Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER

( 18 NILAI KARAKTER DAN PRAKTIK UPAYA GURU DALAM


IMPLEMENTASI KARAKTER )

OLEH

BAYU ANGGORO (20050974014)

M ZAINUL ULUM (20050974028)

LIZA UMMA NUR HIDAYAH (20050974048)

MUHAMMAD ALWI SHIHAB (20050974072)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Dasar
Pendidikan tentang Pendidikan Karakter (18 Nilai Karakter Dan Praktik Upaya Guru Dalam
Implementasi karakter) Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu dosen, agar
kami dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk kedua kalinya. Dan ucapan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Harapan kami
mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua.

i
DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II PEMAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter ....................................................................................... 3

2.2 Tujuan Pendidikan Karakter .............................................................................................. 3

2.3 Prinsip Pendidikan Karakter ............................................................................................. 4

2.4 Jenis-jenis Pendidikan Karakter ......................................................................................... 5

2.5 Metode Pendidikan Karakter ............................................................................................. 5

2.6 18 Nilai-nilai Karakter ...................................................................................................... 6

2.7 Upaya dalam Implementasi Karakter................................................................................. 8

2.8 Landasan Pendidikan Karakter ......................................................................................... 9

2.9 Pentingnya Pendidikan Karakter........................................................................................ 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 10

3.2 Saran ............................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini semakin banvak diperbincangkan di tengah tengah masyarakat
Indonesia. terutama oleh kalangan akademisi. Sikap dan perilaku masyarakat dan bangsa
Indonesia sekarang cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama dijunjung
tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Nilai-nilai karakter mulia,
seperti kejujuran, kesantunan, kebersamaan, dan religius, sedikit demi scdikit mulai
tergerus oleh budaya asing yang cenderung hedonistik. materialistik, dan individualistik,
sehingga nilai-nilai karakter tersebut tidak lagi dianggap penting jika bertentangan
dengan tujuan yang ingin diperoleh. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki
peradaban yang mulia dan peduli dengan pendidikan bangsa, sudah berupaya untuk
menjadikan nilai-nilai karakter mulia itu tumbuh dan bersemi kembali menyertai setiap
sikap dan perilaka bangsa, mulai dari pemimpin sertinggi hingga rakyat jelata, schingga
bangsa ini memiliki kehanggan dan diperhitungkan eksistensinya di tengah-tengah
bangsa-bangsa lain.
Salah satu upaya ke arah itu adalah melakukan pembinann karakter di semua aspek
kehidupan masyarakat, terutuna melalui institusi pendidikan. Membangun karakter
bangsa membutuhkan waktu yang lama dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
Karakter yang melekat pada bangsa kita akhir-akhir ini bukan hegitu saja terjadi secara
tiba-tiba, tetapi sadah melalui poses yang panjang. Potret ketidak jujuran anak-anak
hangsa yang ditampilkan cleh media baik cetak maupun elektronik sekarang ini sudah
melewati proses panjang. budaya seperti itu tidak hanya melanda rakyat umum yang
kurang pendidikan, telapi sudah sampai pada masyarakat yang terdidik, seperti pelajar
dan mahasiswa, bahkan juga melanda para elite tangsa ini. Pendidikan yang merupakan
agent of change harus mampu melakukan perbaikan karakter bangsa kita. Karena itu,
pendidikan kita perlu direkonstruksi ulang agar dapat menglasilkan lulusan yang ahli
terkualitas dan siap dengan problema dan tantangan serta dapat menghasilkan lulusan
yang memiliki karakter mulia. Dengan kata lain, pendidikam harus mampu mengemban
misi pembentukan karakter (character building) sehingga para peserta didik dan para
lulusannya dapat berpatisipasi dalam mengisi pembangunan di masa-masa mendatang
tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter mulia.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan seperti di atas, para pesera didik
(siswa dan mahasiswa) harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi
pokok dalam pembinaan karakter mulia. Pendidikan seperti ini dapat memberi arah
kepada para peserta didik setelah menerima berbagai ilma maupun pengetahuan dalam
bidang studi (jurusan) masing-masing, sehingga mereka dapar mengamalkannya di
tengah-tengah masyarakat dengan tetap berpatokan poda nilai-nilai kebenaran dan
kebaikan yang universal. tujuan pendidikan nasional kita seperti diamanatkan oleh UUD

1
1945, adalah peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para peserta
didik yang dalam hal ini adalah selaruh warga negara yang mengikuti poses pendidikan
đi Indonesia. Amanat konstitusi kita ini dengan tegas memberikan perhatian yang besar
akan pentingaya pendidikan karakter (akhlak mulia) dalam setiap proses pendidikan
dalam membantu membumikan nilai-nilai agama dan kebangsaan melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diajarkan kepada seluruh peserta didik. Keluarnya
undang-undang taitang sistem pendidikan nasional (sisdiknus), yakni UU no. 20 tahun
2003, menegaskan kembali fungsi dan tujuan pendidikan nasional kita. Pada pasal 3 UU
ini ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencendaskan
kchidupan hangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peseta didik agar menjadi mausia
yang beriman dan bertakwa kepala Tuhan Yang Malu Esa, berakhlak mulia, berilmu,
cakap. kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab kepada Misi besar pendidikan nasional seperti di atas menuntut semua pelaksana
pendidikan meamiliki kepedulian yang tinggi akan moral atau karakter. Upaya yang bisa
dilakukan untuk pembinaan karakter peserta didik di antaranya adalah dengan
memaksimalkan fungsi mata pelajaran (mata kuliah) yang sarat dengan materi pendidikin
karakter seperti Pendidikam Agama dan Pendidikaan Kewarganegaraan. Di samping itu,
guru atau dosen harus merancang setiap proses pembelajaran di kelas dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. Untuk mendukung proses pembinaan
karakser di kelas perlu juga dibangun budaya sekolah atau kampus yang dapat membawa
peserta didik melakukan proses pembiasaan dalam membangun karakter mulia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pendidikan karakter ?
2. Apa saja jenis-jenis pendidikan karakter ?
3. Apa metode yang diterapkan dalam pendidikan karakter ?
4. Apa saja nilai-nilai karakter ?
5. Apa upaya praktik guru dalam implementasi karakter kepada murid ?
6. Apa saja prinsip dan landasan yang di pakai dalam Pendidikan karakter?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan karakter
2. Memahami jenis-jenis pendidikan karakter
3. Mengetahui metode dalam pendidikan karakter
4. Mampu menerapkan niai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari
5. Memahami prinsip dan landasan Pendidikan karakter
6. Memahami pentingnya Pendidikan karakter

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Adapun kata karakter berasal dari bahasa Latin “Karakter”, “Kharassein”, “Kharax”,
dalam bahasa Inggris “Character” dan Indonesia “Karakter”, Yunani “Character”, dari charassein
yang berarti membuat tajam, membuat dalam. Dalam kamus poerwadarminta, karakter diartikan
sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain, nama dari jumlah seluruh ciri pribadi yang meliputi hal-hal seperti perilaku,
kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan, kecenderungan, potensi, nilai-nilai, dan pola-
pola pemikiran

Pemahaman tentang pendidikan karakter tetap menjadi fenomena yang sulit untuk
didefinisikan, karena mencakup pendekatan yang sangat luas dengan target tujuan, strategis
pedagogis, dan orientasi filosofis (Althof dan Berkowits, 2006:498). Althof dan Berkowits
(2006:499) mengidentifikasi perbedaan pendidikan moral dan pendidikan karakter. Pendidikan
moral focus pengajarannya pada pengembangan penalaran rasa keadilan dan moralitas terhadap
keperdulian antar individu. Pendidikan karakter fokus pengajarannya pada pengembangan
karakter dari dalam (rohani) dan pengembangan karakter dari luar (jasmani) individu. Menunut
Sardiman dkk, (2010:2) pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME),
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Menurut Zamroni, pendidikan karakter merupakan proses untuk mengembangkan pada diri
setiap peserta didik kesadaran sebagai warga bangsa yang bermartabat, merdeka, dan berdaulat
serta berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tersebut
(Darmiyati Zuchdi, 2011: 159).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter


merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu
peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan noma-nomma dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Tujuan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya pendidikan karakter lebih mengutamakan pertumbuhan moral individu


yang ada dalam lembaga pendidikan. Menurut Doni Koesoma A. disebutkan bahwa tujuan

3
pendidikan karakter adalah pendidikan karakter semestinya diletakkan dalam kerangka dinamis
dialektis, berupa tanggapan individu terhadap sosial dan kultural yang melingkupinya, untuk
dapat menempatkan dirinya menjadi sempurna sehingga potensi-potensi yang ada di dalam
dirinya berkembang secara penuh yang membuatnya semakin menjadi manusiawi. Semakin
menjadi manusiawi berarti juga semakin menjadi makhluk yang mampu berelasi secara sehat
dengan lingkungan di luar dirinya tanpa kehilangan otonomi dan kebebasannya sehingga dapat
bertanggung jawab. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter
dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

Tujuan pendidikan karakter adalah:

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan


warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan; dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan (dignity) (Kemendiknas. 2010. b: 7).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan karakter
adalah untuk menanamkan nilainilai dan pembaruan tata kehidupan sehingga dapat membentuk
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, serta dapat
ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Prinsip Pendidikan Karakter


Character Education Quality Standards merekomendaikan sebelas prinsip untuk
mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, sebagai berikut:
1. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
2. Mengidentifikasikan karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan dan
perilaku.
3. Mengguanakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
4. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik.
6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua
siswa, membangun karakter mereka dan membantu mereka untuk sukses.
7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri para siswa.

4
8. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab
untuk pendidikan karakter yang setia kepada nilai dasar yang sama.
9. Adanya pembagian kepimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan
karakter.
10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun
karakter.
11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi
karakter positif dalam kehidupan siswa.

2.4 Jenis-Jenis Pendidikan Karakter

Ada empat jenis pendidikan karakter yang selama ini dikenal dan dilaksanakan dalam proses
pendidikan (Yahya Khan, 2010:2) yaitu:

1. Pendidikan karakter berbasis nilai dan religius, contoh manusia mempunyai hak dalam
beribadah sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing
2. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya, contoh warga negara Indonesia wajib
mengamalkan Pancasila.
3. Pendidikan Karakter berbasis lingkungan, contoh manusia yang mempunyai karakter
baik tidak membuang sampah sembarangan.
4. Pendidikan karakter berbasis potensi diri, contoh sebagai calon pendidik (guru)
mempunyai kualitas sebagai guru professional

2.5 Metode Pendidikan Karakter

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta
didik mencapai kompetensi dasar atau seperngkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan
metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik
dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata peajaran (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI No 41 tahun 2007:18). Metode dalam pendidikan karakter
cenderung menggunakan pembelajaran yang konservatif dan hierarkhis (Althof dan Berkowits,
2006:500) Menurut Halstead dan Taylor model pembelajaran karakter yang dapat diterapkan
antara lain: dengan problem solving, cooperative learning, dan experience-based projects yang
diintegrasikan melalui pembelajaran tematik dan diskusi untuk menempatkan nilai-nilai
kebajikan ke dalam praktik kehidupan sebagai sebuah pengajaran bersifat formal (dalam
Samsuri, 2010:14). Penilaian Pendidikan Karakter Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian
siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka.
Teknik dan instrumen penilaian yang dipilih dan dilaksanakan tidak hanya mengukur
perkembangan kepribadian siswa. Bahkan perlu diupayakan bahwa teknik penilaian yang
diaplikasikan mengembangkan kepribadian siswa sekaligus.

5
2.6 18 Nilai-Nilai Karakter

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Contoh sehari hari yang dapat diterapkan adalah dengan melaksanakan sholat dhuha dan
membaca alquran sebelum memulai pelajaran atau ibadah lain sesuai agama yang dianut
peserta didik.

2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Seperti tidak menyontek tugas atau
dalam tes, serta selalu terbuka kepada kedua orang tua.
3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah
tidak memaksakan pendapat sendiri di atas kepentingan golongan, dll

4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan. Contoh sehari-hari yang bisa kita lakukan adalah dengan menaati peraturan
cara berpakaian yang sopan di sekolah.
5. Kerja Keras

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan. Sepeti selalu serius dan sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki. Contoh kita mampu menghasilkan karya yang inovatif dan berguna
bagi banyak orang.

7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas. Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah mampu melaksanakan tugas
sendiri bila masih dapat dilakukan sendiri,
8. Demokratis

6
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain, Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan menyeimbangkan hak
dan kewajiban, baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Contoh yang bisa kita lakukan
adalah dengan terus menerus belajar dan rajin menimba ilmu ilmu yang baik
10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Contohnya menciptakan prestasi
apapun

11. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. , seperti dengan mengamalkan nilai
nilai pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari hari, serta selalu menaati
peraturan yang ada.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Contoh
sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan memberi pujian kepada orang lain atas
kemenangan atau prestasi yang telah ia raih.

13. Bersahabat / Komunikatif

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Contoh
yang bisaa kita lakukan adalah dengan senantiasa bersikap ramah dan sopan kepada
orang tua, teman dan tetangga.

14. Cinta Damai


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Contoh
dalam perilaku sehari-hari tidak membuat ujaran kebencian, tidak melakukan
perundungan.
15. Gemar Membaca

7
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. Contoh sehari hari yang dapat kita lakukan adalah membuang sampah pada
tempatnya, dan selalu membersihkan lingkungan sekolah dan sekitar
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Contoh yang bisa kita terapkan adalah
dengan selalu amanah dalam hal yang kita lakukan dengan sebaik baiknya.

2.7 Upaya Dalam Implementasi Karakter

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah


antara lain:

a) Menerapkan program K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) sehingga menjadi


budaya sekolah yg ditekankan dalam praktik. Misalnya Jumat bersih, dll.
b) Guru membiasakan untuk membiasakan mengelola kelas sebelum memulai proses
pembelajaran dengan cara mengatur, mengamati, dll.
c) Guru harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya baik dalam ucapan dan
perilakunya. Mampu memberi contoh nyata yang baik, mengedepankan akhlak yang pada
akhirnya membangun karakter peserta didik.
d) Guru harus berupaya menjadi sahabat dan teman curhat bagi peserta didik, sehingga
peserta didik suka rela untuk mengadukan permasalahan yang dirasakannya.
e) Guru harus mengintegrasikan materi pelajaran yang diampu dengan nilai-nilai karakter
yang ada.
f) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dengan kegiatan-kegiatan yang diprogramkan
sekolah dalam rangka terus menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter.
g) Guru berupaya memberikan kepada semua siswa untuk berani menyampaikan
pendapatnya di kelas, melalui kegiatan diskusi dan pengambilan keputusan secara
demokratis.
h) Sekolah selalu mengadakan kegiatan upacara bendera dengan tertib dan hikmat sesuai yg
diprogramkan untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter.

8
2.8 Landasan pendidikan karakter

Dengan berlandaskan pancasila maka tingkah laku kita akan terlindungi dari hal-hal yang
tidak sesuai dengan pancasila, dikarenakan saat ini sudah berkembang tentang kenakalan
remaja dalam masyarakat seperti perkelahian masal (tawuran). Undang-Undang No 20 Tahun
2003 Tentang Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut juga
terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

2.9 Pentingnya Pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting bagi kita terutama bagi anak-
anak yang masih dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dalam dunia
pendidikan ini dijadikan sebagai wadah atau proses untuk membentuk pribadi anak agar
menjadi pribadi yang baik. Sebagai tenaga pendidik seorang guru juga perlu memberikan
contoh perilaku yang baik kepada peserta didik, karena perilaku guru merupakan teladan bagi
anak didik. Dalam dunia pendidikan memang pendidikan karakter sangat di butuhkan oleh
peserta didik untuk membentuk pribadi yang baik, bijaksana, jujur, bertanggung jawab, dan
bisa menghormati orang lain.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara


sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan noma-nomma dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter
dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.Pendidikan karakter
mempunyai bebrapa jenis dan mempunyai metode yang mampu mengembangkan bakat dan
melatih kepribadian anak, selain itu terdapat 18 milai-nilai karakter yang harus ada pada setiap
anak dan guru pun mempunyai upaya dalam mengimplementasikan karakter kepada anak
didiknya

3.2 Saran

Makalah ini dijadiakan awal proses pembelajaran tentang Pendidikan Karakter, agar
dikesempatan berikutnya menjadi lebih baik, baik secara pembahasan, penjelasan dan
penulisannya yang belum tercapai.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://muhammadfahmidzajuli.blogspot.com/2017/03/makalah-pendidikan-karakter.html

http://belajarpsikologi.com

https://www.papermakalah.com/2018/01/makalah-pendidikan-karakter.html

https://www.academia.edu/9979202/Makalah_Pendidikan_Karakter

http://muhammadfahmidzajuli.blogspot.com/2017/03/makalah-pendidikan-karakter.html?m=1

https://www.kompasiana.com/fatiiim/590ff69fa5afbd8508fef994/pentingnya-pendidikan-karakter-
dalam-dunia-
pendidikan#:~:text=Pendidikan%20karakter%20adalah%20pendidikan%20yang,agar%20menjadi%20prib
adi%20yang%20baik.

11

Anda mungkin juga menyukai