Anda di halaman 1dari 8

Bahan Pembinaan Pengawas Sekolah

LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN SEKOLAH


DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

A. Peran Kepala Sekolah


1. Membentuk Tim PMO
2. Membentuk Fasilitator P5
3. Mengikuti Pelatihan KS
4. Menyusun PBD (Program Berbasis Data)
5. Menyusun KOSP
6. Menyusun Arkas
7. Menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif
8. Mengadakan pertemuan rutin PMO
9. Memfasilitasi guru melaksanakan IKM
10. Coaching, koordinasi, dan evaluasi

B. Peran Guru
1. Masuk ke PMM
2. Menjadi anggota komunitas belajar
3. Bedah kurikulum
4. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
5. Menyusun Modul Ajar
6. Melaksanakan Pembelajaran dan Assesmen
7. Membimbing Projek (P5)
8. Membuat laporan hasil belajar
URAIAN
A. Peran Kepala Sekolah
1. Membentuk Tim PMO (Pokja Manajemen Operasinal)
- PMO dibentuk dengan SK Kepala Sekolah.
- Unsurnya terdiri dari:
SUSUNAN POKJA MANAJEMEN OPERASIONAL (PMO)
SEKOLAH ………………………….
-
NO JABATAN NAMA JABATAN POKOK
1 Pengarah Pengawas Sekolah
Komite Sekolah
2 Penanggung Jawab Kepala Sekolah

3 Ketua Guru Kelas 1

4 Sekretaris Operator Sekolah

5 Bendahara Guru Kelas 4

- Contoh SK (terlampir)

2. Membentuk Fasilitator P5
SUSUNAN TIM FASILITATOR
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SEKOLAH …………………………………………..

NO JABATAN NAMA JABATAN POKOK


1 Pengarah Pengawas Sekolah
Komite Sekolah
2 Penanggung Jawab Kepala Sekolah

3 Koordinator Guru Kelas 1

4 Fase A Guru Kelas 1

5 Fase B Guru Kelas 4

3. Mengikuti Pelatihan KS
- Pelatihan Kepala Sekolah minimal 1 x / tahun.

4. Menyusun PBD (Perencanaan Berbasis Data)


PBD harus berdasarkan Rapot Pendidikan (Hasil AKM, Literasi,
Numerasi, dan Survey Lingkungan Belajar)
5. Menyusun KOSP
Komponen utama KOSP
1. Karakteristik Profil Sekolah
(Harus berdasarkan kondisi nyata sekolah, Raport Pendidikan,
Survey Lingkungan Belajar, dan daya dukung
masyarakat/sosial)

2. Visi, Misi, Strategi, dan Tujuan


- Mendukung Visi Pendidikan nasional
- Mendukung Visi Pemerintah Daerah
- Misi diarahkan pada pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
yang bersumber dari visi.
- Mudah dilaksanakan dan realistis dalam pelaksanaan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
Struktur kurikulum, Beban Belajar dan Kalender Pendidikan,
Strategi pembelajaran dan Assesmen.
4. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.
Kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan mutu SDM, dan
mutu pembelajaran untuk mencapai visi, misi.

6. Menyusun Arkas
Komponen Arkas yang harus muncul terkait pelaksanaan IKM :
- Peningkatan Mutu SDM / Diklat, Kursus singkat, IHT. (2-3
minggu pertahun)
- Kegiatan Pembelajaran dan Assesmen (Pembelajaran
Paradigma Baru)
- Kegiatan Digitalisasi Sekolah (PMM, Google form, Canva, E-
raport, AKM, dsb)
- Perencanaan Berbasis Data.

7. Menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif


(Lingkungan belajar yang kondusif terhindar dari kekerasan,
Bulying, perundungan, pelecehan, intoleransi,)
8. Mengadakan pertemuan rutin PMO
( 1 x /bulan)
9. Memfasilitasi guru melaksanakan IKM
(Dukungan kepada guru dalam kegiatan PMM, Komunitas
belajar, KKG, IHT, Assesmen)
10. Coaching, koordinasi, dan evaluasi
(Koordinasi dg Kepala sekolah lain, Pengimbasan, K3S)
B. Peran Guru
1. Masuk ke PMM
(Semua guru dan PD harus memiliki akun belajar.id untuk
memperdalam pemahaman IKM)

2. Menjadi anggota komunitas belajar


(Wadah diskusi secara daring/luring dalam pengembangan
pembelajaran dan Assesmen)

3. Bedah kurikulum
Yang harus dimiliki guru dalam pemahaman IKM diantaranya
SKL, SI, dan Standar Proses, Standar System
Penilaian/Assesmen.
Standar Kompetensi Lulusan SD:
- PD memiliki kompetensi beriman, bertakwa kepada TYME,
dan berakhlak mulia.
- PD memiliki keterampilan abad 21 (Literasi, Numerasi,
digitalisasi)
- PD memiliki kompetensi untuk melanjutkan Pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
STANDAR ISI.
- Capaian Pembelajaran (CP) Disusun menurut Fase, Fase A, B,
C untuk waktu 2 tahun.
- CP Disusun untuk mata pelajaran. Setiap mata pelajaran
disusun menurut disiplin menjadi elemen-elemen.
- Setiap CP berupa kompetensi dan konten.
- Guru harus memahami kompetensi dan konten.
- PD harus menguasai Kompetensi.
- Untuk memahami kompetensi, guru harus mengacu pada
Taksonomi Bloom, dan taksonomi Anderson.
- Guru Menyusun Tujuan Pembelajaran berdasarkan CP /
kompetensi.
- Tiap 1 CP/kompetensi dapat menghasilkan 1 tujuan
pembelajaran, namun boleh/bisa/dapat diurai menjadi
beberapa tujuan pembelajaran menurut hierarchi taksonomi,
untuk memenuhi kebutuhan Peserta didik dan waktu yang
tersedia.
- Guru berkolaborasi Bersama guru kelas dalam 1 fase untuk
membagi tujuan pembelajaran/ pencapaian kompetensi pada
satuan waktu tahun pertama dan tahun kedua.
- Contoh bedah kurikulum :
CP : Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila.

Kompetensi : mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan


Konten : simbol dan sila dalam lambang negara Garuda Pancasila
TP : 1) Peserta didik mampu mengidentifikasi simbol dan sila dalam
lambang negara Garuda Pancasila.

2) Peserta didik mampu menjelaskan hubungan antara simbol


dan sila dalam lambang negara Garuda Pancasila.

4. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran


-Tujuan pembelajaran yang telah disusun, selanjutnya dirangkai
menurut tingkat kesukaran untuk menentukan kompetensi yang
dipelajari lebih awal dan kemudian.
ATP yang dibuat guru menjadi perencanaan pembelajaran
(dalam K13 dikenal dengan silabus).

5. Menyusun Modul Ajar


Modul Ajar merupakan perangkat ajar yang dibuat guru (dalam
k13 dinamakan RPP).
Komponen Modul Ajar :

Informasi • Identitas penulis modul

Umum • Kompetensi awal

• Profil Pelajar Pancasila

• Sarana dan prasarana

• Target peserta didik

• Model pembelajaran yang digunakan


Komponen Inti • Tujuan pembelajaran

• Asesmen

• Pemahaman bermakna

• Pertanyaan pemantik

• Kegiatan pembelajaran

• Refleksi peserta didik dan pendidik


Lampiran Daftar Pustaka

Kebutuhan Anggaran

Kelengkapan untuk memperjelas

komponen inti.

6. Melaksanakan Pembelajaran dan Assesmen


- Pembelajaran Paradigma Baru
- Pembelajaran berdiferensial
- Model Pembelajaran Projek, PBL, dan model-model lainnya.
(Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik)
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri.
Guru mengelompokan beberapa keunikan PD yang hampir
memiliki kesamaan.
Penelusuran keunikan peserta didik hendaknya dilakukan
sejak awal (awal tahun pelajaran)
- Pembelajaran terdiri dari kegiatan intrakurikuler/mapel ,
Kegiatan Kokurikuler (P5), dan Extrakurikuler (Kepramukaan,
Pencak Silat, BTQ, Bahasa Jawa Serang, / Bahasa Sunda)
- Assesmen terdiri dari :
- Assesmen Diagnostik (di awal tahun atau di awal mempelajari
konten elemen baru, untuk mengetahui karakteristik
keunikan peserta didik).
- Assesmen Formatif (Pada saat berlangsung pembelajaran,
setelah mempelajari sebuah kompetensi/ konten) Formatif
hendaknya dilakukan secara performan sesaat peserta ddidik
menunjukkan kompetensi yang diharapkan).
- Assesmen Sumatif (dilaksanakan setelah mempelajari elemen
CP, atau konten tertentu. STS, SAS, SAT, )
- Assesmen ditujukan untuk menguasai kompetensi.

7. Membimbing Projek (P5)


- P5 termasuk kurikulum utama kegiatan kokurikuler,
disediakan waktu 20% - 30% waktu kurikulum.
- Pelaksanaan P5 dapat dilakukan setiap hari (1-2 JP) atau 1 x
setiap minggu (7 JP), atau blok 1 x setiap semester 126 JP/18
hari/ 3 minggu.
- P5 diarahkan untuk mencapai dimensi profil yang dipandu
oleh tema. (Tidak diarahkan untuk mencapai konten mapel)
- P5 dilaksanakan 2 x /tahun atau 1 x persemester.
- Setiap kali P5 diarahkan pada pencapaian minimal 2 dimensi
dan minimal 2 tema.
- Dimensi dan tema untuk setiap kelas boleh sama dengan
kelas lain. (Oleh karenanya dipandu oleh coordinator tim
Projek yang dibentuk Kepala Sekolah).
- Komponen yang harus ada dalam projek : Judul projek,
Dimensi, tema, proses dan hasil pencapaian.
- Tiap-tiap dimensi terdiri dari elemen dan subelemen.
- Dimensi-dimensi P5:
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia.
2) Berkebinekaan global.
3) Bergotong-royong.
4) Mandiri.
5) Bernalar kritis.
6) Kreatif.
- Tema-tema P5
- 1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK).
- 2. Kearifan lokal (SD-SMA/SMK).
- 3. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK).
- 4. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan
NKRI (SD-SMA/SMK).
- 5. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK)
- 6. Bangunlah jiwanya bangunlah raganya.

7) Membuat laporan hasil belajar


- Laporan hasil belajar menggunakan aplikasi berisi nilai setiap
mapel dan deskripsi elemen atau CP/tujuan pembelajaran.
- Laporan hasil belajar Projek.
Isi laporan berupa kualitatif dan deskripsi yang memuat Judul
projek, Dimensi, tema, proses dan hasil pencapaian.
Laporan dibuat setiap semester.

Statemen.
Jika sekolah sudah melaksanakan hal-hal di atas, maka sekolah
tersebut layak menyandang SEKOLAH PENGGERAK
Berbagi, berkoordinasi, dan berkolaborasi dengan sekolah lain
dengan fasilitas dan pendampingan Ahli dan Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai