Tugas PKBK Putri
Tugas PKBK Putri
MAKALAH
OLEH
PUTRI OKTAVIANI
NIM221212023
KELAS 1.A
DOSEN PENGAMPU
Ns.MIRA ANDIKA,M.Kep
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya,penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu telah
yang ditentukan. Selawat beriringan salam semoga tercurah kepada nabi
Muhammad SaW. Sebagai uswatun hasanah dari dunia sampai keakhirat.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari segala karunia dan nikmat Tuhan yang
senantiasa dierikan kepada penulis sehingga penulis makalah makalah ini
terencana dengan baik.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi Sebagian tugas mata kuliah proses
keperawatan berpikir kritis. Makalah ini berjudul ‘’ Asuhan keperawatan pada
An.S datang ke RSUP Dr.M. Djamil Padang melalui IGD dengan Diangnosa
penyakit AML (Acute Myeloid Leukemia) sejak Agustus 2019 dengan Keluhan
Demam Hilang timbul’’.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis
pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih untuk semuanya yang sudah mau
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......…...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN…….................................................................................
a) . Latar belakang................................................................................................
b). Tujuan penulisan (Tujuan Umum dan Tujuan Khusus).................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
a) . Konsep penyakit........ ....................................................................................
1) Defenisi..............................................................................................
2) Klafikasi (jika ada).............................................................................
3) Penyebeb............................................................................................
4) Tanda dan gejala /menifestasi klinis..................................................
5) Patofisiologi. ......................................................................................
6) Woc....................................................................................................
7) Penatalaksanaan.................................................................................
8) Pemeriksaan penunjang......................................................................
9) Komplikasi.........................................................................................
b). konsep asuhan keperawatan ..........................................................................
1) Penkajian............................................................................................
2) Diagnosa keperawatan.......................................................................
3) Intervensi,Implementasi,Evaluasi......................................................
BAB III LAPORAN KASUS (mulai dari pengkajian sampai evaluasi)..................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
a) Kesimpulan.................................................................................................
b) Saran...........................................................................................................
Bagian Akhir.............................................................................................................
a) Daftar Pustaka................................................................................................
b) Lampiran -lampiran.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Leukemia Mieloid Akut (LMA) adalah salah satu kanker darah yang
ditandai dengan transformasi ganas dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor
dari seri mieloid. Bila tidak diobati, penyakit ini akan mengakibatkan kematian
secara cepat dalam waktu beberapa minggu sampai bulan sesudah diagnosis
(Kurnianda, 2009).
Insiden LMA cukup jarang tapi termasuk salah satu penyumbang terbesar
angka kematian yang diakibatkan kanker. Angka kejadian LMA untuk semua
umur di dunia sebanyak 3,7 per 100.000 penduduk pertahun (Deschler & Lubbert,
2006). Angka kejadian meningkat menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun
berdasarkan jumlah kasus dan kematian pada tahun 2008 – 2012. Diperkirakan
pada tahun 2015 akan ada sekitar 20.830 kasus baru LMA di seluruh dunia
(SEER, 2012).
Dari data rekam medis Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP DR. M.
Djamil Padang, jumlah pasien LMA rawat inap dari tahun 2008-2013 adalah
sebanyak 73 kasus.
B.TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari makalah ini untuk penatalaksanaan dan
pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien Leukemia Mieloid
Akut (LMA)
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian kepada pasien Leukemia Mieloid Akut
b. Untuk Analisa data pada pasien Leukemia Mieloid Akut
c. Merumuskan diagnosa keperawatan yg muncul
d. Merumuskan intervensi keperawatan
e. Melakukan evaluasi,implementasi Tindakan keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PENYAKIT
1) Definisi
Penyakit leukemia merupakan pantagonis dari sel pembuat
darah yang bersifat sistemik yang biasanya berakhir fatal.
Leukemia mrupakan penyakit daraeh yang terjadinya kerusakan
pada pabrik pembuat sel darah, yaitu pada sumsum tulang bekerja
aktif membuat sel darah tetapi yang dihasikan adalah sel darah
yang tidak normal dan sel ini mendesak pertumbuhan sel darah
yang normal. Berdasarkan morfologiksel terdapat 5 golongan besar
leukimia sesuai dengan 5 macam system hemopoietic dalam
sumsm tulang. (Ngastiyah, 2005).
2) Klasifikasi
AML terbagi atas berbagai macam subtipe. Hal ini
berdasarkan morfologi, diferensiasi dan maturasi sel leukemia yang
dominan dalam sumsum tulang, serta penelitian sitokimia.
Mengetahui subtipe AML sangat penting, karena dapat membantu
dalam memberikan terapi yang terbaik.Klasifikasi AML yang
sering digunakan adalah klasifikasi yang dibuat oleh French
American British (FAB) yang mengklasifikasikan leukemia
mieloid akut menjadi 7 subtipe yaitu sebagai berikut.
Subtipe menurup FAB Nama Lazim
(French American British) ( % Kasus)
MO Leukimia Mieloblastik Akut
dengan diferensiasi Minimal
(3%)
M1 Leukimia Mieloblastik Akut
tanpa maturasi (15-20%)
M2 Leukimia Mieloblastik Akut
dengan maturasi granulositik
(25-30%)
M3 Leukimia Promielositik Akut
(5-10%)
M4 Leukimia Mielomonositik Akut
(20%)
M4Eo Leukimia Mielomonositik Akut
dengan eosinofil abnormal (5-
10%)
M5 Leukimia Monositik Akut (2-
9%)
M6 Eritroleukimia (3-5%)
M7 Leukimia Megakariositik Akut
(3-12%)
5) Patofisiologi leukemia
AML merupakan penyakit dengan transformasi maligna
dan perluasan klon-klon sel-sel hematopoetik yang terhambat pada
tingkat diferensiasi dan tidak bisa berkembang menjadi bentuk
yang lebih matang. Sel darah berasal dari sel induk hematopoesis
pluripoten yang kemudian berdiferensiasi menjadi induk limfoid
dan induk mieloid (non limfoid) multipoten. Sel induk limfoid
akan membentuk sel T dan sel B, sel induk mieloid akan
berdiferensiasi menjadi sel eritrosit, granulosit-monosit dan
megakariosit. Pada setiap stadium diferensiasi dapat terjadi
perubahan menjadi suatu klon leukemik yang belum diketahui
penyebabnya. Bila hal ini terjadi maturasi dapat terganggu,
sehingga jumlah sel muda akan meningkat dan menekan
pembentukan sel darah normal dalam sumsum tulang. Sel
leukemik tersebut dapat masuk kedalam sirkulasi darah yang
kemudian menginfiltrasi organ tubuh sehingga menyebabkan
gangguan metabolisme sel dan fungsi organ.
AML merupakan neoplasma uniklonal yang menyerang
rangkaian mieloid dan berasal dari transformasi sel progenitor
hematopoetik. Sifat alami neoplastik sel yang mengalami
transformasi yang sebenarnya telah digambarkan melalui studi
molekular tetapi defek kritis bersifat intrinsik dan dapat diturunkan
melalui progeni sel. Defek kualitatif dan kuantitatif pada semua
garis sel mieloid, yang berproliferasi pada gaya tak terkontrol dan
menggantikan sel normal. Sel-sel leukemik tertimbun di dalam
sumsum tulang, menghancurkan dan menggantikan sel-sel yang
menghasilkan sel darah yang normal. Sel kanker ini kemudian
dilepaskan ke dalam aliran darah dan berpindah ke organ lainnya,
dimana mereka melanjutkan pertumbuhannya dan membelah diri.
Mereka bisa membentuk tumor kecil (kloroma) di dalam atau tepat
6) WOC
8) Pemeriksaan penunjang
a. Marfologi
Aspirasi sumsum tulang merupakan bagian dari
pemeriksaan rutin untuk diagnosis AML. Pulasan darah
dan sumsum tulang diperiksa dengan pengecatan May-
Grunwald-Giemsa atau Wright-Giemsa. Untuk hasil
yang akurat, diperlukan setidaknya 500 sel Nucleated
dari sumsum tulang dan 200 sel darah putih dari perifer.
7,8 Hitung blast sumsum tulang atau darah ≥ 20%
diperlukan untuk diagnosis AML, kecuali AML dengan
t(15;17), t(8;21), inv(16), atau t(16;16) yang didiagnosis
terlepas dari persentase blast.
b. Immunophenotyping
Pemeriksaan ini menggunakan flow cytometry,sering
untuk menentukan tipe sel leukemia berdasarkan
antigen permukaan. Kriteria yang digunakan adalah ≥
20% sel leukemik mengekpresikan penanda (untuk
sebagian besar penanda)
c. Sitogenetika
Abnormalitas kromosom terdeteksi pada sekitar 55%
pasien AML dewasa. Pemeriksaan sitogenetika
menggambarkan abnormalitas kromosom seperti
translokasi, inversi, delesi, adisi.
d. Sitogenetika molekuler
Pemeriksaan ini menggunakan FISH (fluorescent in
situ hybridization) yang juga merupakan pilihan jika
pemeriksaan sitogenetika gagal. Pemeriksaan ini dapat
mendeteksi abnormalitas gen atau bagian dari
kromosom seperti RUNX1-RUNX1T1, CBFB-MYH11,
fusi gen MLL dan EV11, hilangnya kromosom 5q dan
7q.
e. Pemeriksaan imaging
Pemeriksaan dilakukan untuk membantu menentukan
perluasan penyakit jika diperkirakan telah menyebar ke
organ lain.Contoh pemeriksaannya antara lain X-ray
dada, CT scan, MRI.
9) Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan leukemia adalah sebagai berikut:
Infeksi: risiko infeksi meningkat pada leukemia
Gangguan perdarahan: autoimmune hemolytic anemia, disseminated
intravascular coagulation, leukostasi Richter Transformation pada CLL
Gangguan neurologis: massa intraparenkimal, infiltrasi meningeal
Perdarahan: intrakranial, pulmonari, gastrointestinal
Infertilitas: akibat dari regimen terapi kemoterapi dan radiasi
Osteonekrosis sendi pada anak dengan leukemia
Gagal jantung,Gangguan endokrin,Neoplasma lainnya
Komplikasi
Leukemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu :
b. Infeksi.
Leukosit yang diproduksi saat keadaan LGK adalah abnormal, tidak
menjalankan fungsi imun yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan pasien
menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu pengobatan LGK juga
dapat menurunkan kadar leukosit hingga terlalu rendah, sehingga sistem
imun tidak efektif.
1. Pengkajian
di RSUD DJamil padang. Pasien An.S umur 3 tahun, jenis kelamin laki-
2022.
dibawa ke RSUD Djamil padang deangan keluhan demam sejak dua hari
yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Orang tua An.s mengatakan
keadaan demamnya hilang timbul. Pada saat masuk IGD tersebut suhu
An. S mencapai 40℃. Anak juga mengalami mual dan muntah. Orangtua
tampak lemas.
turun dan demam bisa datang lagi. Orangtua mengatakan terdapat luka
dibagian kaki kanan An. S . Luka nya mengeluarkan darah dan terdapat
selama di rumah sakit anak tidak nafsu makan. An. S hanya mau minum
Riwayat penyakit dahulu : keluarga pasien mengatkan sudah sejak Agustus 2019
Riwayat kesehatan keluarga : ibu An.S mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang menderita kanker atau tidak ada yang memiliki penyakit yang sama apa
dengan An.S.
Pemeriksaan fisik didapatkan data keadaan umum tampak lemah RR 21x/i suhu
36,9°C BB 13 kg TB: 99 cm, nilai IMT : 13,1 keadaan kepala didapatkan kepala
simetris. Pada bgaian mata tampak konjungtiva An.S anemis. Pada bagian mulut
tampak mulut sedikit kotor. tampak adanya sariawan pada mulut An.S. Bibir An.
tekan. Saat di perkusi terdengar typani dan suara bising usus An.S 15x/i.
g/dl, Leukosit 77.56 103 /mm3, Trombosit 55.000/ mm3, Hematokrit 26%.
ceftriaxone 2x700 mg IV, PCT, gentamicin 2x32 mg, metronidazole 4x200 mg.
mtx 12 mg.
1. Diagnosa keperawatan
Do:
1. Saat masuk IGD suhu
An.s mencapai 40˚c
2. Tampak lemas
2 Ds : Gangguan Upaya itegritas
1. Orang tua mengatakan intregritas kulit / Jaringan
Luka dibagian kaki jaringan
Kanan
2. Orang tua mengatakan
Luka juga berlobang
Do : -
3 Ds : Resiko infeksi Kerusakan
1. Orang tua mengatakan itegritas kulit
Luka dibagian kaki
Kanan
2. Ibu mengatakan tidak
nafsu makan
Do:
1. Luka nya mengeluarkan
Darah dan terdapar
nanah
Diagnosa kepererawatan
No Diagnosa keperawatan Tanggal Ttd Tanggal Ttd
diteggak teratasi
1 Hipertemia b/d proses 23 desember 24 desember
infeksi 2022,jum’at 2022,sabtu
Jam 08-00 Jam 15-00
2 Gangguan intregritas 23 desember 25 desember
kulit /jaringan b/d 2022,jum’at 2022,minggu
upaya itegritas jaringan Jam 09-30 Jam 10-00
3 Resiko infeksi b/d 23 desember 25 desember
Kerusakan integritas kulit 2022,jum’at 2022,minggu
Jam 11-15 jam 16-30
4 Defisit nutrisi b/d 24 desember 26 desember
Factor psikologis 2022,sabtu 2022,senin
(keengganan makan) Jam 08 -00 Jam 10 -10
2. intervensi,implementasi,evaluasi
No Diagnosa Slki Siki
1 Hipertemia b/d proses infeksi Setelah dilkukan Manajemen hipertemia
Intervensi keperawatan Observasi :
Selama 1x24 jam maka -monitor suhu tubuh
termoregulasi -monitor haluaran urine
diharapkan -indifikasi penyebab
Membaik dengan kreteia hipetermia dehidrasi
Hasil: Terapeik :
-suhu tubuh membaik -sediakan lingkungan
-tekanan darah membaik yang dingin
-longgarkan atau
Lepaskan pakaian
-basahi atau kipasi
Permungkaan tubuh
-Berikan cairan oral
Edukasi :
-anjurkan tirah baring
Kalaborasi
-kalaborasi pemberian
Cairan dan eletrolit,jika
perlu
A.Pengkajian keperawatan
Langkah awal dalam proses asuhan keperawatan adalah pengkajian,metode
yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien
sehingga dapat diketahui berbagai permasalahan yang dialami
pasie(Tembaru,2018).Penulis malakah ini pasien dijadikan kasus kelolaan
utama,yakni pasien yang didiagnosa AML (Acute Myeloid Leukemia ) di RSUD
DJamil padang sejak Agustus 2019. Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien
didapatkan data sebagai berikut.
1. Identitas pasien
Nama : An.S
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Tanggal masuk : 8 februari 2022
Alasan masuk : dengan keluhan demam sejak 2
hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit
Diangnosa medis : AML (Acute Myeloid Leukemia)
2. Riwayat kesehatan
3. Hasil laboraturium
1. Implementasi keperwatan
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan
sebelummnya,implementasi keperawata pada pasien dilakukan pada
hari jum’at tanggal 23 desember 2022 mulai dari pukul 08.00 WIB
sampai tanggal 26 desember 2022 jam 15.00 WIB. Di RSUD Djamil
padang
No Tggl /jam Implementasi Respon Paraf
1 23-12-22 Hipertemia Ds :
08.00 -Demam keluhan
sejak 2 hari yang
WIB
lalu sebelum
Masuk rumah sakit
-Orangtua
mengatakan demam
hilang timbul
-Orangtua
mengatakan Rata-
rata demam Selama
5 hari kemudian
Demam turun dan
bisa datang lagi
Do :
-Saat masuk IGD
suhu An.s mencapai
40˚c
-Tampak lemas
2. Intervensi
rencana keperwatan yang dilakukan pada pasien mengacu pada SLKI
dan SIKI.berdasarkan diagnose keperawatan yang ditegakkan pada
pasien,perencanaan keperawatan yang dilakukan sebagi berikut:
Catatan perkembangan
1. Demam pada An.s sudah mulai turun
BAB IV
PENUTUP
a) KESIMPULAN
Acute Myeloid Leukima (AML) merupakan keganasan berasal dari sel-sel
mieloid imatur yang jika tidak diterapi, dapat berakibat fatal dalam beberapa
bulan. Penyakit ini lebih sering dijumpai pada dewasa dan rata-rata didiagnosis
pada usia sekitar 67 tahun. AML tidak memberikan tanda dan gejala klinis yang
spesifik. Terapi terdiri dari terapi induksi, dimana terapi “3 + 7” masih menjadi
standar; dan terapi konsolidasi dengan kemoterapi atau transplantasi sel punca
hematopoietik. Walaupun telah terdapat perkembangan mengenai pemahaman dan
molekuler AML, pasien dapat mengalami kekambuhan. Belum semua terapi yang
dikembangkan memberikan hasil memuaskan, dan terapi-terapi lain masih terus
dikembangkan.
Dalam khasus ini, pasien yang berusia 3 tahun, kurang lebih sudah 3 tahun
yang lalu didiangnosis AML , Dengan ke dengan keluhan demam sejak 2 hari
yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Orangtua An. S mengatakan demam sudah
dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dengan keadaan demamnya hilang timbul. Pada
saat masuk IGD tersebut suhu An. S mencapai 40℃. Anak juga mengalami mual
dan muntah. Orangtua juga mengeluhkan BAB An. S cair sejak mengalami
demam. An. S tampak lemas. Selama kurang lebih 1 bulan dirawat dirumah sakit
orangtua mengatakan An. S sering mengalami demam yang hilang timbul.
Orangtua An. S mengatakan rata-rata demam An. S selama 5 hari kemudian
demam turun dan demam bisa datang lagi. Orang tua mengatakan terdapat luka
dibagian kaki kanan An.S ,lukanya mengekuarkan darah dan terdapat nanah juga
berlobang. Pada pasien kemudian juga dilakukan terapi berupa kemotarpi yang
merupakan first line therapy dari penyakit ini. Kemoterapi untuk penderita AML
sendiri sesuai teori dibagi menjadi dua fase yaitu fase induksi dan fase
konsolidasi.
Hingga saat ini masih belum jelas penyebab pasti dari penyakit ini namun
diduga pada pasien ini berkaitan dengan genetik. Kondisi pasien saat ini sudah
membaik. Selain itu, penjelasan mengenai kepatuhan dan lamanya pengobatan
yang akan dijalankan oleh pasien harus dimengerti oleh pasien dan keluarga.
Pasien tentunya juga membutuhkan dukungan baik secara psikis, fisik, dan
material untuk dapat menjalankan pengobatannya dengan lancar.
b) Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kurnianda. 2009. “