Anda di halaman 1dari 2

Adab dan Etika Dalam Menuntut Ilmu

Nama : Wildan Adiwinata


Nim : 2306069
Kelas : C

Pengertian Adab
Menurut al-Attas, secara etimologi (bahasa); adab berasal dari Bahasa Arab yaitu addaba-
yu’addibu ta’dib yang telah diterjemahkan oleh al-Attas sebagai ‘mendidik’ atau ‘pendidikan’.
Dalam kamus Al-Munjid dan Al Kautsar, adab dikaitkan dengan akhlak yang memilki arti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Sedangkan,
dalam Bahasa Yunani adab disamakan dengan kata ethicos atau ethos, yang artinya kebiasaan,
perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian berubah
menjadi etika. Menurut al-Attas, akar kata adab tersebut berdasarkan dalam sebuah hadis
Rasulullah saw yang secara jelas mengunakan istilah adab untuk menerangkan tentang didikan
Allah SWT yang merupakan sebaik-baik didikan yang telah diterima oleh Rasulullah saw.

Pengertian Etika
Secara etimologis, menurut Endang Syaifuddin Anshari, etika berarti perbuatan, dan ada sangkut
pautnya dengan kata-kata Khuliq( pencipta) dan Makhluq (yang diciptakan). Akan tetapi,
ditemukan juga pengertian etika berasal dari kata jamak dalam bahasa Arab “Akhlaq”. Kata
Mufradnya adalah khulqu, yang berarti : sajiyyah: perangai, mur’iiah : budi, thab’in : tabiat, dan
adab: adab (kesopanan)
Etika pada umumnya diidentikkan dengan moral (moralitas). Meskipun sama terkait dengan
baik-buruk tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Secara singkat,
jika moral lebih cenderung pada pengertian “nilai baik dan huruk dari setiap perbuatan manusia,
etika mempelajari tentang baik dan buruk”. Jadi,bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori dan
perbuatan baik dan buruk( ethics atau ‘ilm al-akhlaq) dan moral (akklaq) adalah praktiknya.
Sering pula yang dimaksud dengan etika adalah semua perbuatan yang lahir atas dorongan jiwa
berupa perbuatan baik maupun buruk.

Pengertian Menuntut Ilmu


Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah dirinya dan
tingkah lakunya ke arah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju
kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke
akhiratan saja, tetapi juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan
kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu. Ilmu adalah bagian dari sebuah proses
ke arah positif. Maka pendidikan Islam-pun dapat dipahami sebagai proses transformasi ilmu,
dengan berupaya mewujudkan tujuan akhir yaitu mewujudkan manusia yang beriman dan
bertaqwa. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan adalah pelajaran yang lebih identik dengan
kurikulum. Dalam dunia Islam proses belajar mengajar sering disebut juga dengan atTa‟lim,
yakni proses transfer ilmu pengetahuan agama yang menghasilkan pemahaman keagamaan yang
baik pada anak didik sehingga mampu melahirkan sifat-sifat dan sikap-sikap yang positif. Sifat
dan sikap positif yang dimaksud adalah ikhlas, percaya diri, kepatuhan, pengorbanan, dan
keteguhan.

Adab dalam Menuntut Ilmu


1. Mengikhlaskan Niat Dalam Menuntut Ilmu
2. Rajin Berdoa Kepada Allah Ta’ala
3. Bersungguh-sungguh Dalam Belajar dan Selalu Merassa Haus Ilmu
4. Menjauhkan Diri dari Dosa dan Maksiat Dengan Bertakwa Kepada Allah SWT
5. Menjauhkan Diri dari Dosa dan Maksiat Dengan Bertakwa Kepada Allah SWT
6. Tidak Boleh Sombong dan Tidak Boleh Malu Dalam Menuntut islam
7. Mendengarkan Baik-baik Pelajaran Yang Disampaikan Guru atau Dosen
8. Diam Ketika Pelajaran Disampaikan Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i tidak boleh
berbicara yang tidakbermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungannya dengan
ilmu syar ’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol.
9. Berusaha Memahami Ilmu Syar’i Yang Disampaikan
10. Menghafalkan Ilmu Syar’i Yang Disampaikan
Etika Dalam Menuntut Ilmu
1. Ikhlas
2. Berdoa
3. Bersungguh sungguh
4. Menjauhi Kemaksiatan
5. Tidak malu dan tidak sombong
6. Mengamalkan dan menyebarkan Ilmu

Anda mungkin juga menyukai