur tersebut belum utuh sampai akhirnya
bangsa yunanilah yang menyempurnakanya. Mereka menemukan matematika, ilmu pengetahuan
dan filsafat, merekalah yang pertama kali menulis sejarah (history) yang berbeda dari sekedar
tarikh (annals), mereka melakukan spekulasi bebas tentang hakikat hidup dan tujuan hidup.
Awal perkembangan peradabanm di Mesir dan Mesopotamia berkaitann erat dengan
kawasan-kawasan Sungai Nil, Tigris, dan Efrat, yang mendorong pertanian tumbuh pesat dan
sangat produktif. Dalam banyak hal peradaban itu serupa dengan peradaban yang ditemukan orang
orang Spanyol di Meksiko dan Peru. Ada raja yang disembah dan memiliki kekuasaan despotis di
Mesir, semua tanah adalah milik raja. Ada kepercayaan yang bercorak politeistik, dengan saru
mahadewa yang memiliki hubungan erat dengan raja. Ada aristokrasi militer serta aristokrasi kaum
pendeta. Aristokrasi pendeta ini sering kali dapat mengambil alih kekuasaan raja, jika sang raja
lemah atau terlibat dalam perang yab berlarut-larut. Golongan pengolah tanah adalah para budak
yang dimiliki raja, golongan bangsawan, atau para pendeta.
Terdapat perbedaaan penting antara teologi Mesir dan Babiliona. Perhatian bangsa
Mesir lebih yertuju pada soal kematian, dan mereka percaya bahwa jika orang mati turun ke dunia
bawah di mana mereka diadili oleh Osiris sesuai dengan cara hidupnya didunia. Meraka pun
percaya bahwa pada akhirnya jiwa akan kembali ke tubuh inilah yang mengilhami pembuatan
mumi dan pusara pusara batu yang elok.
Bagi bangsa Yunani, salah satu hasil terpenting dari perdagangan dan perompakan
pada mulanya dua hal ini sulit dipisahkan adalah dikenalnya seni tulis menulis. Meskipun tulisan
teah dikenal selama ribuan tahun di Mesir dan Babilonia, dan orang-orang Kreta di Minos pun
telah memiliki abjad (yang belum dapat ditafsirkan), tidak ada bukti meyakinkan bahwa bangsa
Yunani telah mengenal seni tulis-menulis sampai kira-kira abad ke-10 SM.
BAB 2
MAZHAB MILESIAN
Thales adalah warga asli miletus, di Asia kecil yang merupakan sebuah kota niaga
yang maju, dimana terdapat golongan budak dalam jumlah besar serta berlangsungnya
perselesihan kelas yang memilukan antara golongan kaya dan miskin diantara penduduk yang
bukan budak. Di miletus pada mulanya rakyat menang dan membunuh para istri dan anak-anak
kaum bangsawan kemudian kaum bangsawan unggul dan membakar lawan mereka hidup-hidup,
membumi hanguskan tempat-tempat terbuka di kota itu dengan oncor yang menyala. Keadaan
serupa berlangsung disebagian besar kota kota orang Yunani di Asia kecil dimasa hidup Thales.
Thales konon pernah melewat ke Mesir dan kemudian memperkenalkan ilmu
geometri ke Yunani. Yang diketahui orang mesir mengenai geometri terutama hanyalah hitungan-
hitungan kasar, dan taka da bukti yang meyakinkan bahwa Thales telah mampu melakukan
pembuktian secara deduktif sebagaimana yang ditemukan oelh bangsa Yunani dikelak kemudian
hari. Thales menemukan bagaimana caranya menghitung jarak sebuah kapal dilaut berdasarkan
observasi di dua tempat di daratan dan memperkirakan tinggi sebuah pyramid berdasarkan
panjangnya pyramid tersebut.
Thales adalah salah satu 7 orang bijak Yunani, yang masing masing dikenal
terutama karna satu pertanyaannya yang bijak menurut kisah tradisi, Thales membuat pertanyaan
yang bijak menurut kisah tradisil, Thales membuat pernyataan bahwa “yang terpenting adalah air’.
Menurut Aristoteles, Thales berpendapat bahwa air adalah substansi dasar yang membentuk segala
hal lainnya dan ia mengatakan bahwa bumi terapung diatas air.

BAB 3
PYTHAGORAS
Phythagoras adalah seorang tokoh yang paling menarik dan membingungkan
dalam sejarah. Bukan hanya tradisi yang terkait dengan dirinya tetapi adonan yang nyaris
sempurna antara kebenaran dan kekeliruan, bahkan dalam bentuknya yang polos dan amat
gamblang tradisi itu tetap menampilkan suatu latar kejiwaan yang sulit dimengerti. Singkatnya, ia
bisa digambarkan sebagai perpaduan antara Einstein dan Ny.Eddy. Ia mendiriikan sebuah agama
yang ajaran utamanya adalah perpindahan jiwa dan apabila memakan buncis diharamkan. Ajaran
nya ia mewujudkan dalam bentuk ordo keagamaan yang diberbagai tempat, bisa meraih kekuaasan
atas negara dan dengan demukian meneguhkan kepemimpina para pendeta.
Ada beberapa peraturan dalam ordo Pythagoren adalah sebagai berikut ini:
1. Berpantang makan buncis.
2. Janan memumungut sesuatu yang sudah jatuh.
3. Jangan menyentuh ayam jago putih.
4. Jangan menemukan roti.
5. Jangan mengorek api dengan besi.
6. Jangan mengorek api dengan besi
7. Jangan makan bungkahan roti yang masih utuh.
8. Jangan mengetik karagan bunga.
9. Jangan menduduki takaran kuari
10. Jangan makan jantung.
11. Jangan berjalan kaki dijalan raya.
12. Jangan membiarkan burung wallet bersangkar didepan rumah.
13. Jika mengangkat periuk dari perapian, jangan sampai ada bekasnya di atas abu, sehingga
abu harus dkorek.
14. Jangan melihat cermin disamping cahaya.
15. Barangsiapa bangun tidur, gulunglah alas selimut dan hilangkan bekas badanmu di situ.

Menurut Conford (From Religion to Philosophy) Phytagoreanisme adalah


suatu gerakan pembaruhan atas Orphisme, sementara Orphisme adalah gerakan
pembaharuan atas kepercayaan yang memuja Dionysus. Pertentangan antara yang rasional
dan yang mistis, yang berlangsung di sepanjang sejarah, pertama muncul di kalangan
bangsa Yunani sebagai pertentangan dewa-dewi Olympus dengan dewa-dewi yang dipuja
oleh kaum yag kurang beradab, yang memiliki kaitan lebih erat dengan kepercayaan-
kepercayaan primitif sebagaimana di ungkap oleh para antropolog.

Penemuan terpenting dari Pythagoras, atau dari murid-muridnya yang


langsung, adalah proposisi tentang segitiga siku-siku, yakni bahwa jum7ylah kuadrat sisi-
sisinya yang membentuk sudut siku-siku sama dengan hasil kuadrat dari sisi yang lain,
yakni sisi miringnya. Orang-orang mesir sudah mengetahui bahwa sebuah segitiga yang
sisi-sisinya adalah 3,4,5 memiliki sudut siku-siku, namun tampaknya bangsa yunanilah
yang pertama kali mengetahui bahwa 3+4=5, dan bertolak dari hitungan ini, mereka
Menyusun suatu proposi umum yang biasa dibuktikan.

BAB 4

HERAKLITUS

Pada umumnya sekarang ini ada dua sikap yang paling bertolak belakang dan
memandang bangsa Yunani. Sikap yang pertama adalah bisa dibilang universal sejak
zaman Renaissance hingga saat ini, memandang bangsa Yunani dengan rasa hormat yang
nyaris medewakan-dewakan sebagai hal yang terbaik , dan sebagai orang-orang jenius
adimanusiawi sehingga mustahil orang-orang modern berharap akan bisa menandingi.
Sikap lainnya adalah menganggap otoritas yang diberikan kepada bangsa Yunani kuno
sebagai hal yang sangat kurang layak karena Sebagian besar kontribusi Yunani kuno
sebaiknya kini dilupakan.

Berkaitan dengan hakikat dan struktur dunia, adanya beragam hipotesis


memang di mungkinkan. Kemajuan dalam metafisika, sejauh hal itu memang terjadi,
adalah berupa penyempurnaan atas semua hipotesis tersebut secara betahap pengembangan
implikasi-implikasinya, dan juga perumusan kembali tiap-tiap hipotesis untuk menjawab
berbagai keberatan yang dilontarkan oleh para pendukung hipotesis saingannya, daya cipta
mereka yang imajinatif mengenai persoalan abstrak tidak perlu dipuji secara berlebihan.

Kini kita beralih dari ilmu yang berunsur dogmatisme contohnya ilmu
astronomis sekarang tidak lagi beranggapan bahwa benda langit bersifat abadi. Planet
sebetulnya tercipta dari matahari, proses itu telah berlangsung dengan waktu yang lama.
Cepat atau lambat mungkin sekitar satu juta tahun akan terjadi ledakan seperti terbentuknya
planet kita dahulu. Doktrin tentang perubahan ilmu pengetahuan yang terus menerus dan
telah menimbulkan jerih-payah sebagaimana kita saksikan, tak mampu menyangkanya.
Seiring dengan hal itu, para filsuf dengan tekad besar berupaya menemukan sesuatu yang
tidak takluk dengan beriring dengan jalannya waktu.

BAB 5

PARMENIDES

Bangsa Yunani tidak suka bersikapn setengah-setengah< baik dalam hal teori
maupun praktik meraka. Parmenides adalah warga pribumi Elea, Italia Selatan, dan sudah
dewasa pada paruh pertama abad ke-5 SM. Menurut Plato, Sokrates pada masaa mudanya
mungkin sekitar tahun 450 SM pernah melakukan wawancara dengan Parmenides dan
banyak belajar darinya. Mengapa Ferminides penting dalam sejarah adalah ia menciptakan
suatu bentuk argument metafisis yang dalam berbagai coraknya, tetap dipakai oleh
kebanyakan metafisisi sampai kepada Hegel, tetapi sebetulnya yang ia ciptakan adalah
metafisika yang didasarkan pada logika.

Parmenides memilah ajarannya menjadi dua bagian, yang masing-


masingnya disebut “jalan kebenaran” dan “jalan pemikirannya”. Sedangkan apa yang yang
ia kemukakan mengenai jalan kebeneran, sejauh masih dapat kita ketahui. Parmenides
menyimpulkan bahwa betapa mudahnya kita bisa menarik kesimpulan metafisika dari
bahasa dan satu-satunya jalan untuk menghindari argumen yang keliru seperti itu, adalah
dengan mendorong telaah logis dan psikologis yang lebih lanjut, terhadap Bahasa dari pada
yang selama ini dikemukakan oleh metafisisis.

BAB 6

EMPEDOKLES

Panduan antara filsuf, nabi, ilmuwan, dan dukun, yang telah kita temukan
padan diri Pythagoras, pun terpentul dengan amat sempurna pada diri Empedokles, yang
telah dewasa pada kira-kira tahun 440 SM, dan dengan demikian ia hidup sezaman dengan
Parmenides namun usianya lebih muda dan doktrinnya dalam beberapa segi lebih mirip
dengan ajaran Heraklitus. Ia adalah warga Acragas, yang terletak dipesisir selatan Sisilia
ia seorang politisi demokrat, yang sekaligus mengaku diri sebagai dewa. Kebanyakan kota
bangsa Yunani, terutama yang berada di Sisilia, berlangsung konflik berlarut-larut antara
sistem demokrasi dan tirani, para pemimpin masing-masing pihak yang kalah dihukum
mati atau dibuang. Mereka sedang menjalani pembuangan biasanya tak segan-segan
bersekongkol dengan musuh-musuh Yunani Persia di Timur, Karthago di Barat.
Empedokles pernah dibuang namun setelah menjalani pembuangan itu
tampaknya ia lebih memilih karir sebagai cendikiawan dari pada sebabagi pengungsi yang
merancang persengkokolan. Dimasa muda dia cendurung menganut agama Orphis
sebelum menjalani pengasingan ia menggabungkan politik dengan ilmu pengetahuan. Ia
dianggap mampu melakukan hal-hal yang Ajaib, seperti sihir dan kadang ia juga
berdasarkan pengetahuan ilmiahnya, konon dahulu ia bisa mengendalikan angin,
menghidupkan kembali seseorang perempuan dan seorang Perempuan ini telah mati
selama tiga puluh hari, dikisahkan ia melompat kekawah gunung Etna untuk membuktikan
bahwa dirinya adalah dewa.

BAB 7

ATHENA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEBUDAYAAN

Kejayaan Athena bermula dari saat pecahnya dua perang Persia (490 SM
dan 480-79 SM). Sebelum itu adalah Ionia dan Magma Graecia (kota-kota orang Yunani
diitalia selatan dan Sisilia) yang menghasilkan tokoh besar. Kemenangan Athena melawan
raja Persia, Darius, diMarathon (490 SM), dan keunggulannya adalah armada gabungan
Yunani di bawah kepmimpinan Athena. Sebagian orang lonia dikepualuan dan disebagian
daratan pernah memberontak pada Asia Kecil pernah memberontak terhadap Persia dan
kemerdekaan sesungguhnya dibantu oleh Athena sesudah orang Persia diusir dari daratan
Yunani. Athena menjadi mitra yang paling menonjol dalam Persekutuan Persia, karena
berdasarkan peraturan persekutuan setiap negara yang wajib menyumbang kapal atau
sejumlah biaya yang sama nilainya.

Athena pernah ditaklukan oleh Xerxes, dan kuil-kuil di Acropolis hancur


terbakar. I ericles mencurahkan perhatiaan untuk membangun kembali kuil-kuil itu. Kuil
Parthenon dan tempat ibadah lain yang puingnya masi menyisakan pesona hingga zaman
sekarang dibangun Pericles. Athena hanya menyumbangkan dua nama besar, Sokrates dan
Plato. Plato hidup dalam periode yang agak lebih belakangan, sedangkan Sokrates
melewatkan masa muda dan awal kedewasaannya pada kurun kekuasaan Pricles.

Atika adalah Kawasan pertanian kecil yang berswasembada; Athena


sebagai kota besarnya juga tak seberapa luas tetapi jumlah pemukimannya yang terdiri dari
para perajin dan tukang yang terampil sangat meningkat dan berharap bisa menjual hasil
karyanya diluar daerah.

BAB 8

ANAXAGORAS
Filsuf Anaxagoras ia adalah orang Ionia dan menganut tradisi ilmiah
dan rasionalis Ionia. Dia adalah orang yang pertama yang memperkenalkan filsafat pada
warga Athena dan ia juga mula-mula berpendapat bahwa roh adalah penyebab utama
terjadinya perubahan fisik, meski bobot pemikirannya tidak setara dengan Pythgoras,
Heraklitus, atau Parmenides.

Warga Athena seperti halnya Masyarakat kota lain diberbagai zaman


dan wilayah, menampakan sikap tak suka kepada mereka yang berusaha memperkenalkan
taraf kebudayaan yang lebih tinggi daripada kebudayaan yang telah menjadi tradisi
Masyarakat itu. Anaxagoras berpendapat bahwa segala sesuatu bisa dibagi secara tak
terbatas dan bahwa materi paling kecil pun tetap mengandung unsur yang ada. Anaxagoras
berbeda pendapat lagi dengan para pendahulunya dalam hal yang menganggap roh(nous)
adalah substansi yang terkandung didalam komposisi makhluk hidup dan maka dari itu lah
yang membedakannya dengan benda mati.

Ruh adalah sumber segala gerak. Ia menyebabkan terjadinya rotasi,


yang berangsur angsu menjalar ke seluruh dunia dan menyebabkan hingga yang paling
ringan bergeser kepinggir lingkaran sementara yang terberat berada di Tengah lingkaran.
Ruh bersifat seragam dan ruh yang ada pada Binatang pun sama baiknya dengan manusia.
Tapi faktanya manusia tampak lebih unggul karena faktanya bahwa ia punya tangan semua
perbedaan tingkat kecerdasan yang seolah ada sebetulnya disebakan oleh perbedaan
jasmani.

Anaxagoras memiliki arti penting dalam ilmu pengetahuan. Ialah yang


pertama menjelaskan bahwa bulan bersinar dengan memantulkan cahaya meski disini agak
kurang jelas karena Parminides konon juga telah mengetahui hal ini. Anaxagoras
mengemukakan teori yang benar mengenai gerhana, dan bahwa bulan berada di bawah
matahari. Matahari dan Bintang Bintang adalah batu yang berkobar kobar meski kita tak
merasakan panasnya Bintang Bintang karena jarak yang amat jauh.

BAB 9

KAUM ATOMIS
Pelopor atomisme ada dua yaitu Leukippus dan Demokritus.
Leukippus berasal dari Miletus, dan melanjutkan tradisi filsafat rasional ilmiah yang erat
kaitannya dengan kota itu. Ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran Parmenindes dan Zeno.
Demokritus adalah tokoh yang lebih dapat dipastikan. Ia warga pribumi Abdebra di Thrace.
Ia kerap melancong ke kawasan-kawasan selatan dan timur untuk menimba ilmu, ia
agaknya pernah melewatkan waktu cukup lama di Mesir, dan jelas bahwa ia pernah
bertandang ke Persia. Ia kemudian kembali ke Abdera, di mana ia menetap. Zeller
menyebut Demokritus "lebih ulung dibandingkan semua filsuf pendahulu maupun yang
sezaman dalam hal luasnya wawasan, dan paling unggul dalam hal kecermatan dan
ketepatan berpikir logis."

Ide dasar filsafat umum Leukippus dan Demokritus berasal dari tokoh
yang pertama, namun berkaitan dengan pengembangannya nyaris mustahil memisahkan
keduanya, dan sesuai dengan tujuan kita tak ada perlunya melakukan pemisahan itu.
Leukippus, ataupun Demokritus, melahirkan gagasan atomisme dalam upayanya untuk
menjembatani monisme dan pluralisme, yang masing-masing diwakili oleh Parmenides
dan Empedokles. Sudut pandang mereka sangat mirip dengan tinjauan ilmu pengetahuan
modern, dan mampu menghindari sebagian besar kesalahan yang lazim terjadi dalam
pemikiran spekulatif bangsa Yunani. Mereka berpendapat bahwa segala sesuatu tersusun
dari atom-atom yang tak dapat dibagi-bagi secara fisik, namun bukan secara geometris;
bahwa di antara atom-atom itu terdapat ruang kosong; bahwa atom-atom tak bisa
dimusnahkan; bahwa atom-atom itu senantiasa telah, dan senantiasa akan, bergerak; bahwa
jumlah atom-atom tak terbatas, dan demikian pula jenisnya, yang berbeda-beda bentuk dan
ukurannya.

Aristoteles mengungkapkan bahwa, menurut para atomis, atom-atom


pun berbeda dalam hal panasnya, atom-atom bulat yang menyusun api adalah yang
terpanas; dan perihal beratnya, ia mengutip Demokritus yang mengatakan "Jika sesuatu
semakin tak bisa dibagi-bagi, semakin beratlah bobotnya." Namun apakah atom pada
dasarnya memang memiliki bobot menurut teori kaum atomis, masih menjadi masalah
yang diperbantahkan. Atom-atom senantiasa bergerak, namun masih terjadi
ketaksepakatan di antara para komentator perihal sifat gerakannya yang sesungguh- nya.
Beberapa kalangan, terutama Zeller, berpendapat bahwa atom-atom itu diduga senantiasa
bergerak jatuh, dan bahwa atom yang lebih berat jatuh lebih cepat, atom yang lebih berat
dengan demikian menyusul yang lebih ringan, terjadi ubrukan, dan saling terpelanting
kian-kemari seperti bola-bola bilyar. Namun jelas bahwa ini adalah pendapat Epikurus,
yang terutama mendasarkan teorinya pada teori Demokritus, sembari mencoba
memperhitungkan pula kritik dari Aristoteles, meski dengan cara yang kurang cerdas.
Sementara ada cukup alasan untuk menduga bahwa bobot bukanlah ciri asli atom-atom
Leukippus dan Demokritus.
Di zaman kuno kaum atomis kerap dicela karena dianggap me-
ngembalikan segala sesuatu kepada faktor kebetulan. Namun bertolak- belakang dengan
anggapan itu, mereka justru adalah para determinis yang ketat, yang percaya bahwa segala
hal berlangsung sesuai dengan hukum alam. Demokritus terang-terangan menolak bahwa
segala sesuatu bisa terjadi karena kebetulan." Leukippus, meski keberadaannya diragu-
kan, terkenal karena mengatakan: "Tak ada yang terjadi tanpa tujuan, sebaliknya segala hal
bermula dari dasar tertentu dan terjadi karena keniscayaan."

BAB 10

PROTAGORAS

Sistem besar pra-Sokrates yang telah kita bicarakan memperoleh


tantangan berupa suatu gerakan skeptis pada paruh terakhir abad ke-5 SM, yang tokoh
terpentingnya adalah Protagoras, pemimpin kaum Sofis. Istilah itu, kurang-lebih,
mengandung arti serupa dengan “professor” dalam pengertian kita dan para Sofis adalah
mereka yang mata pencahariannya mengajari anak-anak muda dengan sejumlah hal yang
diharapkan bakal berfaedah bagi mereka dalam kehidupan sehari-hari, karena tidak ada
jaminan publik bagi Pendidikan semacam itu maka dari itu kaum Sofis mengejar yang
hanya mampu membayar atau yang orang tuanya kaya.

Para warga Athena yang miskin mempunyai kebencian ganda terhadap


golongan kaya, yakni berkitan dengan kecemburuan dan tradisionalisme. Orang kaya
dianggap sering kali memang benar tak menghormati agama dan tak bermoral mereka
mempercayai kepercayaan kuno, dan barangkali juga mencoba merusak demokrasi,
memang kebetulan politik demokrasi justru bergandengan dengan konservatisme budaya,
sementara mereka yang termasuk para pembaharu budaya cenderung menjadi para
reaksioner politik. Situasi yang kurang lebih sama seperti serupa terjadi juga di amerika
modern, dimana kelompok Tammany sebagai organisasi Katolik terkemuka, berupaya
mempertahan kan dogma-dogma teologi dan etika tradisional untuk melawan arus
pencerahan.

Protagoras lahir kira-kira tahun 500 SM, di Abdera, kota kelahiran


Demokratis. Ia dua kali mengunjungi Athena dan kunjunganya yang kedua selambat-
lambatnya adalah tahun 432 SM. Ia pernah Menyusun undang-undang untuk kota THUrii
pada tahun 444-3 SM. Ada kisah tradisi bahwa ia pernah diadili karena mendurhakai
agama, namun ceritanya ini tidak benar, walaupun ia menulis buku On the Gods yang
dimulai kalimat “Perihal dewa-dewa, saya tak tahu apakah mereka ada atau tidak, dan
seperti apa wujud mereka sebab ada banyak hal yang mengelak dari pengetahuan yang
pasti, ketidak jelasan persoalan singkatnya hidup manusia”.

Anda mungkin juga menyukai