Anda di halaman 1dari 5

Nama mata Computational Thinking (CT)

kuliah (tuliskan nama mata kuliah yang pengalaman belajarnya akan direfleksi)

Review Topik 5. CT dan Proyek


pengalaman Computational Thinking atau yang selanjutnya disingkat dengan CT
belajar adalah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi
dalam memilih solusi yang paling efektif, efisien, serta optimal untuk
dikerjakan oleh agen pemroses informasi. Agen informasi ini dapat
berupa manusia atau komputer (perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak). Salah satu topik yang
saya pelajari dari mata kuliah ini adalah CT dan Proyek. Saya mempelajari
topik ini menggunakan pendekatan flipped learning. Flipped learning atau
pembelajaran terbalik adalah sebuah metode di mana proses belajar
dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa dan dosen hanya memberikan
umpan balik. Sebelum memasuki kegiatan inti, saya diminta untuk
mempelajari terlebih dahulu sebuah makalah yang berjudul “Infusing
Computational Thinking in an Integrated STEAM Curriculum: User
Reactions and Lessons Learned” (Baek et al., 2021). Selanjutnya, saya
diminta untuk memilih sebuah proyek STEAM yang dapat dicari melalui
berbagai sumber referensi seperti buku, internet, atau media lainnya.
Proyek STEAM adalah program belajar yang menggabungkan ilmu
pengetahuan (science), teknologi (technology engineering), seni (art), dan
matematika (mathematics) untuk meningkatkan keterampilan dan minat
siswa dalam bidang tersebut. Dalam hal ini saya memilih proyek
pembuatan eco brick. Saya menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam
proyek tersebut, seperti deskripsi singkat proyek, outline, tujuan
pembelajaran, driving question, produk akhir, hands on activities, asesmen,
dan resource yang dibutuhkan. Dari hal ini saya dapat mengintegrasikan
CT ke dalam proyek STEAM dengan menerapkan berbagai komponen atau
fondasi CT pada proses pembuatannya. Pada tahap selanjutnya, dosen
meminta saya untuk bergabung dengan teman lainnya dan
mendiskusikan masing-masing proyek STEAM yang telah dibuat.
Kemudian kelompok diminta memilih salah satu proyek anggota
kelompok untuk dirancang ulang dan dipresentasikan. Kelompok saya
memilih proyek yang saya buat, yakni pembuatan eco brick. Setelah
melakukan presentasi, kami memperbaiki pekerjaan kami berdasarkan
masukan dari dosen. Kami juga diminta untuk menuliskan perbedaan
proyek STEAM sebelum dan sesudah diintegrasikan dengan CT. Di akhir
pembelajaran, saya diminta untuk membuat kesimpulan tentang
bagaimana CT dapat diintegrasikan ke dalam proyek STEAM, menuliskan
tantangan-tantangan yang mungkin akan dihadapi ketika
mengintegrasikan CT ke dalam proyek STEM, dan solusi yang dapat
diusulkan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
(tuliskan hasil review berupa pengalaman belajar yang dipilih untuk
direfleksi lebih lanjut: Apa yang telah saya pelajari di mata kuliah ini?)

Refleksi Topik ini mengajarkan saya tentang adanya keterkaitan yang erat antara
pengalaman bidang STEAM dan CT. Saya menjadi tahu bahwa proyek STEAM ternyata
belajar yang dapat diintegrasikan dengan CT. Dari topik ini pula saya belajar melihat
dipilih suatu hal dari banyak perspektif atau sudut pandang yang berbeda. Selain
itu, saya juga mengembangkan kreativitas dan kemampuan menalar saya
selama menyusun rencana proyek STEAM yang diintegrasikan dengan CT.
Saya belajar memecahkan masalah dengan menerapkan fondasi CT untuk
memperoleh solusi yang lebih efektif, efisien, dan optimal.
(tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih: 1) Mengapa topik-
topik tersebut penting dipelajari? 2) Bagaimana saya mempelajari topik-
topik yang ada pada mata kuliah tersebut? 3)Apakah strategi yang
diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting bagi
saya? Mengapa?)

Analisis artefak Berikut saya lampirkan link artefak dari perkuliahan Computational
pembelajaran Thinking mengenai CT dan Proyek.
https://drive.google.com/file/d/1nEW34W-
UDz14RATd42orVi9sw6MbD6EU/view?usp=drivesdk
Pada bagian unggah demonstrasi kontekstual, saya memperbaiki
rancangan proyek STEAM yang diintegrasikan dengan CT melalui
masukan dan saran dari dosen. Saya menjabarkan penerapan fondasi CT
dalam proses pembuatan eco brick. Artefak tersebut saya kerjakan
bersama dengan teman kelompok.
(cantumkan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi
pengalaman belajar atau tautannya di sini, beserta analisis Anda terhadap
artefak pembelajaran tersebut.)

Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, saya akan menerapkan konsep CT ke dalam
bermakna proyek yang akan saya berikan kepada peserta didik kelak. Walau tampak
(good tersirat, pengintegrasian proyek dengan CT dapat berdampak besar pada
practices) pengembangan skill peserta didik sebagai literasi baru abad ke-21.
Peserta didik bisa menjadi lebih kreatif, kritis, dan memiliki keterampilan
memecahkan masalah dengan baik. Proyek yang akan saya berikan
tergantung pada kelas di mana saya mengajar. Untuk kelas rendah, saya
akan memberikan proyek STEAM yang sederhana seperti membangun
pohon huruf, membuat lava lamp, menggambar menggunakan pelepah
pisang, dan lain-lain. Sedangkan di kelas tinggi, saya akan memberikan
proyek STEAM yang lebih kompleks seperti proyek pembuatan roket,
pembuatan traffic light, pembuatan sapu elektrik, pembuatan jembatan,
dan lain sebagainya. Selain bentuk pengintegrasian dengan CT, proyek-
proyek tersebut juga merupakan sarana untuk menerapkan ilmu science,
technology, engineering, art, dan mathematics yang telah dipelajari oleh
peserta didik.
(tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri
terhadap pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan
menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya
sebagai individu dan sebagai guru, serta membawa perubahan terhadap
siswa?

Anda mungkin juga menyukai