Anda di halaman 1dari 42

Asuhan Bayi & Balita

di komunitas
Dosen Pengampu : Ibu Indayana Setiawati.
S.ST., M.Kes.
Nama Kelompok

Intan Naila Putri Nawirna Wardanita Risma Amalia Nisa


2215401002 2215401004 2215401005
Sub Pembahasan
1. Pengertian Asuhan Bayi &
Balita di Komunitas.
2. Ruang lingkup Asuhan Bayi
& Balita dikomunitas.
3. Tujuan Asuhan Bayi & Balita
Dikomunitas.
4. Standar Asuhan Bayi & Balita
dikomunitas.
5. Standar Pelayanan Asuhan
Bayi & Balita dikomunitas.
Pokok Pembahasan
1.Pemantauan tumbuh
kembang
2.Stunting
3.Tantrum
4.Imunisasi
Bidan komunitas
• Komunitas adalah kelompok orang yang
berada di suatu wilayah tertentu yang saling
berinteraksi dan bekerjasama dalam
mengembangkan kehidupan bersama.
• Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja
melayani keluarga dan masyarakat di
wilayah tertentu.
01

Bayi
Pengertian Bayi
● Bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun,
dengan pembagian sebagai berikut:
● Masa neonatal : usia 0 – 28 hari
● masa neonatal dini : usia 0 – 7 hari,
● Masa neonatal lanjut : usia 8 – 28 hari
● Masa pasca neonatal : usia 29 hari – 1 tahun
Pelayanan kesehatan bayi / anak
Pelayanan kebidanan bayi adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29
hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :
1. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan.
2. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3 – 5 bulan.
3. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6 – 8 bulan.
4. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9 – 11 bulan.
Tujuan kunjungan bayi
1. Meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
keesehatan dasar.
2. Deteksi dini terdapat kelainan pada bayi sehingga
cepat mendapat pertolongan.
3. Memerliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
melalui pemantauan pertumbuhan.
4. Imunisasi
5. Meningkatkan kualitas hidup bayi dengan stimulasi
tumbuh kembang.
Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah usaha memberikan
kekebalan pada bayi. Dengan memasukkan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
tertentu dengan harapan anak menjadi kebal
terhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.
Jenis jenis imunisasi
1.BCG (Basillus Calmette Guerin)
fungsinya untuk menghindari penyakit TBC.
2. Polio
fungsinya untuk menghindari penyakit polio. Polio ini
sejenis penyakit yang menyebabkan terjadinya kelumpuhan.
3. DPT
fungsinya untuk melindungi anak dari 3 penyakit
seperti difteri, pertusis, dan tetanus.
Lanjutan…..
4. Hepatitis B
fungsinya untuk menghindari penyakit yang
mengakibatkan kerusakan pada hati.
5. Campak
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit
ini sangat menular yang ditandai dengan munculnya bintik
bintik merah pada seluruh tubuh. Diberikan pada saat bayi
beruisa 9 bulan.
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang bayi
Stimulasi deteksi dini pada tumbuh kembang bayi
adalah hal yang harus diperhatikan mulai dari tingkat
keluarga.
1. Umur 0 – 3 bulan
• Mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
• Melihat dan menatap wajah ibunya.
• Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
• Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
Lanjutan…….
2. Umur 3 – 6 bulan
• Berbalik dari telungkup ke telentang.
• Mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan
stabil.
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
• Memegang tangannya sendiri.
Lanjutan…….
3. Umur 6 – 9 bulan
• Duduk (sikap tripoid – sendiri )
• Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga
sebagian berat badan
• Merangkak meraih mainan atau mendekati
seseorang
• Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain.
• Bersuara tanpa arti
mamama,bababa,dadadada,tatatata
Lanjutan…….
4. Umur 9 – 12 bulan
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan
dikursi.
• Dapat berjalan dengan dituntun.
• Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan
yang diinginkan.
• Mengulang menirukan bunyi yang didengar.
• Menyebut 2 – 3 suku kata yang sama seperti
mamama, tatatata
Pemberian Vitamin A 1000.000 iu (6 - 11 bulan)
Vitamin A adalah zat gizi yang penting
(essensial) bagi manusia, karena zat gizi ini tidak
dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari
luar.
Vitamin Adapat diperoleh dari:
Bahan makanan seperti :bayam, daun singkong,
pepaya,hati,kuning telur,dan ASI.
Manfaat Vitamin A
1. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah
kebutaan.
2. Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak
membahayakan jiwa anak bila terkena diare, campak atau
penyakit infeksi lainnya.
3. Vitamin A dapat memberi kelangsungan kesehatan dan
pertumbuhan anak.
02

Balita
Pengertian Balita
• Balita adalah anak manusia yang berusia 1 -5 tahun
yang memiliki tahap pertumbuhan mental, intelektual
yang berkembang pesat.
• Pelayanan kebidanan anak balita adalah pelayanan
kebidanan yang sesuai standar yang dilaksanakan oleh
seorang bidan atau tenaga kesehatan lainnya pada
anak balita sehat dan sakit selama periode usia 1 -5
tahun.
Pelayanan kesehatan pada anak balita:
1. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala.
2. Penyuluhan pada orang tua mengenai kebersihan anak,
perawatan gigi, pola pemberian makan anak, kesehatan
lingkungan, perawatan anak sakit, jauhkan anak dari
bahaya.
3. Cara menstrimulasi perkembangan anak.
4. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit
5. Pemberian vitamin A
6. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit mungkin timbul
pada saat bayi dan cara menangulanginya.
Kunjungan anak balita
1. Kunjungan pertama, pada saat periode usia anak
12 bulan.
2. Kunjungan ketiga dilakukan setiap 2 bulan sampai
usia anak 18 bulan.
3. Kunjungan kedua dilakukan setiap 6 bulan sampai
anak berumur 24 bulan.
4. Kunjungan selanjutnya apabila diperlukan.
Vitamin a 200.000 IU (12 bulan)
Vitamin A warna merah berfungsi untuk
perkembangan dan kinerja berbagai
organ tubuh, seperti mata, kulit, organ
reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh
Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Perkembangan anak akan bertambah seiring
dengan semakin bertambanhnya usia anak, maka
terjadi peningkatan motorik kasar, motorik halus,
kemampuan dalam berbicara dan kemampuan dalam
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
1. Umur 12 – 18 bulan
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
• Membungkuk memunggut mainan
kemudian berdiri kembali.
• Berjalan mundur 5 langkah.
• Memanggil ayah dengan kata
‘’papa’’, memanggil ibu dengan kata
‘’mama’’.
Lanjutan…..
2. Umur 18 – 24 bulan
• Mulai berlari.
• Berjalan mundur
• Berjongkok dan naik tangga sendiri
• Menendang dan melempar bola
• Mendorong benda yang tidak terlalu berat
• Melompat ditempat
• Makan dan minum sendiri
Lanjutan…..
3. Umur 24 – 36 bulan
• Jalan naik tangga sendiri.
• Mencoret coret pensil dikertas.
• Bicara dengan baik menggunakan 2 kata
• Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika
diminta.
• Dapat bermain dan menendang bola kecil
Lanjutan…..
4. Umur 36 – 48 bulan
• Berdiri 1 kaki 2 detik
• Melompat kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda tiga
• Menggambar garis lurus
• Mengenal 2 – 4 warna
• Menyebut nama, umur, tempat.
Lanjutan…..
4. Umur 48 – 60 bulan
• Berdiri 1 kaki 6 detik
• Melompat lompat 1 kaki
• Menari
• Menggambar tanda silang
• Menggambar lingkaran
• Mengancing baju atau pakaian boneka.
TANTRUM
1. Tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-
anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan
tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan
napas.
2. Tantrum adalah bersifat alamiah, terutama pada anak yang belum
bisa menggunakan kata dalam mengungkapkan rasa frustrasi
mereka.
Lanjutan...
1. Merupakan suatu ledakan emosi kuat sekali, disertai rasa
marah, serangan agresif, menangis, menjerit-jerit,
menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan ke lantai
atau tanah.
2. Perilaku tantrum secara umum diartikan sebagai perilaku
agresif yang dilakukan oleh seorang anak untuk keluar
dari kondisi ketidaknyamanannya (deprivasi).
3. Perilaku tantrum adalah perilaku yang normal pada anak
yang berusia 15 bulan sampai 6 tahun.
Cara Mengatasi Tantrum

Tantrum pada anak tidak boleh dibiarkan terus-


menerus karena bisa menjadi kebiasaan buruk dan
memengaruhi perkembangannya di kemudian hari.
1. Bersikap tenang

2. Mencari tahu penyebab tantrum

3. Mengalihkan perhatiannya

4. Jangan memukul anak.


Stunting
stunting adalah pendek atau sangat pendek
berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia
yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada
kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan
kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak
adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang
terjadi dalam 1000 HPK.
Dampak stunting di Indonesia
Dampak kesehatan :
a. Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek,

kurus), hambatan perkembangan kognitif dan


motoric.
b. Gangguan metabolik pada saat dewasa → risiko

penyakit tidak menular (diabetes, obesitas,


stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya).
Faktor penyebab stunting
1. Asupan kalori yang tidak adekuat.
a. Faktor sosio-ekonomi (kemiskinan).
b. Pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik
pemberian makan untuk bayi dan batita (kecukupan ASI).
c. Peranan protein hewani dalam MPASI.
d. Penelantaran
e. Pengaruh budaya
f. Ketersediaan bahan makanan setempat.
Lanjutan..
2. Kebutuhan yang meningkat.
• Penyakit jantung bawaan.
• Alergi susu sapi.
• Bayi berat badan lahir sangat rendah.
• Kelainan metabolisme bawaan.
• Infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal
dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh
imunisasi
Mencegah stunting
1. Saat Remaja
Skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah.
2. Saat Masa Kehamilan
Disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi
kehamilan ke dokter. Perlu juga memenuhi asupan
nutrisi yang baik selama kehamilan. Dengan makanan
sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam
folat, dan yodium harus tercukupi.
Lanjutan...
1. Bayi dan Balita.
a. Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
b. Imunisasi
c. ASI Eksklusif
d. Pemantauan tumbuh kembang (weight
faltering)
2. Gaya Hidup Bersih dan Sehat
Gizi seimbang
Gizi Adalah susunan pangan sehari² yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan
aktivitas fisik perilaku hidup bersih dan mengatur
berat badan sec. Teratur.
Pemenuhan gizi bayi dan Balita
Usia 0-6 bulan:
• ASI eksklusif
Usia 6-8 bulan
• MPASI tekstur lunak saring
Usia 9-11 bulan
• MPASI tekstur cincang
Usia 12 bulan
• Makanan keluarga
Isi piringku
Pemberian makan pada bayi dan anak
• Makanan pokok 35%
• Protein hewani 30%
• Sayur dan buah 25%
• Kacang-kacangan 10%

Pemberian makan pada balita


• Makan pokok 35%
• Lauk pauk 35%
• Sayur buah 30%
Thanks for your
attention

Anda mungkin juga menyukai