Anda di halaman 1dari 26

NEGARA YAMAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etnografi Arab


Dosen Pengampu:
Arbi Mulya Sirait, M.A

Disusun oleh:
Hilya Karima (126305212033)
Syaripah Al Mubarokah (126305213055)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


JURUSAN ADAB
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

OKTOBER 2023
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan


kelancaran dan kemudahanya terhadap penulis, sehingga dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Etnografi Arab yang berjudul negara Yaman. Selawat serta
salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Yang telah memberikan
petunjuk kepada umat manusia sehingga manusia dapat terbebas dari zaman
jahiliyah menuju zaman islamiyah. Keberhasilan penyusun makalah ini, tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak, untuk penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri


Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang telah menyelanggarakan
pendidikan hingga mampu mengasilkan lulusan profesional dan inovatif.
2. Dr. Akhmad Rizqon Khamami, Lc.,M.A., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddiin Adab dan Dakwah yang telah sepenuh hati mengelola dan
mengatur fakultas kami.
3. Arbi Mulya Sirait, M.A., selaku dosen pengampu mata kuliah Etnografi
Arab yang sangat tulus ikhlas memberikan pengajaran dam bimbingan
kepada kami dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.
4. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan.
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu
proses pembelajaran, khususnya dalam mata kuliah Teknologi
Pembelajaran Bahasa Arab.

Tulungagung, 25 Oktober 2023

ii
Penulis

iii
Daftar Isi

COVER....................................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1. Geografi negara Yaman......................................................................2
2.2. Peradaban Yaman sebelum islam......................................................3
2.3. Peradaban Negara Yaman setelah islam datang ...........................16
BAB 3....................................................................................................................21
PENUTUP.........................................................................................................21
KESIMPULAN.............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

Yaman adalah salah satu negara di wiliayah Arab yang juga memiliki
sejarah yang panjang. Sekilas dari sejarahnya bila dilihat terbagi menjadi dua
periode yaitu sebelum datangnya islam dan setelah datangnya islam. Yaman
memiliki sejarah yang kaya dan panjang, dengan peradaban yang bermula sejak
1200 SM hingga 650 SM dan 750 SM hingga 115 SM dengan kerajaan Minaean
dan Sabaean Sebelum bersatu menjadi negara Republik Yaman pada tahun 1990,
Yaman terdiri dari dua negara yaitu Yaman Utara dan Yaman Selatan

Adapun populasi dari negara Yaman sebagian besar berasal dari Arab
selatan asli dan sisanya imigran. Selain itu, Yaman juga terkenal di bidang
pendidikannya yaitu pesantren Daruzzahro’ dan Darul Musthofa yang dibimbing
oleh guru besar Habib Umar Al Hafidz. Tujuan dari penulisan makalah untuk
mengetahui aspek-aspek kehidupan lain selain di atas, seperti, sosial
kemasyarakatan, kebiasaan atau tradisi masyarakat, dan lain sebagainya.
Diharapkan dengan adanya penulisan ini kita mengetahui sejarah bagaimana
pengaruh peradaban islam di Yaman.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Geografi negara Yaman


Republik Yaman adalah sebuah negara di Jazirah Arab di Asia Barat
Daya, bagian dari Timur Tengah. Yaman berbatasan dengan Laut Arab di
sebelah selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di sebelah barat, Oman di
sebelah timur dan Arab Saudi di sebelah utara. Orang-orang keturunan Arab di
Indonesia sebagian besarnya berasal dari negara ini. Penduduk Yaman
diperkirakan berjumlah sekitar 23 juta jiwa. Luas negara ini sekitar 530.000
km2 dan wilayahnya meliputi lebih dari 200 pulau. Pulau terbesarnya,
Sokotra, terletak sekitar 415 kilometer dari selatan Yaman, di lepas pantai
Somalia. Yaman adalah satu-satunya negara republik di Jazirah Arab. Yaman
memiliki macam bentang lahan pegunungan, dataran rendah, dan gurun.

Yaman adalah negara Arab yang terletak di barat daya Asia dan selatan
Arab Saudi. Negara dengan luas sekitar 528 kilometer persegi ini dihuni oleh
25 juta orang. Dari jumlah tersebut, 42 persen penduduknya adalah orang-
orang Syiah. Dari populasi Syiah Yaman, 32 persen adalah penganut Zaidiyah,
dan 10 persennya adalah Imamiyah atau 12 Imam.

Ibukota Yaman terletak di Sanaa. Setelah kota ini, Ma'rib, Saadah dan
Aden menjadi tiga kota terpenting di negara Arab itu. Warga Yaman
merupakan etnis Sami dan Arab Qahtani, tapi tidak semua warga Yaman
adalah orang-orang Arab. Mayoritas warga Yaman yang tinggal di wilayah
utara adalah orang-orang Arab. Tapi di wilayah selatan, selama bertahun-
tahun menjadi tempat bagi kelompok imigran yang datang dari India,
Pakistan, Somalia dan Ethopia.

2
Geografis Negara Yaman

2.2. Peradaban Yaman sebelum islam


1. Kerajaan Ma`in dan Kerajaan Qathban (1200 SM-700 SM)
Kerajaan Ma'in dan Kerajaan Qatban hidup di satu zaman.
Keduanya adalah kerajaan paling awal di Yaman. Berdasarkan petunjuk
yang dikemukakan dalam prasasti dan Taurat serta berita yang ditulis oleh
sebagian sejarawan Yunani, sebagaimana ditulis Hasan Ibrahim Hasan,
kerajaan Ma'in berdiri antara tahun 1200-600 SM yang merupakan
kerajaan yang kuat dan sangat kaya melebihi kerajaan Saba yang kisahnya
lebih terkenal dalam sejarah. Para rajanya berasal dari Irak yang mencari
tempat subur untuk dijadikan tempat tinggal di Yaman.
Kerajaan ini berlokasi di wilayah yang disebut Al Jauf, sebelah
tenggara Shan'a', Yaman. Selatan, di antara Najran dan Hadiramaut.
Ibukotanya adalah Al Qarni yang kekuasaannya meliputi wilayah-wilayah
Quthban, Hadiramaut dan Melukh hingga bagian utara Jazirah Arab.
Ahmad Fuad Pasya menulis bahwa kerajaan ini melakukan hubungan
dagang dengan Mesir dengan mengekspor kemenyan dan wewangian yang
digunakan dalam rumah-rumah peribadatan.
a) Awal Mula Berdiri kerajaan
Berdiri sekitar tahun 1200 Sebelum Maschi, namun
terdapat beberapa pendapat yang menyatakan tentang berdirinya
Kerajaan Main dan kerajaan Qathban. Arkeolog Jerman

3
menyatakan bahwa Kerajaan Ma'in berlangsung dari 1400 SM
sampai 700 SM. sedangkan arkeolog Prancis dan beberapa ahli
sejarah Inggris dengan jelas menyatakan berdiri sekitar 800 SM.
Kerajaan Ma'in berada di di Yaman Utara, Ibu kota Yaman
Utara adalah Karna, dan semenjak berdiri nya Kerajaan Ma'in
maka nama kota ini dikenal sebagai Kota Ma'in. Kata Ma'in sendiri
berasal dari bahasa Arab (dalam Injil disebut Ma'on, Me'un,
Me'in). yang kemudian mengalami perubahan vokal menjadi Ma'in
yang memili arti mata air.1
Kerajaan Ma'in didirikan oleh suku Ma'in, dimana suku ini
merupakan suku terbesar diantara suku-suku lain Bani Qathan.
Mereka adalah pedagang yang suka merantau. diantaranya yaitu
mereka suka berdagang ke Mesir bahkan ke Yunani. Mereka
bergerak dalam bidang perdagangan kemenyan dan wewangian,
yung mana kedua barang tersebut sering dipakai oleh orang-orang
Yunani dan Mesir untuk upacara-upacara keagamaan mereka.
b) Pemerintahan
Orang-orang Ma'in pada saat itu telah mengenal sistem
pemerintahan yang berdasarkan demokrasi, dan ini merupakan
pengaruh dari bangsa Yunani. Hal ini terbukti dengan dipilihnya
kepala-kepala pemerintahan setempat oleh rakyat. Pengaruh ini
terjadi karena Bangsa Ma'in memiliki perdangan yang cukup kuat
terutama dalam penjualan wewangian dan kemenyan. Orang-orang
Yunani sering menggunakan wewangian untuk upacara ibadah dan
kegiatan mereka sehari-hari. Mereka juga melumuri seluruh tubuh
mereka dengan minyak dan krem ketika mandi, sebelum dan
setelah makan. Tujuannya untuk kesehatan dan kesenangan.
Bentuk pemerintahan Kerajaan Ma'in adalah monarki yang
demokratis. Jadi artinya Raja yang memerintah merupakan turun
temurun kepada anaknya. Disamping itu terdapat Majlis Umum

1
Hitti, Philip K, 2005. History of Arabs (sejarah Bangsa Arab). Hlm. 68.

4
Umum sebagai pelaksana jalannya pemerintahan, dan dikota-kota
dibentuk juga pemerintahan setempat yang dipilih oleh rakyat.
Lalu disamping masing- masing Kepala Pemerintahan stempat
terdapat dewan yang anggotanya dipilih dari pengetua-pengetua
(sesepuh-sesepuh) kota itu".2
c) Perkembangan Kehidupan Masyarakat
Bangsa Ma'in dan bangsa Qathban kian hari terus
menampakkan kemajuannya dalam berbagai aspek bidang. Dalam
bidang ekonomi misalnya, komoditas perdagangan mereka sangat
meningkat pesat terutama dalam penjualan wewangian dan
kemenyan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
wewangian ini banyak diminati oleh bangsa Mesir dan Yunani
untuk keperluan kegiatan keagamaan, maupun untuk keindahan
dan kecantikan orang-orang disana. Kemudian, baik orang-orang
Mesir kuno dan Yunani penggunaan kemenyan juga dianggap
sebagai penghormatan kepada dewa-dewanya.
Pada bidang sosial, orang-orang Ma'in dan Qathban hidup
rukun dan damai serta menjalin komunikasi perdagangan dengan
orang-orang Mesir, Gazza, lonia, Sidon, Ammon, Moab Yatrib dan
bangsa-bangsa Arab lainnya hingga berniaga ke wilayah Romawi
dan Yunani. Kerja sama yang baik juga terjalin antar sesama untuk
membangun segala infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Keterbukaan, keramahan dan kerendahan hati orang- orang Ma'in
dengan menjalin kerja sama perdagangan dengan bangsa lain
membuka adanya pertukaran kebudayaan antar negara yang saling
mempengaruhi satu sama lain.
Lalu pada bidang infrasturtur, mereka membangun kota-
kota, pemukiman- pemukiman dan gedung-gedung seperti yang
ada di Babilonia, Mesopotamia. Diantara kota yang dibangun yaitu
kota Shirwah dan Baraqisy. Bangunan besar yang didirikan

2
Op. Cit, Mukhtar, Yahya, Hlm 114-115

5
diantaranya yaitu Istana Gumdan, yang terletak di San'a. Istana ini
dianggap sebagai suatu keajaiban dunia karena anggun cantik,
bertatahkan emas dan permata.
d) Masa kemunduran
E.Glaser menyatakan bahwa diakhir-akhir perjalanan hidup
kaum Ma'in dan Qathban, moral mereka telah jatuh. Mereka tidak
berpegang lagi kepada akhlak dan budi pekerti yang luhur, bahkan
telah meninggalkannya sama sekali, dan kembali kepada
kebiadaban (barbariyah) mereka semula.
Sekitar 300 tahun Kerajaan Ma'in dan Qathban bersaing
dengan Kerajaan Saba', karena Kerajaan Saba' memiliki ambisi
yang sangat tinggi untuk dapat bisa menguasai Yaman dan negeri-
negeri sekitar Yaman seutuhnya. Mereka melakukan usaha-usaha
untuk dapat menguasai Yaman salah satunya yaitu pembangunan
yang dapat mendatangkan kemakmuran kepada negara dan
rakyatnya.
Mereka terutama sekali mencurahkan perhatian kepada
pembangunan bendungan- bendungan air, untuk mewujudkan
pengairan yang teratur, yang kemudian dengan adanya pengairan
yang teratur itu bumi Yaman dapat menjadi subur dan makmur.
Kerajaan Saba' juga dikit demi sedikit mulai mengambil wilayah
kekuasaan Kerajaan Ma'in dan Kerajaan ma'in tidak dapat berbuat
apapun untuk mempertahankan wilayah kekuasannya. Sampai pada
akhirnya jatuhlah seluruh wilayah kekuasaan Ma'in ke tangan
Kerajaan Saba' pada sekitar tahun 700 SM.
e) Peninggalan Kerajaan
Bukti peninggalan Kerajaan Ma'in diantaranya yaitu
reruntuhan kota Shirwah dan Baraqisy. Selain itu, terdapat
beberapa prasasti yang berisikan dua puluh enam raja yang pernah
memimpin Kerajaan Ma'in, serta tulisan terpahat mengenai

6
komunikasi orang- orang Ma'in dengan bangsa Mesir, Gazza,
lonia, Siddon, Ammon dan Moab Yastrib.3

Reruntuhan Kota Baraqisy

Prasasti dengan tulisan musnad

2. Kerajaan Saba (955 SM-115 SM)


Kerajaan Saba berdiri setelah runtuhnya kerajaan Ma'in dan
Qatban. Kerajaan Saba juga meliputi Hadharmaut. Ibu kotanya adalah
Ma'rab. Kerajaan inimenjadi terkenal disebabkan dua hal. Wilayah
kekuasaannya meliputi pantai Teluk Persia di sebelah timur sampai ke
Laut Merah di sebelah barat. Dengan berpindahnya kekuasaan kepada
penguasa Saba, maka secara otomatis wilayah bagian selatan Jazirah
Arab yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasan Ma'in menjadi
wilayah kekuasan Saba.
Kerajaan ini menjadi terkenal disebabkan dua hal. Pertama, adanya
Ratu Bilqis. Kisah tentang ratu ini dengan nabi Sulaiman disebutkan
dalam surah an-Naml. Kedua, Bendungan Ma'rib yang besar.
Bendungan ini menjadikan Yaman menjadi sebuah negeri yang
makmur dan sejahtera. (Al-Usayri, 2010: 64).

3
Ibid, hlm 115

7
Orang-orang Saba menurunkan seluruh keluarga Arab Selatan.
Tanah Saba,dalam Injil, yang merupakan tanah air mereka terletak di
sebelah Selatan Najran di daerah Yaman. Menurut sekelompok ahli
tentang Arab yang menggunakan system kronologi singkat, orang-
orang Saba hidup dari 750 hingga 115 S.M., dengan satu kali
perubahan gelar raja sekitar 610 S.M. Mukarri adalah gelar raja-
pendeta yang diberikan kepada kepala Negara. Dua mukarrib Saba
terdahulu, yaitu Yatsa'mar dan Kariba-il, disebutkan dalam catatan
sejarah Assyiria dari Sargon II dan Sennacherib, memerintah pada
akhir abad kedelapan dan awal abad ke-7 S.M. Pada masa
kejayaannya, raja-raja Saba memperluas hegemoni mereka ke seluruh
kawasan Arab Selatan dan menjadikan kerajaan Arab tetangganya,
yaitu Ma'in, sebagai negara protektoratnya. Sirwah, sehari perjalanan
ke barat Ma'rib, adalah ibukota Saba, Bangunan. utamanya adalah kuil
Almaqah-Sang Dewa Bulan. Reruntuhan bangunannya yang paling
penting, kini disebut al-Kharibah, bisa menampung tak kurang dari
100 orang. Sebuah tulisan menyebutkan bahwa dinding di sekitarnya
dibangun oleh Yada'il, seorang mukarrib terdahulu. Tulisan lain
menyebutkan expedisi gilang gemilang yang dilancarkan oleh Kariba-
il Watar (sekitar 450 S.M), yang pertama kali memperoleh gelar "MLK
[mulk, raja] Saba".
Pada periode ke dua kerajaan Saba, (sekitar 610-115 SM),
penguasa tampaknya mulai menghilangkan karakteristik
kependetaanya. Ma'rib yang berjarak 6 Mil di sebelah timur San'a
dijadikan sebuah ibu kotanya. Kota itu berada 3.900 kaki diatas
permukaan laut. la pernah di kunjungi oleh beberapa gelintir orang
Eropa yang pertama di antaranya adalah Arnaud Halevy dan Glaser.
Kota itu merupakan titik temu berbagai rute perjalanan dagang yang
menghubungkan antara negeri penghasil wewangian dengan
pelabuhan- pelabuhan di Mediterania, terutama Gaza.

8
Al-hamdani dalam karyanya Iklil menyebutkan tiga benteng di
Ma'rib, namun konstruksiyang membuat kota itu terkenal adalah
bendungan besar Sadd Ma'rib. Karya arsitektur yang menakjubkan
berikut sarana publik lainnya yang di bangun oleh orang-orang Saba
memberikan gambaran kepada kita tentang sebuah masyarakat cinta
damai yang sangat maju bukan saja dalam bidang perdagangan tetapi
juga dalam bidang teknik. Bagian yang lebih tua dari bendungan
itupada pertengahan abad ke 7 SM. Berbagai tulisan menyebutkan
Sumhu 'alaiy Yanuf dan putranya Yatsa'amr Bayyin sebagai dua
pembangun utamanya juga menyebutkan pemugaran pada masa
Sharahbi-Il Ya'fur (449-450) dan Abrahah dari Abissinia (543 M).
Tapi al-Hamdani dan para penulis setelahnya yaitu al-Mas'udi, al-
Ishfahani, dan Yaqut menyatakan bahwa yang membangunnya adalah
Luqman ibn 'Ad seorang ahli mistik. (Hitti, 2002 :67).
Kerajaan Saba' berakhir ditandai dengan jebolnya bendungan
Ma'rib yang menjadi tumpuan. utama ekonomi pertanian masyarakat
Saba' dan sumbangan terbesar kemajuan bangsanya. Peristiwa
bobolnya bendungan Ma'rib ini bagi para sejarawan, khususnya
sejarawan Arab merupakan faktor utama penyebab runtuhnya kerajaan
Saba. Sedangkan menurut sebagian orientalis, sebagaimana dikutip
Hasan Ibrahim Hasan, bobolnya bendungan Ma'rib justeru merupakan
akibat dari kelalaian suatu bangsa yang sedang mengalami
kemunduran. Tidak masuk di akal suatu peradaban yang begitu besar
akan lenyap dalam seketika hanya karena bobolnya suatu bendungan.
3. Kerajaan Hadramaut4
a) Politik: Kerajaan Hadramaut adalah salah satu kerajaan kuno di
Semenanjung Arab yang mencakup wilayah yang sekarang
menjadi bagian dari Yaman dan Oman. Kerajaan ini berhasil

4
Britannica, T. Editors of Encyclopaedia. "Ḥaḍramawt." Encyclopedia Britannica, February 9,
2012. https://www.britannica.com/place/Hadramawt.

9
mempertahankan kemerdekaan politiknya hingga akhir abad ke-3
M. Namun, pada akhir abad ke-3 M, Kerajaan Hadramaut
ditaklukkan oleh Kerajaan Himyarite2. Setelah itu, Hadramaut
terus digunakan dalam titulatur lengkap (metode penamaan raja
dan firaun) dari raja-raja Dhu Raydān (Himyar) dan Saba’.
b) Sosial Masyarakat: Masyarakat Hadramaut terkenal dengan
pertanian yang luas, terutama gandum dan barley. Tanaman
lainnya termasuk buah-buahan, kurma, alfalfa, millet, dan
tembakau. Banyak orang Hadramaut yang berimigrasi ke Afrika
Timur, Indonesia, dan Arab Saudi untuk meningkatkan kondisi
hidup mereka
c) Kebudayaan: Beberapa pusat pembelajaran tradisional berada di
Hadramaut, terutama di kota Tarim. Produk ikan, madu, kapur, dan
tembakau diekspor dari wilayah ini..
 Arsitektur: Kota Shibam di Hadramaut dikenal dengan
bangunan-bangunan tinggi yang telah berusia sekitar 1700
tahun. Bangunan-bangunan ini memiliki akar di periode
pra-Islam, dan ada bukti konstruksi yang berasal dari abad
ke- 9.

 Pusat

Pembelajaran: Beberapa pusat pembelajaran tradisional


berada di Hadramaut, terutama di kota Tarim.
 Pusat Pembelajaran: Beberapa pusat pembelajaran
tradisional berada di Hadramaut, terutama di kota Tarim.

10
d) Bahasa: Orang-orang Hadramaut sebelumnya berbicara dalam
bahasa Hadramautic, sebuah bahasa Arab Selatan kuno, tetapi
sekarang sebagian besar.
e) Adat istiadat:
 Menghormati tamu: Masyarakat Hadramaut sangat ramah
dan sopan terhadap tamu-tamu yang datang. Mereka akan
menyediakan makanan, minuman, dan tempat tidur yang
nyaman untuk tamu-tamu mereka. Mereka juga akan
memberikan hadiah-hadiah seperti kemenyan, madu, atau
perhiasan kepada tamu-tamu yang dihormati.
 Menggunakan pakaian tradisional: Masyarakat Hadramaut
masih mempertahankan pakaian tradisional mereka yang
terdiri dari jubah panjang berwarna putih atau hitam untuk
pria, dan gaun panjang berwarna cerah untuk wanita.
Mereka juga menggunakan penutup kepala seperti sorban
atau kerudung untuk melindungi diri dari panas dan debu.
 Menyanyikan lagu-lagu rakyat: Masyarakat Hadramaut
memiliki banyak lagu-lagu rakyat yang menggambarkan
sejarah, budaya, dan kehidupan mereka. Lagu-lagu ini
biasanya dinyanyikan dengan iringan alat musik seperti
rababah (biola), qanbus (lute), atau marwas (gendang).
Lagu-lagu ini juga sering dipentaskan pada acara-acara
khusus seperti pernikahan, kelahiran, atau festival.

Qanbus

11
Rababah

f) Agama: Sebelum kedatangan Islam, agama yang dominan di


Arabia termasuk politeisme Arab asli, agama Semitik kuno,
Kristen, Yahudi, Mandaeism, dan Zoroastrianisme. Hinduisme dan
Buddhisme juga dikenal ada di wilayah ini sebelum kedatangan
Islam.
4. Kerajaan Aswan5
a) Politik: Kerajaan Awsan adalah salah satu kerajaan kecil yang
paling penting di Arabia Selatan dan mencapai kejayaanya pada
abad ke-6. Kerajaan ini tampaknya telah hancur pada abad ke-7
SM oleh raja dan Mukarrib Saba’ Karab El Watar.

5
Wikipedia contributors. 2023. “Kingdom of Awsan.” Wikipedia. February 23, 2023.
https://en.wikipedia.org/wiki/Kingdom_of_Awsan.

12
b) Sosial Masyarakat:
 Pertanian: hasil pertanian berupa gandum dan kemenyan.
Kerajaan Awsan bergantung pada irigasi banjir tahunan
pada musim semi dan musim panas, ketika banjir kilat
sementara membanjiri ladang, meninggalkan sedimen
ringan yang sejak itu telah terkikis angin, mengungkapkan
pola ladang dan parit kuno.
 Masyarakat di Kerajaan Awsan bergantung pada irigasi
banjir tahunan pada musim semi dan musim panas, ketika
banjir kilat sementara membanjiri ladang, meninggalkan
sedimen ringan yang sejak itu telah terkikis angin,
mengungkapkan pola ladang dan parit kuno.
 Memiliki hubungan dagang dengan Ethiopia dan Mesir.
c) Kebudayaan: Kerajaan Awsan memiliki ibu kota di Ḥajar Yaḥirr di
Wādī Markhah, yang sekarang ditandai oleh sebuah tell atau
gundukan buatan, yang secara lokal dinamai Ḥajar Asfal. Sekitar
160.000 m² dikelilingi oleh tembok, dan pondasi rumah-rumah
yang dibangun dari batu bata bakar telah dicatat.
 Arsitektur: Ibu kota Kerajaan Awsan berada di Ḥajar
Yaḥirr di Wādī Markhah, yang sekarang ditandai oleh
sebuah tell atau gundukan buatan, yang secara lokal
dinamai Ḥajar Asfal. Sekitar 160.000 m² dikelilingi oleh
tembok, dan pondasi rumah-rumah yang dibangun dari batu
bata bakar telah dicatat.

13
 Patung: Salah satu raja Awsan pada periode ini adalah
satu-satunya penguasa Yaman yang diberikan
penghormatan ilahi; patung potret yang masih ada
menunjukkan dia berpakaian ala Yunani, berbeda dengan
pendahulunya yang berpakaian ala Arab, dengan kilt dan
selendang. Ada juga prasasti Awsān, dalam bahasa
Qatabānian.

d) Bahasa: yang digunakan merupakan bahasa Arab selatan, yang


merupakan cabang dari rumpun bahasa Afro-Asia¹. Bahasa Arab
selatan terdiri dari beberapa dialek, seperti Sabaean, Minaean,
Qatabanian, dan Hadramitic

14
e) Agama: Agama yang dianut oleh masyarakat Kerajaan Awsan
sebelum kedatangan Islam juga belum diketahui secara pasti.
5. Kerajaan Himyar6
a) Politik: Kerajaan Himyar adalah kerajaan yang kuat yang
menguasai sebagian besar wilayah selatan Arab dari sekitar 115
SM hingga 525 M. Kerajaan ini awalnya merupakan bagian dari
kerajaan Qatabanian hingga 110 SM, setelah itu diakui sebagai
kerajaan independen. Ibu kotanya adalah kota kuno Zafar, yang
relatif dekat dengan kota Sana’a modern.
b) Sosial Masyarakat: sebagian besar mata pencaharian dari pertanian
yang mana masyarakat di Kerajaan Himyar bergantung pada irigasi
banjir tahunan pada musim semi dan musim panas. Selain itu, juga
membangun hubungan perdagangan dengan Mesir, Ethiopia, India,
dan Romawi. Produk yang diperdagangkan berupa kemenyan,
rempah-rempah, sutra, dan perhiasan.
c) Kebudayaan: Himyarites mewarisi bahasa dan budaya Kerajaan
Sabaean.
d) Bahasa: Bahasa yang umum digunakan adalah Bahasa Himyarite.

e) Adat Istiadat atau Tradisi: Informasi tentang adat istiadat atau


tradisi di Kerajaan Himyar sebelum Islam kurang tersedia dalam
sumber yang saya temukan.

6
“History of Arabia | People, Geography, & Empire.” 1999. Encyclopedia Britannica. July 26,
1999. https://www.britannica.com/topic/history-of-Arabia-31558/Himyarites.

15
f) Agama: menganut agama politeisme, menyembah sebagian besar
dewa Pantheon Arab Selatan, termasuk Wadd, ʿAthtar, 'Amm dan
Almaqah. Sejak setidaknya masa pemerintahan Abikarib Asʿad
(sekitar 384 hingga 433 M), Yudaisme diadopsi sebagai agama
negara de facto. Agama ini mungkin telah diadopsi hingga batas
tertentu bahkan dua abad lebih awal, tetapi prasasti untuk dewa-
dewa politeistik berhenti setelah pemerintahan ini. Agama ini
awalnya diterima oleh kelas atas, dan mungkin sebagian besar
populasi umum dari waktu ke waktu.
g) Kehidupan Pasca-Islam: Setelah penyebaran Islam di Yaman,
keluarga bangsawan Himyarite mampu mengembalikan kontrol
atas bagian-bagian Yaman.

2.3. Peradaban Negara Yaman setelah islam datang 7


a) Politik: Islam datang ke Yaman sekitar tahun 630 Masehi ketika
Nabi Muhammad masih hidup. Dia mengutus Ali bin Abi Thalib
untuk menyebarkan Islam di Yaman. Sejak saat itu, Yaman
menjadi bagian dari dunia Islam dan mengikuti perkembangan
politik yang terjadi di kawasan tersebut. Yaman pernah dikuasai
oleh berbagai dinasti dan kerajaan, seperti Umayyah, Abbasiyah,
Ayyubiyah, Rasulid, Tahirid, Zaidiyah, dan lain-lain². Pada abad
ke-16 hingga ke-19, Yaman menjadi wilayah kekuasaan
Kesultanan Utsmaniyah. Pada abad ke-20, Yaman terbagi menjadi
dua negara, yaitu Yaman Utara yang berhaluan republik dan
Yaman Selatan yang berhaluan sosialis. Pada tahun 1990, kedua
negara tersebut bersatu menjadi Republik Yaman. Namun, konflik
politik dan perang saudara masih terus terjadi hingga saat ini.
b) Sosial masyarakat: Masyarakat Yaman terdiri dari berbagai suku
dan kelompok etnis, seperti Arab, Afro-Arab, Yahudi, India,
Pakistan, Somalia, dan lain-lain. Mata pencaharian utama

7
Kontributor dari proyek Wikimedia. 2023. “Islam di Yaman.” Wikipedia Bahasa Indonesia,
Ensiklopedia Bebas. September 8, 2023. https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Yaman.

16
masyarakat Yaman adalah pertanian dan perdagangan. Yaman
memiliki tanah yang subur dan menghasilkan berbagai komoditas
pertanian, seperti kopi, kapas, gandum, kurma, dan rempah-
rempah. Perdagangan juga berkembang pesat di Yaman sejak
zaman pra-Islam. Yaman menjadi jalur perdagangan penting antara
Timur dan Barat. Komoditas perdagangan utama Yaman adalah
rempah-rempah dan tumbuh-tumbuhan aromatik. Alat tukar yang
digunakan untuk bertransaksi adalah dinar dan dirham yang
merupakan mata uang emas dan perak. Baru lah di zaman modern
ini alat tukarnya menggunakan riyal.
c) Kebudayaan: Kebudayaan Yaman dipengaruhi oleh berbagai
peradaban yang pernah ada di wilayah tersebut, seperti Saba,
Himyar, Romawi, Persia, Utsmaniyah, dan lain-lain. Kebudayaan
Yaman juga dipengaruhi oleh Islam yang menjadi agama mayoritas
penduduknya. Salah satu ciri khas kebudayaan Yaman adalah
arsitektur yang unik dan indah. Bangunan-bangunan di Yaman
memiliki gaya yang khas dengan menggunakan batu bata tanah liat
yang dicat dengan warna-warna cerah. Beberapa contoh bangunan
yang terkenal di Yaman adalah Masjid Agung Sana'a, Masjid Ratu
Arwa di Jibla, Benteng Shibam di Hadramaut, dan Kota Tua Zabid.
d) Bahasa: Bahasa resmi yang digunakan di Yaman adalah bahasa
Arab. Namun, terdapat juga berbagai dialek dan varian bahasa
Arab yang digunakan oleh masyarakat Yaman sesuai dengan
daerah asalnya. Beberapa contoh dialek bahasa Arab di Yaman
adalah Sana'ani, Ta'izzi-Adeni, Hadrami, Mehri, Soqotri, dan lain-
lain. Selain bahasa Arab, terdapat juga bahasa-bahasa lain yang
digunakan oleh sebagian kecil penduduk Yaman, seperti bahasa
Inggris, bahasa Urdu, bahasa Hindi, bahasa Somalia, dan lain-lain.
e) Adat istiadat atau tradisi: Masyarakat Yaman memiliki adat
istiadat atau tradisi yang beragam sesuai dengan latar belakang

17
suku dan agamanya. Beberapa contoh adat istiadat atau tradisi yang
umum di Yaman adalah:
 Qat: sejenis tanaman yang mengandung zat psikoaktif yang
dapat menimbulkan efek stimulan pada penggunanya.
Mengunyah qat adalah kebiasaan yang populer di kalangan
masyarakat Yaman, terutama di kalangan pria. Biasanya,
mereka mengunyah qat di sore hari bersama teman-teman
atau keluarga sambil berbincang-bincang.

 Jambiya: sejenis belati yang memiliki bentuk melengkung


dan ujung runcing. Jambiya adalah simbol kehormatan dan
kebanggaan bagi pria Yaman. Mereka biasanya
mengenakan jambiya di pinggang mereka sebagai aksesori
atau alat pertahanan diri.

18
 Al-Baraa: tarian tradisional Yaman yang dilakukan oleh
para pemuda dengan menggunakan pedang dan tongkat.
Tarian ini menunjukkan keberanian, keterampilan, dan
keindahan gerakan. Al-Baraa biasanya dilakukan pada
acara-acara khusus, seperti pernikahan, festival, atau
perayaan nasional.

 Zaffa: prosesi pernikahan Yaman yang melibatkan musik,


nyanyian, tarian, dan pakaian adat. Zaffa biasanya dimulai
dari rumah pengantin pria, yang kemudian berjalan menuju
rumah pengantin wanita. Di sepanjang jalan, mereka
disambut oleh kerabat, tetangga, dan teman dengan ucapan
selamat dan doa.

19
f) Agama: mayoritas yang dianut oleh penduduk Yaman adalah
Islam. Islam datang ke Yaman sekitar tahun 630 Masehi ketika
Nabi Muhammad masih hidup. Dia mengutus Ali bin Abi Thalib
untuk menyebarkan Islam di Yaman. Sejak saat itu, Islam menjadi
agama resmi dan dominan di Yaman. Penduduk Yaman terbagi
menjadi dua aliran utama dalam Islam, yaitu Sunni dan Syiah.
Sunni adalah aliran yang mengikuti ajaran empat imam mazhab,
yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Syiah adalah aliran yang
mengikuti ajaran Ahlul Bait, yaitu keluarga Nabi Muhammad. Di
antara aliran Syiah, yang paling banyak di Yaman adalah Zaidiyah,
yang merupakan cabang dari Syiah Lima Imam. Selain Islam,
terdapat juga agama-agama lain yang dianut oleh sebagian kecil
penduduk Yaman, seperti Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dan
lain-lain.
g) Pendidikan: adanya pesantren Dar Al Zahra’ dan Darul Musthofa
yang santrinya berasal dari berbagai negara yang mana banyak juga
yang berasal dari Indonesia untuk mengemban ilmu.

20
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Gografi negara Yaman di Jazirah Arab di Asia Barat Daya, bagian dari
Timur Tengah. Yaman berbatasan dengan Laut Arab di sebelah selatan,
Teluk Aden dan Laut Merah di sebelah barat, Oman di sebelah timur dan
Arab Saudi di sebelah utara.
2. Peradaban Yaman sebelum Islam
a) Kerajaan Ma`in dan Kerajaan Qathban (1200 SM-700 SM)
b) Kerajaan Saba (955 SM-115 SM)
c) Kerajaan Hadramaut
d) Kerajaan Awsan
e) Kerajaan Himyar
3. Peradaban Yaman setelah Islam
a) Islam datang di Yaman sesame Rasul masih hidup dimana beliau
mengutus Ali bin Abi Thalib untuk menyebarkan islam di Yaman.
b) Masyarakat yang hidup disana terdiri berbagai suku dan kelompok
etnis, seperti Arab, Afro-Arab, Yahudi, India, Pakistan, Somalia,
dan lain-lain.
c) Kebudayaan Yaman dipengaruhi oleh berbagai peradaban yang
pernah ada di wilayah tersebut, seperti Saba, Himyar, Romawi,
Persia, Utsmaniyah, dan lain-lain.
d) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab.
e) Dalam bidang pendidikan adanya pesantren Daruzzahro’ dan Darul
Musthofa yang terkenal kualitas pendidikan agamanya sangat baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

“History of Arabia | People, Geography, & Empire.” 1999. Encyclopedia


Britannica. July 26, 1999. https://www.britannica.com/topic/history-of-
Arabia-31558/Himyarites.

Britannica, T. Editors of Encyclopaedia. "Ḥaḍramawt." Encyclopedia Britannica,


February 9, 2012. https://www.britannica.com/place/Hadramawt.

Hitti, Philip K. 2005. History of Arabs (Sejarah Bangsa Arab). Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta.

Kontributor dari proyek Wikimedia. 2023. “Islam di Yaman.” Wikipedia Bahasa


Indonesia, Ensiklopedia Bebas. September 8, 2023.
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Yaman.

Nadvi Syed Muzaffar Uddin, 2009. A Geographical History of the Qur'an. Kuala
Lumpur: Islamic Book Trust.

Wikipedia contributors. 2023. “Kingdom of Awsan.” Wikipedia. February 23,


2023. https://en.wikipedia.org/wiki/Kingdom_of_Awsan.

Yahya, Mukhtar. 1985. Perpindahan-perpindahan Kekuasaan di Timur Tengah


Sebelum Lahir Agama Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang

22

Anda mungkin juga menyukai