Anda di halaman 1dari 20

MODUL

Korespondensi & Kearsipan

Disusun:

Aso Sudiarjo
Arnie R Mariana

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER


BINA SARANA GLOBAL
Jl. Gatot Subroto, Km. 1 (Perempatan Cimone) No. 43-45 Tangerang
Daftar Isi

 Daftar Isi................................................................................................... 1

 Definisi Korespondensi............................................................................. 2

 Definisi Korespondensi Bisnis.................................................................. 3

 Pengertian surat dan surat bisnis............................................................. 4

 Beberapa fungsi surat bisnis.................................................................... 5

 Pengelompokan surat............................................................................... 6

 Bagian-bagian surat.................................................................................. 13

 Berbagai macam bentuk atau format surat............................................... 18

 Berbagai macam contoh surat-surat bisnis ............................................. 19

1|Page
A. KORESPONDENSI

Korespondensi berasal dari kata Correspondence (Inggris) atau


Correspondentie (Belanda) yang berarti suatu kegiatan atau hubungan yang
terjadi antara pihak-pihak terkait yang dilakukan dengan saling berkiriman
surat.

Hubungan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis biasanya bersifat


resmi dan dilakukan dengan surat-menyurat. Oleh karena itu, korespondensi
juga diartikan sebagai surat-menyurat.

Korespondensi merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang


digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis
kepada pihak lain. Pada umumnya, kegiatan korespondensi berkaitan dengan
suatu proses penyampaian pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis baik dalam
bentuk surat, memo, proposal, agenda, maupun dalam bentuk laporan yang
dilakukan oleh seseorang atau lembaga kepada orang atau lembaga lain
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi


menjadi dua, yakni:

1. Korespondensi Eksteren

Hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh kantor atau bagian-


bagiannya dengan pihak luar.

2. Korespondensi Interen

Hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh orang-orang dalam


suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dengan kantor
cabang.

2|Page
B. KORESPONDENSI BISNIS

Korespondensi Bisnis adalah suatu kegiatan korespondensi antara


satu pihak dengan pihak yang
lain baik secara perorangan
maupun lembaga yang
berkaitan dengan dunia bisnis.

PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM
KORESPONDENSI

1. Koresponden, yaitu orang


atau pihak yang berkirim
surat dan atau yang
menandatangani surat.

2. Redaktur, yaitu orang yang menyusun naskah surat.

3. Sekretaris, yaitu orang yang membantu pemimpin dalam kegiatan


korespondensi.

4. Juru ketik, yaitu orang yang membantu memproduksi surat-surat.

5. Register, yaitu orang yang melakukan aktivitas tata usaha atau


administrasi surat-surat yang meliputi pemberian nomor surat, pencatatan
surat keluar dan surat masuk, serta menangani pengarsipan surat-surat
(filling system).

6. Kurir, yaitu orang atau pihak yang


mmenyampaikan surat kepada penerima.

3|Page
C. PENGERTIAN SURAT

Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen


Pendidikan Nasional, “surat dapat didefinisikan sebagai suatu sarana
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu
pihak kepada pihak lain”.

Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan


informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis maupun nonbisnis.

Surat bisnis adalah surat yang digunakan orang atau organisasi untuk
menyampaikan informasi tertulis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan
kegiatan bisnis.

Media yang terlibat : Pengiriman lewat pos, faksimile, telepon seluler,


atau melalui jalur dunia maya (Internet). Korespondensi bisnis atau surat-
menyurat bisnis memiliki bahasa tersendiri yaitu bahasa korespondensi
bisnis. Ciri-ciri bahasa korespondensi bisnis :

1. Jelas

Mudah dimengerti dan bebas dari kemungkinan salah tafsir. Dalam


korespondensi bisnis, dituntut kecermatan dalam pilihan kata, keutuhan
kalimat dan penggunaan tanda baca.

2. Lugas

Lugas ialah hemat. Hemat berarti ekonomis dalam menggunakan


kata, tetapi dengan cakupan makna yang lengkap.

3. Menarik dan Santun

Bahasa yang menarik tidak harus indah seperti bahasa yang


digunakan dalam syair. Bahasa menarik disini ialah bahasa yang hidup
dan santu, menghindari pengulangan kata yang menjemukan dan mampu
membangkitkan minat pembaca.

4|Page
4. Tidak Bertele-tele

Isi surat tidak perlu terlalu panjang dan bertele-tele, tetapi


menggunakan bahasa yang efisien, efektif dan lugas namun harus tetap
menjaga etika kesopanan sehingga menjadi lebih mudah dipahami dan
berkesan mendalam.

Di samping itu, yang tak kalah penting adalah adalah apabila


menggunakan surat kertas, pilihlah kertas yang baik, bersih, dan ukurannya
sesuai dengan maksud dan tujuan pengiriman surat (tidak terlalu tipis maupun
tidak terlalu tebal).

D. FUNGSI SURAT BISNIS

1. Sebagai wakil atau duta bagi pengirim surat

2. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan,


buah pikiran, atau gagasan yang berkaitan dengan masalah-masalah
bisnis

3. Alat bukti tertulis (dokumen tertulis)

4. Alat untuk mengingat (arsip surat bisnis)

5. Bukti sejarah (historis)

6. Pedoman kerja

7. Media promosi bagu pengirim surat

Beberapa kelebihan surat dibandingkan dengan alat komunikasi lisan :

 Dapat menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi karena


pengirim pesan dapat mempersiapkan dengan sebaik-baiknya dan
sejelas-jelasnya

 Penyampaian pesan-pesan bisnis memungkinkan pembaca membacanya


berulang-ulang, sehingga apa yang disampaikan dalam surat tersebut
dapat dipahami dengan sebaik-baiknya

5|Page
 Penyampaian pesan-pesan bisnis lebih ekonomis bila dibandingkan
dengan penyampaian melalui telepon atau telegraf

E. PENGELOMPOKAN SURAT

Pengelompokan Surat
Menurut Wujudnya

Menurut Pemakaiannya

Menurut Banyaknya Sasaran yang Dituju

Menurut Sifatnya

Menurut Urgensi Penyelesaiannya

Menurut Isi dan Maksudnya

6|Page
Menurut
Menurut Menurut Banyaknya
Wujudnya Pemakaiannya Sasaran yang
Surat Surat Dituju
Surat Biasa
Bersampul Pribadi Surat
Kartu Pos Surat Dinas Edaran
Warkat Pos Surat Bisnis Surat
Memo dan Menurut
Surat Sosial Pengumuma
Menurut Urgensi Menurut Isi
Nota
Sifatnya Penyelesaian n dan
Surat
Surat Tanda
Biasa nya
Surat Maksudnya
Bervariasi,
Bukti
Surat Biasa tergantung
Konfidensial Surat dari
(terbatas) Segera maksud
Surat Surat Kilat dan tujuan
Rahasia pengirimny
a

1. PENGELOMPOKAN SURAT MENURUT WUJUDNYA


a. Surat Bersampul

Surat bersampul (surat tertutup) adalah surat yang dikirimkan


seseorang kepada orang yang terdiri atas kertas surat dan sampul
(amplop) dengan
berbagai ukuran. Surat
bersampul dimaksudkan
untuk menjaga
kerahasiaan isi pesan
dalam surat tersebut,

7|Page
sehingga tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak menerimanya.
Pengiriman surat bersampul dengan berat standar melalui kantor pos
perlu dilengkapi dengan prangko. Jika berat surat melebbihi batas
maksimum yang telah ditentukan, perlu adanya penambahan biaya
prangko sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Kartu Pos

Kartu pos adalah bentuk surat terbuka yang digunakan untuk


menyampaikan pesan-pesan singkat dan praktis, yang berbentuk kartu
kecil dengan ukuran 10cm x 15cm yang dikeluarkan oleh PT Pos
Indonesia. Oleh karena itu kartu pos berukuran kecil, harus diusahakan
agar pesan-pesan yang penting-penting saja yang disampaikan. Kartu
pos tidak dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang
sifatnya rahasia atau confidential maupun surat yang berisi pesan-pesan
panjang.

c. Warkat Pos

Warkat pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan kertas


surat dan amplop. Kertas warkat pos dibuat sedemikian rupa, sehingga
apabila kertas tersebut dilipat akan membentuk amplop. Sebagaimana
diketahui, amplop tersebut dapat berfungsi sebagai lembaran isi surat.
Yang membedakan antara warkat pos dengan surat bersampul yaitu di
mana dalam warkat pos, bagian dalam amplop tersebut berfungsi sebagai
lembaran isi surat, sedangkan dalam surat bersampul, amplop yang ada
tersebut terpisah dan tidak dapat digunakan sebagai lembaran isi surat.
Ukuran warkat pos adalah 6cm x 12cm.

d. Memorandum (Memo) dan Nota

Memorandum atau sering disebut memo adalah surat yang


digunakan oleh pimpinan untuk menyampaikan suatu pesan seingkat
yang berupa pemberitahuan, permintaan, atau hal-hal lain dalam suatu
internal organisasi. Sedangkan nota adalah suatu pesan singkat yang
dibuat oleh pimpinan suatu lembaga atau organisasi untuk meminta data
atau informasi penting di dalam organisasi.

8|Page
Komponen penting dalam sebuah memo mencakup kepada siapa
memo tersebut ditujukan, dari siapa, tentang hal apa, dan tanggal
pembuatan atau penulisan memo.

e. Surat Tanda Bukti

Surat tanda bukti adalah surat yang memiliki fungsi sebagai tanda
bukti pengakuan sah atas suatu pembayaran tertentu antara satu pihak
kepada pihak lain. Contoh surat tanda bukti yang sering dijumpai di
dalam praktik antara lain: Faktur, kuitansi, dan tanda terima.

2. Pengelompokan Surat Menurut Pemakaiannya


a. Surat Pribadi

Surat pribadi (personal letters) adalah surat yang dibuat oleh


seseorang yang isinya menyangkut kepentingan atau hal-hal yang
sifatnya personal atau pribadi. Oleh karena bersifat pribadi, maka
jenis surat ini tidak memiliki format penulisan yang baku dan
cenderung bersifat informal.

Penulisan surat pribadi tergantung dari kemampuan seseorang dalam


mengekspresikan buah pikiran, ide, ataupun gagasan yang ingin
disampaikan kepada pihak lain. Surat-menyurat pribadi timbul dala
pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam komunikasi antara anak
dan orangtua, antarkerabat, antarsejawat, dan antarteman.

Contoh surat pribadi yaitu : Surat perkenalan, surat cinta, surat


undangan perkawinan, surat belasungkawa, surat ucapan
terimakasih, dan sebagainya.

b. Surat Dinas

Surat dinas atau surat resmi (formal letters) adalah surat yang isinya
berkaitan dengan kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi
pemerintah. Surat dinas bersifat formal dan memiliki format penulisan
yang baku yang dapat digunakan dalam kegiatan korespondensi
suatu instansi tertentu.

9|Page
Contoh surat dinas : Surat undangan dinas, surat pengumuman, surat
edaran, surat pengantar, surat tugas, surat nota, surat instruksi, surat
kuasa, surat perjalanan dinas, surat keputusan, dan surat dinas
lainnya.

c. Surat Bisnis

Surat bisnis (business letters) atau surat niaga, adalah surat yang
digunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha
bisnis, seperti bidang usaha produksi, perdagangan, dan usaha jasa.
Sebagaimana diketahui, usaha bisnis adalah setiap usaha yang
dilakukan oleh seorang atau lebih untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan motif keuntungan (profit oriented).

Contoh surat bisnis : Surat pemberitahuan, surat pemesanan, surat


permintaan informasi, surat penawaran produk, surat pengiriman
produk, surat penagihan, surat pembayaran , surat penolakan kerja,
surat permintaan kerja, surat perjanjian jual-beli, dan sebagainya.

d. Surat Sosial

Surat sosial (social letters) adalah surat yang digunakan oleh


organisasi atau lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan untuk
berbagai kepentingan sosial bagi masyarakat pada umumnya. Yang
termasuk lembaga-lembaga sosial antaralain : Lembaga anak yatim-
piatu, yayasan peduli AIDS, yayasan peduli korban narkona, dan
lembaga-lembaga sosial lainnya yang memiliki misi sosial dan bukan
berorientasi pada profit atau keuntungan.

Contoh surat sosial : Surat pemberitahuan kepada instansi yang


terkait, surat permohonan bantuan dana kepada donatur, surat
ucapan terimakasih kepada donatur, dan surat undangan untuk
menghadiri peringatan hari-hari besar keagamaan.

3. Pengelompokan Surat Menurut Banyaknya (Jumlah) Sasaran yang


Dituju
1. Surat Biasa

10 | P a g e
Surat yang dibuat oleh seseorang atau organisasi yang ditunjukkan
kepada seseorang atau organisasi lain yang berisi suatu informasi
yang bersifat umum dan bersifat pribadi atau privasi.

2. Surat Edaran

Surat pemberitahuan secara tertulis yang disampaikan oleh seseorang


atau suatu lembaga yang ditunjukkan kepada orang atau lembaga lain
dalam jumlah banyak. Contoh surat edaran : Surat edaran hari kerja,
surat edaran hari libur, surat edaran upacara dan hari-hari besar
nasional, dan surat edaran tentang jadwa; penggunaan pakaian
seragam kerja.

3. Surat Pengumuman

Surat yang berisi pemberitahuan tentang suatu hal yang perlu diketahui
oleh pegawai atau karyawan suatu organisasi ataupun masyarakat luas
(bila dipublikasikan melalui media massa).

Komponen penting :

o Kepala surat organisasi/lembaga

o Nomor, perihal/hal pengumuman

o Isi pengumuman

o Tanggal, bulan, tahun pengumuman

o Penanggungjawab pengumuman

Contoh : Surat pengumuman lowongan kerja dan surat pemberitahuan


pindah alamat kantor

11 | P a g e
4. Pengelompokan Surat Menurut Sifatnya

a. Surat Biasa

Surat yang isinya bersifat biasa (bukan rahasia), dapat beramplop


dan tanpa amplop.

b. Surat Konfidensial (terbatas)

Surat yang termasuk rahasia tetapi terbatas untuk kalangan tertentu


(pejabat tertentu) dan bukan untuk disebarluaskan secara meluas
dalam suatu organisasi.

c. Surat Rahasia

Surat yang isinya hanya boleh dibuka dan dibaca oleh orang atau
pejabat tertentu dalam suatu organisasi dan hanya orang atau pejabat
yang dituju saja yang mempunyai hak untuk membuka dan
membacanya.

5. Pengelompokan Surat Menurut Urgensi Penyelesaiannya

a. Surat Biasa

Surat yang penanganannya diperlakukan biasa saja atau tidak ada


suatu perlakuan khusus atas surat tersebut. Biasanya surat dibebani
dengan prangko pengiriman biasa (standar minimal) untuk pengiriman
surat.

b. Surat Segera

Surat yang memerlukan penanganan secepat mungkin (dilakukan


dengan segera), meskipun penanganannya tidak secepat surat kilat.

c. Surat Kilat

Surat yang memerlukan penanganan dengan sangat segera, harus


didahulukan, dan memperoleh perlakuan khusus daripada surat-surat
yang lain.

12 | P a g e
6. Pengelompokan Surat Menurut Isi dan Maksudnya

Pengelompokan surat menurut isi dan maksudnya sangat bervariasi,


tergantung maksud dan tujuan dari pengirim surat. Beberapa jenis surat
menurut isi dan maksudnya :

Surat pemesanan produk

Surat keterangan

Surat pemberitahuan

Surat penawaran produk

Surat konfirmasi

Surat tugas

Surat perintah kerja

Surat penolakan kerja

Surat penerimaan kerja

Surat penghargaan

Surat perjalanan dinas, dan lain-lain.

Bagian Surat dan Bentuk Surat

(1) Kepala surat/kop surat (letterhead)

(2) Tanggal surat (date)

(3) Nomor, lampiran, dan perihal/hal (number, enclosed, subject)

(4) Nama dan Alamat tujuan (inside address)

(5) Salam pembuka (salutation)

13 | P a g e
(6) Paragraf pembuka (first paragraph)

(7) Paragraf isi (body paragraph)

(8) Paragraf penutup (close paragraph)

(9) Salam penutup (complimentary close)

(10) Tanda tangan (signature)

(11) Nama jelas penanda tangan (name and title)

(12) Tembusan (notation)

(13) Inisial (initial)

(1) Kepala surat/kop surat (letterhead)

Kepala surat atau kop surat merupakan ciri khas suatu lembaga,
organisasi bisnis, badan, instansi yang mencakup : Nama instansi, alamat
lengkap, nomor telepon, nomor faksiile, nomor kode pos, alamat situs web,
e-mail, dan logo atau lambang instansi tersebut.

(2) Tanggal surat (date)

Tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima


surat kapan surat itu ditulis.

Pembuatan tanggal surat :

(1) Jika pembuatan surat mencantumkan nama kota tempat perusahaan


dan tempat perusahaan berada sesuai dengan yang tercantum pada

14 | P a g e
kepala surat, maka nama kota tempat perusahaan tidak perlu
dicantumkan lagi.

(2) Jika surat dibuat di kota lain dan nama kota berbeda dengan yang
tercantum pada kepala surat, maka nama kota tempat surat dibuat
harus diikuti dengan angka tanggal, nama bulan, dan angka tahun.

(3) Penulisan bulan sebaiknya tidak disingkat atau menggunakan angka


tetapi ditulis lengkap, seperti : Januari, Februari, dan seterusnya.

(3) Nomor, lampiran, dan perihal/hal (number, enclosed, subject)

 Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan
diikuti dengan titik dua yang ditulis secara berurutan ke bawah.
Penulisan kata lampiran hanya diperlukan apabila ada berkas yang
dilampirkan dalam surat tersebut.

 Untuk surat-surat dinas dan surat-surat bisnis biasanya terdapat nomor


urut penulisan surat sesuai dengan kode pengarsipan yang telah
dianut. Penomoran ini bersifat bebas,.

 Penulisan kata hal/perihal dalam surat bisnis lazim ditulis setelah nama
dan alamat surat.

(4) Nama dan Alamat tujuan (inside address)

Penulisan nama seseorang yang akan dituju hendaklah memperhatikan


penggunaan kata sapaan seperti Bapak, Ibu, dan Saudara maupun gelar
akademik maupun gelar kehormatan. Penulisan nama dan alamat yang
dituju serta kata sapaan, gelar akademis maupun nonakademis dengan
ejaan yang benar.

Penulisan nama penerima surat diawali dengan huruf kapital pada setiap
unsurnya, bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya. Jika nama orang
yang dituju bergelar akademis seperti Dr., Ir., dr., atau Drs., maka kata
sapaan seperti Bapak, Ibu, dan Saudara sebaiknya tidak digunakan lagi.

(5) Salam pembuka (salutation)

15 | P a g e
Salam pembuka merupakan salam penghormatan yang dilakukan oleh
pengirim surat atau pesan kepada pihak lain sebelum menyampaikan
maksud dan tujuan penulisan surat. Beberapa salam pembuka yang sering
dijumpai dalam korespondensi bisnis saat ini yaitu :

• Dengan hormat,

• Salam hormat,

• Salam sejahtera,

• Saudara Rizky yang terhormat,

• Ibu Vera yang terhormat,

• Bapak Djuanda yang terhormat,

• Assalamualaikum Wr. Wb.

(6) Isi Surat

Isi surat merupakan inti surat yang ingin disampaikan oleh pengirim surat
kepada penerima surat. Penulisan isi surat hendaklah menggunakan kata-
kata atau istilah yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Secara garis
besar, isi surat mencakup tiga hal yaitu : Paragragaf pembuka, paragraf isi,
dan paragraf penutup.

a. Paragraf pembuka : Berisi pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan,


atau permintaan.

b. Paragraf isi : Berisi hal yang ingin disampaikan kepada penerima surat
dengan menggunakan bahasa yang singkat, lugas, dan jelas.

c. Paragraf penutup : Merupakan kesimpulan dan kunci isi surat,


mengandung suatu harapan pengirim surat maupun ucapan
terimakasih kepada penerima surat.

Contoh paragraf pembuka :

• Kami beri tahukan kepada Saudara bahwa …

16 | P a g e
• Dengan ini perkenankalah kami melaporkan kepada Bapak bahwa

• Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 10 Agustus 2011,


kami menyampaikan …

Contoh paragraf penutup :

• Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terimakasih.

• Kami berharap agar jawaban Anda tentang merevisi buku


Komunikasi Bisnis dapat kami terima secepatnya.

• Besar harapan saya untuk mengikuti wawancara selanjutnya, saya


ucapkan terimakasih.

(7) Salam penutup (complimentary close)


Surat yang baik memerlukan salam penutup sebagai suatu
ungkapan sikap respek (hormat) dan menunjukkan sebuah etika yang baik
dalam mengirim surat. Salam penutup yang lazim digunakan dalam
korespondensi antaralain:
Hormat kami,
Hormat saya,
Salam takzim,
Salam kami,
Wassalam,

(8) Tanda tangan, Nama Jelas, dan Jabatan


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan nama dan jabatan
dalam korespondensi yaitu sebagai berikut :
Penulisan nama pengirim menggunakan huruf kapital pada setiap
unsur, tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya
Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah
dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik.
Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim.

(9) Hormat kami,

17 | P a g e
Andrias Darmayadi, S.IP., M.Si., Ph.D.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional

(10) Inisial
 Inisial disebut juga sandi
 Merupakan tanda pengenal bagi petugas yang membuat konsep
 Merupakan tanda pengenal bagi petugas yang mengetik surat tersebut
 Mempermudah menghubungi pengonsep dan pengetik surat apabila
terjadi kesalahan dalam pengetikan surat.

DF/RT (DF = Dzikri Fajari, pembuat konsep; RT = Riezal Triansyah,


pengetik surat)

F. Bentuk Surat
Bentuk surat adalah suatu pola surat menurut susunan letak bagian-
bagian surat. Setiap bagian surat mempunyai peranan yang sangat penting
artinya sebagai identifikasi atau petunjuk pengelolaan suatu surat.
Beberapa macam bentuk surat :
Bentuk lurus penuh (full-block style)
Bentuk lurus (block style)
Bentuk setengah lurus (semi block style)
Bentuk bertekuk (indented style)
Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph style)
Bentuk surat Amerika (American style)
Bentuk surat Inggris (British style)

G. Bahasa Surat
Komunikatif
Mudah dipahami oleh penerima surat
Menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah yang
berlaku
Diksi (pemilihan kata) yang baku dan lazim untuk surat formal,
pemakaian EYD, penyusunan paragraf, dan penyusunan kalimat yang
baik dan benar

18 | P a g e
Pemilihan kata-kata yang sudah dikenal, cermat, dan bermakana jelas,
hindari penggunaan kata yang memiliki makna lebih dari satu.
Sedapat mungkin, gunakan kata atau istilah dalam bahasa Indonesia
Menggunakan huruf miring dan memberi tanda kurung jika
mencantumkan kata asing
Melihat kedudukan penerima surat

H. Contoh-contoh Surat Bisnis


Surat-surat bisnis yang lazim kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari di
antaranya :
Surat Pemesanan
Surat Konfirmasi
Surat Pengaduan
Surat Permintaan Informasi
Surat Ucapan Selamat
Surat Pemberitahuan
Surat Penagihan
Surat Peringatan
Surat Perintah Kerja (SPK)
Surat Pengumuman
Surat Undangan RUPS
Surat Kuasa
Surat Perjanjian

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai