Kakao

Theobroma cacao L.
\
Anggota Kelompok 3
LEWI ITA LUMBANRAJA (005)
OKTAVIA DAMANIK (015)
SEVANRY JOVANCA TAMBUNAN (023)
REVINKA ATMARIHAN (024)
NI LUH DINA MERIYANTINI (058)
SALWA (066)
NI PUTU MAYSA WIDIARTI (080)
I GST NGURAH ALENTA J (143)
Rimberio Co
SEJARAH
Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan tanaman
yang berasal dari Amerika Selatan yang dari biji tumbuhan
ini dihasilkan produk olahan yang kita kenal sebagai
cokelat.
Suku Indian Maya dan suku Astek merupakan penduduk
pertama kali yang mengusahakannya sebagai bahan
makanan dan minuman.
kakao
Tahun 1528 : Pengenalan Pertama kakao kepada orang"
eropa, yang di persembahkan oleh raja Charles V, karena
memiliki rasa yang sangat lezat, dan coklat menjadi
terkenal di Spanyol
 02
Rimberio Co
SEJARAH
Pertama kali masuk ke Indonesia. Philipine -
Tahun 1560 Sulawesi Utara. Tanaman kakao di Sulawesi
Utara berjenis criollo

Kakao jenis forastera mulai diperkenalkan di

Tahun 1880 Indonesia. Jenis forestero mempunyai
ketahanan terhadap hama : jenis criollo.

Tahun 1938 Tanaman kakao meningkatkan sangat

pesat, ada 29 perkebunan kakao di
Indonesia
Perkenalkan coklat jenis bulk melalui seleksi
Tahun 1973 oleh PT Perkebunan VI dan Balai Penelitian
Perkebunan (BPP) Medan. Coklat jenis Bulk
dikenal sebagai jenis coklat yang relatif tahan
akan hama dan penyakit

Tahun 1980 1970-1977 (2.000-3.000) ton

1980 (7.000) ton
=1.600.000 ton
 02

a. Asal Mula Kakao di Mesoamerika :

Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh
penduduk Mesoamerika kuno sebagai
minuman. Pohon kakao tumbuh di
daerah Amazon utara hingga Amerika
Tengah dan Meksiko
b. Penyebaran Cokelat ke Eropa :
Cokelat pertama kali tiba di Spanyol
pada tahun 1544 Masehi, ketika delegasi
Kekchi dari Guatemala membawa
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang hadiah berupa minuman cokelat ke
digemari di Istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar Istana Spanyol.
di antara kaum elit Eropa. Awalnya orang Eropa mengonsumsi c. Perkembangan Pengolahan Cokelat :
cokelat sebagai minuman. Kemudian pada tahun 1847 barulah Pada awal abad ke-17, cokelat menjadi
ditemukan cokelat padat. Orang Eropa menyingkirkan hampir minuman penyegar yang digemari di
semua rempah-rempah pada cokelat yang ditambahkan oleh Istana Spanyol dan menyebar di
orang Mesoamerika. Hanya vanila yang dipertahankan karena cita kalangan elit Eropa
rasanya d. Perkembangan Industri Kakao :
Pengumpulan cokelat akan semakin
meningkat seiring berjalannya waktu,
termasuk di Indonesia.
PROFIL TANAMAN
KAKAO
 13

Morfologi Bagian
Tanaman Kakao

https://depositphotos.com/id
 14

TAHAPAN PERKEMBANGAN BUNGA KAKAO

Setiap tahunnya kakao mampu menghasilkan

5.000-12.000 kuntum bunga/pohon. Namun
hanya sekitar 1% nya saja yang mengalmi
penyerbukan dan membentuk buah.
BENTUK BUAH BERDASARKAN
JENIS TANAMAN KAKAO
BENTUK BUAH BERDASARKAN
JENIS TANAMAN KAKAO
KAKAO CRIOLLO
Asal Usul dan Karakteristik:
Criollo adalah varietas kakao pertama yang ditemukan oleh penjajah Spanyol di hutan hujan
Amerika Tengah. Tanaman kakao jenis ini berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Kepulauan Karibia, dan Sri Lanka.
Buah kakao Criollo pada umumnya berbentuk panjang dengan ujung yang runcing, serta
memiliki permukaan yang bertekstur.
Cita rasa dari biji kakao Criollo digambarkan sebagai halus dan kompleks – ia tidak pahit seperti
cokelat pada umumnya, serta memiliki cita rasa sekunder yang kaya.
Karena cita rasanya yang istimewa, Criollo dikategorikan sebagai kakao mulia (fine cacao), istilah
yang diberikan untuk varietas kakao yang memiliki cita rasa yang baik, seperti fruity, floral,
herbal, woody, nutty, dan karame

Keistimewaan Cokelat Criollo Indonesia:

Cokelat Criollo Indonesia adalah salah satu jenis cokelat yang dianggap sebagai varietas yang
paling langka di dunia.
Hanya sekitar 5-10% varietas Criollo yang tumbuh dari total produksi kakao dunia.
Cokelat Criollo dikenal karena kualitasnya yang tinggi dan rasa yang lembut serta kompleks
BENTUK BUAH BERDASARKAN
JENIS TANAMAN KAKAO
KAKAO FORASTERO
Kakao Trinitario adalah salah satu jenis kakao yang pertama kali dibudidayakan di Trinidad dan Tobago pada
tahun 1727. Kakao ini merupakan hasil persilangan alami antara kakao Criollo dan Forastero.

Karakteristik Trinitario:
Bentuk: Trinitario memiliki buah yang keras dengan bentuk dan warna yang beragam, tergantung pada
varietasnya.
Biji: Biji Trinitario juga beragam, dengan kotiledon berwarna ungu muda hingga ungu tua saat basah.
Rasa: Trinitario memiliki rasa yang kompleks dan halus, dengan aroma yang lembut dan kaya. Rasanya
menggabungkan kualitas terbaik dari Criollo dan Forastero, menghasilkan rasa cokelat yang lebih kompleks
dan unik.
Produksi: Trinitario menghasilkan panen yang lebih tinggi dibandingkan Criollo, tetapi tidak setinggi
Forastero.
Ketahanan: Trinitario lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan Criollo, tetapi tidak setinggi Forastero.

Penggunaan Trinitario:
Trinitario digunakan untuk membuat berbagai macam produk cokelat, termasuk cokelat batangan, bubuk
cokelat, dan permen cokelat. Trinitario juga sering dicampur dengan jenis kakao lain untuk menghasilkan rasa
yang lebih bervariasi.
BENTUK BUAH BERDASARKAN
JENIS TANAMAN KAKAO
KAKAO TRINITARIO
ASAL USUL DAN KARAKTERISTIK:
FORASTERO ADALAH VARIETAS KAKAO YANG PALING BANYAK MEMENUHI KEBUTUHAN
KAKAO DUNIA, DENGAN PRESENTASE MENCAPAI HAMPIR 80% DARI SELURUH PRODUKSI
KAKAO DI DUNIA
TANAMAN KAKAO JENIS INI BERASAL DARI AMERIKA SELATAN, TERUTAMA WILAYAH
AMAZON DAN AMERIKA TENGAH, SEPERTI BRASIL, VENEZUELA, DAN KOSTA RIKA.
BUAH KAKAO FORASTERO BIASANYA MEMILIKI PERMUKAAN YANG LEBIH HALUS DIBANDING
CRIOLLO, SERTA BERBENTUK LEBIH BULAT. KARAKTERISTIKNYA BERVARIASI TERGANTUNG
PADA SUBSPESIES.
BUAHNYA BERWARNA KUNING DENGAN BIJI UNGU MUDA HINGGA TUA.

CITA RASA DAN PENGGUNAAN:

DALAM PEMBUATAN COKELAT, FORASTERO MEMBERIKAN CITA RASA PAHIT KHAS COKELAT,
NAMUN TIDAK MEMILIKI CITA RASA SEKUNDER SEPERTI CRIOLLO.
OLEH KARENA ITU, FORASTERO TERMASUK KE DALAM KATEGORI KAKAO LINDAK ATAU
CURAH (BULK CACAO).
PRODUSEN COKELAT SERING MENCAMPURKAN FORASTERO DENGAN KAKAO MULIA
(CRIOLLO) UNTUK MENGHASILKAN CITA RASA YANG LEBIH BAIK.
JENIS, PRODUSEN, DAN PASAR
KAKAO
TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM PADA
AGRIBISNIS KAKAO
 15

Budidaya
Kakao
 04

Syarat Tumbuh
Rimberio Co

1. KE DALAMAN TANAH MINIMAL 150 CM.

2. TEKSTUR DAN STRUKTUR TANAH BAIK.
3. KEASAMAN TANAH(PH)DI KEHENDAKI ANTARA 6-7.
4. DENGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK TIDAK
KURANG DARI 3% SERTA KANDUNGAN UNSUR
HARA CUKUP TINGGI.
5. CURAH HUJAN TERDISTRIBUSI MERATA DENGAN
JUMLAH 1500-2500MM/ TAHUN.
6. BULAN KERING TIDAK LEBIH DARI 3 BULAN.
7. DAPAT TUMBUH PADA SUHU RATA-RATA 15-30°C.
8. FLUKTUASI SUHU HARIAN TIDAK LEBIH DARI 9°C.
9. TIDAK ADA ANGIN BERTIUP KENCANG
 PEMBIBITAN
BIBIT YANG BAIK (KLON UNGGUL) DAN SEHAT AKAN MENJAMIN PRODUKSI YANG BAIK PULA. SULIT BAGI PETANI
BILA MEREKA TIDAK MEMILIKI BIBIT YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN REHABILITASI. KARENANYA,
PEMBANGUNAN FASILITAS PEMBIBITAN SENDIRI AKAN MEMBERIKAN BEBERAPA MANFAAT:

1. PETANI DAPAT MENGATUR KLON APA YANG DIINGINKAN

2. PETANI DAPAT MER MENGATUR WAKTU PERTUMBUHAN BIBIT DISESUAIKAN DENGAN KEPENTINGAN PETANI
DALAM MELAKUKAN REHABILITASI

3. DAPAT MENJADI TAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DENGAN MENJUAL KLON-KLON YANG TELAH TERBUKTI
UNGGUL

4. DAPAT DIGUNAKAN KAPAN SAJA, DAN TIDAK BERGANTUNG PADA SUMBER LAIN.

KEBUTUHAN BIAYA, TUJUAN KEGUNAAN, DAN JUMLAH BIBIT YANG DIBUTUHKAN PERLU DIRANCANG DENGAN
BAIK BILA AKAN MEMBANGUN SEBUAH TEMPAT PEMBIBITAN. PENGELOLAAN PEMBIBITAN YANG BAIK AKAN
MENGHASILKAN BIBIT YANG BERMUTU BAIK (SUBUR), DAN PERTUMBUHANNYA AKAN LEBIH CEPAT JIKA TELAH
DIPINDAHKAN KE KEBUN.
 2. PEMILIHAN BIBIT KAKAO
SEBAIKNYA TEMPAT PEMBIBITAN JAUH DARI LOKASI POHON KAKAO YANG TERINFEKSI DENGAN VSD, BUSUK
BUAH, DAN KANKER BATANG. PENYAKIT-PENYAKIT TERSEBUT DAPAT MENGINFEKSI TEMPAT PEMBIBITAN
BILA LOKASINYA BERDEKATAN. BIBIT KAKAO LEBIH MUDAH TERINFEKSI VSD DIBANDINGKAN DENGAN
POHON YANG TUA.

PEMILIHAN BENIH KAKAO

(1) BIJI KAKAO YANG BAIK UNTUK BENIH ADALAH YANG BERUKURAN BESAR, BIASANYA BERASAL DARI
KLON/HIBRIDA YANG TERPILIH.

(2) PERSIAPAN BENIH KAKAO SEBAIKNYA DILAKUKAN PADA MUSIM BUAH KAKAO.

(3). KEBUTUHAN BENIH SEBAIKNYA DITAMBAH 20%. CONTOHNYA, KEBUTUHAN BIBIT KAKAO UNTUK SATU
HEKTAR PADA TANAH DATAR DENGAN JARAK TANAM 3X3 M, ADALAH 1.111 BIBIT, PERSEDIAAN SULAMAN
20% = 222 BIBIT. SEHINGGA JUMLAH = 1.333 BIBIT (1.300). JADI KEBUTUHAN BENIH 1.898 BUTIR (DENGAN
RUMUS 1,46 X 1.300).

UNTUK TANAH MIRING, JARAK TANAM YANG DIGUNAKAN 4 X 2,5 M, SEHINGGA KEBUTUHAN BIBITNYA =
1.000 BIBIT, CADANGAN 20% 200 BIBIT, JADI TOTAL KEBUTUHAN BIBIT = 1.200 BIBIT. JADI KEBUTUHAN BENIH
= 1.752 BUTIR (DENGAN RUMUS 1,46 X 1.200)
 04

a. Pembibitan
ADA DUA CARA PEMBIBITAN KAKAO, YAITU:
1. GENERATIF, PEMBIBITAN GENERATIF DILAKUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN BIJI KAKAO. BIJI KAKAO
YANG DIGUNAKAN BERASAL DARI BUAH KAKAO
YANG MASAK DAN SEHAT
2. VEGETATIF, PEMBIBITAN VEGETATIF DILAKUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN BAGIAN TANAMAN
KAKAO, SEPERTI STEK, CANGKOK, DAN OKULASI
 PERBANYAKAN GENERATIF
PERBANYAKAN GENERATIF AKAN MENGHASILKAN TANAMAN KAKAO SEMAIAN DENGAN
BATANG UTAMA ORTODROP YANG TEGAK,MEMPUNYAI RUMUS DAUN 3/8 DAN PADA UMUR
TERTENTU AKAN MEMBENTUK PEREMPATAN/JORKET DENGAN CABANG-CABANG PLAGIOTROP
YANG MEMPUNYAI RUMUS 1/2.RUMUS DAUN 3/8 ARTINYA SIFAT DUDUK DAUN SEPERTI SPIRAL
DENGAN LETAK DUDUK DAUN PERTAMA SEJAJAR DENGAN DAUN KETIGA PADA JUMLAH DAUN
KEDELAPAN. SEMENTARA ITU, RUMUS DAUN SETENGAH ARTINYA SIFAT DUDUK DAUN
BERSELING DENGAN LETAK DAUN PERTAMA SEJAJAR KEMBALI SETELAH DAUN KEDUA
 PERBANYAKAN VEGETATIF
BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERBANYAKAN SECARA VEGETATIF BISA BERUPA AKAR, BATANG,
CABANG, ATAU DAUN. SAMPAI SAAT INI BAGIAN VEGETATIF TANAMAN KAKAO YANG BANYAK
DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN TANAM UNTUK PERBANYAKAN VEGETATIF ADALAH BATANG ATAU
CABANG YANG DISEBUT DENGAN ENTRES. CIRI ENTRES YANG BAIK ANTARA LAIN TIDAK TERLALU MUDA
ATAU TUA, UKURANNYA RELATIF SAMA DENGAN BATANG BAWAH, TIDAK TERKENA PENYAKIT
PENGGEREK BATANG, DAN MASIH SEGAR. PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN KAKAO DAPAT
DILAKUKAN DENGAN CARA OKULASI, SETEK, ATAU KULTUR JARINGAN.

PERBANYAKAN VEGETATIF YANG LAZIM DILAKUKAN ADALAH DENGAN OKULASI, KARENA PENYETEKAN
MASIH SULIT DILAKUKAN DI TINGKAT PEKEBUN. SEMENTARA ITU, PERBANYAKAN SECARA KULTUR
JARINGAN MASIH DALAM PENELITIAN. OKULASI DILAKUKAN DENGAN MENEMPELKAN MATA KAYU
PADA BATANG KAYU BAWAH YANG TELAH DISAYAT KULIT KAYUNYA DENGAN UKURAN TERTENTU,
DIIKAT, DAN DIPELIHARA SAMPAI MENEMPEL DENGAN SEMPURNA WALAUPUN TANPA IKATAN LAGI
 1. OKULASI

PENEMPELAN MATA OKULASI LAZIMNYA DILAKUKAN PADA KETINGGIAN 10-20

CM DARI PERMUKAAN TANAH. SISI BATANG BAWAH YANG DIPILIH UNTUK
DIOKULASI SEBAIKNYA BAGIAN YANG TERLINDUNG DARI KEMUNGKINAN
KERUSAKAN OLEH FAKTOR-FAKTOR LUAR. JIKA CUACA MENDUKUNG
KEBERHASILAN OKULASI DAN KEMUNGKINAN PENYEBAB KEGAGALAN SANGAT
KECIL, SEBAIKNYA DIPILIH BAGIAN YANG PALING RATA ATAU HALUS. JIKA
OKULASI DILAKSANAKAN DI PEMBIBITAN DAN JARAK ANTARBIBIT CUKUP
RAPAT, LEBIH TEPAT JIKA LETAK TEMPELAN DI SISI YANG SAMA UNTUK
MEMPERMUDAH PENGAMATAN DAN PEMELIHARAAN.
 2. SAMBUNG SAMPING

UNTUK MELAKUKAN SAMBUNG SAMPING PADA TANAMAN KAKAO YANG SEHAT, DIBUAT
TAPAK SAMBUNGAN PADA KETINGGIAN 45-75 CM DARI PANGKAL BATANG. PADA TANAMAN
KAKAO YANG SAKIT, SAMBUNGAN DAPAT DIBUAT PADA CHUPON DEWASA ATAU MELAKUKAN
SAMBUNG PUCUK PADA CHUPON MUDA.

ENTRES YANG DIGUNAKAN BERWARNA HIJAU KECOKLATAN DENGAN 3-5 MATA TUNAS.
BAGIAN BAWAH ENTRES DIPOTONG MIRING 3-5 CM DAN PADA BAGIAN SEBELAHNYA
DIPOTONG MIRING 2-3 CM. ENTRES LALU DIMASUKKAN DENGAN HATI-HATI KE DALAM TAPAK
SAMBUNGAN DENGAN MEMBUKA LIDAH TOREHAN. PASTIKAN BAGIAN TOREHAN YA YANG
PANJANG MENGHADAP KE ARAH KAYU DAN TOREHAN YANG PENDEK MENGARAH KE KULIT
POHON. ENTRES LALU DITUTUP DENGAN PLASTIK SAMPAI TERTUTUP SELURUHNYA, DAN
DIIKAŤ DENGAN TALI RAFIA AGAR AIR HUJAN TIDAK MASUK PADA BIDANG SAMBUNGAN.
PLASTIK DIBUKA PADA UMUR 21 HARI SETELAH PENYAM-
BUNGAN. IKATAN TALI BAGIAN BAWAH DIBIARKAN AGAR
SAMBUNGAN DAPAT MELEKAT KUAT. SAMBUNGAN
DISEMPROT DENGAN INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA DENGAN
DOSIS 2 ML/LITER AIR. SETELAH SAMBUNGAN BERUMUR 3
BULAN ATAU PANJANG TUNAS MENCAPAI 45 CM, PUCUK
SAMBUNGAN DIPOTONG DENGAN MENINGGALKAN 3-5 MATA
TUNAS UNTUK PEMBENTUKAN DAHAN UTAMA. PEMUPUKAN
DILAKUKAN SETELAH SAMBUNGAN BERUMUR 4-6 BULAN,
DIIKUTI PEMUPUKAN LANJUTAN DUA KALI SETAHUN PADA
AWAL DAN AKHIR MUSIM HUJAN.

PADA SAAT SAMBUNGAN BERUMUR 9 BULAN DIPOTONG

MIRING 45° DARI POHON UTARNA. PEMOTONGAN DILAKUKAN
PADA 45-60 CM DI ATAS TEMPAT PENYAMBUNGAN. BAGIAN
POTONGAN DIOLESI DENGAN OBAT LUKA YANG
MENGANDUNG TAR (SHELL TREE WOUND DRESSING).
PEMANGKASAN PEMELIHARAAN DILAKUKAN SETIAP BULAN
ATAU DISESUAIKAN DENGAN KONDISI PERTUNASAN.
 3. SAMBUNG PUCUK
SAMBUNG PUCUK (TOP GRAFTING) ADALAH SALAH SATU METODE DALAM PEREMAJAAN TANAMAN SECARA
VEGETATIF DENGAN MENANAM KLON UNGGUL. BIASANYA DILAKUKAN PADA BIBIT YANG BERUMUR TIGA
BULAN. HAL INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENDAPATKAN BIBIT BARU YANG MEMPUNYAI KEUNGGULAN
PRODUKSI TINGGI, TAHAN TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT, SERTA MUDAH DALAM PERAWATAN.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM KEGIATAN SAMBUNG PUCUK

(1) PERALATAN YANG DIGUNAKAN ADALAH TALI RAFIA, PLASTIK SUNGKUP, NESCO FILM, GUNTING PANGKAS,
GUNTING KAIN, PISAU ENTRES.

(2) SAMBUNG PUCUK DILAKUKAN PADA BIBIT YANG TELAH BERUMUR 3 BULAN.

(3) BAGIAN PANGKAL POHON YANG AKAN DISAMBUNG DIBERSIHKAN DARI DEBU DAN TANAH DAN PADA
POTONGAN PENYAMBUNGAN PERLU DISISAKAN 3-4 PUCUK DAUN DI BAWAH TEMPAT SAMBUNGAN PUCUK.

(4) MATA TUNAS DARI DAHAN MATA TUNAS KLON TERPILIH DIAMBIL DENGAN MEMBUAT POTONGAN
SEPANJANG ± 10 CM ATAU MEMPUNYAI 2-3 MATA TUNAS.

(5) SETELAH MATA TUNAS SIAP, PUCUK YANG AKAN DISAMBUNG DIBELAH DUA DARI ATAS KE BAWAH DENGAN
JARAK 4-5 CM ATAU MENGIKUTI UKURAN IRISAN SAMBUNGAN MATA TUNAS.
6) ENTRES MATA TUNAS DIMASUKKAN KE DALAM BELAHAN PUCUK. KULIT SEBELAH DALAM
MATA TUNAS JANGAN SAMPAI TERSENTUH KARENA DAPAT MENYEBABKAN SAMBUNGAN
GAGAL. SELANJUTNYA MATA TUNAS SEGERA DISAMBUNG UNTUK MENGHINDARI KAMBIUM
MATA TUNAS KERING.

(7) MATA TUNAS DIIKAT KUAT DENGAN MENGGUNAKAN NESCO FILM ATAU TALI RAPIAH
BERUKURAN KECIL DENGAN UKURAN 10 CM MULAI DARI BAWAH KE ATAS DI BAGIAN TAPAK
SAMBUNGAN ATAU BELAHAN. TALI RAPIAH BOLEH DIBELAH TIGA.

(8) SELANJUTNYA DISUNGKUP DENGAN PLASTIK ES DAN DIIKAT DI BAGIAN BAWAH.

KEGIATAN SETELAH PENYAMBUNGAN

(1) PENYIRAMAN BIBIT KAKAO SEHARI SEBELUM MENYAMBUNG HENDAKLAH DIHENTIKAN.

(2) BIBIT TIDAK BOLEH DISIRAM DALAM JANGKA WAKTU 2-3 HARI.

UNTUK PENYIRAMAN HANYA DIPERLUKAN 0.5 LITER AIR PER HARI.

3) SETELAH 10-15 HARI TUNAS AKAN KELUAR. (

(4) MATA TUNAS YANG MASIH HIJAU MENANDAKAN SAMBUNGAN BERHASIL, DAN JIKA TUNAS BERWARNA HITAM
MENANDAKAN SAMBUNGAN GAGAL. BUKA PLASTIK PENUTUP.

(5) BIBIT TEMPELAN BOLEH DIPINDAHKAN KE KEBUN SETELAH 4-6 BULAN UNTUK PENANAMAN ULANG, BARU,
ATAU PENYISIPAN. PENGATURAN BENTUK. PENGATURAN BENTUK YANG DIMAKSUD DISINI ADALAH PENGATURAN
PERTUMBUHAN CABANG-CABANG YANG TUMBUH PADA BIBIT ATAUPUN TANAMAN DEWASA, SEHINGGA
MEMUDAHKAN PERTUMBUHAN CABANG PRODUKTIF DAN MEMBANTU MENGATUR INTENSITAS CAHAYA
MATAHARI YANG MASUK. PENGATURAN BENTUK DAPAT DILAKUKAN PADA BIBIT DAN PADA TANAMAN DEWASA.

ADA DUA CARA PENGATURAN BENTUK DI PEMBIBITAN, YAITU KETIKA BIBIT BERUMUR SATU BULAN SETELAH
PENYAMBUNGAN, LAKUKAN PENGATURAN BENTUK DENGAN CARA MENGIKATNYA DENGAN TALI, UNTUK
MEMASTIKAN SUPAYA BIBIT DAPAT TUMBUH TEGAK DAN BIBIT BERUMUR EMPAT BULAN, DIMANA
PERTUMBUHAN CABANGNYA SUDAH BAIK.
 04

b. Penyiapan Lahan
MEMBUANG SEMUA POHON-
POHON YANG BERFUNGSI SEBAGAI
NAUNGAN
MEMBUAT SALURAN DRAINASE
DIPINGGIR BLOK KEBUN/DI SISI
KIRI DAN KANAN JALAN KEBUN

TIPS DALAM PENYIAPAN LAHAN:

LAKUKAN PENYIAPAN LAHAN JAUH-JAUH HARI SEBELUM TANAM.
GUNAKAN ALAT YANG SESUAI DENGAN KONDISI LAHAN.
LAKUKAN PENGOLAHAN TANAH DENGAN BAIK AGAR TANAH
MENJADI GEMBUR DAN SUBUR.
GUNAKAN PUPUK YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN TANAMAN.
BUAT BEDENGAN DENGAN LEBAR DAN TINGGI YANG SESUAI DENGAN
JENIS TANAMAN.
LAKUKAN PENANAMAN DENGAN HATI-HATI AGAR TANAMAN TIDAK
RUSAK.
LAKUKAN PEMELIHARAAN TANAMAN DENGAN BAIK AGAR TANAMAN
TUMBUH DENGAN OPTIMAL.
 04

c. Penanaman

Penentuan jarak tanam dan pengajiran pengajiran adalah penetuan titik-titk lokasi
tanaman dan lubang yang sesuai dengan jarak tanam yang di gunakan.

Lubang-lubang tanaman ukuran 60x60x60 CM penggalian lubang di lakukan 3-6

bulan sebelum penanaman.

Penanaman di tanam pada umur 4-6 bulan,memiliki 12 helai daun yang sudah
tua,tinggi bibit lebih dari 50, diameter tinggi 5 cm. Penanaman di lakukan pada saat
hujan sudah cukup,saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak membentuk daun

Pertama-tama buat ajir yaitu bisa dari bambu dengan tinggi tinggi 80 – 100 cm.
Penanaman tanaman kakao dilakukan dengan jarak tanam 3 x 3 m, 4 x 2 m, dan 3,5
x 2,5 m dengan ukuran lubang 60 x 60 x 60 cm
 04

c. Pemupukan
Jenis Pupuk
Terdapat dua jenis pupuk yang umum digunakan untuk tanaman kakao, yaitu:
Pupuk organik: Pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, dan limbah
tanaman.
Pupuk anorganik: Pupuk anorganik terbuat dari bahan-bahan kimia seperti urea, SP-36, dan KCl
Waktu Pemupukan
Waktu pemupukan tanaman kakao perlu disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi tanah. Berikut adalah
beberapa pedoman waktu pemupukan tanaman kakao:
Tanaman muda (umur 0-3 tahun): Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis yang lebih rendah.
Tanaman dewasa (umur 4 tahun ke atas): Pemupukan dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan dosis yang lebih
tinggi.
Musim hujan: Pemupukan dilakukan lebih sering, yaitu setiap 1 bulan sekali.
Musim kemarau: Pemupukan dilakukan lebih jarang, yaitu setiap 3 bulan sekali.
Dosis Pupuk
Dosis pupuk yang diberikan kepada tanaman kakao perlu disesuaikan dengan umur tanaman, kondisi tanah, dan
hasil panen sebelumnya. Berikut adalah beberapa pedoman dosis pupuk tanaman kakao:
Tanaman muda (umur 0-3 tahun):
Pupuk organik: 20-30 kg/pohon/tahun
Pupuk anorganik: NPK 21:21:11 1-2 kg/pohon/tahun
Tanaman dewasa (umur 4 tahun ke atas):
Pupuk organik: 40-50 kg/pohon/tahun
Pupuk anorganik: NPK 21:21:11 2-3 kg/pohon/tahun
 04

d. Pemeliharaan Tanaman
PEMANGKASAN
Pemangkasan tanaman kakao bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan tajuk yang seimbang
dan kokoh, mengurangi kelembapan, memacu pembungaan dan pembuahan, mengatur masuknya
sinar matahari secara merata, memudahkan pelaksanaan panen dan pemeliharaan serta
mendapatkan produksi yang tinggi.
Pemangkasan Bentuk
Bertujuan membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Dilakukan pada saat tanaman
berusia sekitar 8-12 bulan dengan cara pelihara 3 cabang primer lalu atur cabang-cabang
sekunder agar tumbuh seimbang.
Pemangkasan Produksi
Bertujuan mempertahankan kerangka yang sudah terbentuk baik dan membuat indeks luas daun
(ILD) dalam kondisi optimum yaitu 3,7-5,7. Dilakukan pada tanaman telah menghasilkan (TM)
dengan cara buang cabang sekunder pada jarak 30-60 cm dari jorket, cabang sakit, cabang balik,
cabang terlindung atau cabang yang melindungi, cabang yang masuk jauh ke dalam tajuk tanaman
di sebelahnya.
Pemangkasan Pemendekan Tajuk
Bertujuan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 3,5-4,0 m. Dilakukan setahun sekali pada
awal musim hujan, hindari pemangkasan saat tanaman berbunga lebat atau ketika sebagian besar
buah masih pentil (panjang kurang dari 10 cm).
 04

d. Pemeliharaan Tanaman
PENGELOLAAN POHON NAUNGAN
Tanaman kakao biasanya dinaungi dengan pohon pisang sebagai naungan sementara,
lamtoro atau pohon kelapa sebagai naungan tetap. Pohon naungan berfungsi sebagai
pemecah angin. Tanaman yang digunakan sebagai penaung adalah tanaman produktif
yang mempunyai nilai ekonomi sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi
petani.
Penaungan Sementara
Pohon penaungan sementara harus dipangkas menggunakan pisau babat agar tidak
menutupi tanaman kakao. Tinggi pohon penaung sementara maksimal 1,5 m. Sisa
pangkasan diletakkan dipinggiran kakao untuk menekan pertumbuhan gulma dan
menambah sumber hara.
Penaungan Tetap
Pohon penaung tetap dipangkas agar dapat berfungsi dalam jangka waktu lama.
Pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh rendah dan lemah.
 05

PENGENDALIAN
HAMA DAN
PENYAKIT
KAKAO
Penggerek Buah Kakao
PBK (CONOPOMORPHA CRAMELLA SNELLEN)
KERUSAKAN:
GEJALA: PBK MENYERANG BUAH KAKAO YANG
MASIH MUDA,SALURAN MAKANAN YANG MENUJU
BIJI,GEJALANYA BARU TAMPAK DARI LUAR SETELAH
BUAH MASAK BERUPA KULIT BUAH BERWARNA
PUDAR,JIKA DI BELAH DAGING BUAHNYA
BERWARNA HITAM,BIJI MELEKAT SATU SAMA LAIN
DENGAN WARNA HITAM,KRIPUT DAN RINGAN.
PENGENDALIAN:PBK BISA DENGAN
PENGENDALIAN MEKANIS DENGAN PENYARUNGAN
BUAH KAKAO DENGAN PLASTIK,DAN
PEMOTONGAN/PEMUSNAHAN BUAH KAKAO YANG
TERSERANG, BISA JUGA PENGENDALIAN KIMIA
DENGAN PENGGUNAAN INSEKTISIDA SINTETIS
SEPERTI FENITROTHION
Ulat jengkal (Hyposidra talaca walker)
GEJALA SERANGAN:
MEMAKAN DAUN TERUTAMA DAUN MUDA,YANG
TERSERANG BERLUBANG,PADA SERANGAN BERAT
DAUN TUA JUGA TERSERANG SEHINGGA
TANAMAN AKAN GUNDUL.
PENGENDALIAN:
(A) SECARA KIMIAWI
MENGGUNAKAN INSEKTISIDA SITETIS SEPERTI
ATABRON 50 EC, CORSAIR 100 EC, MATADOR 25
EC.
(B)SECARA KULTUR TEKNIS
PEMANGKASAN DAN PEMUPUKAN TANAMAN
KAKAO UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
TANAMAN
Kepik Penghisap Buah (Helopeltis spp.)
GEJALA SERANGAN
PADA PERMUKAAN BUAH TERDAPAT BERCAK – BERCAK BEKAS TUSUKAN
BERWARNA COKELAT KEHITAMAN. JIKA MENYERANG BUAH MUDA (± 8CM)
MAKA DITLINBUN 14 BUAH MENJADI KERING DAN MATI ATAU JIKA MASIH
BERKEMBANG, PERMUKAAN KULIT BUAH RETAK DAN BERKERUT
SERANGAN PADA PUCUK MENYEBABKAN LAYU DAN MATI, RANTING MENGERING
DAN MERANGGAS.

PENGENDALIAN
1) PEMANFAATAN SEMUT HITAM (DOLICHODERUS THORACICUS), UNTUK 15
MENINGKATKAN POPULASI SEMUT PERLU DI PASANG SARANG BUATAN YANG
DIBUAT DARI DAUN KAKAO KERING ATAU DAUN KELAPA YANG DILETAKKAN PADA
BAGIAN JORGET ATAU CABANG.
2) PEMANFAATAN APH BEAUVERIA BASSIANA DOSIS 1-1,5 KG BIAKAN PADAT/HA
ATAU 50-100 GR SPORA/HA DENGAN VOLUME SEMPROT 500 L/HA.
3) PENYEMPROTAN PESTISIDA NABATI (EKSTRAK DAUN: MIMBA, TEMBAKAU,
BABADOTAN DAN SIRSAK, DLL) DENGAN KONSENTRASI 2,5-5%.
4)PENYEMPROTAN INSEKTISIDA KIMIA MERUPAKAN PILIHAN TERAKHIR JIKA
INTENSITAS SERANGAN HELOPELTIS SP. BERAT. INSEKTISIDA YANG DIGUNAKAN
BERBAHAN AKTIF ANTARA LAIN SIPERMETRIN, BPMC, DAN MIPC YANG SUDAH
TERDAFTAR DAN MENDAPAT IZIN DARI MENTERI PERTANIAN.
Penggerek Cabang (Zeuzera coffeae)
GEJALA SERANGAN
1) CABANG KAKAO YANG DIGEREK AKAN BERLUBANG DAN DI
PERMUKAN LUBANG TERDAPAT KOTORAN LARVA DAN BEKAS GEREKAN.
BAGIAN TANAMAN DI ATAS LUBANG GEREKAN MENJADI LAYU, KERING
DAN MATI, TERUTAMA PADA CABANG YANG BERUKURAN KECIL.
2) MENJELANG STADIA PUPA, LARVA MEMBUAT RONGGA GEREKAN
DENGAN ARAH MELINTANG DI UJUNG GEREKAN HINGGA MENDEKATI
KULIT CABANG. SEEKOR LARVA DAPAT MEMBUAT LUBANG GEREKAN
LEBIH DARI SATU.
PENGENDALIAN
1) MEMOTONG CABANG YANG TERSERANG PADA JARAK 10 CM DARI
LUBANG GEREKAN, KEMUDIAN DIMUSNAHKAN.
2) APLIKASI BEAUVERIA BASSIANA DENGAN KERAPATAN SPORA 106
SPORA/ML KE DALAM LUBANG GEREKAN MENGGUNAKAN ALAT
SEMPROT TANGAN KEMUDIAN LUBANG DITUTUP. 3) APLIKASI MS APH
DENGAN CARA INFUS AKAR, UNTUK MENINGKATKAN VIGOR TANAMAN
3) MEMANGKAS CABANG YANG TERSERANG DAN MEMUSNAHKAN
LARVA/PUPA YANG ADA DI DALAMNYA.
Kumbang Daun (Crysomelidae)
GEJALA SERANGAN
1) PUCUK KAKAO YANG DIMAKAN KUMBANG DAUN AKAN BERLUBANG-
LUBANG, KEMUDIAN SEBAGIAN AKAN MATI DAN MENGERING, SEDANGKAN
PUCUK YANG MASIH HIDUP AKAN BERKEMBANG MENJADI DAUN YANG TIDAK
NORMAL DENGAN LUBANG-LUBANG PERMANEN
2) SERANGAN KUMBANG AKAN MENGGANGGU FOTOSINTESIS TANAMAN DAN
SECARA TIDAK LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PROSES PEMBENTUKAN
BUNGA DAN PENGISIAN BUAH, SEHINGGA AKAN MENURUNKAN
PRODUKTIFITAS KAKAO.
PENGENDALIAN
1) MELAKUKAN PEMANGKASAN RUTIN DAN MEMBUANG TUNAS BARU
(WIWILAN) SEHINGGA AKAN MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN BAGIAN
TANAMAN YANG MENJADI MAKANAN SERANGGA.
2) PENYEMPROTAN PESTISIDA NABATI (EKSTRAK DAUN: MIMBA, TEMBAKAU, 25
BABADOTAN DAN SIRSAK, DLL) DENGAN KONSENTRASI 2,5-5%. 3)
PENYEMPROTAN INSEKTISIDA KIMIA MERUPAKAN PILIHAN TERAKHIR JIKA
INTENSITAS SERANGAN KUMBANG BERAT. INSEKTISIDA YANG DIGUNAKAN
BERBAHAN AKTIF ANTARA LAIN SIPERMETRIN, BPMC, DAN MIPC YANG SUDAH
TERDAFTAR DAN MENDAPAT IZIN DARI MENTERI PERTANIAN.
Tikus (Rattus sp.) dan Tupai (Callosciurus notatus)
GEJALA SERANGAN
1) BUAH KAKAO BERLUBANG. LUBANG AKIBAT SERANGAN TIKUS
BIASANYA RAPI/TERATUR, SEDANGKAN BEKAS GIGITAN TUPAI
TIDAK BERATURAN.
2) TIKUS LEBIH MENYUKAI BUAH YANG MASIH MUDA,
SEDANGKAN TUPAI LEBIH MENYUKAI BUAH YANG SUDAH
MASAK. 3) TIKUS MEMAKAN BIJI DAN DAGING BUAH,
SEDANGKAN TUPAI HANYA MEMAKAN DAGING BUAH SAJA,
BIJINYA TIDAK DIMAKAN SEHINGGA BIJI-BIJI BUAH YANG
TERSERANG TUPAI JATUH/TAMPAK BERSERAKAN DI KEBUN DAN
DAPAT DIKUMPULKAN KEMBALI.
4) TIKUS DAN TUPAI MENYERANG PADA MALAM HARI.
PENGENDALIAN
1) MEMASANG PERANGKAP DI TEMPAT YANG DILALUI TUPAI.
2) MENGGUNAKAN BURUNG HANTU (TYTO ALBA).
3) SANITASI KEBUN.
Penyakit busuk buah (Phytopthora palmivora bult)
GEJALA:
BERCAK KECIL BERWARNA COKELAT MUNCUL PADA
BUAH, BIASANYA SEKITAR DUA HARI SETELAH
INFEKSI.
BERCAK BERUBAH MENJADI KEHITAMAN DAN
MELUAS DENGAN CEPAT SAMPAI SELURUH BUAH
TERTUTUP.
BUAH MENJADI LUNAK DAN BUSUK.
BUSA PUTIH KELUAR DARI BUAH YANG BUSUK.
JARINGAN BUAH BERWARNA COKELAT DAN
BERLENDIR.
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN KULTUR TEKNIS:
SANITASI KEBUN:MEMANGKAS DAN MEMBAKAR
CABANG YANG TERSERANG.
MENGUMPULKAN DAN MEMBAKAR BUAH YANG
BUSUK.
MENYIANGI GULMA SECARA BERKALA.
Penyakit Antraknose-Colletotrichum (Colletotrichum gloeosporioides,penz.sacc)
BUAH:
BERCAK KECIL BERWARNA COKLAT MUNCUL PADA BUAH, BIASANYA DIMULAI DARI
UJUNG BUAH ATAU DEKAT TANGKAI.
BERCAK BERUBAH MENJADI KEHITAMAN DAN MELUAS DENGAN CEPAT SAMPAI
SELURUH BUAH TERTUTUP.
PADA PERMUKAAN BUAH YANG SAKIT DAN MENJADI HITAM TADI TIMBUL LAPISAN
BERTEPUNG.
BUAH MENJADI BUSUK DAN LUNAK.
PADA BUAH YANG MASIH MUDA, ANTRAKNOSA DAPAT MENYEBABKAN PENGERINGAN
DAN GUGURNYA BUAH.

DAUN:
BERCAK COKLAT DENGAN TEPI KUNING MUNCUL PADA DAUN.
BERCAK MELUAS DAN DAUN MENJADI KUNING.
DAUN GUGUR SEBELUM WAKTUNYA.

PENGENDALIAN
PENGENDALIAN KULTUR TEKNIS:
SANITASI KEBUN:MEMANGKAS DAN MEMBAKAR CABANG YANG TERSERANG.
MENGUMPULKAN DAN MEMBAKAR BUAH YANG BUSUK.
MENYIANGI GULMA SECARA BERKALA.
PENGENDALIAN KIMIAWI:
PENGGUNAAN FUNGISIDA:MENYEMPROTKAN FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF SEPERTI
TEMBAGA, MANKOZEB, DAN PROPAMOKARB PADA SAAT MUSIM HUJAN ATAU SAAT
SERANGAN PENYAKIT TINGGI
Penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor B.et Br)
GEJALA:
PADA DAUN:
BERCAK COKLAT MUNCUL PADA DAUN, BIASANYA DIMULAI DARI UJUNG DAUN.
BERCAK BERUBAH MENJADI MERAH JAMBU DAN MELUAS DENGAN CEPAT.
DAUN MENJADI KUNING DAN GUGUR.
PADA BATANG:
BERCAK COKLAT MUNCUL PADA BATANG, TERUTAMA PADA BATANG BAGIAN
BAWAH.
KANKER BATANG TERBENTUK, DENGAN PERMUKAAN KASAR DAN BERBENJOL.
BATANG MENJADI LEMAH DAN MUDAH PATAH.
PADA BAGIAN BATANG YANG TERSERANG, ALIRAN AIR DAN HARA TERHAMBAT.
PADA BUAH:
BERCAK COKLAT MUNCUL PADA BUAH, BIASANYA DIMULAI DARI UJUNG BUAH.
BUAH MENJADI BUSUK DAN GUGUR.
PRODUKSI BUAH KAKAO MENURUN.

PENGENDALIAN:
PENGGUNAAN VARIETAS KAKAO TAHAN PENYAKIT.
SANITASI KEBUN YANG BAIK, TERMASUK PEMANGKASAN DAN PEMUSNAHAN
TANAMAN YANG TERSERANG.
PENGGUNAAN FUNGISIDA, DENGAN MEMPERHATIKAN DOSIS DAN WAKTU
PENGGUNAAN YANG TEPAT.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT LAINNYA.
 Penyakit Kanker Batang

GEJALA PENYAKIT
KULIT BATANG/CABANG BERWARNA LEBIH GELAP/KEHITAM-HITAMAN,
MEMBUSUK DAN BASAH. JIKA LAPISAN KULIT LUAR DIKUPAS, AKAN
TAMPAK LAPISAN DIDALAMNYA BERWARNA MERAH ANGGUR.
PENGENDALIAN
1) MENGUPAS KULIT BATANG YANG MEMBUSUK SAMPAI BATAS YANG
SEHAT (JARINGAN BERWARNA PUTIH), KEMUDIAN DIOLESI DENGAN
ASAP CAIR, ARANG, FUNGISIDA YANG SUDAH TERDAFTAR DAN
MENDAPAT IZIN MENTERI PERTANIAN, BERBAHAN AKTIF TEMBAGA
KONSENTRASI 5%. APABILA INFEKSI SUDAH MELINGKARI BATANG,
TANAMAN TERSEBUT DIPOTONG ATAU DIBONGKAR.
2) APLIKASI MS APH DENGAN INFUS AKAR/BATANG, UNTUK
MENINGKATKAN VIGOR TANAMAN.
 08
Rimberio Co

About Kakao

PELUANG BISNIS
KAKAO
INDONESIA PRODUSEN KAKAO TERBESAR
KETIGA DI DUNIA DI 2020
Pada tahun 2022, produksi kakao mencapai 667,3 ribu ton. Jumlah ini
bukanlah yang tertinggi sepanjang sejarah. Puncak produksi tercatat
pada tahun 2012 dengan angka 740,5 ribu ton. Produksi sempat
mengalami penurunan walau sempat diprediksi meningkat pada 2022.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkebunan meluncurkan

Program Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao
(Gernas Kakao) yang berfokus pada peremanjaan, rehabilitasi dan
intensifikasi kakao dapat meningkatkan luas pertanaman kakao sebanyak
11,36% dan di perkebunan rakyat sebesar 12,44%

NEXT >>
 ABOUT KAKAO

PELUANG BISNIS
Pada tahun 2020 ekspor kakao Indonesia dalam bentuk biji sebesar
6,1% dan sisanya 93,9% dalam bentuk olahan. Produk olahan kakao
yang diekspor Indonesia antara lain cocoa liquor/paste, cocoa cake,
cocoa butter, dan cocoa powder.
Permintaan Global yang Meningkat Kondisi Pasar dan Permintaan
Didorong oleh peningkatan konsumsi Cokelat kaya akan antioksidan dan
01. di negara-negara berkembang dan 02. dikaitkan dengan berbagai manfaat
perubahan preferensi konsumen di kesehatan, yang meningkatkan
negara maju yang lebih memilih produk popularitasnya. Coklat menjadi tren
dengan kualitas lebih tinggi. konsumsi makanan sehat di negara
maju.

Diversifikasi Produk Penggunaan Teknologi Modern

03. Terdapat peluang besar dalam 04. Adopsi teknologi modern dalam
diversifikasi produk kakao, tidak hanya budidaya kakao dapat meningkatkan
batangan cokelat tetapi juga minuman produktivitas dan kualitas produksi
cokelat, bubuk kakao, dan produk yang dapat dimulai dari pra tanam,
kesehatan yang berbasis kakao. perawatan, panen hingga pasca panen
 TANTANGAN BISNIS KAKAO DI INDONESIA

KEBUTUHAN KAKAO DUNIA SEBESAR 6,7 JUTA TON. NAMUN,

JUMLAH YANG TERSEDIA HANYA 2,5 JUTA TON. SELISIH ITU
DAPAT MENJADI PELUANG BAGI PEBUDIDAYA DI INDONESIA.
NAMUN, TERDAPAT TANTANGAN-TANTANG BILA INGIN
MENGISI PELUANG TERSEBUT SEPERTI :

1. RENDAHNYA PENGETAHUAN DALAM MENGELOLA KAKAO

SECARA OPTIMAL
2. DAYA SAING PRODUK RENDAH
3. PERUBAHAN IKLIM YANG TERJADI DI INDONESIA
4. POHON SUDAH BERUMUR TUA DAN ADANYA PENYAKIT
 Khasiat dan Manfaat Kakao
KHASIAT MANFAAT
Dalam 100 gr Kakao terdapat Manfaat dari Kakao adalah sebagai
kandungan seperti berikut: berikut:

228 gr Kalori Tinggi antioksidan

14 gr lemak
0 mg kolesterol Mengurangi seranagan jantung
21 mg natrium dan stroke
58 gr karbohidrat
20 gr protein Mengurangi gejala depresi
2 gr gula
33 gr serat makanan Menurunkan tekanan darah
13 % kalsium
77 % zat besi
 Penanganan Panen dan Pasca Panen

Panen kakao dilakukan ketika buah sudah masak, ditandai dengan perubahan warna hijau atau merah tua ke kuning atau merah
muda. Periode panen biasanya dilakukan 7-14 hari (tergantung buah yang masak)

Tahapan pemanenan buah kakao:

PANEN (PEMBELAHAN) FERMENTASI PENGERINGAN DAN BIJI SIAP UNTUK

PEMIIIHAN DIJUAL
 PANEN DAN PEMBELAHAN

Belah buah dengan tidak merusak biji kakao

Memotong buah dengan benda tajam tanpa melukai
Tanam kulit buah (nantinya bisa jadi kompos)
bantalan buah
Kemudian buah yang sudah dibelah dipecah untuk
Mengumpulkan buah untuk memisahkan kulit dan biji
mengeluarkan dan memisahkan biji kakao dari kulit buah dan
plasentanya
 FERMENTASI DAN PENCUCIAN

Fermentasi, dilakukan untuk membentuk citarasa dan Pencucian

mengurangi rasa pahit dilaksanakan setelah proses fermentasi bergunam mengurangi
Menyiapkan wadah fermentasi pulp yang melekat pada biji.
melapis wadah dgn daun pisang Biji direndam selama 3 jam untuk menghentikan proses
Aduk dan balikkan biji kakao pada hari ketiga dan kelima (suhu fermentasi dan perbaikan kenampakan biji
mencapai 50 derajat)
Fermentasi selama 3-5 hari
 PENGERINGAN DAN PEMILIHAN

Pengeringan, Pemilihan
dilakukan dibawah matahari langsung dengan dilapis wadah. membuang biji biji lempeng atau sampah yang tercampur untuk
dilakukan 4-8 hari (sampai kadar air 7-8 %) menjaga kebersihan dan kualitas
kriterianya mudah patah, beratnya 1/3 basah dan kering ketika
digenggam
 PENGGUDANGAN DAN PEMASARAN
Penggudangan
Merupakan tahap terakhir agar biji kakao dapat dijaga
kualitasnya sebelum masuk ke konsumen. Penyimpanan biji
kakao tidak boleh disimpan bersama-sama dengan bahan
pangan yang lain karena akan mempengaruhi bau dari kakao itu
sendiri
Pemasaran
Kini banyak pembeli Kakao yang sudah sampai ke pelosok desa,
namun harganya lebih rendah
untuk harga yang lebih tinggi, petani bisa bekerja sama agar
bisa menjual ke pasar yang lebih besar sampai eksportir
 06

Makanan dan Minuman Olahan

KakaO
MINYAK KAKAO (COCOA
BUTTER)
lemak nabati yang berwarna pucat kuning hasil dari pengekstrakan
biji kakao yang memiliki sifat cair pada suhu dibawah titik bekunya
dan memliki sifat tidak mudah larut dalam air
BUBUK COKELAT (COCOA
POWDER
berasal dari inti biji hasil pengempaan yang bertujuan memisahkan
lemak dan ampas yang mana ampas (bungkil) kemudian dihaluskan
 06

Makanan dan Minuman Olahan

KakaO
FRAPPE COKELAT HOT CHOCOLATE

Minuman cokelat dingin yang dibuat dengan es serut, susu, Minuman cokelat panas yang dibuat dengan bubuk
bubuk kakao, dan sirup cokelat. kakao, air panas, dan gula.
 06

Makanan dan Minuman Olahan

KakaO
CACAO CAKE PASTA COKLAT COOKIES COKLAT COKLAT BATANG
 15

Dokumentasi
 15

Thank You