Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup

tumbuhnya anak-anak kita. Artinya, bahwa hidup


tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan atau
kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai
makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka
hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Berikan
contoh kongkret yang terjadi di tengah tengah kita
Berikut beberapa contoh kongkret dari pernyataan bahwa pendidikan adalah "tuntunan"
dalam hidup tumbuhnya anak-anak:

1. Perkembangan Fisik:

 Anak-anak akan tumbuh dan berkembang secara fisik sesuai kodratnya sendiri.
Kita sebagai pendidik tidak dapat memaksa anak untuk tumbuh lebih tinggi atau
lebih cepat dari kodratnya.
 Contohnya, Ani, 5 tahun, memiliki postur tubuh yang lebih kecil dibandingkan
teman sebayanya. Orang tua dan guru Ani tidak perlu memaksanya untuk tumbuh
lebih tinggi dengan memberikan suplemen atau latihan fisik berlebihan. Hal yang
terpenting adalah memastikan Ani mendapatkan makanan bergizi dan cukup
aktivitas fisik sesuai usianya.

2. Minat dan Bakat:

 Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Kita sebagai pendidik
tidak dapat menentukan minat dan bakat anak, melainkan menuntun mereka
untuk menemukan dan mengembangkannya.
 Contohnya, Budi, 7 tahun, menunjukkan minat yang besar terhadap seni musik.
Orang tua dan guru Budi dapat mendukungnya dengan menyediakan alat musik
dan mengarahkannya mengikuti kelas musik sesuai minatnya.

3. Kemampuan Belajar:

 Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda. Kita sebagai pendidik
tidak dapat memaksa anak untuk belajar dengan kecepatan yang sama.
 Contohnya, Cindy, 8 tahun, memiliki kesulitan dalam memahami pelajaran
matematika. Guru Cindy dapat memberikan perhatian dan metode pembelajaran
yang berbeda agar Cindy dapat memahami pelajaran dengan lebih mudah.

4. Karakter dan Kepribadian:

 Setiap anak memiliki karakter dan kepribadian yang unik. Kita sebagai pendidik
tidak dapat mengubah karakter dan kepribadian anak, melainkan menuntun
mereka untuk menjadi pribadi yang baik.
 Contohnya, Dimas, 10 tahun, memiliki sifat yang pemalu. Orang tua dan guru
Dimas dapat memberikannya kesempatan untuk tampil di depan umum dan
membantunya membangun rasa percaya diri.

5. Emosi dan Perasaan:

 Setiap anak memiliki emosi dan perasaan yang berbeda-beda. Kita sebagai
pendidik perlu memahami dan membantu anak untuk mengelola emosi dan
perasaan mereka dengan baik.
 Contohnya, Eka, 12 tahun, merasa sedih karena kehilangan hewan peliharaannya.
Orang tua dan guru Eka dapat memberikan dukungan emosional dan
membantunya untuk melewati masa sulit tersebut.
Menurut KHD, pendidikan harus berpihak kepada siswa.
Pertanyaannya adalah: Apakah pendidik masih diperbolehkan
untuk memaksa siswa agar mau belajar?. Pertimbangan
pendidik karena materi sangat penting untuk studi lanjutnya.
Terima kasih

 Dalam konteks pendidikan yang berpihak kepada siswa, penting untuk
memahami bahwa memaksa siswa untuk belajar tidak selalu
merupakan pendekatan yang efektif atau sesuai dengan prinsip
tersebut. Ketika kita berbicara tentang pendidikan yang berpihak
kepada siswa, itu berarti bahwa pendidikan harus memperhatikan
kebutuhan, minat, bakat, dan perkembangan individual siswa, serta
memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat mencapai
potensi mereka secara optimal.
 Memaksa siswa untuk belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan
kebutuhan mereka dapat menciptakan dampak negatif, seperti
menurunkan motivasi, menimbulkan ketidaknyamanan, dan bahkan
dapat merusak hubungan antara guru dan siswa. Pendidik perlu
mengadopsi pendekatan yang memotivasi dan memberdayakan siswa
untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka sendiri.
 Namun demikian, penting untuk membedakan antara memaksa siswa
untuk belajar dengan memberikan dukungan dan dorongan yang
tegas. Meskipun memaksa siswa untuk belajar secara harfiah tidak
sesuai dengan pendekatan yang berpihak kepada siswa, namun
memberikan panduan, batasan, dan harapan yang jelas merupakan
bagian dari peran pendidik dalam membimbing dan membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran mereka.
 Pendidik juga perlu mempertimbangkan berbagai strategi dan
pendekatan yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran, seperti menggunakan pendekatan pembelajaran
berbasis proyek, menyesuaikan pembelajaran dengan minat siswa,
memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai