Proposal Hasil Belajar
Proposal Hasil Belajar
Proposal Skripsi
Oleh
PITA MANDALIYA
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak hanya memberikan kita pengetahuan akan tetapi mengajarkan kita
pada sopan santun dan hal-hal yang benar. Oleh karena itu, untuk meningkatkan suatu
membantu jiwa anak-anak didik baik lahir maupun batin, dari sifat kodratnya menuju
Kearah peradaban manusiawi yang lebih baik, sebagai contoh dapat dikemukakan;
anjuran atau arahan untuk anak duduk lebih baik, tidak berisik agar tidak
mengganggu orang lain, mengetahui badan bersih seperti apa, rapih pakaian, hormat
pada orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda, saling peduli satu sama lain,
Adapun pengertian lain yaitu pendidikan merupakan proses berkelanjutan yang tidak
adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan tehnik
pembelajaran.
adalah sesuatu yang menjadi perantara untuk menghubungkan dua pihak yang
5
fokus pembicaraan dalam pembahasan ini, sebab dengan posisinya ditengah
menunjukkan adanya fungsi untuk memudahkan dua pihak yang berbeda bisa terjalin
didik mendapatkan kesempatan dalam pelajaran yang berisi tentang aspek - aspek
perkembangan fisik, emosi, sosial dan kognitif. Selain itu, media juga dapat
menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena dapat
Berdasarkan hasil observasi di SMPN 9 Banda Aceh yang dilakukan peneliti saat
melakukan kegiatan PLP II serta wawancara yang telah dilakukan kepada salah
seorang guru pengampu mata pelajaran IPS, bahwasanya masih terdapat begitu
banyak hambatan atau kesulitan dari para siswa dalam belajar. Pernyataan ini tampak
jelas terlihat dari para siswa yang kerap diam dan tidak ikut turut berperan aktif
ketika guru melemparkan pertanyaan untuk dijawab dan materi untuk didiskusikan.
2022/2023 pada kelas IX3 SMP Negeri 9 Banda Aceh, diketahui dari 35 hanya 3
siswa saja yang belajarnya dinyatakan tuntas secara individual mencapai Kriteria
belum memenuhi kriteria KKM yang ditetapkan. Dari hasil observasi ini juga,
peneliti menemui fakta lain yaitu mengenai penggunaan model dan media yang
terbatas. Dengan model dan media yang masih belum bervariasi seperti ini,
6
menyebabkan siswa tampak pasif dan enggan terlibat dalam diskusi belajar, dampak
akhirnya ialah pada capaian kualitas belajar dari siswa yang menjadi tidak maksimal.
tepat sehingga permasalahan yang disinggung yakni hasil belajar siswa dapat
meningkat dan suasana pembelajaran dapat berjalan lebih serta menyenangkan. Oleh
Contextual Teaching Learning berbantu media papan. Model pembelaran ini sangat
mudah untuk diterapkan sebab guru hanya perlu membuat kelompok terdiri dari 5
kelompok lalu kemudian diberi materi diskusi serta penjelasan sekilas mengenai
pembelajaran media yang bisa dibuat dengan styrofoam, yang didalam papan terdapat
deretan kantong terbuat dari botol dilapisi kain panel. Media papan kantong ini
memiliki kelebihan yakni, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, metode
Selaras dengan uraian yang telah dijabarkan, bagi seorang tenaga pengajar perlu
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencoba menggunakan segala inovasi
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa di SMP Negeri 9 Banda Aceh”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah:
7
1. Apakah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka tujuan yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
berhubungan dengan hasil belajar pada siswa serta menjadi bahan kajian
lanjutan.
2. Manfaat Praktis
8
2. Hasil belajar peserta didik diharapkan akan meningkat seiring dengan
siswa.
E. Kerangka Berpikir
Menurut (Sugiyono, 2015: 91) dalam bukunya kerangka berpikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertauatan
oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada
kerangka berpikir.
9
Proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 9 Banda Aceh belum berjalan secara
hasil ujian tengah semester siswa pada mata pelajaran IPS serta proses belajar
belajar siswa untuk mencari, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih
bersifat konkret (terkait dengan kehidupan nyata) melalui aktivitas siswa dalam
10
F. Hipotesis
Dalam bukunya (Syafrida Hafni Sahir, 2022: 26) menjelaskan bahwa hipotesis
merupakan prediksi awal, sebuah hipotesis awal, penelitian awal, yang bisa berupa
hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun pendapat lain dari
masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis
adalah rumusan masalah dan kerangka berpikir. Berdasarkan anggapan dasar ini yang
Ho : Tidak ada peningkatan hasil belajar pembelajaran IPS siswa kelas IX SMP
Suatu penelitian perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti agar lebih
terfokus dan terarah, sehingga dapat memperlancar proses penelitian yang akan
menggunakan subjek siswa kelas IX SMP Negeri 9 Banda Aceh dalam upaya
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan Model
Kantong.
11
H. Definisi Istilah
1. Pengaruh
Pengaruh dalam penelitian ini diuji berdasarkan hasil evaluasi pada ranah
Pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan
diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu model yang
12
mempermudah siswa untuk memahami materi pembelajaran. Gambar yang
latihan soal siswa. Media ini sangat cocok digunakan untuk anak SMP karena
4. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah nilai yang diperoleh siswa yang didapatkan dari hasil
mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan
berbantu media papan kantong terhadap hasil belajar sejarah dapat membuat
13
I. Tinjauan Pustaka
1. Belajar Pembelajaran
memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu". Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman yang sedikit
kemudian bertambah.
Menurut (Dangnga and Muis, 2015: 12) dalam bukunya belajar merupakan proses
Karena belajar adalah dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Salah satu
Ketika menginjak masa kanak-kanak dan remaja, sejumlah sikap, nilai, dan
masing-masing. Islam memberi suatu makna bahwa belajar bukan hanya sekadar
upaya perubahan perilaku, tetapi belajar juga merupakan konsep yang ideal, karena
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari
menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang.
Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas inisiatif individu, melainkan individu
14
memerlukan bantuan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada umumnya
secara optimal.
pengertian belajar, belajar dan pembelajaran menjadi satu rangkaian kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan. Hasil dari belajar menjadi model dalam proses pembelajaran
selanjutnya. Pembelajaran berarti kegiatan belajar yang dilakukan oleh pemelajar dan
guru. Proses belajar menjadi satu sistem dalam pembelajaran. Sistem pembelajaran
terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi hingga diperoleh interaksi
yang efektif.
peningkatan atau perubahan dalam masing masing individu atau peserta didik baik
siswa dan guru. Proses belajar menjadi suatu sistem dalam pembelajaran, sistem
diperoleh interaksi yang efektif. Maka dapat disimpulkan, pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, yang mana kegiatan
kelas atau tempat lain. Dimana model pembelajaran Contextual Teaching and
15
Learning mendorong siswa untuk mudah menghubungkan dan mengaitkan antara
dengan kondisi kehidupan nyata siswa, dan mendorong siswa untuk membuat
hubungan antara pengetahuan yang siswa punya dan penerapannya dalam kehidupan
pembelajaran. Apabila semua itu dapat dilaksanakan, maka tujuan pembelajaran dan
guru, yaitu :
1. Konstruktivisme (Constructivism)
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep atau
kaidah yang siap umtuk diambil dan diingat. Manusia harus membangun pengetahuan
2. Menemukan (Inkuiri)
16
pembelajaran yang mengarah pada upaya menemukan, telah lama diperkenalkan pula
3. Bertanya (Questioning)
kebiasaan untuk bertanya. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari
bertanya. Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam CTL. Penerapan
unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru, kebisaan siswa untuk bertanya
atau kemampuan guru dalam mengunakan pertanyaan yang baik akan mendorong
sosial. Hal ini berimplikasi pada ada saatnya seseorang berkerja sendiri untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, namun disisi lain tidak bisa melepaskan diri
komunikasi yang yang bukan hanya hubungan antara guru dengan siswa atau
sebaliknya, akan tetapi secara luas dibuka jalur hubungan komunikasi pembelajaran
5. Pemodelan (Medelling)
hidup yang dihadapi secara tuntutan siswa yang semakin berkembang dan
17
lengkap, dan ini yang sulit dipenuhi. Oleh karena itu, maka kini guru bukan lagi
satusatunya sumber belajar begi siswa, karena dengan segala kelebihan dan
keterbatasan yang dimiliki oleh guru akan mengalami hambatan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan siswa yang cokup heterogen. Oleh
karena itu, tahap pembuatan model dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan
pembelajaran siswa bisa memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan membantu
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang terjadi atau baru saja dipelajari.
Dengan kata lain refleksi adalah berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan di masa lalu, siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
learning to be.
Penilaian sebagai bagaian integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang amat
melalui penerapan CTL. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan
belajar siswa. Dengan terkumpulnya berbagai data informasi yang lengkap sebagai
perwujudan dari penerapan penilaian, maka semakin akurat pula pemahaman guru
18
Pada intinya pengembangan setiap komponen CTL dapat dilakukan sebagai berikut.
dimilikinya.
diajarkan.
pertanyaan.
Menurut Syaefudin dalam (Kurniawan and Sumiati, 2016: 18) terdapat lima
diantaranya :
yang sudah ada. Artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari
19
diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu
sama lain.
memperhatikan detailnya.
dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini. Misalnya dengan cara meminta
strategi.
Adapaun yag menjadi kelebihan dari model Contextual Teaching and Learnig
dalam kehidupan nyata; 3) kelas dalam kontekstual bukan sebagai tempat untuk
20
memperoleh informasi, melainkan sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan
mereka di lapangan; 4) materi pelajaran ditentukan oleh siswa sendiri, bukan hasil
Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada pendekatan CTL, maka guru
seberapa berpengaruh model CTL terhadap hasil belajar Sejarah. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan model CTL adalah suatu konsep pembelajaran yang
membantu guru untuk mengaitkan antara materi yang di ajarkan sesuai dengan
keinginan siswa, dengan membuat suatu hubungan bermakna yang akan diterapkan
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai perantara atau
penghubung dari pemberi informasi yaitu guru kepada penerima informasi atau siswa
yang bertujuan untuk menstimulus para siswa agar bisa mengikuti proses
pembelajaran secara utuh dan bermakna. Artinya, terdapat lima komponen dalam
pengertian media pembelajaran. Pertama, sebagai perantara pesan atau materi dalam
proses pembelajaran. Kedua, sebagai sumber belajar. Ketiga, sebagai alat bantu untuk
untuk menstimulus siswa dalam belajar. Keempat, sebagai alat bantu yang efektif
21
untuk mencapai hasil pembelajaran yang utuh dan bermakna. Kelima, alat untuk
Menurut arsyad dalam (Putri, Wardiyanto, and Supono, 2015: 7-9) Papan
kantong adalah alat bantu yang sangat mudah dibuat oleh setiap guru. Papan kantong
dapat dibuat dari tripleks (kayu lapis), karton tebal, atau styrofoam. Ukuran triplek
atau styrofoam tebal kira-kira 90 cm dan tinggi 60 cm. pada papan atau styrofoam ini
dilekatkan (dengan lem/ staple atau perekat lainnya) beberapa deretan kantong.
menyiapkan papan kantong di depan kelas sebagai media dalam pelajaran, dan
tongkat kartu kepada ketua kelompok, yang berisi rangkuman dan pertanyaan,
kemudian siswa diminta menjawab ragkuman dan mencocokan dengan gambar yang
ada pada papan kantong; 5) setelah menjawab dan mecocokan, tongkat kartu
diletakan kedalam katong yang sudah dicocokan, yang mana katong itu berisi soal
untuk kelompok; 6) kemudian siswa diminta mengambil soal dari dalam kantong, dan
memberi waktu 15 menit, setelah selesai berdiskusi peneliti meminta kelompok maju
22
memberi tongkat peringkat pada kelompok yang lebih dulu presentasi, dan
prinsip penggunaan media agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan
2. peneliti memberi tongkat kartu berisi deskripsi singkat, secara random kepada
ketua kelompok
5. Setelah itu, peneliti memberi waktu 15 menit, untuk siswa berdiskusi bersama
semua kelompok maju dan menjelaskan secara singkat, mengenai soal yang
diambil dari papan kantong, kemudian peneliti memberi nilai plus kepada
materi.
23
Adapun kelebihan dari penggunaan media papan kantong dalam proses
3. Membuat siswa gaduh jika guru kurang teliti dalam mengawasi proses
pembelajaran.
1. Penggunaan media tidak dapat berdiri sendiri; dalam arti tanpa melibatkan
2. Tidak ada media yang serba cocok dengan keadaan yang bermacam-macam.
terbatas menurut desain yang telah ditetapkan dan praktis media tersebut
24
4. Penggunaan berbagai media secara serampangan tanpa memperhatikan
manfaat, tujuan dan sasaran, serta tanpa melalui prosedur pemilihan yang
guru.
6. Penggunaan media sedapat mungkin lebih dari sekedar berfungsi sebagai alat
bantu mengajar guru tetapi sebagai sumber belajar yang menempati posisi
papan kantong sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami
verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, siswa tidak bosan, dan
mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang
lainya.
25
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 9 Banda
Aceh. serta media ini memiliki kelebihan yaitu, bahan pengajaran akan lebih jelas
belajar yang.
4. Hasil Belajar
Menurut (Nabillah and Abadi, 2019: 660) Hasil belajar merupakan hal yang
Hasil belajar terdiri dari segenap ranah psikologis. Hal itu terjadi sebagai akibat atau
dampak dari pengalaman dan proses belajar siswa dalam ruang kelas disekolah. Hasil
memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam
selanjutnya.
Hasil belajar itu tidak dapat langsung dirasakan, tetapi harus melalui proses
kerjasama yang maksimal dari seluruh kompunen yang ada dalam PMB. Hasil belajar
itu ditentukan melalui intektual question, emasional question dan spiritual question
(IQ, EQ, SQ). ketiga bentuk sasaran di atas tidak dapat di pisahkan satu sama lain,
karena kemampuan seseorang pembelajar dapat di lihat dari ketig aaspek di atas yang
dari PBM, yang pertama dan utama adalah bagaimana kemampuan intektual siswa,
begitu juga dengan pendidik harus mempumyai kemampuan yang memadai dalam
emosional juga mengambil tempat untuk dapat menganalisa emosi pendidik dan
26
pembelajar, emosi dalam PBM itu juga memengaruhi hasil belajar mengajar. Seorang
a. Ranah kognitif adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi pada kognisi.
belajar kognitif dimulai dari terendah dan sederhana yakni hafalan hingga
paling tinggi dan komleks yaitu evaluasi, dalam segi kognitif terdapat
diajarkan guru. Pada tahap pengetahuan ini siswa diminta untuk bisa
mampu mengenakan berbagai konsep, ide, citra, gagasan, tata cara, tekhnik,
27
diharuskan untuk mampu melakukan evaluasi pada kondisi tertentu, situasi,
b. Ranah afektif, diketahui dalam ranah afektif ini bahwa hasill belajar disusun
secara mulai dari yang paling rendah hingga tertinggi. Dengan demikian
yang dimaksud dengan ranah afektif adalah yang berhubungan dengan nilai-
nilai yang pada selanjutnya dihubungkan dengan sikap dan perilaku. Dalam
siswa dapat memberikan nilai pada suatu objek, fenomena dan tingkah laku
rendah dan sederhana hingga paling tinggi hanya dapat tercapai ketika siswa
telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah. Segi psikomotor juga
merupakan kemampuan siswa dalam gerakan tubuh dan fungsi manfaat tiap-
28
masing yakni: 1) muscular or motor skill, dalam hal ini mempertontonkan
Evaluasi Hasil Belajar dilakukan untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh
suatu bentuk pengajaran tertentu. Hasil belajar yang diupayakan untuk diungkapkan
tes hasil belajar dapat mengacu pada hasil belajar secara keseluruhan pada akhir
pertengahan semester atau pada akhir semester. Sebagai evaluasi yang menitik
beratkan pada hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran, maka evaluasi hasil
belajar berkaitan erat dengan apa yang diajarkan. Kaitannya terutama pada isi tes
yang harus mencerminkan isi pengajaran yang secara nyata telah diselenggarakan.
jenis dan tingkat kesulitan siswa serta faktor penyebabnya dapat diketahui dari
hasil belajar atau hasil dari evaluasi tersebut. Berdasarkan data yang ada
selanjutnya dapat didiahnosis jenis kesulitan apa yang dirasakan oleh siswa,
2. Untuk seleksi. Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon
29
pendidikan berikutnya. Siswa yang lulus seleksi berarti telah memenuhi
3. Untuk kenaikan kelas. Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana
yang memenuhi rangking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan
tidak naik kelas atau gagal dan harus mengulangi program studi yang sama
sebelumnya.
4. Untuk penempatan. Para lulusan yang ingin bekerha pada suatu instansi atau
yang juga memuat nilai-nilai hasil evaluai belajar. Jadi evaluasi hasil penilaian
dengan kemampuannya.
kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-
masing individu.
30
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong
atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya (hamalik,
2015: 159-161).
J. Penelitian Relevan
Judul penelitian ini ialah pengaruh model Contextual Teaching and Learning
berbantu media papan kantong untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IX
SMP Negeri 9 Banda Aceh. Yang sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu :
Penelitian relevan pertama, yang dilakukan oleh Muhammad ananto tri anggoro
pada tahun 2018 dengan judul “pengaruh model pembelajaran contextual teaching
and learning dengan media papan pintar terhadap hasil belajar IPA” hasil penelitian
Teaching and Learning dengan media papan pintar terhadap hasil belajar siswa kelas
Penelitian relevan yang kedua, dilakukan Evi Nurhidayati pada tahun 20160
dengan judul “Pengaruh model contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil
belajar siswa pada materi suhu dan kalor kelas X di Sma Negeri 5 Banda Aceh” hasil
dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada kelas ekperimen dengan
penggunaan model CTL lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol.
31
Hal ini dibuktikan dengan melihat hasil posttes pada kelas kontrol dengan hasil
posttes pada kelas ekpserimen. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan terdapat pengaruh
Penelitian relevan yang ketiga, dilakukan midya yuli amreta dan ani safa’ah
pada tahun 2021 dengan judul “pengaruh media papinka terhadap kemampuan
sekolah dasar” hasil penelitian media papinka ini berpengaruh pada kemampuan
Penelitian yang keempat, dilakukan suwito pada tahun 2016 dengan judul
“pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) dan media Video terhadap
motivasi siswa pada pelajaran fiqih di Min muara siban pagar alam” hasil penelitian
ini memiliki pengaruh pada penerapan CTL dan media video terhadap motivasi
belajar fiqih di MIN muara siban pagar alam dengan hasil analisis uji – t dua sampel
pengaruh model contextual teaching and learning berbantu media papan kantong
untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IX SMP Negeri 9 Banda Aceh.
32
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat fositivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
dependen. Desain penelitian ini termasuk kategori pretest and postest group pada
desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan
disebut pre-test dan observasi sesudah ekperimen (O2) disebut post-test (sugiyono,
2019: 112-114).
O1 X O2
33
Dalam Design terdapat satu kelompok yang diberi tes sebelum dan setelah
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 9 Banda Aceh yang beralamat dijalan H.T.
Daudsyah No.26, Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Provinsi Aceh.
Penelitia ini dilauka di lokasi ini karena sekolah belum pernah dilakukanya penelitian
media papan kantong untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa di SMP Negeri 9
Banda Aceh. Kemudian untuk jadwal penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 1
minggu, dalam jadwal pelaksanaan penelitian ini masih bersifat sementara, bila mana
peneliti masih memerlukan data dilapangan maka jadwal akan dapat berubah sewaktu
– waktu.
a. Populasi
Elemen populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan unit
yang diteliti (Sugiyono, 2019: 126). Sementara pengertian populasi menurut (Siyoto,
Sandu; sodik, 2015: 55-56) sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
34
Populasi sendiri pada prinsipnya merupakan seluruh anggota kelompok manusia,
hewan peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan terencana
menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah peserta didik kelas IX SMP Negeri 9 Banda Aceh.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakuka untuk populasi. Dalam
penelitian ini tekhnik sampel yang diambil dilakukan dengan cara Sampling
2019: 127-133).
Maka dalam penelitian ini, yang terpilih sebagai kelas eksperimen nan0ti akan
papan kantong yaitu siswa kelas IX3. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian tengah
semester (HPTS) pelajaran IPS yang telah dilakukan pada pertengahan semester
ganjil 2022/2023 di kelas IX3 oleh guru pengampu. Dari data tersebut, diketahui
bahwa dari 35 orang siswa, hanya 3 siswa saja yang hasil belajarnya dinyatakan
tuntas secara individual atau telah mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75
oleh sekolah. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memutuskan sampel yang akan
digunakan untuk diuji adalah siswa kelas IX 3 SMP Negeri 9 Banda Aceh yang
berjumlah 35 siswa.
35
c. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk
dan data-data yang sesuai dengan topik, adapun tekhnik pengumpulan data yang
(a) Tes
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang
dari subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang
terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur
(Siyoto, Sandu; sodik, n.d, 2015:66-67). Tes dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang siswa atau
sekelompok siswa dalam proses belajar yang telah dilaluinya. Hasil belajar ini berupa
skor nilai melalui angka yang diberikan kepada siswa terhadap jawaban soal tes yang
untuk keperluan yang dapat dipakai dalam mengukur kemampuan dasar, pencapaian
atau prestasi. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang hendak diukur ialah berfokus
pada pengetahuan siswa (ranah kognitif). Ranah kognitif merupakan aspek yang
berkaitan dengan nalar dan proses berpikir atau dalam definisi lain yaitu kemampuan
dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. Ada dua tes yang
dilakukan, yaitu tes sebelum adaya perlakuan (Pretest) dan setelah adanya perlakuan
(Posttest) pada sesi akhir proses pembelajaran berlangsung. Tes yang diberikan
36
(b) Dokumentasi
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode mi agak
tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap,
belum berubah (Siyoto, Sandu; sodik, n.d, 2015: 66). Dalam Penelitian ini dokumen
atau data-data yang digunakan adlah silabus, RPP, nilai harian, daftar hadir, dan foto-
organisasi, data guru SMP Negeri 9 Banda Aceh, serta data-data lain yang
mendukung penelitian.
sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki niai
sosial, akademis dan ilmiah. Analisis data ini dilakukan setelah data yang diperoleh
dari sampel melalui instrumen yang dipilih dan akan digunakan untuk menjawab
masalah dalam penelitian atau untuk menguji hipotesa yang diajukan melalui
penyajian data. Dalam penelitian ini, tekhnik analisis data yang digunakan ialah uji
normalitas, uji homogenitas, serta uji hipotesis (uji-t) untuk sampel perpasangan
(paired samples test) yang bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata
antara dua sampel dengan bantuan software SPSS IBM versi 22. Semua uji asumsi
a. Uji Normalitas
karakteristik data. Uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel yang untuk
37
mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau sebaliknya. Pengujian
dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas sebaran data
distribusi normal pada data tunggal ataupun frekuensi tunggal dengan bantuan SPSS
versi 22. Adapun proses menghitung uji normalitas dengan tekhnik Liliefors adalah:
Yang mana ini merupakan persyaratan sebelum dilakukannya uji hipotesis uji
normalitas ini mengambil skor hasil belajar siswa. Dengan kriteria pengujian:
𝑥𝑖−𝑥̅
Z=
𝑠
Keterangan:
xi = skor
s = simpangan baku
38
d. Untuk menentukan F (zi) digunakan nilai luas dibawah kurva norma baku.
Jika skor zi positif maka dilakukan penjumlahan yaitu 0,5 + skor luas
terbesar disebut Liliefors tabel (Lt) untuk n sebanyak jumlah sampel dan
g. Jika skor Lo lebih besar dari skor Lt maka pengujian data berasal dari
b. Uji Homogenitas
berasal dari populasi yang homogen. Untuk mengukur homogenitas varians dari dua
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F=
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
(sugiyono, 2019:264)
Uji ini juga disebut sebagai uji homogenity dengan bantua SPSS IBM versi
22. Dasar pengambilan keputusan uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi yang
didapat lebih besar dari nilai a yaitu 0,05 maka hubungan antar dua kelompok
menunjukkan tidak adanya perbedaan atau dengan kata lain varians antar dua
39
c. Uji Hipotesis (T-Test Beda Dua Rata-Rata)
Uji hipotesis ini menggunakan rumus uji beda dua rata-rata dengan sampel
dependent atau juga dikenal dengan sebutan Paired Simples T-Test. Uji T pada
berpasangan dengan subyek yang sama yang mengalami dua pengukuran yang
berbeda (pretest dan posttest). Secara lebih sederhana, uji statistik ini memiliki tujuan
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan objek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum
̌1−𝑋
𝑋 ̌2
T=
𝑆2 2
1 + 𝑆2 −2𝑟( 𝑆1 )( 𝑆2 )
√
𝑛1 𝑛2 √𝑛1 √𝑛2
(sugiyono,2019: 263)
Keterangan :
40
Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan
program SPSS IBM versi 22 for windows. Pedoman pengambilan keputusan dalam
uji paired sampel t-test berdasarkan nilai signifikansi (sig). Hasil analisis Output
Maka dapat ditarik kesimpulan, jika nilai signifikan yag didapat lebih kecil dari nilai
41
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi, and Muhammad Fadhli. (2018). Skatistik Pendidikan. CV. Widya
Puspita.
Dangnga, Muhammad Siri, and Andi Abdul Muis. (2015). Teori Belajar Dan
Pembelajaran Inovatif. Si Buku Makassar.
Dwi Indah Rahayuningsih. (2018). “pengembangan media komik berbasis ctl untuk
meingkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar Mahasiswa Program Pascasarjana
, Prodi Pendidikan Dasar , Universitas Negeri Surabaya , Dosen Pascasarjana ,
Prodi Pendidikan Dasar , Universitas Negeri Surabaya.” Jurnal Review
Pendidikan Dasar Vol.4 (3).
Nabillah, Tasya, and Agung Prasetyo Abadi. (2019). “Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar Siswa.” Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan
Matematika Sesiomadika Vol.2 (1): 659–63.
Nurdyansyah, and Eni Fariyatul Fahyuni. (2016). Inovasi Model. Nizmania Learning
Center.
Putri, Bestania, Wardiyanto, and Supono. (2015). “Penggunaan media papan kantong
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III materi surat pendek pada mata
pelajaran al qur'an hadist": Jurnal Ilmiah PGMI Vol.1 (1): 1–21.
42
212.
Siyoto, Sandu; sodik, m ali. n.d. “Dasar Metodologi Penelitian Dr. Sandu Siyoto,
SKM, M.Kes M. Ali Sodik, M.A. 1,” 1–109.
Sujana, I Wayan Cong. (2019). “Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia.” Adi
Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol.4 (1): 29.
https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927.
Priyatno, Dwi. (2014). SPSS 22 pengolahan data terpraktis. Yogyakarta: c.v andi
offest.
Jainuri, Moch. (2020). Modul Pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi covid-19
untuk jenjang SMP. Jakarta: Kemendikbud
43
Lampiran 1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SMP : 9 Banda Aceh
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IX/2
Materi Pokok : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
44
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
NO Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.3 Menganisis acara 4.3 menyajikan kesimpulan –
proklamasi kemerdekaan dan kesimpulan dari informasi mengenai
maknanya bagi kehidupan acara proklamasi kemerdekaan dan
sosial, budaya, ekonomi, maknanya bagi kehidupan sosial,
politik, dan pendidikan bangsa budaya, ekonomi, politik, dan
Indonesia pendidikan bagsa Indonesia dalam
bentuk tulisan
2. 3.3.1 Menjelaskan acara 4.3.1. mampu menyusun laporan
proklamasi kemerdekaan dan sederhana tentang acara proklamasi
maknanya bagi kehidupan kemerdekaan melalui diskusi
sosial, budaya, ekonomi, kelompok
politik, dan pendidikan bangsa
Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning diharapkan peserta
didik dapat :
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia dengan berbantu media papan kantong
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menjelaskan proklamasi
kemerdekaan Indonesia
3. Melalui diskusi dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam
menganalisis proklamasi kemerdekaa Indonesia guna melatih sikap
kemandirian
4. Melalui penugasan, dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyusun laporan akhir dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin
5. Melalui refeleksi dapat meningkatkan kolanorasi peserta didik dapat
membuat laporan kesimpulan mengenai acara proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
D. Materi Pembelajaran
Melalui media papan kantong guru menjelaskan gambar terkait dengan materi
yang diajarkan
45
1. Acara proklamasi kemerdekaan (fakta)
2. Proklamasi kemerdekaan dan berkaitan dengan keadaan indonesia saat
ini (konsep)
E. Metode / Model Pembelajaran
1. Model : Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Pendekatan : Inquiry / Autentik (pembelajaran merujuk pada dunia
nyata
3. Metode : tanya jawab, diskusi, produk pelaporan
F. Media
1. Media papan kantong
G. Sumber Belajar
1. Buku IPS sejarah siswa kelas IX, kemendikbud, revisi tahun 2018
2. Internet
H. Langkah –langkah Pembelajaran
Langkah Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan 5 Orientasi
menit 1. Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1. Mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang sudah dipelajari
sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasayarat
dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan
46
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari – hari
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 35 menit 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan
metode menghitung, dilanjut peneliti
menentukan ketua kelompok.
2. Peneliti memanggil setiap ketua kelompok atau
perwakilan kelompok untuk maju kedepan,
mengambil tongkat kartu yang berisi
rangkuman dan pertanyaan, selanjutnya siswa
diminta menjawab dan mencocokan dengan
gambar yang terdapat pada papan kantong,
Disetiap papan kantong juga berisi soal.
3. Setelah menjawab dan mencocokkan tongkat
kartu ke dalam papan kantong, kemudian siswa
mengambil soal yang terdapat di papan
kantong tersebut, untuk didiskusikan bersama
anggota kelompok
4. Saat mengambil soal siswa meletakkan nama
anggota kelompok ke dalam kantong. Guru
memberikan waktu untuk berdiskusi 15 menit,
setelah selesai berdiskusi, guru meminta
kelompok untuk maju kedepan menjelaskan
secara singkat hasil dari diskusi kelompok
5. Guru memberi tongkat bintang kepada
kelompok tercepat yang menyelesaikan tugas
kelompok serta bagus saat memaparkan
penjelasan.
Penutup 5 menit 1. Memeriksa pekerjaan peserta didik
2. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
47
proyek untuk kerja dengan benar diberi paraf
serta diberi nomor urut peringkat, memberikan
penghargaan untuk materi pembelajaran
proklamasi kemerdekaan Indonesia kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerja
sama yang baik guna memberikan contoh sikap
keterbukaan dan kejujuran disiplin yang tinggi
3. Dibawah bimbingan guru, peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran
4. Guru memeberi informasi kepada peserta didik
mengenai materi minggu depan
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Tekhnik Penilaian
- Penilaian sikap : Observasi / pengamatan
- Penilaian pengetahuan : tes tertulis dan penugasan
- Penilaian keterampilan : unjuj kerja (presentasi dan
laporan)
2. Bentuk Penilaian
- Observasi : lembar pengamatan aktivitas
siswa
- Tes tertulis / penugasan : lembar kerja
- Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
Mengetahui,
Kepala sekolah SMP N 9 Banda Banda Aceh, November
Aceh 2022
48
Lampiran 2. Soal Pre - Test
Soal Pre-Test Untuk Kelas Eksprimen
Nama :
Kelas :
Semester : II
Mata Pelajaran : IPS
1. Tindakan terpenting yang diambil oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam
memanfaatkan Vacum of Power adalah...
a. Memproklamasikan kemerdekaan RI
b. Mengamankan Sekarno-Hatta ke Rengasdengklok
c. Menyelenggarakan rapat raksasa di Lapangan Ikada
d. Merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda
2. Menjelang proklamasi kemerdekaan terjadi peristiwa Rengasdengklok yang
menunjukkan perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan muda
tentang....
a. Waktu pelaksanaan proklamasi
b. Siapa yang akan membacakan teks proklamasi
c. Perlu tidaknya kerjasama dengan Jepang
d. Tempat pelaksanaan proklamasi
3. Penulisan naskah proklamasi yang Outentik adalah....
a. Naskah yang ditulis tangan dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta
b. Naskah yang telah diketik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta
c. Naskah asli yang belum diketik yang dibacakan saat proklamasi
d. Tulisan tangan Sukarno yang belum dicoret dan diubah
4. Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan
lewat PPKI. Cara ini perlu dilakukan untuk....
a. Mendapat pengakuan kedaulatan dari Jepang dan minta restu
b. Memperkuat persatuan bangsa Indonesia
c. Memperlemah kekuatan Jepang di Indonesia yang telah kalah perang dan
sekutu
d. Menghindari pertumpahan darah sebab kekuatan militer Jepang di Indonesia
masih utuh
49
5. Salah satu hasil keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam
sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah….
a. Mengesahkan UUD yang dikenal dengan UUD 1945
b. Merumuskan azas tujuan bangsa Indonesia merdeka
c. Menyusun rancangan UUD oleh Panitia Hukum Dasar
d. Mengembalikan tentara Jepang ke negerinya
6. Berikut ini merupakan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia, kecuali....
a. Proklamasi kemerdekaan merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia
b. Bangsa Indànesia menjadi bangsa yang merdeka
c. Kemerdekaan merupakan akhir dan perjuangan bangsa Indonesia
d. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat
7. Maklumat Sultan Hamengku Buwono IX yang dikeluarkan pada tanggal 5
September 1945 berisi....
a. Ucapan selamat atas berdirinya negara Republik Indonesia
b. Ucapan selamat atas terpilihnya Soekarno sebagai presiden RI yang pertama
c. Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono bersedia bekerja sama dengan
pemerintah RI
d. Pernyataan H.B IX bahwa kesultanan Yogjakarta merupakan bagian dan
wilayah RI
8. Tindakan heroik mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia terutama berupa....
a. Keberanian menegakkan kedaulatan Indonesia di wilayah masing-masing
50
d. Mengambil alih wilayah Indonesia dari kekuasaan Jepang
11. Perjuangan rakyat Bali terkenal dengan istilah “Puputan Margarana” , yang
artinya....
a. Memobilisasi kekuatan rakyat untuk menghadapi musuh
b. Pertempuran sampai titik darah penghabisan
c. Perlawanan yang dilakukan oleh ABRI dengan rakyat
d. Nama pasukan yang gugur dalam medan pertempuran
12. Meskipun wilayah Indonesia menjadi sempit, perundingan Linggajati
menguntungkan Indonesia di forum internasional, hal ini terbukti....
a. Kesediaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
b. Dibahasnya masalah Indonesia dalam sidang PBB
c. Pengakuan kedaulatan RI dari Inggris dan Amerika
d. Mendapat bantuan militer dari Inggris
13. Tujuan perjuangan menarik dukungan intenasional di PBB adalah....
a. Memperoleh pengakuan internasional terhadap kedaulatan RI
b. Mendapatkan bantuan persenjataan untuk mempertahankan kemerdekaan
c. Menghimbau PBB untuk memberikan bantuan keuangan
d. Mengajak negara-negara lain untuk bersekutu melawan Belanda
14. Di bawah ini adalah alasan Belanda melakukan blokade terhadap Indonesia
kecuali….
a. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
b. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda
c. Untuk memudahkan masuknya tantara sekutu ke Indonesia
d. Melindungi Indonesia dari tindakan yang dilakukan oleh bukan bangsa
Indonesia.
15. Konferensi ekonomi pasca kemerdekaan yang dilaksanakan pada bulan Februari
1946 dengan tuju an untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, yaitu….
a. Masalah produksi, distribusi makanan dan sandang
b. Masalah persenjataan perang melawan sekutu
c. Merundingkan masalah penyelesaian Irian Barat
d. Menciptakan tenaga kerja yang terampil dalam administratif.
Sumber : Modul pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi covid-19 untuk
jenjang SMP KD. 3.4 dan KD. 4.4
51
Lampiran 3. Soal Post- Test
Soal Post-Test Untuk Kelas Eksprimen
Nama :
Kelas :
Semester : II
Mata Pelajaran : IPS
1. Tindakan terpenting yang diambil oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam
memanfaatkan Vacum of Power adalah...
a. Memproklamasikan kemerdekaan RI
b. Mengamankan Sekarno-Hatta ke Rengasdengklok
c. Menyelenggarakan rapat raksasa di Lapangan Ikada
d. Merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda
2. Menjelang proklamasi kemerdekaan terjadi peristiwa Rengasdengklok yang
menunjukkan perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan muda
tentang....
a. Waktu pelaksanaan proklamasi
b. Siapa yang akan membacakan teks proklamasi
c. Perlu tidaknya kerjasama dengan Jepang
d. Tempat pelaksanaan proklamasi
3. Penulisan naskah proklamasi yang Outentik adalah....
a. Naskah yang ditulis tangan dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta
b. Naskah yang telah diketik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta
c. Naskah asli yang belum diketik yang dibacakan saat proklamasi
d. Tulisan tangan Sukarno yang belum dicoret dan diubah
4. Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan
lewat PPKI. Cara ini perlu dilakukan untuk....
a. Mendapat pengakuan kedaulatan dari Jepang dan minta restu
b. Memperkuat persatuan bangsa Indonesia
c. Memperlemah kekuatan Jepang di Indonesia yang telah kalah perang dan
sekutu
d. Menghindari pertumpahan darah sebab kekuatan militer Jepang di Indonesia
masih utuh
52
5. Salah satu hasil keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam
sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah….
a. Mengesahkan UUD yang dikenal dengan UUD 1945
b. Merumuskan azas tujuan bangsa Indonesia merdeka
c. Menyusun rancangan UUD oleh Panitia Hukum Dasar
d. Mengembalikan tentara Jepang ke negerinya
6. Berikut ini merupakan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia, kecuali....
a. Proklamasi kemerdekaan merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia
b. Bangsa Indànesia menjadi bangsa yang merdeka
c. Kemerdekaan merupakan akhir dan perjuangan bangsa Indonesia
d. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat
7. Maklumat Sultan Hamengku Buwono IX yang dikeluarkan pada tanggal 5
September 1945 berisi....
a. Ucapan selamat atas berdirinya negara Republik Indonesia
b. Ucapan selamat atas terpilihnya Soekarno sebagai presiden RI yang pertama
c. Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono bersedia bekerja sama dengan
pemerintah RI
d. Pernyataan H.B IX bahwa kesultanan Yogjakarta merupakan bagian dan
wilayah RI
8. Tindakan heroik mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia terutama berupa....
a. Keberanian menegakkan kedaulatan Indonesia di wilayah masing-masing
b. Membentuk organisasi militer yang siap membela negara
c. Berbagai bentuk tindakan yang mengungkapkan sikap anti Jepang
d. Menggalang pembentukan organisasi pemuda radikal
9. Tujuan pemerintah RI membentuk Tentara Nasional Indonesia adalah...
a. Menyatukan TRI, barisan, dan laskar ke dalam satu organisasi tentara
b. Menggalang kekuatan melawan sekutu dan NICA
c. Mengatasi pemberontakan di berbagai daerah
d. Menanamkan semangat bela negara dalam diri rakyat.
10. Tugas utama pasukan sekutu (AFNEI) di Indonesia adalah....
a. Meredam ketegangan antara Indonesia-Belanda
b. Melucuti senjata tentara Jepang di Indonesia
c. Menjamin pasukan Belanda mendapatkan wilayah Indonesia
d. Mengambil alih wilayah Indonesia dari kekuasaan Jepang
53
11. Perjuangan rakyat Bali terkenal dengan istilah “Puputan Margarana” , yang
artinya....
a. Memobilisasi kekuatan rakyat untuk menghadapi musuh
b. Pertempuran sampai titik darah penghabisan
c. Perlawanan yang dilakukan oleh ABRI dengan rakyat
d. Nama pasukan yang gugur dalam medan pertempuran
12. Meskipun wilayah Indonesia menjadi sempit, perundingan Linggajati
menguntungkan Indonesia di forum internasional, hal ini terbukti.....
a. Kesediaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
b. Dibahasnya masalah Indonesia dalam sidang PBB
c. Pengakuan kedaulatan RI dari Inggris dan Amerika
d. Mendapat bantuan militer dari Inggris
13. Tujuan perjuangan menarik dukungan intenasional di PBB adalah....
a. Memperoleh pengakuan internasional terhadap kedaulatan RI
b. Mendapatkan bantuan persenjataan untuk mempertahankan kemerdekaan
c. Menghimbau PBB untuk memberikan bantuan keuangan
d. Mengajak negara-negara lain untuk bersekutu melawan Belanda
14. Di bawah ini adalah alasan Belanda melakukan blokade terhadap Indonesia
kecuali….
a. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
b. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda
c. Untuk memudahkan masuknya tantara sekutu ke Indonesia
d. Melindungi Indonesia dari tindakan yang dilakukan oleh bukan bangsa
Indonesia.
15. Konferensi ekonomi pasca kemerdekaan yang dilaksanakan pada bulan Februari
1946 dengan tujuan untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, yaitu….
a. Masalah produksi, distribusi makanan dan sandang
b. Masalah persenjataan perang melawan sekutu
c. Merundingkan masalah penyelesaian Irian Barat
d. Menciptakan tenaga kerja yang terampil dalam administratif.
Sumber : Modul pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi covid-19 untuk
jenjang SMP KD. 3.4 dan KD. 4.4
54
Lampiran 4. Lembar Penilaian
Rubik Penilaian / Kunci Jawaban Jawaban/ Pedoman Penskoran/Penjelasan
Jawaban Kunci Jawaban
Pembahasan Soal Evaluasi
No. Kunci Skor Pembahasan
Soal
Tindakan terpenting yang diambil oleh para pejuang
kemerdekaan Indonesia dalam memanfaatkan Vacum of Power
1 A 2
adalah Memproklamasikan kemerdekaan RI karena merupakan
kesempatan emas yang sangat penting.
Peristiwa Rengasdengklok yang menunjukkan perbedaan
pandangan antara golongan tua dan golongan muda tentang
2 A 2
waktu pelaksanaan proklamasi. Golongan muda mendesak
dilaksanakan secepatnya.
3 B 2 Naskah proklamasi yang Outentik adalah naskah yang telah
diketik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta, dengan
beberapa perubahan dari naskah klad nya oleh sayuti melik.
Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dilaksanakan lewat PPKI hal ini perlu dilakukan
4 D 2
untuk menghindari pertumpahan darah sebab kekuatan militer
Jepang di Indonesia masih utuh.
Hasil keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) dalam sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 ada 3
5 A 2
keputusan, salah satunya adalah mengesahkan UUD yang
dikenal dengan UUD 1945
Yang bukan merupakan arti penting proklamasi kemerdekaan
Indonesia, adalah kemerdekaan merupakan akhir dan
6 C 2
perjuangan bangsa Indonesia, karena kemerdekaan harus
dilanjutkan dan diisi dengan pembangunan.
Maklumat Sultan Hamengku Buwono IX yang dikeluarkan
pada tanggal 5 September 1945 berisi tentang pernyataan H.B
7 D 2 IX bahwa kesultanan Yogjakarta merupakan bagian dan
wilayah RI, dan mendukung kemerdekaan Indonesia lepas dari
penjajahan Belanda.
Bentuk tindakan heroik mendukung proklamasi kemerdekaan
55
Indonesia adalah berupa keberanian menegakkan kedaulatan
8 A 2 Indonesia di wilayah masing-masing, untuk melawan
sekutu/Belanda.
Tujuan pemerintah RI membentuk Tentara Nasional Indonesia
adalah untuk menyatukan TRI, barisan, dan laskar ke dalam
9 A 2
satu organisasi tentara, yang pada awalnya merupakan laskar
pejuang kemerdekaan yang berdiri sendiri.
Ada 5 tugas utama pasukan sekutu (AFNEI) di Indonesia salah
10 B 2 satunya adalah melucuti senjata tentara Jepang di Indonesia dan
memulangkan ke negaranya
Perjuangan rakyat Bali terkenal dengan istilah “Puputan
Margarana” , yang artinya pertempuran sampai titik darah
11 B 2
penghabisan, karena lebih baik mati daripada malu hidup
terjajah kembali.
Hasil dari perundingan Linggajati menguntungkan Indonesia di
forum internasional, permasalahan sengketa Indonesia-Belanda
12 B 2
dibahas dalam sidang PBB, dan Indonesia banyak mendapat
simpati dari dunia Internasional.
Tujuan perjuangan diplomasi Indonesia adalah menarik
dukungan intenasional di PBB yakni untuk memperoleh
13 A 2
pengakuan internasional terhadap kedaulatan Republik
Indonesia.
Yang bukan menjadi alasan Belanda melakukan blokade
terhadap Indonesia memudahkan masuknya tantara sekutu ke
14 C 2
Indonesia, karena Belanda sendiri bisa masuk ke Indonesia
dengan cara membonceng tenntara sekutu.
Konferensi ekonomi pasca kemerdekaan yang dilaksanakan
pada bulan Februari 1946 dengan tujuan untuk menanggulangi
15 A 2 masalah-masalah ekonomi yang mendesak. Masalah produksi,
distribusi makanan dan sandang adalah permasalahan yang
paling mendesak bagi rakyat Indonesia saat itu.
56
Lampiran 5. Daftar Nilai
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kelas IX-3
57
23 7582 Nasrul Azri L 75
24 7435 Putra Fathul Ramadhan L 45
25 7436 Raisya Nabila P 60
26 7438 Rifa Humaira P 0
27 7576 Riska Ayunda P
28 7439 Rizqi Aqilla L 48
29 7440 Rut Anastasia P 80
30 7441 Safina Tunnaja P 70
31 7442 Santia Gina Khalda P 80
32 7443 Syifa Novia Hidayati T P 60
33 7437 T. Alfansyah L 48
34 7444 Zickra L 35
35 7445 Zuhra Saifahni P 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPS Banda Aceh, 10 agustus 2022
58