Anda di halaman 1dari 5

HASIL OBSERVASI WAWANCARA SMPN 4 PAKENJENG

Anggit Iham Jamil


Ghani Henkaryansyah

Hasil wawancara tanya jawab

Narasumber: Pak Yogaswara S,P.d

1.Ketersediaan rencana pembelajaran lengkap di sekolah?

Untuk di sekolah SMP 4 PAKENJENG masih menerapkan kurikulum 2013 revisi


2019

2.Ketersediaan sarana dan prasarana PJOK di sekolah

Untuk sarana PJOK di sekolah SMP 4 PAKENJENG ada lapangan multifungsi yang
bisa digunakan oleh beberapa cabang olahraga seperti bola basket, bola volli, dan
futsal, prosedur lapangannya itu udah tingkat professional,dan ada juga lapangan
sepak bola umum tetapi di gunakan sarana oleh sekolah SMP 4 PAKENJENG, dan
lapanagan petanque.
Dan prasarana untuk sekolah SMP 4 PAKENJENG kurang memadai dari lapangan
banyak lubang-lubang kecil, untuk ring basket belum terpasang dan bola hanya ada
satu dari setiap cabang olahraga
3.Implementasi pembelajaran PJOK sesuai dengan Rencana Pembelajaran?

Sebetulnya kita sebagai guru ketika mendapatkan feedback berupa gaji atau honor
dari sekolah, kita memiliki tanggung jawab memberikan pelayanan atau pembelajaran
yang terbaik terhadap peserta didik karena pada dasarnya guru itu bukan seorang
superior tapi guru itu sebagai pelayan bagi peserta didik yang memiliki keinginan
untuk belajar. Jadi intinya proses pembelajaran tidak keluar dari rencana
pembelajaran.

4.Apakah pernah mengalami hambatan Ketika sedang melakukan pembelajaran?

Untuk hambatan Ketika pembelajaran banyak. Terutama hambatan pada peserta didik,
saya mengajar di sekolah di SMP yang pastinya karakteristik dan sikap dan kemauan
belajarnya peserta didik itu berbeda dengan SD dan SMA. Hambatan mengajar
peserta didik SMP, saya pernah menghadapi hambatan peserta didik ketika saya
mengajarkan materi senam lantai tiba-tiba ada peserta didik ketika sedang
berlangsungnya pembelajaran meminta untuk bermain bola.

5 Mengapa kurikulum dan pembelajaran tidak dapat di pisahkan?

Karena kurikulum sangat erat kaitannya dengan pembelajaran. Kurikulum itu sendiri
merupakan mata pelajaran yang harus dipelajari dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh pengetahuan.
6. Apa yng akan terjadi apabila prinsip yang ada dalam kurikulum tidak di terapkan
dalam proses mengajar?

Jika prinsip ini tidak diterapkan dalam kurikulum yang sebenarnya Ketika mengajar,
makasa sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan potensi anak, anak tidak
akan berkembang menjadi potensi yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan
kehidupannya. Jika tidak dilaksanakan, siswa tidak akan mampu beradaptasi dan
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

7. Apakah bapak pernah ketika mengajar menghadapi siswa yang kurang suka
berolahraga?

Tentunya di setiap kelas itu pasti ada siswa yang kurang suka atau pun tidak
menggemari kegiatan olahraga saya selaku guru pjok akan berusaha memotivasi dan
memberikan perhatian khusus terhadap siswa itu seperti memodifikasi pembelajaran
lebih ke bentuk permainan yang mengarah ke gerak dasar olahra seperti kucing-
kucingan bisa dipakai ketika pemansan tubuh anak ketika memulai suatu kegiatan.

8. Adakah hambatan dari guru lain ketika bapa berada di lingkungan sekolah sekolah
tersebut ?

Untuk pengalaman pribadi saya sendiri, hambatan yang terjadi itu seperti celetukan
dari guru lain yang kurang enak, dan sifat iri dari guru lain.

9. Hambatan dari faktor kurikulum PJOK?

Hambatannya seperti, kadang siswa di tempatkan di jam siang ketika kegiatan


olahraga. Kalua menurut pribadi saya yang bagusnya atau sfesifik nya itu ketika jam
pelajaran olahraga itu di pagi atau sore.

10. Apa yang terjadi jika kurikulum tidak ada pak?

Ya pastinya, Kalau tidak ada kurikulum maka pendidikan tidak dapat terlaksana dan
tujuan pendidikan pun tidak akan terwujud, sebagai pedoman penyeleggaraan
pendidikan, selain itu kurikulum selalu disesuaikan dengan situasi dan keadaan yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai