Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

KIMIA FISIKA

PENERAPAN TITIK BEKU PADA KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Oleh :

Ruben Aldi Wicaksono

123012

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA

SEMARANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai peristiwa kimia yang


melibatkan larutan dan sifat-sifatnya. Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau
lebih. Sifat-sifat suatu larutan, seperti rasa, warna, pH, dan viskositas, bergantung pada jenis
dan konsentrasi zat terlarut. Salah satu sifat menarik dari larutan adalah sifat koligatifnya.
Sifat koligatif adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan, bukan pada jenis zat terlarut. Ada dua jenis sifat asosiatif larutan yaitu sifat koligatif
larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit. Hal ini karena zat terlarut dalam
larutan elektrolit terurai menjadi ion dan bertambah. Sifat koligatif larutan non-elektrolit
lebih rendah dibandingkan larutan elektrolit. Suatu larutan murni (air) mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut: titik beku, titik didih, dan tekanan uap. Menambahkan non-elektrolit seperti
gula, urea, atau gliserin ke pelarut murni mengubah sifat larutan. Perubahan tersebut antara
lain penurunan titik beku, peningkatan titik didih, penurunan tekanan uap, dan perkembangan
tekanan osmotik.

Sifat koligatif, terutama penurunan titik beku, mempunyai penerapan yang cukup luas
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan beberapa aplikasi yang menurunkan titik beku sangat
membantu di musim dingin. Contohnya Garam Dapur atau Natrium Klorida (NaCl. Garam
dapur (NaCl) yang selama ini kita ketahui hanya sebagai penambah cita rasa makanan.
Ternyata dapat mencegah kecelakaan. Selengkapnya akan dibahas di makalah ini.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui penerapan Penurunan Titik Beku untuk mengatasi jalan yang
bersalju.
BAB II

PEMBAHASAN

Pada Negara yang memiliki musim dingin, salju adalah fenomena yang biasa dilihat.
Salju terjadi Ketika uap air berubah menjadi kristal es kecil akibat rendahnya suhu dan
kelembaban atmosfer. Dalam proses ini, uap air mengembun menjadi kristal es di awan yang
suhunya di bawah titik beku. Kristal es ini berkumpul membentuk kepingan salju yang jatuh
ke tanah. Salju tersebut seringkali membawa dampak buruk, contonya adalah tertutupnya
akses jalan oleh salju yang bisa mengakibatkan lalu lintas tersendat, yang paling parahnya
bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas akibat jalanan yang licin.

Untuk mengatasi hal tersebut Masyarakat atau pemerintah setempat menggunakan


metode Penurunan Tiitk Beku dengan cara menamburkan garam pada jalan raya pada saat
sebelum turun salju (Pre - Salting) dan sesudah salju turun (Post - Salting).

1. Pre – Salting/ Pra Penggaraman : Dilakukan sebelum salju jatuh, pre - salting
menggunakan garam untuk mencairkan potensi akumulasi salju. Ini mengurangi
pembentukan lapisan es dan memudahkan penghapusan salju setelah jatuh.
2. Post – Salting/ Pasca Penggaraman : Dilakukan setelah salju turun untuk
membantu melonggarkan dan mencairkan lapisan es yang terbentuk.

Alasan penggunaan garam dalam memecahkan masalah tersebut sejalan dengan konsep yang
disebut titik beku depresi atau penurunan titik beku.

Air cair membeku pada suhu 0℃, ini adalah titik beku air. Menaburkan garam akan
mempersulit molekul air untuk mengkristal sehingga titik beku air menurun hingga – 9,4℃.
Di bawah suhu tersebut, jalan yang sudah di tabur garam akan dapat tertutup salju. Proses
mencegah pembekuan salju sangat efektif jika garam dicampur dengan air.

Penaburan garam pada jalan juga menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
Garam yang bercambur dengan air akan membuat tanah menjadi asin, sehingga akan
mempengaruhi pasokan air tanah. Selain itu, garam juga bersifat korosif sehingga dapat
merusak konstruksi jalan, jembatan, dan bagian kendaraan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Melarutkan garam dalam air menurunkan titik beku larutan. Hal ini memungkinkan es
mencair bahkan pada suhu di bawah titik beku air murni. Menyebarkan garam di jalan
sebelum dan sesudah hujan salju dimaksudkan untuk mencegah es membeku dan membuat
jalan lebih aman untuk dilalui. Namun mengingat dampak yang ditimbulkan, menabur garam
pada jalan untuk mencegah pembekuan salju harus dengan perhitungan. Oleh karena dampak
negatif itulah, garam bisa diganti dengan jus bit dan molase.

Daftar Pustaka

Justiana, Sandri, dan Muchtaridi. 2009. Chemistry for Senior High School Year XII. Jakarta.
Yudhistira.

Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai