wadah kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta sumber daya
alam. Ruang, baik sebagai wadah maupun sebagai sumber daya alam,
sedangkan sebagai sumber daya terbatas pada daya dukungnya. Oleh karena
itu, pemenfaatan ruang perlu ditata agar tidak terjadi pemborosan dan
daerah merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Daerah ini sangat
lingkungan hidup benar-benar sesuai dengan payung hukum yang ada. Hal
yang lebih utama juga dalam rancangan peraturan daerah nanti harus tetap
memperhatikan apa yang menjadi prinsip atau asas-asas utama dalam tata ruang
daerah sendiri.
pemanfaatan ruang agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang yang telah
sanksi. Peraturan zonasi berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh
dilaksanakan pada zona pemanfaatan ruang yang dapat terdiri atas ketentuan
tentang amplop ruang (koefisien dasar ruang hijau, koefisien dasar bangunan,
koefisien lantai bangunan, dan garis sempadan bangunan), penyediaan sarana dan
prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang yang
pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini terdiri dari 3 hal yaitu :
straegis (KLHS); Tata ruang; Baku mutu lingkungan hidup; Kreteria baku mutu
2. Degradasi lingkungan akibat penyimpangan tata ruang, baik di darat, laut dan
udara
Kota dan Daerah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga akan
Ruang
1945, khususnya yang terkait dengan frase “sebe sar besarnya bagi kemakmuran
merupakan hal yang relative baru di Indonesia. Sekarang ini telah disahkan
Lingkungan Hidup (UU PPLH), yang telah mengatur hal yang paling mendasar
terkait KLHS. Untuk menjalankan ketentuan tentang KLHS yang dimuat dalam
adalah penyampaian konsep dan cara kerja KLHS, selalu disama-artikan Analisis
Memang benar, ada beberapa istilah dalam KLHS dapat juga ditemukan
proyek besar tidak dapat dilaksanakan.Hal ini adalah salah satu instrument (alat)
pembuat keputusan (decision making). Sementara itu, KLHS adalah suatu alat
mengenai suatu rencana (atau program atau aturan kerja) tentang dampak
lingkungan yang besar dan penting, melihat pada legitimasi sosial melalui
pengikatan dengan berbagai unsur stakeholders dan memerlukan dialog yang terus
menerus. Hal ini juga memerlukan diskusi mendalam antara pemerintah dengan
KLHS juga melihat pada isu-isu lingkungan secara kumulatif dan lintas
menyediakan masukan untuk spesiikasi teknis yang sesuai dan untuk informasi
selama fase penentuan lingkup kajian (scoping). Hal penting lain adalah KLHS
dapat menarik minat para investor yang peduli lingkungan atau “green investor”.
Penggunaan sumber daya alam harus selaras, seras, dan seimbang dengan fungsi