Anda di halaman 1dari 5

TEORI DAN APLIKASI MODEL LEWIN DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN

Putu Evi Yuliantini

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

Email: eviyuliantini0707@gmail.com

Abstrak: Artikel ini mendalami Model Lewin, sebuah teori terkenal dalam manajemen perubahan yang
dikembangkan oleh Kurt Lewin. Model ini terdiri dari tiga tahap utama: Unfreeze (Membekukan),
Change (Perubahan), dan Refreeze (Membekukan Kembali), yang memberikan pendekatan sistematis
untuk memahami dan mengelola transformasi organisasional. Tahap pertama, Unfreeze, melibatkan
persiapan dan pemahaman akan perlunya perubahan. Tahap kedua, Change, fokus pada pelaksanaan
perubahan dengan melibatkan partisipasi karyawan dan komunikasi yang efektif. Tahap terakhir,
Refreeze, menekankan pembekuan kembali perubahan baru ke dalam budaya organisasi. Artikel ini
membahas aplikasi praktis Model Lewin, termasuk pentingnya komunikasi yang efektif dan partisipasi
karyawan dalam mengatasi resistensi terhadap perubahan. Dengan menyoroti keunggulan model ini,
artikel ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang mungkin timbul selama proses perubahan.
Meskipun model ini telah memberikan kerangka kerja yang kokoh untuk manajemen perubahan,
keberlanjutan perubahan dan adaptabilitas terhadap perubahan yang berkelanjutan menjadi aspek yang
perlu diperhatikan lebih lanjut. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap Model Lewin, artikel ini
bertujuan memberikan wawasan bagi para praktisi dan pemimpin organisasi yang berusaha untuk
mengelola perubahan dengan sukses. Sebagai landasan teoritis yang kuat, Model Lewin dapat menjadi
alat yang efektif dalam menavigasi kompleksitas dan dinamika yang terlibat dalam perubahan
organisasional.

Kata kunci: Model Lewin, Manajemen Perubahan, Unfreeze, Change, Refreeze, Komunikasi Efektif,
Partisipasi Karyawan, Resistensi Perubahan, Transformasi Organisasional, Keberlanjutan Perubahan.
PENDAHULUAN klasik seperti "Frontiers in Group Dynamics:
Concept, Method, and Reality in Social Science;
Dalam dinamika bisnis modern yang Social Equilibria and Social Change" (Lewin,
dipenuhi dengan ketidakpastian dan perubahan 1947) dan pemahaman mendalam tentang
konstan, kemampuan suatu organisasi untuk konsep dasar model ini akan membimbing
beradaptasi dan merespons dengan cepat penjelasan aplikatif.
menjadi kunci utama untuk kelangsungan dan
keberhasilan jangka panjang. Salah satu teori Sejalan dengan perkembangan
yang secara konsisten membimbing pemahaman organisasi yang semakin kompleks, artikel ini
dan implementasi perubahan organisasional juga akan membahas tantangan dan kesempatan
adalah Model Lewin, yang dikembangkan oleh yang mungkin muncul selama proses perubahan.
psikolog sosial terkemuka, Kurt Lewin. Dengan merinci strategi komunikasi yang
efektif, menggali potensi partisipasi karyawan,
Model Lewin menawarkan pendekatan dan mengelola resistensi, artikel ini bertujuan
sistematis melalui tiga tahap kunci: Unfreeze untuk memberikan panduan praktis bagi
(Membekukan), Change (Perubahan), dan pemimpin organisasi yang berupaya merancang
Refreeze (Membekukan Kembali). Tahap dan mengimplementasikan perubahan yang
Unfreeze melibatkan pemahaman dan persiapan sukses.
untuk perubahan dengan menggali kesadaran
akan kebutuhan transformasi. Tahap Change Dengan pemahaman mendalam tentang
menitikberatkan pada pelaksanaan perubahan itu Model Lewin, diharapkan artikel ini akan
sendiri, melibatkan partisipasi aktif karyawan memberikan wawasan yang bermanfaat bagi
dan manajemen resistensi. Terakhir, tahap para profesional, manajer, dan pemimpin
Refreeze ditujukan untuk membekukan organisasi yang berada di garis depan
perubahan baru menjadi bagian integral dari perubahan, membuka pintu untuk penerapan
budaya organisasi. teori yang kuat dalam praktek manajemen
perubahan yang efektif.
Dalam kerangka teoritis ini, artikel ini
akan menyelidiki Model Lewin lebih lanjut, 3 TAHAPAN MODEL LEWIN DALAM
mengeksplorasi esensi teori tersebut, dan MANAJEMEN PERUBAHAN
menganalisis bagaimana model ini dapat
diaplikasikan secara nyata dalam konteks Model Lewin, dikembangkan oleh Kurt

manajemen perubahan. Referensi karya-karya Lewin, merangkum proses manajemen


perubahan ke dalam tiga tahap utama: Unfreeze 3. Refreeze
(Membekukan), Change (Perubahan), dan
Refreeze (Membekukan Kembali). Setiap tahap Tahap "Refreeze" (Membekukan
memainkan peran kunci dalam membimbing Kembali) dalam manajemen perubahan
organisasi melalui transformasi. Berikut adalah merupakan langkah terakhir dari Model
pembahasan lengkap mengenai masing-masing Lewin yang dikembangkan oleh Kurt
tahap tersebut: Lewin. Pada tahap ini, fokus utama
adalah menjadikan perubahan sebagai
1. Unfreeze bagian yang tak terpisahkan dari budaya
dan rutinitas organisasi. Tujuan dari
Unfreeze, dalam konteks Model Lewin Refreeze adalah membekukan atau
dalam manajemen perubahan, adalah mengkristalkan perubahan yang telah
tahap pertama dari tiga tahap yang diimplementasikan sehingga menjadi
dirancang oleh Kurt Lewin untuk bagian yang tetap dan berkelanjutan.
membimbing organisasi melalui proses
transformasi. Tahap ini merujuk pada APLIKASI MODEL LEWIN
langkah-langkah yang diambil untuk
mengubah pola perilaku lama dan Model Lewin memiliki berbagai aplikasi dalam

mempersiapkan organisasi atau individu manajemen perubahan, membantu organisasi

untuk menerima perubahan yang akan merencanakan, melaksanakan, dan

diimplementasikan. mempertahankan transformasi. Berikut adalah


beberapa aplikasi utama Model Lewin dalam

2. Change konteks manajemen perubahan:

Dalam konteks manajemen perubahan, 1. Identifikasi Kebutuhan Perubahan


tahap "Change" (Perubahan) merujuk
pada langkah implementasi perubahan Model Lewin membantu organisasi

yang telah direncanakan dan mengidentifikasi kebutuhan perubahan

dipersiapkan pada tahap Unfreeze dengan tahap Unfreeze, di mana

(Membekukan). Tahap Change adalah perhatian diberikan untuk memahami

momen di mana perubahan sebenarnya masalah dan perubahan yang diperlukan.

dijalankan, dan organisasi atau individu


mulai beralih dari pola perilaku lama 2. Mengelola Resistensi
menuju yang baru.
Tahap Change pada Model Lewin dalam menerapkan model ini menjadi
memberikan strategi untuk mengelola penting.
resistensi terhadap perubahan.
Melibatkan karyawan secara aktif dan 2. Kebutuhan untuk Perubahan
mendengarkan kekhawatiran mereka Berkelanjutan
membantu mengurangi resistensi.
Model Lewin cenderung
3. Partisipasi Karyawan mengasumsikan bahwa perubahan
bersifat linier dan dapat 'membeku'
Model Lewin menekankan partisipasi setelah tahap Refreeze. Namun, realitas
karyawan dalam tahap Change, organisasional saat ini menuntut
memastikan bahwa mereka terlibat keterbukaan terhadap perubahan yang
dalam perencanaan dan implementasi berkelanjutan.
perubahan.
KESIMPULAN

4. Komunikasi Efektif
Model Lewin tetap menjadi salah satu alat
manajemen perubahan yang paling berpengaruh.
Model Lewin mendorong komunikasi
Dengan fokus pada kesadaran, partisipasi, dan
yang efektif selama seluruh proses
pembekuan, model ini memberikan landasan
perubahan, mulai dari menjelaskan
yang kokoh untuk mengelola perubahan dengan
kebutuhan perubahan (Unfreeze) hingga
sukses. Meskipun tantangan dapat muncul,
memberikan pemahaman yang jelas
pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip
tentang perubahan yang akan terjadi.
model ini dapat membantu organisasi mengatasi

TANTANGAN DALAM MENGGUNAKAN hambatan dan mencapai transformasi yang

MODEL LEWIN berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ketidakpastian

Lewin, K. (1947). Frontiers in Group


Dalam dunia yang selalu berubah,
Dynamics: Concept, Method, and Reality in
ketidakpastian dapat menjadi kendala
Social Science; Social Equilibria and Social
dalam perencanaan dan pelaksanaan
Change. Human Relations, 1(1), 5–41.
perubahan. Oleh karena itu, fleksibilitas
Cummings, T. G., & Worley, C. G.
(2014). Organization Development and Change.
Cengage Learning.

Mellita, D., & Elpanso, E. (2020).


Model Lewin Dalam Manajemen Perubahan
Teori Klasik Menghadapi Disrupsi Dalam
Lingkungan Bisnis. Mbia, 19(2), 142-152.

Anda mungkin juga menyukai