Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rika Ayu Lestari

Nim : 4301416070
Prodi : Pendidikan Kimia

A. Kekuatan dan kelemahan praktikan


 Kekuatan
Kekuatan praktikan selama PPL di SMA Negeri 6 Semarang diantaranya yaitu
praktikan mudah bersosialisasi dengan guru, guru pamong, siswa, karyawan atau
dengan kata lain semua warga sekolah. Selain itu praktikan mudah menciptakan
kondisi suasana yang kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung,
kemudian praktikan bisa menerapkan media pembelajaran yang interaktif
contohnya memberikan simulasi video pada materi tertentu, memberikan
jembatan keledai berupa lagu – lagu ataupun singkatan yang lain untuk
mempermudah dalam menghafal materi tertentu, lalu menerapkan games Kahoot
hal itu dikarenakan agar siswa tertarik, termotivasi dan semangat dalam
pembelajaran.
 Kelemahan
Selama PPL di SMA Negeri 6 Semarang saya memiliki beberapa kelemahan
diantaranya yaitu sebagai awal dalam praktik mengajar, praktikan mengalami
kendala dalam pengelolaan kelas dikarenakan ketika mengajar masih ada rasa
canggung dan grogi atau deg - degan. Selain itu ketika penyampaian materi saya
belum sepenuhnya lancar, kemudian saya belum memberikan contoh yang cukup
banyak pada setiap ulasan materi.
B. Kemampuan diri praktikan
Kemampuan saya sebagai mahasiswa praktikan sangatlah jauh dari kata
professional, karena saya disini juga belajar dari bapak – ibu guru di sekolah agar
menjadi guru yang professional. Apalagi kita tahu bahwa sekarang pembelajaran
menggunakan kurikulum 2013 atau berada pada abad 21 yang ditandai dengan
adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat
sehingga memberikan pengaruh dalam dunia pendidikan. Pendidikan dalam abad 21
memberikan tantangan tersendiri bagi saya yaitu pada pendidikan karakter. Saya
sebagai praktikan yang nantinya akan menjadi guru professional saya akan
bersungguh – sungguh dalam menanamkan karakter dalam diri siswa. Sebagai
praktikan kita harus berusaha bagaimana siswa kita mempunyai karakter yang
bernilai positif, dan kita tahu juga bahwa dalam kurikulum 2013 menerapkan
pembelajaran saintifik, kita tahu bahwa pembelajaran saintifik adalah pembelajaran
yang menekankan peserta didik untuk aktif dalam meengkonstruk konsep, jadi disini
guru tidak selalu menjelaskan atau biasa disebut teacher center melainkan sekarang
pembelajarannya yaitu student center artinya siswa dituntut untuk aktif selama
pembelajaran. Berdasarkan praktik pengalaman mengajar saya di SMA Negeri 6
Semarang, saya sudah bisa menerapkan pembelajaran yang berorientasi student
center, hal ini dibuktikan dengan saya memberikan suatu permasalahan mengenai
materi tertentu kemudian siswa diminta berdiskusi sehingga siswa cenderung aktif
dalam pembelajaran.
,Keberhasilan dalam melaksanakan PPL didukung oleh beberapa faktor salah
satunya kemampuan public speaking. Kemampuan public speaking sangatlah penting
karena dalam menyampaikan materi kita harus jelas dan lancar menerangkannya,
tidak boleh terbata – bata. Tetapi kemampuan public speaking yang saya miliki jauh
dari kata sempurna karena kita tahu bahwa dalam berbicara didepan umum sangatlah
sulit, apalagi kita berbicara didepan siswa langsung hal itu tentunya jauh lebih sulit.
Tetapi saya tidak mudah putus asa begitu saja, saya akan belajar public speaking
dengan melihat guru pamong dalam mengajar didalam kelas.
Faktor kedua yang harus dimiliki praktikan yaitu kemampuan dalam
mengkondisikan kelas. Menurut saya, saya mengganggap saya sudah mampu dalam
mengkondisikan kelas agar kelas tersebut tidak gaduh dll. Cara yang saya lakukan
yaitu saya membuat perjanjian kepada siswa sebelum melaksanakan pembelajaran,
dan apabila siswa melanggar perjanjian tersebut maka siswa akan menerima
konsekuensi. Tetapi saya tetap belajar dari guru pamong ataupun guru yang lain
dalam melakukan pengkondisian kelas guna untuk menambah pengetahuan saya akan
kemampuan tersebut.
C. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL adalah materi atau ilmu yang saya
dapatkan dari bangku kuliah semoga dapat diterima oleh siswa dengan baik dan jelas,
kemudian ketika saya menjelaskan materi kepada siswa semoga siswa dapat paham
akan materi yang saya sampaikan. Selain itu pula Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang saya buat bisa sesuai dengan apa yang nanti saya sampaikan waktu
dikelas. Kemudian saya berharap dengan saya PPL di SMA Negeri 6 Semarang yang
diketahui bahwa sekolah ini memiliki kedisplinan yang bagus atau aturan dan tata
tertib yang ketat sehingga suatu saat jika saya ditempatkan disekolah lain saya
berharap sekolah yang saya ampu nantinya bisa seperti SMA Negeri 6 Semarang.
Saya juga berharap kelak saya bisa menjadi menjadi guru yang tertib dan
mengajarkan kepada anak peserta didik menjadi siswa yang tertib pula.

D. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL


Nilai tambah yang saya peroleh setelah melaksanakan PPL adalah saya
mengetahui bagaimana susahnya menjadi seorang guru. Seorang guru itu tugasnya
bukan hanya mengajar tetapi seorang guru harus juga mendidik, melatih siswa dari
segala aspek sehingga menghasilkan siswa yang berdedikasi tinggi terhadap dunia
pendidikan. Selain itu pula nilai tambah yang saya peroleh setelah melaksanakan PPL
yaitu nilai kedisplinan dari SMA Negeri 6 Semarang mulai dari dari disiplin
berpakaian, disiplin waktu dan tertib. Displin waktu artinya semua warga sekolah taat
akan aturan waktu contohnya jam masuk sekolah yaitu pukul 06.45 artinya jika warga
sekolah terlambat dengan waktu yang ditentukan mereka akan mendapatkan
konsekuensinya misalnya dilakukan apel ataupun pembinaan, selain itu pula setiap
harinya ada siswa yang bertugas menjadi STP2K atau PKS dibantu dengan guru
lainnya untuk mengecek kelengkapan pakaian siswa dan ketepatan jam dating mereka
ke sekolah. Selain itu pula nilai tambah yang saya peroleh setelah melaksanakan PPL
yaitu kebijakan pengurangan plastik disekolah atau less plastic . Dimana ketika di
ruang lingkup sekolahan tidak boleh ada plastik sekali pakai yang digunakan.
Kebijakan ini sudah berjalan dengan baik contohnya siswa dilarang membeli botol air
kemasan, siswa diharuskan membawa botol minum atau tumblr sendiri karena dalam
setiap ruang kelas sudah tersedia air galon, kemudian dikantin sudah tidak
menggunakan kantong kresek untuk membungkus makanan melainkan pakai kertas,
kemudian sudah tidak ada sedotan plastik dikantin SMA Negeri 6 Semarang.
Kebijakan ini sesuai dengan program SMA Negeri 6 Semarang yaitu sebagai sekolah
Adiwiyata.

Anda mungkin juga menyukai