Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)
mengenai pendidikan dan pengajaran?
Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan
konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki
kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
*) Maknai dan hayati pilihan Anda menjadi guru dalam menuliskan tulisan reflektif-kritis.
Hindari perihal teknis seperti tidak tersedianya buku ajar bagi murid, masih berstatus
guru honorer dsb-nya. Fokus pada pilihan Anda menjadi guru.
Jawaban
1. REFLEKTIF KRITIS
Salah satu pemikiran KHD yang inovatif tentang pendidikan dan pengajaran adalah
terkenal dengan kalimat filosofinya "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani". Filosofi ini menjadi PEDOMAN GURU, falsafah hidup
dan jiwa dari pendidikan nasional.
Ing Ngarso Sung Tuladha : di depan menjadi contoh (seorang guru harus
menjadi contoh / teladan yang baik bagi murid-muridnya). Guru harus
mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan dan menunjukkan perilaku yang mencakup
aspek moral, etika, disiplin, dan kemampuan akademis. Seorang guru yang menjadi
contoh yang baik dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada murid-muridnya
untuk mengikuti jejak yang sama.
Ing Madya Mangun Karsa : di tengah membangun semangat (seorang guru
tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga harus membantu,
memberikan dukungan, dorongan, dan bimbingan yang diperlukan agar murid-
murid merasa percaya diri, semangat dan termotivasi untuk belajar agar dapat
mencapai potensi maksimal dan meraih prestasi)
Tut Wuri Handayani : di belakang memberikan dorongan. (seorang guru
harus siap memberikan bantuan, bimbingan, dan dukungan kepada murid-muridnya
tanpa pamrih. Guru harus menjadi sosok yang menjadi tempat murid-muridnya
berpegang ketika mereka menghadapi kesulitan atau rintangan dalam perjalanan
pendidikan dan kehidupan mereka.
Saya merasa sudah melaksanakan pemikian KHD yaitu dengan menjadi teladan
bagi siswa dalam hal sikap, perilaku, dan pengetahuan. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi, bekerja sama, dan menyelesaikan masalah secara
mandiri. Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa saat mereka belajar.
Memahami kebutuhan belajar setiap siswa dan merancang pembelajaran yang
sesuai. Mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar. serta menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi siswa untuk berkembang.
Kegiatan, materi dan manfaat yang saya harapkan dalam mempelajari modul
ini adalah :
o kegiatannya : Diskusi tentang pemikiran KHD,
o Materi : Penjelasan pemikiran KHD dan penerapannya di sekolah. dan
o manfaatnya : Saya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat
membantu untuk menjadi guru yang lebih baik. Murid-murid mendapatkan
pendidikan yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
JAWABAN
1. Bagian yang paling menarik bagii saya adalah tentang pendirian Taman Siswa oleh
KHD. Taman Siswa menjadi bukti bahwa pendidikan dapat menjadi alat untuk
melawan penindasan dan membangun bangsa yang merdeka
2. Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah untuk mendidik rakyat agar patuh
dan tunduk kepada penjajah dan menyebarkan nilai dan budaya Belanda.
Perbedaan:
1. Pada zaman kolonial fokusnya adalah pada pendidikan untuk elit dan pribumi
terbatas
b. Kurikulum untuk kepentingan penjajah
c. Metode pembelajarannya otoriter berpusat pada guru
d. Teknologi terbatas, hanya ada buku teks dan alat tulis
Silahkah unggah hasil rekaman Anda di Google Drive yang Anda miliki,
kemudian kirim tautan/link file yang telah diunggah tersebut ke pada
kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS.
JAWABAN
Pendahuluan
Ass Wr Wb, salam guru penggerak, perkenalkan saya Bpk. Darsono calon Guru
Penggerak Angkatan 10 dari SDN Lidah Wetan II Surabaya. Perkenankan saya ingin
berbagi refleksi, tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan, dan
bagaimana saya memandang diri sebagai pembelajar (guru) dan pemelajar (murid)
dalam konteks tersebut.
Menurut KHD, pendidikan adalah proses menuntun segala kodrat, baik kodrat alam
maupun kodrat zaman yang ada pada diri anak-anak agar mereka mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Pendidikan hendaknya berpusat pada anak,
memerdekakan mereka untuk belajar dan berkembang sesuai kodratnya.
Pembelajar (Guru)
Sebagai pembelajar, saya memahami bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga
pembelajar. Guru harus terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat
memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak. Saya terinspirasi oleh filosofi KHD
tentang "Tut Wuri Handayani", yang berarti guru harus berada di belakang,
memberikan dorongan, semangat, dan harus siap memberikan bantuan, bimbingan,
dan dukungan kepada murid-muridnya tanpa pamrih. Guru harus menjadi sosok yang
menjadi tempat murid-muridnya berpegang ketika mereka menghadapi kesulitan atau
rintangan dalam perjalanan pendidikan dan kehidupan mereka.
Pemelajar (Murid)
Sebagai pemelajar, saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik dan
perlu dikembangkan. Saya akan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid-murid. Saya ingin murid-
murid belajar dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu, bukan karena paksaan.
Trima kasih
Wassalam Wr Wb