MAKALAH
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
RIZA SYARIPUDDIN
NIM : 2102010004
AISYAH RAMADHANI
NIM : 2102010008
SITTI MULYANA
NIM : 2102010007
(STAI-DDI) PINRANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Manajement Zakat yang berjudul “Strategi
Pengembangan Zakat di Indonesia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Manajement Zakat di STAI DDI Pinrang.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masi banyak
kekurangan. Oleh sebeb itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca dan khususnya bagi para mahasiswa sebagai penambah pengetahuan.
Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT yang punya dan maha
kuasa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah
bersedia membaca makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Definisi Zakat................................................................................................6
B. Sejarah singkat zakat sebelum islam.............................................................7
C. Perintah zakat dalam Al-Qur’an dan Hadizt.................................................8
D. Jenis-jenis harta yang wajib dizakati serta orang-orang yang berhak
menerima zakat dan haram dizakati...................................................................11
E. Strategi pengembangan zakat di Indonesia dalam rangka membangun
ketahanan ekonomi umat islam..........................................................................13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
ii
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Adang Budaya and Syamsuddin Ali Nasution, “Pengembangan Mandatori Zakat Dalam
Sistem Zakat Di Indonesia,” Jurnal Ilmiah Living Law 13, no. 1 (2021): 1,
https://doi.org/10.30997/jill.v13i1.3036.
4
unik yaitu berakhiran 555 untuk zakat dan 777 untuk infak. Dengan
dibantu oleh Kementerian Agama, BAZNAS menyurati lembaga
pemerintah serta luar negeri untuk Mandat BAZNAS sebagai koordinator
zakat nasional menjadi momentum era Ke-bangkitan Zakat di Indonesia.
Dengan berharap Rahmat dan Ridha Allah Ta’alaa, semoga kebangkitan
zakat mampu mewujudkan stabilitas negara, membangun ekonomi
kerakyatan, dan mengatasi kesenjangan sosial.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Zakat
Zakat dari segi istilah fikih berati “sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah diserahkan kepada orangorang yang berhak” di samping
berarti “mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri”. Jumlah yang
dikeluarkan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu bertambah
banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari
kebinasaan.6 Dalam Islam kita harus mematuhi segala hukum yang
berlaku, semua perintah dalam agama harus dijalankan tak terkecuali
dengan kita mengeluarkan harta yang kita miliki dengan ukuran yang telah
ditentukan kepada orang-orang yang berhak atau lebih kita kenal dengan
istilah zakat tersebut.
7
Didin Hafidhuddin, “Zakat dalam Perekonomian Modern”, Gema Insani, Jakarta, 1998,
hal. 7
8
Lihat http://www.judaism-islam.com/tsedakahzakah-sadaqah-the-law-of-charity-in-
islam-andjudaism/#sthash.wDgJkmEo.dpuf. Lihat juga http://www.jewfaq.org/tzedakah.htm
diakses pada tanggal 05 Oktober 2023 Pkl.15.00 WIB
8
9
Zalikha, “Pemberian Sumbangan Pada Pemintaminta Pasca Panen Padi”, Jurnal Al-
Bayan, Vol. 2, No. 33, Januari-Juni 2016, hlm. 84
10
Tafsirq, Kitab Shahih Bukhari Muslim Nomor 16, hlm. 2
9
b. Berkembang.
Yang dimaksud harta yang berkembang di sini adalah harta
tersebut dapat bertambah atau berkembang bila dijadikan
10
1. Orang yang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan
penghasilan.
2. Hamba sahaya yang mendapatkan nafkah dari tuanya.11 Termasuk
Bani Muthalib, Bani Hasyim, Bani Naufal, Bani Syam dan istri-
istri Rasulullah12.
3. Orang yang dalam tanggungan zakat, maksudnya tidak boleh
memberikan zakat terhadap orang yang masih menjadi tanggungan
orang yang berzakat.13
4. Orang yang tidak beragama Islam.14
dapat melimpah dan merata dan tidak beredar dalam golongan tertentu
saja.
c. Membagi kefokusan dalam pemetaan program.
Dalam mencapai tujuannya lembaga amil zakat harus melakukan
beberapa kegiatan yaitu, merencanakan program organisasi pengelola
zakat (OPZ), pengorganisasian, strategi, melakukan pelaksanaan dan
pengawasan dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dari lembaga
amil tersebut. Dalam undang-undang menjelaskan bahwa lembaga
amil zakat harus professional, amanah, terpercaya, dan memiliki
program kerja yang jelas baik dari penghimpunan dana sampai
pendistribusianya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
mustahiq.
d. Daya jangkau pendistribusian dana zakat bisa mencakup kebutuhan
warga negara diluar negeri yang membutuhkan.
e. Dana zakat digunakan untuk pengembangan usaha kreatif-produktif
agar dapat mengurangi dominasi pasar asing dan investasi-investasi
asing yang justru merugikan masyarakat, dan hal ini juga bisa
digunakan untuk menyentuh perluasan jaringan usaha halal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Orang Fakir.
b. Orang Miskin.
c. Amil Zakat.
d. Muallaf.
e. Riqab.
f. Gharim ( Orang yang berhutang).
g. Fii sabilillah.
h. Ibnu sabil
a. Orang yang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan
penghasilan.
b. Hamba sahaya yang mendapatkan nafkah dari tuanya.
15
c. Orang yang dalam tanggungan zakat.
d. Orang yang tidak beragama Islam.
5. Berikut beberapa strategi pengembangan potensi zakat di Indonesia
dalam rangka membangun ketahanan ekonomi umat Islam.
a. Membudayakan membayar zakat.
b. Adanya perluasan bentuk penyaluran atau pendistribusian.
c. Membagi kefokusan dalam pemetaan program.
d. Daya jangkau pendistribusian dana zakat bisa mencakup kebutuhan
warga negara diluar negeri yang membutuhkan.
e. Dana zakat digunakan untuk pengembangan usaha kreatif-
produktif agar dapat mengurangi dominasi pasar asing dan
investasi-investasi asing yang justru merugikan masyarakat.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA