Anda di halaman 1dari 5

modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.

1. Tulisan Reflektif Kritis


Buatlah sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan
maksimum 500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah
disediakan. Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis Anda terkait konsep
pemikiran Pendidikan KHD:

 Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)
mengenai pendidikan dan pengajaran?
 Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan
konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
 Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki
kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

*) Maknai dan hayati pilihan Anda menjadi guru dalam menuliskan tulisan reflektif-kritis.
Hindari perihal teknis seperti tidak tersedianya buku ajar bagi murid, masih berstatus
guru honorer dsb-nya. Fokus pada pilihan Anda menjadi guru.

2. Harapan dan Ekspektasi


Ungkapkan Harapan dan Ekspektasi Anda terkait dengan pembelajaran pada
modul ini.
 Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang
pendidik setelah mempelajari modul ini?
 Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah
mempelajari modul ini?
 Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Jawaban
1. REFLEKTIF KRITIS
Salah satu pemikiran KHD yang inovatif tentang pendidikan dan pengajaran adalah
terkenal dengan kalimat filosofinya "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani". Filosofi ini menjadi PEDOMAN GURU, falsafah hidup
dan jiwa dari pendidikan nasional.
Ing Ngarso Sung Tuladha : di depan menjadi contoh (seorang guru harus
menjadi contoh / teladan yang baik bagi murid-muridnya). Guru harus
mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan dan menunjukkan perilaku yang mencakup
aspek moral, etika, disiplin, dan kemampuan akademis. Seorang guru yang menjadi
contoh yang baik dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada murid-muridnya
untuk mengikuti jejak yang sama.
Ing Madya Mangun Karsa : di tengah membangun semangat (seorang guru
tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga harus membantu,
memberikan dukungan, dorongan, dan bimbingan yang diperlukan agar murid-
murid merasa percaya diri, semangat dan termotivasi untuk belajar agar dapat
mencapai potensi maksimal dan meraih prestasi)
Tut Wuri Handayani : di belakang memberikan dorongan. (seorang guru
harus siap memberikan bantuan, bimbingan, dan dukungan kepada murid-muridnya
tanpa pamrih. Guru harus menjadi sosok yang menjadi tempat murid-muridnya
berpegang ketika mereka menghadapi kesulitan atau rintangan dalam perjalanan
pendidikan dan kehidupan mereka.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan dan pengajaran masih


sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini, termasuk di sekolah
saya. contohnya: penerapan Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani:
o Guru-guru di sekolah saya berusaha menjadi teladan bagi siswa dalam hal
sikap, perilaku, dan pengetahuan yang ditunjukkan melalui kebiasaan positif
setiap harinya.
o Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, bekerja sama,
dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
o Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa saat mereka belajar. dll

Saya merasa sudah melaksanakan pemikian KHD yaitu dengan menjadi teladan
bagi siswa dalam hal sikap, perilaku, dan pengetahuan. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi, bekerja sama, dan menyelesaikan masalah secara
mandiri. Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa saat mereka belajar.
Memahami kebutuhan belajar setiap siswa dan merancang pembelajaran yang
sesuai. Mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar. serta menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi siswa untuk berkembang.

2. Harapan dan Ekspektasi


Harapan saya sebagai guru adalah :
o Menjadi teladan yang baik bagi murid: Saya ingin menjadi contoh dalam hal
sikap, perilaku, dan pengetahuan. Saya ingin menunjukkan kepada murid-murid
bahwa saya adalah orang yang dapat dipercaya dan dihormati.
o Mampu membangun semangat dan motivasi belajar murid: Saya ingin
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan kondusif bagi murid.
o Mampu memberikan arahan dan bimbingan yang tepat kepada murid: Saya
ingin membantu murid-murid untuk belajar secara mandiri dan bertanggung
jawab. Saya ingin mereka menjadi pembelajar yang aktif dan kreatif.
Harapan saya terhadap murid-murid adalah :
o Saya berharap murid-murid lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam
belajar: Saya juga ingin murid-murid menjadi pembelajar yang aktif dan tidak
hanya pasif menerima pelajaran. Dan saya juga ingin mereka berani bertanya,
berdebat, dan mengemukakan pendapat mereka.

Kegiatan, materi dan manfaat yang saya harapkan dalam mempelajari modul
ini adalah :
o kegiatannya : Diskusi tentang pemikiran KHD,
o Materi : Penjelasan pemikiran KHD dan penerapannya di sekolah. dan
o manfaatnya : Saya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat
membantu untuk menjadi guru yang lebih baik. Murid-murid mendapatkan
pendidikan yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pertanyaan modul 1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1

Selanjutnya, silahkan jawablah pertanyaan panduan berikut sebagai refleksi diri


terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum Kemerdekaan dan
membandingkannya dengan kondisi pendidikan saat ini pada konteks sekolah Anda.

1. Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa?


2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman
Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?

JAWABAN
1. Bagian yang paling menarik bagii saya adalah tentang pendirian Taman Siswa oleh
KHD. Taman Siswa menjadi bukti bahwa pendidikan dapat menjadi alat untuk
melawan penindasan dan membangun bangsa yang merdeka

2. Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah untuk mendidik rakyat agar patuh
dan tunduk kepada penjajah dan menyebarkan nilai dan budaya Belanda.

3. Persamaan dan perbedaan proses pembelajaran:


Persamaan:
a. Guru memiliki peran sentral dalam pembelajaran. Guru bertanggung jawab
menyampaikan materi, memberi instruksi, dan menilai hasil belajar
b. Didorong menghafal meski sekarang ada upaya fokus untuk bernalar dan kritis
c. Ujian dan penilaian untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi
d. Proses pembelajaran dipengaruhi budaya menurut zamannya

Perbedaan:
1. Pada zaman kolonial fokusnya adalah pada pendidikan untuk elit dan pribumi
terbatas
b. Kurikulum untuk kepentingan penjajah
c. Metode pembelajarannya otoriter berpusat pada guru
d. Teknologi terbatas, hanya ada buku teks dan alat tulis

7. Penugasan (Refleksi diri)


Panduan membuat rekaman Audio atau Video (Vlog)
Audio atau Video adalah penjelasan pemikiran reflektif kritis Anda dalam memaknai
dan menghayati pemikiran KHD setelah menyimak video dan membaca 3 tulisan KHD
(terlampir). Dalam audio/video ini, yang paling utama adalah sampaikan pemaknaan
dan penghayatan Anda terhadap pemikiran KHD sehingga Anda tidak perlu khawatir
dengan aspek keindahan dari video tersebut. Berikan komentar dan umpan balik
kepada audio/video yang diunggah oleh rekan Anda.
Berikut ini panduan pertanyaan yang dapat digunakan dalam menjalankan tugas di
atas.

1. Apa intisari pemikiran KHD tentang pendidikan?


2. Bagaimana Anda memandang diri Anda sebagai pembelajar (guru) dan
pemelajar (murid) jika dikaitkan dengan pemikiran KHD?

Silahkah unggah hasil rekaman Anda di Google Drive yang Anda miliki,
kemudian kirim tautan/link file yang telah diunggah tersebut ke pada
kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS.

JAWABAN

Durasi: 1-2 Menit

Pendahuluan

Ass Wr Wb, salam guru penggerak, perkenalkan saya Bpk. Darsono calon Guru
Penggerak Angkatan 10 dari SDN Lidah Wetan II Surabaya. Perkenankan saya ingin
berbagi refleksi, tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan, dan
bagaimana saya memandang diri sebagai pembelajar (guru) dan pemelajar (murid)
dalam konteks tersebut.

Intisari Pemikiran KHD tentang Pendidikan

Menurut KHD, pendidikan adalah proses menuntun segala kodrat, baik kodrat alam
maupun kodrat zaman yang ada pada diri anak-anak agar mereka mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Pendidikan hendaknya berpusat pada anak,
memerdekakan mereka untuk belajar dan berkembang sesuai kodratnya.

Pembelajar (Guru)

Sebagai pembelajar, saya memahami bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga
pembelajar. Guru harus terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat
memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak. Saya terinspirasi oleh filosofi KHD
tentang "Tut Wuri Handayani", yang berarti guru harus berada di belakang,
memberikan dorongan, semangat, dan harus siap memberikan bantuan, bimbingan,
dan dukungan kepada murid-muridnya tanpa pamrih. Guru harus menjadi sosok yang
menjadi tempat murid-muridnya berpegang ketika mereka menghadapi kesulitan atau
rintangan dalam perjalanan pendidikan dan kehidupan mereka.

Pemelajar (Murid)

Sebagai pemelajar, saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik dan
perlu dikembangkan. Saya akan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid-murid. Saya ingin murid-
murid belajar dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu, bukan karena paksaan.

Demikian refleksi singakat tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang


pendidikan, dan pandangan saya sebagai pembelajar (guru) dan pemelajar (murid) .

Trima kasih

Wassalam Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai