Anda di halaman 1dari 4

TMO Sumber Agung

Sidorejo Mojodoyong Kedawung Sragen 57292 Hp 081329150411, 081329447575 email:


win82w@yahoo.com tmo_sumberagung@yahoo.com

 Home
 Tukeran Link

 Pasang Iklan

 Alamat

 Profile

 Kontak

MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN PADI DENGAN SISTEM


TANAM JAJAR LEGOWO

Produksi padi di Indonesia menemui kendala di bidang produktivitas yang makin


lama produksinya semakin mengecil, hal ini disebabkan beberapa faktor
diantaranya: berkurangnya jumlah areal penanaman padi yang semakin menyempit
dan kendala pengendalian hama dan penyakit yang disebakan oleh iklim yang sangat
ekstrim. Dalam hal ini, dibutuhkan teknologi cara penanaman padi yang lebih
inovatif yang dapat menambah produktivitas padi sekaligus mengendalikan
organisme pengganggu tanaman padi.

Cara menanam padi jajar legowo merupakan inovasi teknologi jarak tanam
padi yang dikembangkan dari sistem tanam tegel yang telah berkembang di
masyarakat. Istilah legowo yang diambil dari Bahasa Jawa, yaitu kata lego yang
berarti luas dowo yang berarti memanjang. Pada prinsipnya sistem tanam jajar
legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Selain itu
sistem tanam tersebut juga memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah
tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti kita
ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih
tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi
akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.
Tipe dari cara tanam jajar legowo untuk padi sawah bisa dilakukan dengan
berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun
dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi
dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai
oleh legowo 2:1.

1. Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar
dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang
memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan. Jarak
tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan
pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
2. Jajar legowo 3:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong
dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Jarak tanam tanaman padi yang
dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
3. Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong
dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam
yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah. Dengan demikian,
jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada
barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dimodifikasi dengan berbagai
pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa
dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang
akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya. Jarak tanam untuk padi yang sejenis
dengan varietas IR-64, seperti varietas Ciherang cukup dengan jarak 20 cm,
sedangkan untuk varietas padi yang punya penampilan lebih lebat dan tinggi perlu
diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya antara 22,5 - 25 cm. Demikian juga
pada tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada
tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya 22,5 cm
atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 25 cm. Pemilihan ukuran jarak
tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal.

Untuk menghitung peningkatan populasi dengan sitem tanam jajar legowo bisa
menggunakan rumus : 100% X 1 : ( 1 + jumlah legowo).

contoh:

 untuk legowo 2:1 peningkatan populasinya adalah : 100% X 1 : (1 + 2) = 30%


 untuk legowo 3:1 peningkatan populasinya adalah : 100% X 1 : (1 + 3) = 25%

 Untuk legowo 4:1 peningkatan popuasinya adalah : 100% X 1 : (1 + 4) = 20%


 Untuk legowo 5:1 peningkatan popuasinya adalah : 100% X 1 : (1 + 5) = 16,6%

Dengan diterapkannya cara tanam sistem legowo yang menambah kemungkinan


barisan tanaman untuk mengalami efek tanaman pinggir, sinar matahari dapat
dimanfaatkan lebih banyak untuk proses fotosintesis. Pada lahan yang lebih terbuka
karena adanya lorong pada baris tanaman, serangan hama, khususnya tikus, dapat
ditekan karena tikus tidak suka tinggal di dalamnya dan dengan terciptanya
kelembaban lebih rendah, perkembangan penyakit dapat juga ditekan. Tidak hanya
itu, pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman menjadi lebih
mudah dilakukan di dalam lorong-lorong. Cara tanam padi sistem legowo juga
meningkatkan populasi tanaman. Untuk populasi tanaman padi yang lebih banyak,
dibutuhkan benih padi dan tenaga kerja yang lebih banyak namun tenaga kerja lebih
sedikit pada penyiangan. Kenaikan jumlah gabah yang dipanen menyebakan upah
pekerja juga meningkat. Walaupun demikian, cara tanam sistem legowo lebih
menguntungkan bila ditinjau dari hasil gabah kering panen dan pemeliharaan.

Adapun manfaat sistem tanam jajar legowo adalah:

1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir
barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka
proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan
mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang
relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban
akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit.
Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit
bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman, sehingga juga akan meningkatkan produksi
tanaman padi
6. Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir

Selain manfaat sistem tanam jajar legowo juga punya kelemahan antara lain:

1. Membutuhkan tenaga tanam yang lebih banyak dan waktu tanam yang lebih
lama pula
2. Membutuhkan benih yang lebih banyak dengan semakin banyaknya populasi.
3. Biasanya pada legowonya akan lebih banyak ditumbuhi rumput

Demikianlah salah satu inovasi pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian,


semoga bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai