Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“PERAN DAN PARTISIPASI PAK DALAM MASYARAKAT MAJEMUK”

OLEH

 Bunga Siska Tarigan


 Geby Priskila
 Yuyuk Piyona Sari Damanik

DOSEN PENGAMPU : Lamria Purba M.Pd.K

MATA KULIAH : PAK DALAM MASYARAKAT MAJEMUK


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PAK merupakan individu atau kelompok yang memiliki otoritas dan keahlian dalm
bidang keagamaan atau spiritual, serta berperan sebagai penghubung antara umat dengan
kepercayaan atau agama yang dianut. Dalam masyarakat majemuk, dimana terdapat berbagai
keyakinan dan agama yang berbeda-beda, peran PAK menjadi sangat penting dalam menjaga
kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Mereka bertanggung jawab untuk
memfasilitasi dialog antarumat beragama, memediasi konflik yang terjadi, serta memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman agama ditengah masyarakat. Selain itu,
PAK juga berperan sebagai pembimbing spiritual dan moral bagi umatnya. Mereka
memberikan arahan dan dukungan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan
ajaran agama atau kepercayaan yang dianut. Dengan demikian PAK membantu masyarakat
untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
buku ini, Dr.Djoys mengulas secara mendalam tentang peranan dan tantangan yang dihadapi
PAK dalam masyarakat majemuk. Ia juga memberikan pandangan-pandangan baru mengenai
bagaimana PAK dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin rohani
dalam masyarakat. Selain itu, Dr.Djoys menekankan pentingnya partisipasi aktif PAK dalam
kehidupan masyarakat. PAK tidak boleh terisolasi dari realitas sosial masyarakat, melainkan
harus terlibat aktif dalam merespons berbagai isu dan tantangan yang dihadapi masyarakat
majemuk. Melalui dialog, kerjasama dan partisipasi dalam kegiatan sosial, PAK dapat
berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang adil, damai dan sejahtera.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Peran dan Partisipasi PAK dalam Masyarakat Majemuk
1. Peranan Edukatif
Fungsi utama PAK dalam pelayanan gereja adalah pendidikan dan pengajaran.
Karena itu peranan edukatif PAK sangat strategis dalam rangka membangun Sumber
Daya Manusia yang bermoral dan berakhlak baik. Agama menjadi sumber inspirasi bagi
seseorang yang menganut dan mempelajari dengan baik dan benar sesuai tuntunan dan
dasar ajaran agama tersebut. Terkait dengan fungsi edukatif PAK tersebut, Nico Syukur
dalam bukunya mengutip pernyataan Vergote, mengatakan; “karena agama merupakan
bantuan pendidikan yang lebih baik. Karena pendidikan religious memberikan pedoman
dan pegangan dalam kehidupan”.
Pendidikan Agama Kristen sejatinya adalah sebuah wadah pembelajaran yang
efektif dalam menanamkan nilai-nilai Kristiani bagi setiap nara didik. Atau, seperti
pembahasan sebelumnya, PAK mengajarkan nara didiknya kepercayaan, ketaatan dan
komitmen iman. Iman yang hidup adalah iman yang dapat dikomunikasi dan mengubah
serta berdialog dengan konteks. Secara politis, hubungannya dengan Negara sebagai
ruang hidup yang mestinya bebas diskriminasi, fungsi PAK dipahami sebagai upaya
mendukung pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan nasional, serta mendukung
program pengalaman Pancasila.
Sampai sekarang ini, dalam konteks Indonesia Pancasila masih adalah satu-
satunya ideology Negara yang menjamin kebebasan dan hak bagi setiap orang untuk
hidup bersama dalam kepelbagaian. Pancasila yang mewujud secara hukum dalam UUD
1945 adalah acuan konstitusi tertinggi bagi setiap orang untuk hidup bersama.
Diskriminasi serta kekerasan yang disebabkan perbedaan ditolak oleh hukum Negara.
Sehingga, hidup tanpa diskriminasi, damai dan rukun dalam kebebasan adalah hak setiap
orang. Negara wajib melindungi warga negaranya untuk hidup dalam kebebasan
beragama. Mengekspresikan identitas suku, adat dan budayanya masing-masing.
Terutama PAK di sekolah-sekolah, Pancasila dan UUD 1945 adalah acuan penting untuk
didialogkan dengan hakekat dan tujuan PAK secara teologis.
2. Peranan Sosial
PAK memegang peran penting untuk menanamkan nilai moral dan etika dalam
kehidupan bermasyarakat. PAK mengajarkan takut akan Tuhan dan menghormati
sesama serta saling menolong dengan tulus tanpa melihat golongan dan latar
belakang, seperti yang Yesus Kristus ajarkan melalui perumapamaan seorang Samaria
yang baik hati (Lukas 10:25-37). Menurut N.K.A.Hadinoto, pelayanan PAK dalam
bidang sosial dapat dilakukan dalam bentuk inkonvensional, contoh misalnya:
 Pelayanan Masyarakat kota dan industry (PMKI)
 Yayasan Bimbingan Kesejahteraan Sosial (YBKS) di Solo
 Yayasan Diakonia Modern di Jakarta
 Dan beberapa kelompok Pelayanan social yang bekerja disamping gereja

Peranan sosial PAK sangat penting dalam mengkampanyekan pesan-pesan moral


yang bersumber dari Alkitab tentang hidup yang mengasihi sesama sesuai Hukum Kasih
Kristus (Mat.26:39-40) untuk itu peranan PAK perlu dipertegas dalam bentuk penyajian
bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Mengingat tujuan utama
pewartaan dan kesaksian Gereja, tetapi juga terjadinya transformasi social dalam
masyarakat tersebut. salah satu karakter yang penting dikembangkan oleh PAK bagi nara
didiknya adalah kepekaan, kepedulian, empati dan solider dengan orang-orang lain. PAK
harus juga berperan dalam transformasi sosial. Dalam masyarakat majemuk,
keberagaman itu tidak hanya identitas, melainkan juga persoalan. Ada kemiskinan,
diskriminasi, kekerasan, anacaman kerusakan lingkungan hidup dan lain sebagainya.
Dalam paradigm PAK ekumenis-transformasi, kesadaran kritis dan kepekaan sosial-
kemanusiaan harus menjadi fokus paradigm, metode dan kurikulum PAK.

3. Peranan Spiritual
PAK sangat penting bagi kehidupan dan kelangsungan gereja. PAK dapat
memberikan pemahaman yang jelas akan konsekuensi hidup terkait dengan ketaatan
seseorang terhadap janji dan juga kehancuran dan kematian kekal terkait kejahatan
dan pelanggaran kita selaku gereja yang Tuhan utus kedunia. Peranan spiritual PAK
adalah menjaga kemurnian iman jemaat dan naradidik, mengarahkan mereka kepada
karya keselamatan Kristus melalui pengenalan yang benar akan Allah serta
membangun generasi yang takut akan Allah dan percaya kepada janji firmanNya.
Pergumulan gereja selalu berkembang dari zaman ke zaman, dan PAK ditantang
untuk mampu mengajarkan Firman Tuhan bagi warga jemaat terkait peranan
spiritualnya. Robert Bohlke mencontohkan kondisi yang dialami pada jaman Gereja
purba, bahwa “penyelenggaraan PAK merupakan usaha untuk bergumul dengan
kebudayaan yang nilai-nilainya bermusuhan terhadapnya dalam lingkungan luas”.
Gereja hendaknya memainkan peranannya dengan memperhatikan unsur-unsur
pengajarannya agar tepat pada sasarannya terutama dalam kehidupan masyarakat
majemuk.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Buku Dr. Djoys tentang peranan dan partisipasi pendidikan agama Kristen dalam masyarakat
majemuk adalah sebuah kontribusi yang sangat penting dan relevan, terutama dalam konteks
masyarakat yang semakin pluralistic seperti saat ini. Pendidikan agama Kristen harus bisa
berperan sebagai pengantar untuk memahami dan menghormati perbedaan antar agama dan
kepercayaan, serta membangun kerjasama dan sikap saling menghargai ditengah-tengah
masyarakat yang majemuk. Melalui buku ini, Dr.Djoys mungkin memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan agama Kristen dapat berperan dalam membentuk
karakter dan moral individu, serta memberikan landasan yang solid untuk hidup bersama dalam
keberagaman. Pendekatan yang diusulkan dalam buku ini sangat relevan dan penting untuk
diterapkan dalam konteks pendidikan agama Kristen di masyarakat majemuk. Dengan membaca
buku ini dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang pentingnya peranan dan partisipasi
pendidikan agama Kristen dalam membangun harmoni dan toleransi di masyarakat majemuk.
selain itu, buku ini juga dapat memberikan pandangan baru yang segar mengenai bagaimana
agama Kristen dapat berkontribusi dalam memperkuat persatuan dan kerukunan antar umat
beragama.

Anda mungkin juga menyukai