Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN AGAMA


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dirasah
Islam

Dosen Pengampu : Muh.

Di susun oleh : Kelompok 2 || MBS 1b

1. Sitti nur izza (2304030023)


2. Dhea amalia (2304030024)
3. Nur hijrin (2304030028)
4. Azzahra (2304030034)
5. Siti hadijah (2304030040)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS IAIN PALOPO
2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah

ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran

maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Palopo, 22 september 2023

Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian bahasa baku dan tidak baku..................................................3


B. Fungsi bahasa baku dan tidak baku.......................................................4
C. Ciri-ciri bahasa baku dan baku..............................................................5
D. Contoh bahasa baku dan tidak baku......................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehidupan manusia di dunia merupakan anugrah dari Allah SWT. Dengan

segala pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa

dirasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah tersebut kadang kala manusia lupa akan

Allah SWT yang telah memberikannya. Untuk hal tersebut manusia harus

mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai

dengan bimbingan Allah SWT. Hidup yang dibimbing syariah akan melahirkan

kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan

Rasulnya yang tergambar dalam hukum Allah yang Normatif dan Deskriptif.

Sebagian dari syariah terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus

maupun ibadah umum Sumber syariah adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan

hal-hal yang bekam diatur secara pasti di dalam kedua sumber tersebut digunakan

ra’ya (had), Syariah dapat dilaksanakan apabila pada diri seseorang telah tertanam

Aqidah.. Semoga dengan bimbingan syariah hidup kita akan selamat dunia dan

akhirat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan perus sajikan dalam makalah ini adalah:

1. Berikan penjelasan tentang definisi agama ?

2. Sebutkan Pembagian agama ?

C. Tujuan Penulisan

1
A. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Bahasa baku dan tidak baku?

2. Apa Fungsi Bahasa baku dan tidak baku?

3. Apa ciri-ciri bahasa baku dan tidak baku?

4. Contoh Bahasa baku dan tidak baku?

B. Tujuan

1. untuk memahami Pengertian Bahasa baku dan tidak baku sehingga dapat

melestarikan penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar

2. Untuk mengetahui Bahasa baku dan tidak baku

3. Untuk mengetahui ciri-ciri bahasa baku dan bahasa tidak baku

4. Untuk memahami contoh bahasa baku dan tidak baku dalam penggunaan bahasa

indonesia yang baik dan benar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa baku dan tidak baku

Kata baku adalah kata-kata yang ejaan dan pelafalannya sudah sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia baku yang tertuang dalam KBBI dan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kosakata baku digunakan untuk segala hal yang
bersifat formal, termasuk dalam karya tulis ilmiah, surat resmi, majalah, atau dalam
forum-forum resmi.
Bahasa baku bahasa yang mempunyai pengaruh dalam segi bahasa di
Indonesia. Tidak memandang siapapun yang memakai bahasa Indonesia,
menggunakan dua macam bahasa yakni bahasa baku dan nonbaku, jadi bahasa
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan manusia. Bahasa dapat juga sebagai alat
menghubungan dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam
kehidupan. Berkomunikasi diharapkan harus menggunakan tata bahasa yang baik.
Tentu saja penyampaian bahasa harus mudah dimengerti dan efektif sehingga
pendengar mengerti dengan jelas maksud yang berbicara atau yang menulis, dengan
menghindari pemakaian kosakata dan kalimat yang membingungkan. Itulah gunanya
tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata bahasa sendiri bidang ilmu
yang menggarap masalah-masalah morfem serta penggabungan-penggabungannya,
yang mencakup morfologi dan sintaksis (Gleason dalam Tarigan,1983:3). Oleh
karena itu dengan definisi tersebut dapat memperjelas bahwa apabila terjadi
penggunaan salah bahasa dapat mempengaruhi bahasa secara keseluruhan.
Sementara itu, kata tidak baku adalah kosakata yang ejaan dan pelafalannya
tidak sesuai dengan KBBI dan PUEBI. Biasanya, kosakata tidak baku berasal dari
bahasa daerah atau dari kata baku dengan pelafalan yang tidak sesuai. Kata tidak
baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi tidak dapat digunakan
dalam konteks formal.

3
B. Fungsi Bahasa baku dan tidak baku

Ragam kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia memiliki peran dan
fungsinya masing-masing. Kata baku digunakan untuk segala hal yang bersifat resmi
dan membutuhkan penuturan bahasa yang tepat. Selain itu, terdapat sedikitnya empat
fungsi utama kosakata baku:

1. Sebagai pemersatu. Kata baku dapat digunakan untuk mempersatukan


berbaga kelompok masyarakat dalam satu kesatuan penutur bahasa, seperti
yang tertuang dalam Sumpah Pemuda, “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

2. Memberi Kekhasan. Menggunakan kata baku, baik secara lisan maupun


tulisan, menunjukkan ciri khas seorang penutur bahasa Indonesia, mengingat
sebagian besar masyarakat masih menggunakan kata tidak baku dalam
percakapan sehari-hari.

3. Meningkatkan kewibawaan. Dalam konstruksi masyarakat Indonesia yang


mau tidak mau harus kita akui masih bersifat feudal, menggunakan kosakata
baku dalam percakapan dapat meningkatkan kewibawaan dan mengangkat
status sosial penutur di mata masyarakat awam.

4. Kerangka acuan. Kosakata baku adalah sebuah kerangka acuan dan tolak
ukur dalam berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan KBBI dan PUEBI
sebagai acuan tertinggi dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, kata tidak baku adalah kosakata yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa yang ditentukan. Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-
hari atau dalam tulisan yang bersifat tidak resmi seperti dalam pesan singkat. Kata
tidak baku sering ditemukan dalam interaksi sehari-hari karena terpengaruh oleh
budaya tutur yang berkembang di masyarakat.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kemunculan kata tidak baku, di
antaranya adalah:
1. Penutur tidak memahami bentuk penulisan baku dari kata yang dimaksud;
2. Penutur tidak mengoreksi kesalahan pelafalan atau ejaan yang ditemui;
4
3. Terbawa oleh kebiasaan penutur lain;
4. Pelafalan terpengaruh oleh dialek dari daerah asal penutur.
C. Ciri-ciri bahasa baku dan tidak baku

Ciri-ciri kata baku dapat dirangkum sebagai berikut, beserta contoh kata baku dan
tidak baku:

 Tidak dipengaruhi oleh dialek atau bahasa daerah


Contoh: ‘tengkurap’ (baku) dan ‘tengkurep’ (tidak baku); ‘bagus sekali’ (baku) dan
‘bagus pisan’ (tidak baku).

 Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing


Contoh: ‘kamu’ (baku) dan ‘lo’ (tidak baku); ‘saya’ (baku) dan ‘ane’ (tidak baku).

 Bukan ragam bahasa percakapan


Contoh: ‘memang’ (baku) dan ‘emang’ (tidak baku); ‘bawakan’ (baku) dan ‘bawain’
(tidak baku).

 Penggunaan imbuhan diterapkan secara eksplisit


Contoh: ‘menangis’ (baku) dan ‘nangis’ (tidak baku); ‘menyetop’ (baku) dan
‘nyetop’ (tidak baku).

 Penggunaan kata atau frasa sesuai dengan konteks kalimat


Contoh: ‘terbuat dari’ (baku) dan ‘terbuat’ (tidak baku); ‘sebanding dengan’ (baku)
dan ‘sebanding’ (tidak baku).

 Tidak bermakna ganda atau rancu


Contoh: ‘menghemat’ (baku) dan ‘mempersingkat’ (tidak baku).

 Tidak mengandung pleonasme atau penambahan kata yang tidak perlu


Contoh: ‘turun’ (baku) dan ‘turun ke bawah’ (tidak baku); ‘terbaik’ (baku) dan
‘paling terbaik’ (tidak baku).

 Tidak hiperkorektif
Contoh: ‘musyawarah’ (baku) dengan ‘musawarah’ (tidak baku); ‘surga’ (baku) dan
‘syurga’ (tidak baku).

5
D. Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak Baku

1 Abjad Abjat

2 Advokat Adpokat

3 Afdal Afdol

4 Aktif Aktip

5 Aktivitas Aktifitas

6 Ambeien Ambeyen

7 Al Quran Alquran

8 Andal Handal

9 Apotek Apotik

10 Asas Azas

11 Astronaut Astronot

12 Atlet Atlit

13 Atmosfer Atmosfir

14 Baut Baud

15 Baterai Baterei

16 Berpikir Berfikir

17 Besok Esok

18 Biosfer Biosfir

6
19 Bujet Budjet

20 Bus Bis

21 Cabai Cabe

22 Cedera Cidera

23 Cendekiawan Cendikiawan

24 Cengkeram Cengkram

25 Cenderamata Cinderamata

26 Daftar Daptar

27 Debitur Debitor

28 Dekret Dekrit

29 Definisi Difinisi

30 Depot Depo

31 Detail Detil

32 Diagnosis Diagnosa

33 Diesel Disel

34 Dipersilakan Dipersilahkan

35 Diskotek Diskotik

36 Drainase Drainage

37 Dolar Dollar

38 Durian Duren

39 Ekspor Eksport
7
40 Ekstrem Ekstrim

41 Ekuivalen Ekwivalen

42 Embus Hembus

43 Esai Esei

44 Faksimile Faksimil

45 Februari Pebruari

46 Film Filem

47 Fisik Phisik

48 Fondasi Pondasi

49 Formal Formil

50 Foto Photo

51 Frekuensi Frekwensi

52 Gizi Gisi

53 Gladi Geladi

54 Griya Gria

55 Gubuk Gubug

56 Hafal Hapal

57 Hak Haq

58 Hakikat Hakekat

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, dasar ukuran, atau

yangmenjadi standar. Bahasa baku harus diterima oleh massyarakat luas karena

dengan penerimaan inilah bahsa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan

damenyimbolkan masyarakat bahsa baku tersebut.Ada empat fungsi dari bahasa

Indonesia yang bakuyaitu : bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu,

bahasa Indoensia baku sebagai penandakepribadian bangsa, bahasa baku berfungsi

sebagai penambah wibawa bangsa dan bahasa Indonesia baku sebagai kerangka

acuan.Banyak hal yang berkaitan dalam rangka menyusun sebuah kalimat. Hal-

halitu ada ialah ejaan, pilihan kata, pembentukan kata, pembentukan frase, dan

tata bahasa. Oleh karena itu, banyak hal yang menyebabkan sebuah kalimat

menjaditidak baku.

Belum banyak masyarakat yang mampu menerapkan kata baku dalam

percakapan dan tulisan. Meskipun penggunaan kata tidak baku tidak

dipermasalahkan dalam percakapan sehari-hari, forum-forum dan media tulisan

yang bersifat resmi menuntut penggunaan kata baku. Karena itu, kemampuan

untuk membedakan kata baku dan tidak baku sangat penting untuk dikuasai oleh

penutur bahasa Indonesia.

9
D. Saran
Dari makalah yang telah penulis buat, mungkin terdapat kesalahan

dan kekurangan baik itu dari penulis atau dari kata-katanya, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan

motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah ini nantinya.

Semoga dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap agar kita

yang telahmengetahui bahasa baku baik dari segi makna maupun penggunaan

dalamkalimatnya dapat mengaplikasikan dan dapat meminimalisir

kesalahan.Mengingat betapa penting fungsi bahasa Indonesia dalam

mempersatukan ragamdaerah marilah kita sama-sama berusaha belajar dan

memaknai dan memahami bahasa persatuan Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer.Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.Chaer,

Abdul.

Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.Hidayah, Nurul.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Yogyakarta:

Garudhawacana, 2016.

11

Anda mungkin juga menyukai